Anda di halaman 1dari 3

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN KE-NW-AN

DI PONPOS DARUL HIKMAH AZ-ZIKRI NW PRINGGARATA

No. Karakter Ket.


1. Shalawat nahdlatul wathan disusun oleh Syaikh Zainuddin sejak awal Dalam
berdirinya organisasi Nahdlatul Wathan tanggal 1 Maret 1953. Shalawat ini secara Kelas
resmi disusun untuk menginformasikan khalaya` nahdliyyin wal muslimin dengan (internal)
telah berdirinya oganisasi Nahddltul Wathan seperti halnya shalawat nahdlatain
yang menginformasikan dengan telah berdiri dan berkembangnya madrasah
Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah dan madrasah Nahdlatul Banat Diniyah
Islamiyah.
Melalui shalawat nahdlatul wathan ini, Syaikh Zainuddin karakter santri NW
yang ideal, yaitu sebagai berikut: pertama, karakter mujahidin, yaitu pejuang.
Mujahidin adalah pejuang agama dan organisasi NW yang tak kenal menyerah serta
tetap yakin, ikhlas dan istiqamah. Pada tahun 1943 M., Syaikh Zainuddin mendirikan
Pesantren Al-Mujahidin. Pesantren inilah yang memberikan jiwa jihad (perjuangan),
ilham dan inspirasi serta motivasi bagi lahirnya Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah
Islamiyah (NWDI). Kedua, karakter mukhlishin, yaitu orang yang ikhlas. Berjuang
tanpa pamrih mengharap keberkahan dari Allah SWT berkat mengikuti arahan
instruksi guru dan pemimpin NW yang searah dengan haluan Syaikh Zainuddin.
Ketiga, karakter mahfuzin, yaitu menjaga diri dan kehormatannya, menjaga harkat
dan martabat agama, menjaga harkat dan martabat ke-NW-an, menjaga harkat dan
martabat Syaikh Zainuddin beserta keluarganya. Keempat, karakter khawwas, yaitu
mengerti arah perjuangan, mengerti arah pimpinan organisasi dan mengikuti arah
kebijakan pimpinan organisasi yang sesungguhnya. Kelima, karakter `arifin, yaitu
orang-orang yang memiliki kebijaksanaan. Bijaksana dalam berfikir, bijaksana dalam
bertindak, bijaksana dalam mengambil keputusan, bijaksana dalam berorganisasi,
bijaksana dalam tutur kata, bijaksana dalam berkeluarga dan bermasyarakat.
Keenam, karakter muqarrabin, yaitu orang-orang yang senantiasa dekat kepada
Allah sehingga selalu dalam bimbingan Allah dalam setiap derap langkap
perjuangan.
Visi:
Mewujudkan generasi yang berpegang teguh pada Agama dan cinta kokoh
pada Negara
Misi:
1. Membekali peserta didik memiliki sifat berjuang untuk Agama serta
mengabdi untuk Negara dan Bangsa.
2. Menjadikan peserta didik memiliki sifat yakin, ikhlas, dan istiqomah serta
jujur dan pantang menyerah.
3. Menjadikan ilmu sebagai imam dan amal sebagai makmum untuk meraih
kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. ‫ ورج اء‬,‫ ويقين المت وكلين علي ك‬,‫ وعلم الخ ائفين من ك‬,‫ خ وف الع المين ب ك‬:‫اللهم إن ا نس ئلك‬ Dalam
‫ وتقوى المتشوّقين إليك‬,‫ وورع المحبّين لك‬,‫ وزهد الطالبين إليك‬,‫ الراغبين فيك‬Kelas
(internal)
Tujuh karakter yang dititipkan Maulanassyaikh TGKH. Muhammad Zainuddin

1
Abdul Madjid di dalam do`a ini:
Pertama, karakter ‫خوف العالمين بك‬,
yaitu berilmu sekaligus memiliki rasa takut kepada Allah. Betapa banyak
orang yang pintar tapi jauh dari hidayah Allah.
Kedua, karakter ‫علم الخائفين منك‬,
yaitu menjadi santri yang kha`ifin dengan keilmuan yang dimiliki. Dengan miliki
rasa khauf, maka ia tidak akan sombong dengan ilmu yang dimilikinya. Setan
tergelincir karena tidak memiliki rasa khauf kepada Allah meski ia punya ilmu yang
sangat cerdas.
Ketiga, karakter ‫يقين المتوكلين عليك‬,
yaitu teguh keyakinan disertai dengan tawakkal kepada Allah. Banyak sekali
bentuk cobaan yang dialami oleh penuntut ilmu di zaman sekarang, sehingga harus
disikapi dengan keyakinan dan tawakkal kepada Allah.
Keempat, karakter ‫رجاء الراغبين فيك‬
yaitu semangat, optimis, penuh harapan yang didasari oleh kecintaan kepada
Allah untuk meraih cita-cita mulia.
Kelima, karakter ‫زهد الطالبين إليك‬
yaitu zuhud.
Keenam, karakter ‫ورع المحبّين لك‬
yaitu wara` dan hubb.
Wara` berarti santri yang memiliki kehati-hatian atas materi duniawi.
Hubb berarti memiliki cinta yang mendalam kepada Allah

Ketujuh, karakter ‫تقوى المتش ّوقين إليك‬


yaitu taqwa dan syauq (kerinduan berjumpa dengan Allah). Santri yang rindu
berjumpa dengan Allah harus memiliki jiwa raga taqwa.
3. Pengajian Hultah Ponpes Darul Hikmah Az-Zikri NW Pringgarata Di luar
Acara pengjian Hultah Ponpes adalah media pendidikan ke-NW-an yang melahirkan kelas
beberapa karakter santri: (eksternal)
Pertama, At-Tawasul, saling berinteraksi, saling sambung menyambung satu
dengan yang lainnya tanpa memandang kaya miskin, dll.
Kedua, At-Tafahum, yaitu saling pengetian, memupuk solidaritas.
Ketiga, At-Tarahum, yaitu saling kasih mengasihi, saling empati sesama
santri.
Keempat, At-Ta`awun, memupuk semangat kebersamaan, kerjasama, dan
saling tolong menolong sesama santri.
Kelima, At-Ta`aruf, yaitu saling mengenal, terutama antara santri dengan
alumni.
4. Gotong royong. Di luar
Karakter yang dihasilkan adalah santri yang berkhidmat sehingga terentuk hubungan kelas
atau ikatan bathin yang kuat antara murid dan sang guru. (eksternal)
5. Ziarah Makam Santri Ponpes Darul Hikmah Az-Zikri NW Pringgarata. Di luar
Tradisi ini dilakukan untuk mengingat keberkahan dan keilmuan Pendiri Nahdlatul kelas
Wathan dengan do`a agar keberkahan dan keilmuan dari beliau dapat mengalir (eksternal)

2
kepada santri-satri yang berziarah. Tradisi ziarah ini sekaligus untuk menyambung
keberkahan keilmuan dari beliau, seperti halnya saat beliau masih hidup.
6. Membaca Al-Barzanji Di luar
Tradisi ini dilakukan setiap minggu di Ponpes Darul Hikmah Az-Zikri NW kelas
Pringgarata. Tradisi ini dipimpin oleh santri ponpes dengan tujuan agar santri-santri (eksternal)
tersebut dapat mampu menghafal dan memimpin pembacaan barzanji di tengah-
tengah masyarakat apabila mereka telah selesai mondok.
7. Tradisi Membaca Hizib dan Syafa`ah Di luar
Karakter yang hendak dibentuk adalah berkumpul dalam do`a dan kebaikan. kelas
(eksternal)

Anda mungkin juga menyukai