Anda di halaman 1dari 22

Anemia

Defisiensi Besi
Pembimbing: dr.Dina Garniasih, Sp.A (K), M.Kes
Definisi
● Anemia : Kondisi dimana terdapat penurunan kadar hemoglobin di bawah batas normal
dalam tubuh sesuai usia dan jenis kelamin
● Anemia Defisiensi Besi : Anemia yang disebabkan karena kurangnya besi yang diperlukan
untuk sintesis Hb

Usia Anemia (Hb dalam g/dL)

Usia 6-59 bulan < 11

Usia 5-11 tahun < 11,5

Usia 12-24 tahun < 12

Perempuan Tidak Hamil Usia > 15 Tahun < 12

Perempuan Hamil Usia > 15 Tahun < 11

Laki-laki > 15 Tahun < 13


Epidemiologi
Global
39,8% (6-59 bulan)

WHO
38,4% di Indonesia

Riskesdas 2013
28,1% (12-59 bulan)
26,4% (5-14 tahun)
Etiologi dan Faktor Risiko
Kebutuhan Fisiologis
Meningkat Transfusi Feto-maternal
Pertumbuhan , Menstruasi

Penyerapan Besi
Berkurang
Hemoglobinuria
Masukan besi dari makanan
tidak adekuat, malabsorpsi
besi
Perdarahan
Iatrogenik Blood Loss

Idiopathic Pulmonary
Hemosiderosis
Absorbsi Besi
Manifestasi Klinis
❖ Pucat yang berlangsung lama (kronis)
❖ Lemas, mudah lelah
❖ Gangguan prestasi belajar
❖ Pica (Makan es, kertas, tanah )
❖ Penurunan sistem imun
❖ Gangguan perilaku
Diagnosis
Anamnesis :

● Pucat
● Mudah lelah
● Lemas
● Gangguan perilaku dan prestasi belajar
● Pola makan, nafsu makan, dan jenis makanan yang dikonsumsi
● Kebiasaan makan es atau hal lainnya yang bukan makanan (Pica)
Diagnosis Atrofi Papil Lidah

Pemeriksaan Fisik

● Wajah pucat
● Konjungtiva anemis
● Atrofi pada papila lidah
● Koilonikia

Kolinikia
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang

Morfologi Darah Anemia Defisiensi Besi Apusan Tulang Prussian Blue


Kriteria Diagnosis

WHO

Kadar Hb kurang dari normal (sesuai usia)

Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata < 31% ( N: 32-35%)

Konsentrasi Fe serum < 50 ug/dL (N: 80-180 ug/dL)

Saturasi Transferin < 15% (N: 20-50%)


Red Flags
● Jaundice +/- splenomegali → anemia hemolitik
● Tanda perdarahan (peteki, ecchymoses, hematuria, rectorrhagia, epistaksis) → Masalah
pada sumsum tulang belakang, koagulopati atau kondisi autoimun
● Fever of unknown origin, penurunan BB (terutama jika > 10%), keringat malam,
hepatosplenomegali dan/atau dengan limfadenopati → keganasan (ALL, AML)
● Abnormalitas hasil lab lainnya (Trombositopenia, Neutropenia, Bisitopenia)
Diagnosis Banding
Tatalaksana
Pemberian Terapi Besi

Dosis : 4-6 mg/KgBB/hari, terbagi dalam 2-3 dosis, dihitung berdasarkan dosis elemental besi
Respons Terapi Berdasarkan Waktu
Tatalaksana
Transfusi Darah

● Packed Red Cells (PRC)


● Hb < 6 g/dL
● Dosis : 5 ml/KgBB
● Diberikan secara perlahan selama 4 jam
Tatalaksana
Perubahan Pola Makan

● Tingkatkan makanan yang mengandung zat besi dan Vitamin C


● Hindari makanan yang tinggi akan kalsium, hindari konsumsi teh dan kopi
Pencegahan
● ASI eksklusif dalam 6 bulan pertama
● Memberikan MPASI yang mengandung zat besi
● Memberikan makanan yang mengandung besi dan kaya akan asam
askorbat
● Memberikan suplementasi Fe pada bayi yang berisiko terkena ADB
Prognosis
● Gangguan kognitif : 54,4% akan-anak perempuan yang mengalami ADB
memiliki fungsi kognitif yang lebih rendah dibandingkan dengan yang
tidak mengalami ADB (33,3%)
● Gangguan Psikometorik : Anak yang ADB mengalami perkembangan
baik motorik halus (27,1%), maupun motorik kasar (17,1%) lebih lambat
dibandingkan yang tidak mengalami ADB (3,2% dan 9,4%)
● Terapi Besi → Prognosis yang baik
DAFTAR PUSTAKA
1. Roganović J. Iron Deficiency Anemia in Children. In: Khan J, editor. Current Topics in Anemia [Internet]. 1st ed. Rijeka: IntechOpen; 2018. p.
47–64.

2. World Health Organization. Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity . World Health
Organization. Geneva, Switzerland; 2011. 1–6 p.

3. World Health Organization. Prevalence of anaemia in children aged 6–59 months. World Health Organization. 2019 . Available
from:https://www.who.int/data/gho/data/indicators/indicator-details/GHO/prevalence-of-anaemia-in-children-under-5-years-(-)

4. Sherwood L. Small Intestine. In: Human physiology : from cells to systems. 9th ed. Boston: Cengage Learning; 2016. p. 607–8.

5. Purnamasari R, Andriastuti M, Raspati H. Anemia defisiensi besi. In: Permono HB, Sutaryo, Ugrasena, Windiastuti E, Abdulsalam M,
editors. Buku ajar hematologi-onkologi anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2018.p. 27-39.

6. World Health Organization. The Clinical Use of Blood Handbook. World Health Organization. Geneva, Switzerland; 2002.

7. Lanzwosky P. Iron Deficiency Anemia. In: Lanzwosky P, Lipton J, Fish J, editors. Lanzkowsky’s Manual of Pediatric Hematology and
Oncology. 6thed. London: Academic Press; 2016. p. 69–83.

8. Gatot D, Idrajinata P, Abdulsalam M, Lubis B, Soedjatmiko, Hendarto A. Suplementasi besi untuk anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai