Sebagai Fatimah
Sebagai Abu bakar Assidik
Sebagai Umar Bin khattab
Sebagai Usman Bin Affan
Sebagai Ali Bin Abi Thaib
Sebagai Malaikat Jibril
Sebagai Malaikat Izrail
Sebagai penduduk makkah
SELAMAT MENYAKSIKAN
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama
bagimu
Suatu pagi di hari-hari terakhir baginda Rasulullah SAW dengan suara terbata-bata
dan mata berkaca-kaca beliau memberi khutbah singkat.
" Kuwariskan dua perkara kepada kalian yaitu Alquran dan sunnahku barangsiapa
yang mencintai sunnahku, maka mereka mencintaiku, aku ingatkan pula kepada
kalian agar menjaga dan mencintai keturunanku dan kelak orang orang yang
mencintaiku akan masuk syurga bersama sama denganku.
Khutbah singkat ini diakhiri dengan pandangan Rasulullah SAW yang teduh dan
tenang, menatap satu persatu mata sahabat sahabatnya, terlihat sahabat Abu bakar
radiallahuanhu membalas pandangan dengan berkaca kaca.
Umar bin khattab menahan nafas dan tangisnya dengan begitu kuat.
Usman bin afan menghela nafas sepanjang panjangnya.
Sahabat Ali radiallahuanhu menundukkan kepala sedalam dalamnya.
Isyarat itu telah datang, saat perpisahan telah tiba dengan nabi.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yang tak tertahan
lagi.
YA ALLAH , DAHSYAT SEKALI MAUT INI, TIMPAHKAN SAJA SEMUA SIKSA
MAUT INI KEPADAKU, JANGAN PADA UMATKU.
Badan Rasulullah SAW mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi,
bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu.
Ali bin abi thalib segera mendekatkan telinganya kebibir Baginda Rasulullah.
Uuushiikum bis sholati
Peliharalah Sholat
Wamaa malakat aimaanukum
Santunilah orang-orang lemah diantaramu.
Diluar pintu, suara tangis mulai terdengar bersahutan, para sahabat saling
berpelukan.
Fatimah Radiallahuanha, menutupi mukanya dengan tangannya.
Sahabat Ali mendekatkan lagi telinganya kebibir baginda Rasulullah,
Ummati... Ummatii.... Ummatiiii
Umatku, umatku, umatku.