Anda di halaman 1dari 57

RESUSITASI

NEONATUS

Pembimbing: dr. Melanie Widjaja, Sp.A


PERSIAPAN
RESUSITASI

1
2
Faktor Resiko Resusitasi

3
Pembentukan Tim Resusitasi
KOMUNIKASI DAN
INFORMASI

INFORMASI MENGENAI INFORMASI MENGENAI


IBU JANIN

- Riwayat kehamilan - Usia gestasi


- Riwayat obat - Perkiraan jumlah janin
- Riwayat kesehatan dan medikasi ibu - Resiko tinggi → resusitasi
- Hasil USG antenatal - Mekoneum
- Riwayat pemeriksaan kesehatan janin dalam - Variasi DJJ
kandungan - Kelainan kongenital janin
- Risiko infeksi

4
Pembagian Tugas
Resusitasi Tidak Dapat Dikerjakan Sendirian
Minimal 3 Orang
1. Kapten/Leader
- Memberikan briefing peran dan rencana singkat kepada tim
- Airway dan breathing
1. Circulation
- Keringkan bayi, rangsang taktil
- Memasang plastik, mengganti kain
- Dengarkan suara jantung dan napas
- Pijat jantung
1. Obat atau Alat
- Siapkan alat, aktifkan timer, probe suhu
- Bekerja sama dengan sirkulasi memasang plastik, rangsang taktil, ganti linen
- Sensor pulse oximeter
- Mengingatkan lama resusitasi dan mencatat tindakan dan obat-obatan
- Memasang kateter vena umbilikal bila diperlukan

5
Persiapan Alat

- Airway
- Suction, ETT, laryngoscope, miller
Alat:
blade
- Infant warmer + lampu - Breathing
- Handscoon + APD - Sungkup, bagging, neopuff (T piece
- Alat saturasi, timer resuscitator)
- Handung kering (3) - Circulation
- Plastik (bila < 1500 gr) + Topi - IV umbilical catheter, stethoscope
- ECG Monitor - Drugs
- Epinephrine, NaCl, Naloxone
- Others
- Vit K, clamp, dan gunting umbilical

6
Neopuff/T piece
Infant Warmer Plastik dan Topi Miller Blade
resuscitator

7
APGAR Score

Bayi Normal = 7-10


Asfiksia Sedang = 4-6
Asfiksia Berat = 0-3

8
ALGORITMA
RESUSITASI

2
9
Penilaian
&
Langkah Awal
10
11
● Memindahkan bayi ke infant warmer :

- Sniffing position
Periode - Suction jika ada gargle
Awal Bayi - Keringkan kepala + stimulasi bayi
Baru Lahir - Normothermia (Ganti kain basah
→ Kering)

12
13
Bayi baru lahir dengan tonus Bayi baru lahir dengan
otot yang baik tonus otot yang buruk

14
LANGKAH AWAL
Rangsang Taktil Bayi

15
OKSIGENASI
● Menggunakan Pulse Oximetry untuk melihat
saturasi oksigen
● Menilai warna kulit → cenderung bersifat
subjektif dan tidak akurat

Pulse oximetry dapat menampilkan laju denyut jantung janin


secara audiovisual sepanjang resusitasi

Pada bayi yang membutuhkan resusitasi aktif dan suplementasi


oksigen, pulse oximetry harus digunakan untuk
● Memantau derajat oksigenasi
● Merencanakan pengaturan kadar oksigen.

16
LANGKAH AWAL
Untuk bayi cukup bulan atau usia gestasi mendekati cukup
Bayi dikeringkan bulan:
➔ Keringkan bayi dan ganti kain yang sudah basah dengan
yang kering

Pada bayi dengan usia gestasi kurang dari 28 minggu:


➔ Menaikkan suhu ruangan menjadi 26 C
➔ Membungkus bayi dengan plastik polietilen setinggi leher
sebelum mengeringkan bayi
➔ Kepala bayi tidak terbungkus dan dikeringkan, bagian
tubuh sisanya terbungkus plastik dan tidak dikeringkan
sebelumnya

Pada bayi dengan berat di bawah 1500 gram disarankan


untuk
➔ membungkus bayi dengan matras penghangat.
Pengeringan handuk tidak perlu dilakukan pada bayi prematur yang dibungkus dengan plastik polietilen

17
LANGKAH AWAL
Memberi Kehangatan

Kondisi hipotermia → meningkatkan konsumsi oksigen


→ pada akhirnya dapat mengganggu resusitasi yang
efektif

● Pastikan area resusitasi terjaga hangat dengan suhu


ruangan sekitar 25 hingga 26oC
● Meletakkan bayi di bawah radiant warmer dalam
beberapa menit pertama setelah lahir
● Menggunakan alas/matras penghangat tambahan
bila perlu, terutama pada bayi-bayi kecil.

18
LANGKAH AWAL
Membuka Jalan Napas Bayi

Bayi diposisikan dalam keadaan setengah ekstensi


(sniffing position) → agar jalan napas terbuka

19
LANGKAH AWAL

Membuka Jalan Napas Bayi

Suction dengan tekanan negatif jika dibutuhkan

20
21
22
Jenis Balon Resusitasi

Balon tidak dapat Balon dapat


T-Piece
mengembang mengembang
Resuscitator
sendiri sendiri

23
Balon dapat
1
mengembang sendiri

● Balon terisi spontan setelah ditekan, menarik


oksigen atau udara ke dalam balon

24
Balon tidak dapat
2
mengembang sendiri

● Alat ini membutuhkan oksigen mengalir


(5-10 L/menit) dalam balon.
● Berikan ventilasi pada bayi baru lahir →
menekan balon di antara ibu jari dan
telunjuk → remas balon untuk
menghasilkan tekanan positif → lakukan
40-60x/menit

25
3 T-Piece Resuscitator

26
Pemberian VTP 2x dada tidak mengembang → MR SOPA
27
28
Kompresi Dada
Setelah 60 detik nilai HR kembali.

Perbaikan kondisi bayi


ditandai dengan:

● Denyut jantung yang terdengar saat


auskultasi
● Pulsasi spontan pada oksimetri
● Peningkatan saturasi oksigen
● Pergerakan atau napas spontan

29
30
Pernafasan
● Komponen utama yang wajib dinilai saat awal:

○ Pernafasan

○ Tonus otot

○ Laju denyut jantung

● Pernapasan sangatlah penting untuk dinilai


karena tanda yang pertama kali muncul pada
bayi dengan gangguan kardiorespirasi.

● Bayi bernafas spontan → ada retraksi dada?


Bayi langsung menangis?

● Bila ada gangguan pernafasan → berikan


tekanan positif berkelanjutan pada jalan
napas (CPAP) atau VTP.
31
Tonus otot

● Bayi dengan tonus otot baik →


menggerak-gerakkan tungkai → Tidak
perlu resusitasi.

● Bayi dengan tonus otot buruk → tonus


otot lemah (tidak bergerak-gerak dan
postur tubuh ekstensi) → perlu resusitasi

32
Laju denyut jantung

● Normal HR bayi baru lahir : ± 130 bpm

● Meraba pulsasi di tali pusat dan pulse


oximeter untuk menilai.

● Laju denyut jantung dapat dipertahankan >100


bpm → tidak perlu intervensi + pertahankan
jalan nafas.

● Laju denyut jantung persisten <100 bpm →


VTP

● Tetap <60 bpm setelah VTP → Kompresi dada

33
34
APGAR
● Metode objektif untuk menilai kondisi bayi baru lahir ketika Tanda 0 1 2
melewati periode transisi pada beberapa menit awal
kehidupan Warna Kulit Biru tua Akrosianosis Seluruhnya
● Mudah diterapkan pada berbagai kondisi fasilitas atau kemerahan
kesehatan pucat

Frekuensi - < 100 menit > 100 menit


Nilai Apgar ditentukan pada menit ke-1 dan 5 serta Jantung
dilanjutkan setiap 5 menit sampai nilai Apgar Refleks - Sedikit Menangis
mencapai 7. Rangsangan atau aktif

Tonus Otot Lemas Sedikit Fleksi Gerak Aktif


Contoh
Pada seorang bayi baru lahir didapatkan nilai Apgar Pernapasan - Menangis Baik,
lemah, menangis
pada menit pertama nilai 2, menit kelima nilai 3, hipoventilasi
menit kesepuluh nilai 5, menit kelima belas nilai 7.

35
LANGKAH AWAL

D 36
LANGKAH AWAL Pernapasan merupakan tanda vital pertama yang berhenti
jika bayi mengalami kekurangan oksigen → periode awal
pernapasan menjadi cepat → disusul periode apnu primer
Rangsang Taktil Bayi

Pada periode apnu primer, jika bayi diberikan rangsang taktil,


bayi akan kembali bernapas

Namun jika bayi terus mengalami kekurangan oksigen


selama apnu primer, bayi akan berusaha napas
megap-megap & kemudian memasuki periode apnu
sekunder → rangsang taktil berkepanjangan tidak akan
berhasil & bantuan pernapasan harus diberikan rangsang
taktil dapat tetap diberikan melalui kantung plastik pada bayi
prematur.
37
Algoritma
PPV/VTP

1. Pemilihan sungkup

1. Posisikan sungkup di wajah bayi

38
Algoritma
PPV/VTP

● Kecepatan 40-60x/mnt → 20-30x dalam 30 detik


● Tekan..lepas..lepas..tekan

Konsentrasi oksigen yang digunakan?

● Bayi ≥ 35 minggu: FiO2 21


● Bayi prematur < 35 minggu: FiO2 21-30%
● Flowmeter pada 10 L/mnt

Berapa tekanan yang diberikan?


● PIP = tekanan inspirasi puncak : tekanan tertinggi yang
diberikan paru pada periode inspirasi (20-25 cmH2O)
● PEEP = tekanan positif di akhir ekspirasi : tekanan gas
yang dipertahankan paru antara 2 napas saat bayi
mendapat bantuan napas (3-5 cmH2O)

39
1 2 3
Dada mengembang,
SpO2 meningkat Peningkatan HR >
tampak usaha napas
100 bpm
spontan

Tanda VTP Berhasil


40
VTP terus menerus Bayi tanpa denyut
tidak berhasil jantung yang jelas

41
1 2 3
Kondisi khusus →
VTP terus menerus Bayi tanpa denyut Hernia diafragmatika
tidak berhasil jantung yang jelas congenital

4 5 6Perburukan distress
napas → peningkatan
kebutuhan oksigen
Apnea berulang Kejang berulang (FiO2 >70%)

Kapan dilakukan Intubasi? 42


Kompresi Dada
Indikasi

● Jika laju denyut jantung <60x/menit walau


ventilasi tekanan positif telah diberikan
adekuat selama 30 detik.

Kedalaman

● ⅓ diameter anterior posterior dada, 2 jari


diatas proc. Xiphoideus.

Kompresi

● ventilasi → 3:1 setiap 2 detik


43
Bila HR <60 bpm setelah
kompresi 60 detik?

1
Epinephrine IV

Konsentrasi = 1:10000 epinephrine (0,1-0,3 mg/ml


→ 0, 1 ml adrenaline + 0,9ml NaCL

Epinephrine Endotrakeal

0,5-1 ml/kgBB larutan 1:10000

44
3 T-Piece Resuscitator
● Balon terisi spontan setelah ditekan, menarik
oksigen atau udara ke dalam balon

45
SETELAH RESUSITASI
● Penundaan pemotongan tali pusat
○ Tunda selama 30-120 detik
○ Tingkat volume darah hingga 8-24% pada bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR)
○ Cegah gangguan sirkulasi dan perfusi jaringan → kerusakan otak
○ Pada bayi tanpa perlu resusitasi → turunkan kebutuhan transfusi, stabilkan tekanan
darah, turunkan risiko IVH.

● Pemberian vitamin K1 (fitomenadion)


○ Diberikan pada semua bayi baru lahir, segera setelah lahir (paling lambat 2 jam setelah
lahir) sebelum vaksin Hep B
○ Dosis 1 mg IM pada ⅓ lateral femoralis sinistra.
○ Cegah perdarahan akibat defisiensi vitamin K

46
STABILISASI PASCA
RESUSITASI

3
47
S T A B L E
Sugar and Blood Emotional
Temperature Airway Lab Work
Safe Care Pressure Support

48
S T A B L E
Sugar and Blood Emotional
Temperature Airway Lab Work
Safe Care Pressure Support

● Target gula darah > 47 mg/dl


● Jika gula darah < 47 mg/dl
○ Bolus: Dekstrosa 10% 2 mL/kgBB kecepatan 1ml/menit
○ Maintenance: Pasang infus dextrosa 10% 60-80 ml/kgBB/hari
● Evaluasi GD tiap 30-60 menit hingga kadar GD mencapai > 47 mg/dl minimal 2x
pemeriksaan berurutan
● Jika GD masih < 47 mg/dl setelah 2x bolus
○ Ulangi bolus dan tingkatkan sampai 100-120ml/kgBB/hari
○ Tingkatkan konsentrasi menjadi D12,5 / D15 (Akses umbilikal)

49
S T A B L E
Sugar and Blood Emotional
Temperature Airway Lab Work
Safe Care Pressure Support

● Cegah hipotermia -> Mempengaruhi morbiditas


● Suhu 36,5-37,5 (aksila)
● Pemantauan suhu setiap 15-30 menit hingga suhu normal kemudian setiap 1 jam
● Faktor resiko
○ Bayi prematur, BB rendah (<1500g)
○ KMK
○ Bayi yang mengalami resusitasi lama
○ Bayi sakit berat dengan masalah infeksi, jantung, neurologis, endokrin, dan bedah
○ Bayi yang hipotonik karena sedatif, analgesik atau anestesi

50
S T A B L E
Sugar and Blood Emotional
Temperature Airway Lab Work
Safe Care Pressure Support

● Kehilangan panas pada neonatus dapat melalui beberapa mekanisme, yakni:


○ Konduksi
■ Hangatkan stetoskop, alas, handuk, tangan pemeriksa
○ Konveksi
■ Suhu ruangan ditahankan antara 25-28 C, lapisi tubuh bayi prematur dengan
plastik polietilen dari dagu sampai kaki, dan transfer bayi dengan inkubator
tertutup
○ Evaporasi
■ Segera mengeringkan bayi dengan handuk hangat
○ Radiasi
■ Letakan bayi didalam inkubator, jauhkan bayi dari jendela terbuka

51
S T A B L E
Sugar and Blood Emotional
Temperature Airway Lab Work
Safe Care Pressure Support

Pastikan airway nya secure saat transportasi: Hal yang harus dievaluasi:
○ Laju nafas (N: 40-60x/menit) ○ Laju nafas (N: 40-60x/menit)
○ Usaha nafas - Air entry, retraksi, ○ Usaha nafas
merintih, napas cuping hidung, apnea ■ Retraksi suprasternal, substernal,
○ Target SpO2 88-92% interkostal, subkostal
■ Grunting, cupping hidung
■ Apnea, nafas megap-megap/periodic
breathing
○ Kebutuhan O2
■ Bila bayi sianosis di udara ruangan dan
distress pernafasan ringan/sedang -> O2
lewat hidung
■ Distress pernafasan berat -> CPAP/intubasi
endotrakeal
○ Target SpO2 88-92%
52
S T A B L E
Sugar and Blood Emotional
Temperature Airway Lab Work
Safe Care Pressure Support

Skor Downe

Interpretasi Skor

Skor < 4 : No respiratory distress

Skor 4-7 : Clinical distress

Skor > 7 :Impending respiratory distress

53
S T A B L E
Sugar and Blood Emotional
Temperature Airway Lab Work
Safe Care Pressure Support

● Bayi dengan kondisi shock:


○ Peningkatan usaha nafas, apnea, megap-megap
○ Pulsasi perifer lemah
○ Perfusi perifer yang buruk ( CRT > 2 detik, kulit dingin, kulit mootled)
○ Sianosis / pucat
○ Takikardia / bradikardia

54
S T A B L E
Sugar and Blood Emotional
Temperature Airway Lab Work
Safe Care Pressure Support

Bayi baru lahir rentan infeksi karena sistem imun belum sempurna

Lab yang dianjurkan : 4B


● Blood count : Darah lengkap termasuk hitung jenis leukosit
● Blood glucose
● Blood gas -> Jika ada distress nafas atau riwayat syok
● Blood culture

Pemeriksaan dilakukan pada:


● Bayi dengan resiko infeksi pernatal dan postnatal
● Gejala klinis sepsis
● Pemeriksaan pre-transport/post resusitasi

55
S T A B L E
Sugar and Blood Emotional
Temperature Airway Lab Work
Safe Care Pressure Support

Orangtua bayi yang menjalani perawatan dapat mengalami krisis emosi

Dukungan bagi orangtua atau keluarga:


● Memberikan penjelasan secara sederhana namun akurat kepada orangtua mengenai
keadaan bayi dan recana tatalaksana
● Memberikan kesempatan kepada orangtua untuk bertanya mengenai keadaan bayi
● Melibatkan orangtua dalam perawatan bayi serta dalam pengambilan keputusan terkait
tatalaksana

56
Terima Kasih

57

Anda mungkin juga menyukai