Anda di halaman 1dari 2

1.

Mengenali Masalah
Riset umumnya mencakup dua tahap, yaitu penemuan masalah dan pemecahan
masalah. Penemuan masalah dalam riset meliputi identifikasi bidang masalah, penentuan atau
pokok masalah dan perumusan atau formasi masalah.
Untuk memastikan baik tidaknya masalah yang dipilih dan diajukan untuk peneliti
sebaiknya menguji terlebih dahulu masalah tersebut dengan mengajukan pertanyaan perjajakan.
Contohnya:
a. Apakah masalah tersebut dapat dapat dijawab secara efektif melalui proses riset?
Selanjutnya apakah dapat dikumpulkan data relavan yang diperlukan untuk
menjawab masalah riset tersebut
b. Apakah nilai temuan dari masalah tersebut cukup berarti? Apakah terkandung hal
penting dalam masalah tersebut? Apakah pemecahan jawaban atau penemuannya
memberikan sesuatu yang baru pada khazanah teori dan/atau praktik di bidang
akuntansi keprilakuan? Kalua tidak, bukankah ada masalah lain yang lebih bernilai
dan menanti untuk di teliti?
c. Apakah masalah tersebut merupakan masalah baru? Apakah masalah tersebut
belum pernah diteliti sebelumnya? Agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu,
studi lain yang belum pernah dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu. Dalam
kaitan ini bukan berarti tidak ada nilai atau harga dari riset ulang terhadap masalah
yang pernah diteliti sebelumnya.
d. Apakah masalah tersebut memungkinkan untuk diteliti? Dalam hal ini, termasuk
kesesuaian masalah itu sendiri dengan latar belakang peneliti.
2. Jenis – Jenis masalah
Jenis masalah dalam riset yang diambil peneliti biasanya beragam. Berikut berbagai
jenis masalah dalam riset ini yang selanjutnya membutuhkan penyelesaiaan
a. Masalah masalah yang ada saat ini di berbagai subbidang akuntansi keprilakuan yang
memerlukan penyelesaiaan
b. Area – area tertentu dalam subbidang akuntansi keprilakuan yang memerlukan
pembenahan atau perbaikan
c. Persoalan – persoalan teoritis yang memerlukan riset untuk menjelaskan (atau
memprediksi) fenomena.
d. Pertanyaan riset yang memerlukan jawaban empiris

3. Menyatakan dasar permasalahan


Cara yang paling bermanfaat dalam pendekatan proses riset adalah menyatakan dasar
permasalahan. Dasar permasalahan dimulai dari usaha untuk mengembangkan pertanyaan
pertanyaan yang lebih khusus. Pertanyaan yang diperinci tersebut dapat dikatakan sebagai hasil
dari proses pada hierarki pertanyaan riset akuntansi keprilakuan. Proses hierarki dimulai dengan
cara mengidentifikasi permasalahan akuntansi keprilakuan, mengembangkan pertanyaan,
membuat pertanyaan riset, melakukan penyelidikan terhadap pertanyaan, pengukuran
pertanyaan, serta membuat keputusan.
Terdapat tiga tahapan yang harus diperhatikan peneliti Ketika merumuskan pertanyaan
riset yaitu:
a. Menemukan permasalahan akuntasi keprilakuan
b. Menentukan pertanyaan akuntansi keprilakuan.
c. Menemukan pertanyaan riset

4. Sumber penemuan masalah


Sumber penemuan masalah dalam riset akuntansi keprilakuan yang ditelusuri dari
berbagai aspek. Secara umum sumber penemuan masalah pada bidang ini dikelompokkan ke
dalam dua faktor:
a. Faktor pertama dihasilkan dari pengalaman pribadi peneliti atau disebut pendekatan
empiris
b. Faktor kedua didapatkan dari tinjauan terhadap literatur riset. Pendekatan ini disebut
pendekatan teoritis. Berdasarkan literatur, riset dapat ditelusuri lagi ke dalam dua
kelompok yaitu
1.) Literatur yang telah dipublikasikan diantaranya adalah jurnal dan buku
2.) Literatur yang belum dipublikasikan diantaranya adalah skripsi, tesis, disertasi dan
makalah seminar

5. Kesalahan umum dalam penemuan masalah


Jika ditelusuri lebih terperinci terdapat berbagai kesalahan yang dilakukan periset dalam
menemukan masalah. Berikut beberapa kesalahan umum yang dilakukan
a. Periset mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan riset yang jelas
b. Periset memperoleh sejumlah data dan berusaha merumuskan masalah riset sesuai
dengan data yang tersedia.
c. Periset merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu umum dan ambigu
sehingga menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan riset
d. Periset menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil riset sebelumnya
dengan topik sejenis sehingga masalah riset tidak didukung oleh kerangka teoretis yang
baik
e. Periset memilih masalah riset yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap
pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis.

Anda mungkin juga menyukai