Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder
berupa laporan keuangan publikasi Bank Rakyat Indonesia dari tahun 2019-2021
yang diperleh dari pojok Bursa Efek Indonesia.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelusuran kepustakaan. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan
meneliti literatur terkait penelitian sehingga dapat digunakan untuk memikirkan
teori yang melatarbelakangi penelitian, memecahkan masalah, menganalisis data
dan menganalisis studi. 
3.3 Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang telah
ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut yang kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan hal tersebut peneliti
menetapkan variabel penelitian menggunakan pendekatan RGEC yang terdiri dari
Risk Profile, Good Corpoarte Governance, Earnings, Capital.
a. Risk Profile
Rasio yang digunakan untuk menilai kualitas penerapan manajemen
resiko, dan tingkat resiko dalam operasional bank. Perhitungan
menggunakan Risk Profile peneliti menggunakan 2 indikator yaitu resiko
kredit yang dihitung menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL) yang
dirumuskan sebagai berikut :
Besarnya nilai Non Performing Loan (NPL) dapat dihitung dengan
rumus berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 13/PBI/2011 adalah
sebagai berikut :
Kredit Bermasalah
NPL= ×100%
Total Kredit

23
24

Yang kedua menggunakan rasio likuiditas yang dihitung


menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang dirumuskan sebagai
berikut :
Total Kredit
LDR= ×100%
Dana Pihak Ketiga
b. Good Corporate Governance
Pelaksanaan prinsip – prinsip dan pelaksanaan tata kelola GCG yang
sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran Bank Indonesia
mengenai penerapan GCG bagi Bank Umum merupakan penilaian terhadap
kualitas manajemen bank. Ada tiga aspek dalam mencari penilian GCG
diantaranya adalah : struktur tata kelola, Proses tata kelola, hasil tata kelola.
c. Earnings
Alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efesien usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Untuk menghitung
Earnings peneliti menggunakan 2 rasio yaitu ROA dan NIM. Rasio yang
pertama adalah ROA rasio yang dihitung untuk mengukur keberhasilan
manajemen dan menghasilkan laba.
Perhitungan rasio ROA dapat dihitung berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 13/1/PBI/2011 adalah sebagai berikut :
Laba Sebelum Pajak
ROA= ×100 %
Rata-Rata Total Asset
Perhitungan rasio yang kedua menggunakan NIM (Net Interest
Margin). Perhitungan rasio NIM dapat dihitung berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 13/1/PBI/2011 adalah sebagai berikut :
Pendapatan Bunga Bersih
NIM= ×100%
Rata-Rata Aktiva Produktif
d. Capital
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal
yang dimiliki bank yang mengandung atau menghasilkan resiko. Rasio yang
digunakan adalah CAR (Capital Adequency Ratio) berikut perhitungannya
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 adalah sebagai
berikut:
25

Modal
CAR= ×100%
ATMR

3.4 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data laporan keuangan berdasarkan dengan Peraturan Bank Indonesia No.
13/1/PBI/2011 sistem penilaian bank berbasis risiko untuk menilai tingkat
kesehatan bank umum, menggantikan penilaian CAMELS. faktor RGEC terdiri
dari:
a. Risiko Profile (Risk Profile)
Terdapat 8 bagian dalam menilai risiko antara lain : Risiko kredit,
Risiko pasar, Risiko likuiditas, Risiko operasional, Risiko hukum, Risiko
strategis, Risiko kepatuhan, dan Risiko reputasi. Faktor Risiko profile dalam
penelitian ini diukur menggunakan dua indikator, antara lain: indikator
Risiko kredit yang menggunakan Net Profit Loan dan Risiko likuiditas yang
menggunakan Loan to Deposit Ratio.
1) Risiko Kredit
Perhitungan rasio NPL berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.
13/1/PBI/2011 adalah sebagai berikut:
Kredit Bermasalah
NPL= ×100%
Total Kredit
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Non Performing Loan (NPL)
Ratio NPL Peringkat Prediket
< 2% 1 Sangat Sehat
2% - 3,5% 2 Sehat
3,5% - 5% 3 Cukup Sehat
5% - 8% 4 Tidak Sehat
>8% 5 Sangat Tidak Sehat
Sumber : Surat Edaran BI No. 13/24/DPNP 2011
2) Resiko Likuiditas
26

Menghitung rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) berdasarkan Peraturan


Bank Indonesia 13/1/PBI/2011 adalah sebagai berikut :
Total Kredit
LDR = ×100%
Dana Pihak Ketiga
Tabel 3.2. Matrik kriteria Penetapan peringkat komponen resiko likuiditas
Ratio LDR Peringkat Prediket
<60%≤70% 1 Sangat sehat
70%≤85% 2 Sehat
85%≤100% 3 Cukup sehat
100%≤120% 4 Kurang sehat
>120%≤160% 5 Sangat tidak sehat
Sumber : Surat Edaran BI No.13/24/DPNP 2011
b. Good Corporate Governance
prinsip tata kelola perusahaan (GCG) dilihat dari segi pemenuhan
prinsip–prinsip GCG. mencerminkan bagian manajemen CAMELS tetapi
sudah diperbaiki. Perbankan mengevaluasi pengaruh GCG terhadap unit
hasil GCG terhadap kinerja perusahaan yang signifikan dan matearilitas
perusahaan anak dengan mempertimbangkan kelemahan GCG perusahaan
anak.
c. Earnings (Rentabilitas)
Terdapat 2 rasio untuk menilai faktor Earnings antara lain:
1) Return On Asset (ROA)
Adapun rumus untuk mencari ROA berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 13/1/PBI/2011 adalah sebagai berikut :
Laba Sebelum Pajak
ROA = ×100%
Total Asset
27

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Rasio ROA


Rasio ROA Peringkat Predikat
laba sangat tinggi (Rasio ROA > 1,45%) 1 Sangat Sehat
laba tinggi (Rasio ROA 1,22% ≤ 1,45%) 2 Sehat
laba cukup tinggi (Rasio ROA 1% ≤ 1,21%) 3 Cukup Sehat
laba rendah atau cenderung mengalami 4 Kurang Sehat
kerugian (rasio berkisar 0,76% ≤ 0,99%)
Bank mengalami kerugian yang besar (ROA 5 Sangat Tidak Sehat
negatif, rasio dibawah 0,76%)
Sumber : Surat Edaran BI No. 13/24/DPNP 2011

2) Net Interest Margin (NIM)


Adapun rumus untuk mencari Net Interest Margin (NIM) berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 adalah sebagai berikut :
Pendapatan Bunga Bersih
NIM= ×100%
Rata-Rata Total Aset Produktif

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Rasio NIM


Rasio NIM Peringkat Prediket
Cakupan bunga bersih Sangat tinggi (NIM > 5%) 1 Sangat sehat
Cakupan bunga bersih Tinggi (NIM 2,01% - 5%) 2 Sehat
Cakupan bunga bersih Cukup Tinggi (NIM 1,5% - 3 Cukup sehat
2%
Cakupan bunga bersih Rendah (NIM 0% sampai 4 Kurang sehat
dengan 1,49%)
Cakupan bunga bersih Sangat Rendah (NIM 5 Tidak sehat
dibawah 0%)
Sumber : Surat Edaran BI No. 13/24/DPNP 2011
28

d. Capital
Capital atau permodalan yaitu metode penilaian bank berdasarkan
permodalan yang dimiliki bank dengan menggunakan rasio Capital Adequacy
Ratio (CAR).
Adapun rumus untuk mencari CAR berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 13/1/PBI/2011
Modal Bank
CAR= ×100%
ATMR

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Rasio CAR


Ratio CAR Peringkat Predikat
≥ 11% 1 Sangat Sehat
9,5% - 11% 2 Sehat
8% - 9,5% 3 Cukup Sehat
6,5% - 8% 4 Kurang Sehat
<6,5% 5 Sangat Tidak Sehat
Sumber : Surat Edaran BI No. 13/24/DPNP 2011
Menurut peraturan otoritas keuangan nomor 4/PJOK.03/2016 tentang
klasifikasi peringkat komposit menilai tingkat stabilitas bank umumsebagai
berikut :
a. Peringkat komposit 1 (PK-1) mencerminkan kesehatan bank secara
umum sangat stabil sehingga dinilai memiliki kemampuan yang tinggi
untuk menahan pengaruh buruk yang signifikan dari perubahan kondisi
bisnis dan faktor eksternal lainnya untuk dikelola.
b. Peringkat komposit 2 (PK-2) mencerminkan kondisi kesehatan Bank
secara umum diyakini mampu menahan dampak negatif yang signifikan
dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.
29

c. Peringkat komposit 3 (Pk-3) mencerminkan keadaan bank secara umum


cukup stabil, sehingga diharapkan dapat menahan pengaruh buruk yang
signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.
d. Peringkat komposit 4 (PK-4) mencerminkan kondisi bank yang secara
umum tidak stabil sehingga dinilai tidak mampu menahan dampak
negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal
lainnya.
e. Peringkat komposit 5 (PK-5) mencerminkan kondisi umum bank yang
secara umum tidak stabil sehingga dinilai tidak mampu menahan
pengaruh buruk yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor
eksternal lainnya.  

Anda mungkin juga menyukai