Anda di halaman 1dari 3

NASKAH DRAMA MUSIKALISASI WAFATNYA NABI

SESAAT AGI ANDA AKAN MENYAKSIKAN DRAMA WAFATNYA NABI


MUHAMMAD SAW YANG DIPERANKAN OEH :

Sebagai Fatimah
Sebagai Abu bakar Assidik
Sebagai Umar Bin khattab
Sebagai Usman Bin Affan
Sebagai Ali Bin Abi Thaib
Sebagai Malaikat Jibril
Sebagai Malaikat Izrail
Sebagai penduduk makkah

SELAMAT MENYAKSIKAN

Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama
bagimu

Suatu pagi di hari-hari terakhir baginda Rasulullah SAW dengan suara terbata-bata
dan mata berkaca-kaca beliau memberi khutbah singkat.

" Kuwariskan dua perkara kepada kalian yaitu Alquran dan sunnahku barangsiapa
yang mencintai sunnahku, maka mereka mencintaiku, aku ingatkan pula kepada
kalian agar menjaga dan mencintai keturunanku dan kelak orang orang yang
mencintaiku akan masuk syurga bersama sama denganku.
Khutbah singkat ini diakhiri dengan pandangan Rasulullah SAW yang teduh dan
tenang, menatap satu persatu mata sahabat sahabatnya, terlihat sahabat Abu bakar
radiallahuanhu membalas pandangan dengan berkaca kaca.

Umar bin khattab menahan nafas dan tangisnya dengan begitu kuat.
Usman bin afan menghela nafas sepanjang panjangnya.
Sahabat Ali radiallahuanhu menundukkan kepala sedalam dalamnya.
Isyarat itu telah datang, saat perpisahan telah tiba dengan nabi.

Rasulullah akan meninggalkan kita semua.


Baginda Rasulullah tercinta hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.

Tengah hari itu seiring meningginya matahari.


dirumah baginda rasulullah terdengar suara salam dan meminta ijin untuk masuk
dan bertemu dengan baginda Rasulullah, Namun permintaan ini ditolak oleh fatimah
radiallahuanha,

Assaamualaikum, bolehkah aku menemui rasulullah?


Waalaikumussalam, Maafkanlah, Ayahku sedang demam"

Dan Rasulullah SAW mendengar jawaban fatimah.


"Siapakah yang datang itu wahai anakku?
"Aku tak tahu wahai ayah, sepertinya baru kali ini aku melihatnya"

Rasulullah menatap putrinya dengan menggetarkan satu satu bagian wajahnya


seolah hendak di kenang.
"Ketahuilah, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia" DIALAH MALAIKAT
MAUT

Fatimahpun menahan ledakan tangisnya, karena mengetahui ajal ayahnya sudah


semakin dekat, malaikat izrail dan jibril datang mendekati baginda Rasulullah SAW.
"Wahai Jibril, Katakanlah Apakah hakku di hadapan Allah nanti?
Pintu pintu langit telah terbuka ya Rasulullah, Para Malaikat Menanti rohmu
semua pintu syurga terbuka lebar menantikan kedatanganmu.
"Ternyata kata kata malaikat jibril itu tidak membuat baginda Rasulullah senang,
matanya masih penuh dengan kecemasan.
Mengapa engkau tidak senang mendengar kabar ini ya Rasulullah?
"Wahai Jibril, Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?
"Jangan khawatir wahai Rasulullah, Aku pernah mendengar Allah berfirman,
Kuharamkan syurga bagi siapa saja, Kecuali Umat Muhammad telah berada
didalamnya.
Detik detik waktu semakin dekat, Tiba saatnya malaikat izrail melakukan tugasnya,
perlahan lahan ruh Rasulullah SAW mulai di tarik.
Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat urat leher baginda
Rasulullah menegang, perlahan lahan baginda Rasulullah mengaduh,
Wahai Jibril, betapa sakitnya sakaratul maut ini.

Fatimah radiallahuanha memejamkan matanya tak sanggup memandang ayahnya.


Ali bin abithalib yang disampingnya menunduk semakin dalam
Dan malaikat jibril pun memalingkan wajahnya.

"Jijikkah engkau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu wahai jibril?


"Siapa yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajalnya.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yang tak tertahan
lagi.
YA ALLAH , DAHSYAT SEKALI MAUT INI, TIMPAHKAN SAJA SEMUA SIKSA
MAUT INI KEPADAKU, JANGAN PADA UMATKU.

Badan Rasulullah SAW mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi,
bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu.
Ali bin abi thalib segera mendekatkan telinganya kebibir Baginda Rasulullah.
Uuushiikum bis sholati
Peliharalah Sholat
Wamaa malakat aimaanukum
Santunilah orang-orang lemah diantaramu.

Diluar pintu, suara tangis mulai terdengar bersahutan, para sahabat saling
berpelukan.
Fatimah Radiallahuanha, menutupi mukanya dengan tangannya.
Sahabat Ali mendekatkan lagi telinganya kebibir baginda Rasulullah,
Ummati... Ummatii.... Ummatiiii
Umatku, umatku, umatku.

Dan berakhirlah kehidupan insan mulia, yang bergelar Rasulullah SAW.


Kini mampukah kita mencintai baginda Rasulullah SAW, sebagaimana Rasulullah
begitu mencintai kita.

Umatnya yang tidak pernah beliau temui.


Tahukah engkau siapakah umat yang paling beliau cintai, yaitu umat umat setelah
beliau wafat, mereka tidak pernah berjumpa dengan Rasulullah, namun mereka
selalu rindu kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai