● Vaksinasi → Tindakan yang dengan sengaja memberikan paparan suatu antigen yang
berasal dari patogen yang dapat membentuk kekebalan spesifik namun tidak
menimbulkan sakit.
Jenis Vaksin
Live Attenuated Inactivated
(Vaksin Hidup) (Vaksin Mati)
IMUNISASI
AKTIF
BUATAN Didapatkan dari pemberian vaksinasi
Balita
Sasaran Imunisasi
Penularan Komplikasi
Kontak fisik Gangguan pernapasan
Pernapasan
PERTUSSIS
Etiologi Gejala
Pilek, mata merah, bersin,
Bakteri Bordetella demam, batuk kering yang
pertussis semakin memburuk dan
menimbulkan batuk keras dan
cepat.
Penularan Komplikasi
Droplet Pneumonia bakteri
TETANUS
Etiologi Gejala
Bakteri Clostridium tetani Bayi → berhenti menyusu (sucking) antara 3-28 hari
(neurotoksin) setelah lahir.
Gejala awal → kaku otot rahang, leher, dan otot perut;
kesulitan menelan, berkeringat, demam.
Gejala lanjutan → kejang, kaku seluruh tubuh
Penularan Komplikasi
Toksin dari bakteri masuk Pneumonia, patah tulang
ke dalam luka yang dalam
Vaksin DT
Isi vaksin Kontraindikasi
Toksoid tetanus dan difteri murni Hipersensitivitas
yang terabsorbsi dalam alumunium
fosfat Efek samping
● Reaksi lokal ringan
Cara pemberian ● Demam
IM pada paha sisi anterolateral Penanganan efek samping
- Pemberian minum yang banyak
Dosis - Kompres air dingin pada bekas injeksi
- Paracetamol 15mg/kgBB setiap 3 - 4 jam
0.5 ml
HAEMOPHILUS INFLUENZAE TIPE B
(HiB)
Etiologi Gejala
Bakteri Haemophilus Bakteri yang dapat menyebabkan meningitis,
Influenzae tipe B (HiB) epiglotitis, pneumonia, artritis, selulitis.
Gejala bergantung pada bagian tubuh yang
terinfeksi.
Penularan Komplikasi
Droplet Gangguan pernapasan
Vaksin DPT - HB - Hib
Cara pemberian Efek samping
- Reaksi lokal
IM pada paha sisi anterolateral - Demam
- Reaksi berat (alergi)
Dosis
Penanganan efek samping
0.5 ml
- Pemberian minum yang banyak
- Kompres air dingin pada bekas injeksi
Kontraindikasi - Paracetamol 15mg/kgBB setiap 3 - 4 jam
- Kejang
- Kelainan otak/saraf pada
bayi baru lahir
TUBERKULOSIS
Gejala
Etiologi
● Awal
Mycobacterium ○ Lemah badan
tuberculosis ○ Penurunan BB
○ Demam
○ Keringat malam
● Lanjutan
Penularan ○ Batuk terus-menerus
○ Nyeri dada
Droplet
○ (Mungkin) Batuk darah
● Lain
○ Tergantung pada organ yang
diserang
VAKSIN BCG
Cara pemberian
ID (intradermal) Kontraindikasi
● Jika usia pemberian diatas 3 bulan → harus Mantoux
Dosis terlebih dahulu
0.05 ml, 1 kali
Efek samping
Kandungan Bekas timbul bisul kecil (2-6minggu), berubah menjadi ulserasi
Mycobacterium bovis yang dilemahkan dalam 2-4 bulan, dan menyembuh perlahan (jarignan parut
diameter 2-10mm)
Gejala
● Demam
● Nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu
pertama
Komplikasi
● Kematian (jika otot pernapasan terkena dan tidak
segera ditangani)
VAKSIN POLIO (0PV)
Isi vaksin
Suspensi virus poliomyelitis tipe 1,2,3 yang dilemahkan
Cara pemberian
Oral
Dosis
1 dosis = 2 tetes
Efek samping
Jarang terjadi. Jika terjadi muntah dalam 30 menit segera beri dosis ulang
*Jika belum diberikan pada umur 7-12 bulan → PCV 2x (jarak 1 bulan), booster setelah
umur 12 bulan (min. 2 bulan dari dosis terakhir)
*Jika belum diberikan pada umur 1-2 th → PCV 2x (jarak min. 2 bulan).
*Jika belum diberikan pada umur 2-5 th → PCV10 2x (jarak 2 bulan ), PCV13 1x
* Usia 6 bulan - 8 th, imunisasi pertama dengan 2 dosis, interval min. 4 mgg
* Usia >= 9 th → imunisasi pertama dengan 1 dosis
Tipe :
- Trivalent : 2 tipe virus influenza A (H1N1, H3N2), 1 tipe virus influenza
B
- Quadrivalent : 2 tipe influenza A, 2 tipe influenza B
VAKSIN JAPANESE ENCEPHALITIS
Pemberian :
Dosis :
0,5 mL
Rute :
IM
VAKSIN VARICELLA
Pemberian :
● Dosis kedua:
Dosis:
0,5 mL
Rute:
SC
VAKSIN TIFOID POLISAKARIDA
Pemberian
Diberikan pada usia 2 tahun , diulang tiap 3 tahun
Cara pemberian
IM
Dosis
0,5 ml
VAKSIN HPV
Pemberian
Diberikan pada anak perempuan usia 9-14 tahun 2 kali dengan
jarak 6-15 bulan
Usia 15 tahun atau lebih diberikan 3 x
● Bivalen : 0,1,6 bulan
● Quadrivalen : 0,2,6 bulan
Cara pemberian
IM
Dosis
0,5 ml
Cara pemberian
SC
Dosis
0,5 ml
THANK
YOU