Anda di halaman 1dari 2

PENEMPATAN PASIEN

No. Dokumen :
SOP 022/Mutu/2023
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 10-01-2023
Halaman : 1/2
UPT. Puskesmas Bangli dr. I Made Arimbawa
Utara NIP. 197410272006041007

1. Pengertian Penempatan pasien dengan penyakit menular atau suspek adalah


menempatkan pasien dalam satu ruangan tersendiri (jika tidak tersedia)
kelompokan kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah didalam
ruangan dengan beberapa tempat tidur dari kasus yang belum dikonfirmasi
atau sedang didiagnosis (kohorting). Bila ditempatkan dalam satu
ruangan, jarak antara tempat tidur harus lebih dari dua meter dan diantara
tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau sekat.

2. Tujuan Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung, droplet,


airbone, dan vechicle.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala UPT. Puskesmas Bangli Utara
Tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi PMK No. 27 tahun 2020 tentang pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi di fasyankes.
kontak,droplet, airborne).
e. Pasien yang tidak dapat menjaga kebersihan diri atau lingkungannya
seyogyanya dipisahkan tersendiri.
f. Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya melalui udara
(airborne) agar dibatasi di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan
untuk menghindari terjadinya transmisi penyakit yang tidak perlu
kepada yang lain.
Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB
dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat dengan sesama
pasien TB.

5. Prosedur / Langkah- a. Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius.
langkah
b. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien (kontak, droplet, airborne) sebaiknya ruangan
tersendiri.
c. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, dibolehkan dirawat bersama
pasien lain yang jenis infeksinya sama dengan menerapkan sistem
cohorting. Jarak antara tempat tidur minimal 1 meter. Untuk
menentukan pasien yang dapat disatukan dalam satu ruangan,
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Komite atau Tim PPI.
Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaan
berdasarkan jenis transmisinya

1/2
6. Bagan Alir
Penempatan pasien
infeksius terpisah
dengan non infeksius

Disesuaikan dengan pola transmisi


infeksi

Bila tidak tersediaruangan tersendiri, dilakukan


kohorting

7.Hal-hal yang perlu


diperhatikan

8.Unit terkait 1 Poli Umum


2 Poli gigi
3 Poli KIA
4 Poli Anak
5 UGD
6 Laboratorium
7 Cleaning servis
8 Puskesmas Pembantu

9.Dokumen terkait Pedoman PPI

10.Rekaman historis
perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai