Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KESEHATAN LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN
Air baku untuk air minum rumah tangga, adalah air yang berasal dari sumber air
permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang memenuhi baku mutu tertentu
sebagai air baku untuk air minum. Air minum adalah air minum rumah tangga yang
melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum. Kebutuhan pokok air minum sehari-hari
yang digunakan untuk keperluan minum, masak, mandi, cuci, peturasan, dan ibadah.
Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan
produktif.

Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi kehidupan. Kebutuhan akan air di
suatu daerah akan selalu mengalami kecenderungan naik seiring dengan pertambahan
penduduk, sedangkan air sendiri berkurang dari segi kualitas, kuantitas, dan juga
kontinuitas. Sebanyak 75% tubuh manusia terdiri atas air. Manusia membutuhkan air
terutama untuk minum. Depot air minum adalah usaha industri yang melakukan
proses pengolahan air baku. Depot Air Minum Isi Ulang menjadi air minum dan
menjual langsung kepada pembeli. Air minum yang biasa diperoleh dari depot air
minum isi ulang harganya jauh lebih murah, bisa sepertiga dari produk air minum
dalam kemasan bermerek. Tidak mengherankan bila banyak masyarakat konsumen
beralih pada layanan air minum isi ulang, menyebabkan depot air minum di berbagai
kota di Indonesia tumbuh dengan sangat pesat.

Depot air minum isi ulang (DAMIU) tidak semua yang dikelola dengan baik sesuai
persyaratan permenkes Nomor 492/menkes/per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas
air minum baik parameter fisika, kimia maupun biologi. Pengadaan air bersih untuk
keperluan air minum, harus memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan oleh
peraturan yang ada. Parameter wajib penentuan kualitas air minum secara
mikrobiologi adalah total bakteri Coliform dan Escherichia coli. Penentuan kualitas
air secara mikrobiologi dilakukan dengan Most Probable Number (MPN) test dengan
standar kandungan bakteri colifrom dalam air minum 0 per 100 ml. Higiene sanitasi
DAMIU yang tidak memenuhi standar kualitas air minum yang ditentukan, air
minum tersebut tidak memenuhi syarat khusus kualitas bakteriologis akan
menimbulkan gangguan kesehatan yaitu timbulnya penyakit seperti diare, colera,
thypoid, hepatitis, disentri dan gastroenteritis. Air dapat tercemar disebabkan
masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh
kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang
membahayakan, mengakibatkan air tidak berfungsi lagi sesuai kebutuhannya.

II. LATAR BELAKANG

Dalam pasal 1 Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas diamanatkan bahwa
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama,dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Sedangkan dalam pasal 2 disebutkan bahwa Pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu

3. Hidup dalam lingkungan sehat; dan

4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,


kelompok dan masyarakat.
Hal ini menegaskan bahwa pemerintah memprioritaskan
aspek promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Aspek promotif berhubungan dengan bagaimana peran puskesmas
dalam mengerakkan upaya kesehatan masyarakat dengan melibatkan
masyarakat diwilayah kerjanya.
UKM tingkat pertama meliputi UKM Esensial dan UKM
Pengembangan menjadi prioritas utama penyelenggaraan upaya Puskesmas.
Salah satu pelayanan UKM Esensial adalah Pelayanan Kesehatan yang telah
dilaksanakan selama ini, bertujuan untuk meningkatkan status derajat kesehatan
lingkungan dan kesehatan kerja serta kesehatan masyarakat, untuk itu diperlukan
upaya pengelolaan program kesehatan lingkungan yang bertujuan untuk
memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan
lingkungan secara efektif dan efisien.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerja sama antara lintas program
dan lintas sektor terkait serta adanya peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam
pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan perlu
diakukan Pemberdayaan Pembinaan Pengawasan pengendalian serta penilaian antara
lain berupa inspeksi kesehatan lingkungan,dengan metode pengisian checklist dan
observasi, pemeriksaan parameter sampel yang dinilai agar diketahui penyebab serta
peluang kegiatan untuk mengatasinya.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui informasi risiko pencemaran yang disebabkan dari
lingkungan/kualitasi air minum. Untuk melakukan tindak lanjut dan perbaikan sarana
air minum dan sanitasi.

B. Tujuan Khusus

1. Terselenggaranya kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan di Sarana Air


Minum yang bermutu dan berkwalitas.

2. Tersusunnya rencana tidak lanjut hasil observasi sebagai dasar dalam menyusun
rencana pencegahan dan perbaikan kegiatan dan mutu pelayanan

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian
Kegiatan
1 Kegiatan Inspeksi 1. Identifikasi Sarana Air Minum di wilayah kerja
Kesehatan Lingkungan UPTD Puskesmas Tunjungan
di Sarana Air Minum 2. Koordinasi dengan tim desa untuk jadwal pelaksanaan
3. Menyiapkan dokumen kegiatan (panduan, SOP,
KAK, Form checklist dll)
4. Pelaksanaan Inspeksi

V. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran:


No Kegiatan Pokok Rincian Lintas Lintas
Program Sektoral
1 Kegiatan Inspeksi 1. Identifikasi Sarana Air Bidan Desa, Perangkat Komunikasi
Kesehatan Lingkungan Minum di wilayah kerja Tim desa desa, Kader dua arah,
di Sarana Air Minum UPTD Puskesmas Observasi,
Tunjungan Tanya jawab
2. Koordinasi dengan tim desa
untuk jadwal pelaksanaan
3. Menyiapkan dokumen
kegiatan (panduan, SOP,
KAK, Form checklist dll)
4. Pelaksanaan Inspeksi

VI. SASARAN
a. PJ UKM
b. Petugas Kesehatan Lingkungan
c. Bidan Desa dan Tim Desa
d. Perangkat desa
e. Kader
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N BULAN
Kegiatan
o   MEI 2023    
    MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4
           
Identifikasi Sarana Air Minum di
1 wilayah kerja UPTD Puskesmas
Tunjungan        
Koordinasi dengan tim desa untuk
2
jadwal pelaksanaan        
Menyiapkan dokumen kegiatan
3 (panduan, SOP, KAK, Form
checklist dll)        

4 Pelaksanaan Inspeksi        
VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
PELAPORAN

Monitoring, Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilaksanakan segera setelah


ada kematian

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pedoman, Panduan

2. KAK

3. SOP

4.Form Cheklist

5.Laporan hasil kegiatan

Blora, 2 Januari2023
Mengetahui :
Penaggung Jawab UKM Pelaksana Upaya Kesehatan Lingkungan

HARJANI PINANGGIH, S.Tr.Keb.Bdn ELY MASVIJAYANTI AMD.KL


NIP. 197601182007012009 NIP. 199611012019022004

Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Tunjungan

SRI ENDARTI
NIP. 196907181989032005
Tunjungan, Januari 2023
PJ UKM UPTD Puskesmas Tunjungan

Harjani Pinanggih, S.Tr.Keb.Bdn


NIP. 197601182007012009

Blora, 2 Januari2020
Mengetahui :
Penaggung Jawab UKM Pelaksana Upaya Kesehatan Lingkungan

Harjani Pinanggih, S.Tr.Keb.Bdn ELY MASVIJAYANTI AMD.KL


NIP. 197601182007012009 NIP. 199611012019022004

Mengetahui :
Kepala UPTD PuskesmasTunjungan

SRI ENDARTI SST


NIP. 196907181989032005
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TUNJUNGAN
Jl. Raya Tunjungan NO 80 Telp.0811295006

DAFTAR TILIK PELAKSANAAN KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN


DI UPTD PUSKESMAS TUNJUNGAN

HARI :
TANGGAL :
DESA :
TEMPAT :
PELAKSANA:
1. INPUT

Indikaor   Cukup Kurang Keterangan


- Fasilitator : :      
Sdh Terlatih/OJT :      
Kualitas fasilitator :      
- Peserta :: :      
Jumlah Peserta :      
- Sarana Prasarana :      
Lembar Balik :      
Buku KIA :      
Leaflet :      
ATK :      
2. PROSES
Tidak Keteranga
Kegiatan : Sesuai sesuai n
- Fasilitator : :      
Menejemen waktu :      
Metode pembelajaran :      
Bahasa penyampaian :      
Penggunaan alat bantu :      
Kemamp melibatkan peserta :      
- Peserta : :
Frekwensi kehadiran :
Keaktifan bertanya :
Keaktian berdiskusi :
Hasil Evaluasi :
- Penyelenggaraan :
Tempat :
Waktu :

3. OUTPUT

Tdk
Tercapa
Indikator : Tercapa Ket
i
i
Bumil Memahami Tentang :
a. Gambaran umum kegiatan :    
b. Pengertian :    
c. Tujuan dan manfaat kegiatan :

d. Cara melaksanakanan kegiatan :

e. Saran dan masukan :

f. Rencana tindak lanjut kegiatan :

g. Dokumentasi :
   
Blora, 2 Januari2020
Mengetahui :
Penaggung Jawab UKM Pelaksana Upaya Kesehatan Lingkungan

HARJANI PINANGGIH, S.Tr.Keb.Bdn ELY MASVIJAYANTI AMD KL


NIP. 197601182007012009 NIP. 199611012019022004

Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Tunjungan

SRI ENDARTI, SST


NIP. 196907181989032005

Anda mungkin juga menyukai