Anda di halaman 1dari 4

Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan kepmenkes RI no.

1428/Menkes/SK/XII/2006 untuk
puskesmas rawat inap, dimana kebutuhan air bersih adalah 15-20 liter/orang/hari dan
40-60liter/bed/hari(angka kebutuhan yang digunakan adalah 20 liter/orang/hari dan 60 liter/bed/hari).
Berikut perhitungan kebutuhan air bersih di puskesmas geger, dengan ketentuan sebagai berikut :

jumlah pegawai puskesmas geger : 120 orang


jumlah rata-rata pasien rawat jalan : 45 orang
jumlah bed rawat inap : 14 bed
berikut perhitungan kebutuhan air bersih di puskesmas geger ;
1) Pemakaian air bersih rata-rata sehari untuk pegawai (domestik)
* Kebutuhan air pegawai : jumlah pegawai x kebutuhan air(liter/orang/hari)
120 x 20
2400 liter/hari
* Kebutuhan air pengunjung : jumlah pengunjung x kebutuhan air(liter/orang/hari)
45 x 20
900 liter/hari
* Kebutuhan air Rawat Inap : jumlah bed x kebutuhan air(liter/bed/hari)
14 x 60
840 liter/hari
Total kebutuhan air domestik : 2400 + 900 + 840
4140 liter/hari

2) pemakaian bersih untuk kegiatan mencuci alat (laboratorium)


Kebutuhan laboratorium : 100 liter/hari

3) Pemakaian air bersih untuk taman


Kebutuhan taman : 200 liter/hari

4) Pemakain air bersih untuk kebersihan dan pemeliharaan bangunan


Kebutuhan kebersihan : 200 liter/hari

Berikut ringkasan perhitungan kebutuhan air bersih perhari untuk kegiatan operasional di
puskesmas geger
Kebutuhan air bersih
Konsumsi
Kebutuhan air
(L/Hari)
Domestik 4,140
Laboratorium 100
Taman 200
Kebersihan 200
Total 4,640

Air bersih yang digunakan di puskesmas geger telah dilakukan uji kualitas air bersih. hasil uji
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Hasil uji laboratorium air bersih di puskesmas geger
Batas
No Deskripsi Pengujian Hasil Sampel Regulasi Satuan

Komponen Fisik
1 Bau Tidak berbau Tidak berbau -
2 Rasa Normal Normal -
3 Suhu 31.4 Suhu air + 3 0
C
4 Total padatan terlarut, TDS 501 1,500 mg/L
5 Kekeruhan 7.28 25 NTU
6 Warna 4 50 Pt/Co
Komponen Kimiawi(Inorganik)
1 pH 7.31 6.6-9.0 pH Unit
2 Arsen, As <0.0007 0.05 mg/L
3 Besi, Fe <0.008 1 mg/L
4 Fluoride, F 0.061 1.5 mg/L
5 Kadmium, Cd <0.0005 0.005 mg/L
6 Kesadahan, sebagai total CaCO3 448 500 mg/L
7 Klorida, Cl 71.1 600 mg/L
8 Kromium heksavalen, Cr6+ <0.0005 0.05 mg/L
9 Mangan, Mn <0.076 0.5 mg/L
10 Nitrogen, Nitrat sebagai N(NO3-N) 0.081 10 mg/L
11 Nitrogen, Nitrit sebagai N(NO 2-N) 0.0021 1 mg/L
12 Merkuri, Hg# <0.0005 0.001 mg/L
13 Selenium, Se <0.0003 0.01 mg/L
14 Zink, Zn 0.0172 15 mg/L
15 Sianida, CN# <0.006 0.1 mg/L
16 Sulfat, SO4 7.31 400 mg/L
17 Timbal, Pb <0.005 0.05 mg/L
Organik
1 Surfaktan, MBAS <0.036 0.5 mg/L
2 Total partikel organik, KMnO4 <5 10 mg/L
Bakteri
1 Total Kolifom(filter membran) 8 10 col/100ml

Berdasarkan hasil analisa uji kualitas air bersih di puskesmas geger, kualitas air bersih yang
digunakan dalam kondisi baik. hal tersebut dikarenakan hasil uji semua komponen masih dibawah baku
mutu ketentuan air bersih, yaitu Permenkes No. 416/Menkes/Per.IX/1990
Pengolahan Limbah Padat Non Medis dan Medis
Limbah Padat Non Medis

Pengolahan Limbah Padat Non Medis di UPT Puskesmas Geger dilakukan dengan mewadahi
sampah yang dihasilkan dan nantinya akan dikumpulkan, sebagian sampah tersebut akan
akan diangkut menuju TPS sampah terdekat oleh petugas kebersihan dan sebagian lagi
sampah dibakar diarea belakang puskesmas. Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008
tentang pengelolaan sampah, Pembakaran sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan
teknis pengelolaan sampah harusnya tidak diperbolehkan sehingga kondisi pengelolaan
sampah di puskesmas geger perlu diperbaiki.
Perhitungan timbulan sampah yang dihasilkan pegawai didasarkan pada timbulan sampah
untuk kegiatan perkantoran yang tercantum pada SNI 04-1993-03 yaitu sebesar 0,75
L/orang/hari. Timbulan sampah pengunjung disamakan dengan timbulan sampah pegawai.
Timbulan sampah yang dihasilkan dari kegiatan rawat inap yang tersedia di puskesmas geger
yaitu 7,86 L/bed/hari. Berikut perhitungan timbulan sampah di UPT Puskesmasn Geger :
- Jumlah pegawai = 120 orang
- Jumlah pengunjung = 45 orang
- Jumlah bed = 14 bed

Volume timbulan sampah = timbulan sampah pegawai + timbulan sampah pengunjung +


timbulan sampah rawat inap
= ( 120 x 0.75 ) + ( 45 x 0.75 ) + ( 14 x 7.86 )
=( 90 L /hari + ( 34 L /hari ) + ( 110 L /hari )
= 234 L /hari

Volume timbulan sampah dari kegiatan kebersihan dan pemeliharaan bangunan :


= 10% domestik
= 10% x 234 L /hari
= 23.4 L /hari

Sampah dari tempat sampah pada tiap ruangan di puskesmas akan dikumpulkan pada tempat
sampah utama yang bisa berupa Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Frekuensi
pengambilan sampah pada ruangan dilakukan setiap hari. setiap puskesmas harus memiliki
TPS sampah berupa kontainer sampah agar sampah non medis/domestik dari kegiatan
puskesmas dapat terkumpul dalam satu tempat sehingga kondisi lingkungan terlihat bersih
dan rapi. Penyediaan konteiner sampah ini akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan
selaku penanggung jawab puskesmas. Dengan adanya konteiner sampah, juga dapat
memudahkan dalam pengangkutansampah ke TPS.

Berikut alur proses pengelolaan limbah padat non medis secara umum
Sampah dari setiap bak Petugas kebersihan
Aktivitas domistik = 234 L/hari
kebersihan dan pemeliharaan sampah setiap ruang (non mengangkut sampah
bangunan = 23 L/hari medis) dikumpulkan pada dari TPS Puskesmas ke
TPS Puskesmas TPA

Pengolahan Limbah Padat Medis

Limbah padat medis meliputi jarum suntik, sisa perban, selang infus dan sebagainya. Limbah
padat medis termasuk dalam Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Limbah padat medis
ini dibawa dan dikelola oleh pihak ketiga yang berijin untuk mengelola limbah B3 medis yaitu
PT. TRANSWASTE MODE INDONESIA, PT. WASTEC INTERNATIONAL dan PT. TRIATA MULIA
INDONESIA. Pengelolaan limbah B3 menyesuaikan PP No.101 tahun 2014 tentang
pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(B3). setiap jenis dan karakteristik limbah
akan diberikan wadah masing-masing. serta pemberian simbol dan label limbah B3 mengikuti
Permen LH No. 14 tahun 2013. timbulan sampah medis di puskesmas geger dikumpulkan
dalam tempat sampah khusus limbah padat medis. limbah medis benda tajam seperti jarum
suntik dan botol bekas vaksin akan dikumpulkan dalam safetybox berkapasitas 5 liter.
Sedangkan limbah padat medis lainnya akan dikumpulkan dalam tempat sampah plastik
berwarna kuning.

Berikut alur proses pengelolaan limbah padat medis secara umum


Limbah medis berupa Safety box 5 liter
jarum

Disimpan di TPS Diangkut dan diolah


limbah B3 pihak ke-3 yang
puskesmas geger berijin untuk
mengelola limbah B3

sampah medis berupa


sampah jaringan Wadah plastik
tubuh, farmasi, kapas berwarna kuning
terkontaminasi

Pengelolaan Limbah B3

Limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan operasional puskesmas geger berupa limbah B3
medis (jarum suntik, tabung bekas, kapas terkontaminasi, limbah medis cair dan lain-lain) dan
limbah B3 non medis (majun bekas, minyak pelumas bekas, kaleng cat, kemasan bekas B3,
catride bekas, baterai bekas dan lain-lain). limbah B3 non medis berasal dari aktivitas kantor
puskesmas dan kegiatan perawatan bangunan.
Pengelolaan limbah B3 dilakukan dengan penyimpanan dan pewadahan limbah B3 sesuai
karakter limbahnya. limbah B3 harus disimpan dalam tempat penyimpanan sementara limbah
B3. Limbah B3 tersebut akan diangkut dan diolah oleh pihak ke-3 yang berijin. pengelolaan
limbah B3 menyesuaikan PP No. 101 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun. setiap jenis dan karakteristik limbah akan diberikan wadah masing-
masing. Serta pemberian simbol dan label limbah B3 mengikuti permen LH No. 14 tahun 2013.
Sedangkan untuk penanganan limbah obat-obatan yang rusak dan kadaluarsa akan dibawa ke
suplier obat untuk dilakukan penghancuran.
Puskesmas Geger sudah memiliki TPS limbah B3 medis sehingga limbah B3 medis dan limbah
B3 dari aktivitas lainnya akan dikumpulkan dan disimpan dalam TPS limbah B3 tersebut.
Berikut tabel identifikasi awal perkiraan timbulan limbah B3 di puskesmas geger.

Anda mungkin juga menyukai