Kak Program

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYULUHAN DAN PENAPISAN HIV-AIDS DI SEKOLAH


UPTD PUSKESMAS MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA

I. Pendahuluan
Pelayanan HIV/AIDS di puskesmas terdiri dari pelayanan dalam gedung dan pelayanan
luar gedung. Adapun pelayanan dalam gedung yakni di Klinik VCT (Voluntary Counselling
Testing) puskesmas yang diberi nama Klinik Rafflesia, PDP (Pengobatan Dukungan
Pendampingan) puskesmas yang didefinitifkan pada bulan Februari 2022 dan
penapisan/pemeriksaan status HIV pada penderita TBC atau yang memiliki prilaku yang
beresiko tinggi seperti transgender, pekerja/pelanggan seks komersil, pengguna narkoba
suntik serta pasien yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan untuk pemeriksaan status HIV.
Sementara pelayanan luar gedung meliputi sosialisasi dan skrinning HIV/AIDS di sekolah,
penyuluhan dan penjaringan status HIV kelompok rentan dan beresiko seperti ibu hamil di
posyandu/kelas ibu serta warga binaan masyarakat
Penyuluhan dan skrinning tentang HIV/AIDS di sekolah merupakan kegiatan
penyuluhan dan penapisan status HIV/AIDS yang dilakukan di kalangan remaja, mengingat
perjalanan penyakit HIV/AIDS dari mulai terinfeksi sampai menimbulkan gejala
membutuhkan waktu selama 5-10 tahun, sehingga deteksi dini pada kalangan remaja
diperlukan supaya mendapatkan pengobatan secepatnya sehingga tidak jatuh dalam
stadium AIDS.
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan misi Puskesmas Kibang Budi Jaya yaitu
menjadi pusat Kesehatan yang bermutu sesuai dengan tata nilai Puskesmas Kibang Budi
Jaya yaitu Profesional, Aman, Santun, Tanggung Jawab, Inovasi.

II. Latar belakang


UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned Kibang Budi Jaya terletak di wilayah Kecamatan
Lambu Kibang yang memiliki 6 (enam) desa sebagai wilayah kerja puskesmas dengan jumlah
penduduk 16.926 jiwa dengan usia produktif yakni usia 15–64 tahun sebanyak 11.593 jiwa. Adapun
jumlah sekolah SMP dan SMA/Sederajat di wilayah kerja puskesmas sebanyak 8 (delapan) sekolah.
Dari hasil pencatatan dan pelaporan Klinik PDP/VCT puskesmas didapatkan usia termuda
penderita HIV/AIDS yang sumber penularannya melalui hubungan heteroseksual adalah 21 tahun. Hal
ini berarti penderita melakukan hubungan seksual beresiko diperkirakan pada usia 11-16 tahun yang
berarti masuk dalam usia remaja. Selain itu juga terdapat 2 (dua) anak yang terpapar virus HIV/AIDS
dari ibu ke anak lewat proses persalinan dan nifas serta harus menjalankan pengobatan seumur
hidup.
Berdasarkan data tersebut maka disusunlah kerangka acuan kegiatan Penyuluhan dan
penapisan HIV/AIDS di Sekolah yang disusun berdasarkan RPK Puskesmas Kibang Budi
Jaya tahun 2022.

III. Tujuan
A. Tujuan umum : Menciptakan generasi yang perduli dan sadar HIV/AIDS
B. Tujuan khusus :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS serta pencegahannya pada usia
remaja
2. Memotivasi kesadaran remaja untuk memeriksakan status HIV/AIDS terutama
bagi remaja yang pernah/sedang melakukan prilaku resiko tinggi.
3. Menapis status HIV/AIDS di kalangan remaja
4. Menanamkan sikap tidak diskriminatif bagi ODHIV

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


a. Penyuluhan Pretest survei pengetahuan

Penyuluhan
Posttest survei pengetahuan
b. Penapisan Pemeriksaan darah tepi dengan menggunakan RDT
HIV/AIDS
Rujukan (bila diperlukan)

V. Cara Melaksanakan Kegiatan Dan Sasaran

No Kegiatan Pelaksana Program Lintas Lintas sektor Ket


Pokok HIV/AIDS program terkait
terkait
1 Penyuluhan 1.Menyusun rencana Promkes : 1.Pihak Sekolah: Sumber
HIV/AIDS di kegiatan. Berkoordina 1. Mengkoordi pembiaya
Sekolah 2.Berkoordinasi dengan si guna nir anak- an BOK
Lintas Program dan pelaksanaa anak program
Lintas Sektor n sekolah HIV/AIDS
3.Menentukan tempat dan penyuluhan untuk dengan
waktu pelaksanaan mengikuti rincian 3
dengan membuat surat penyuluhan OH x Rp
pemberitahuan. 2. Menyiapkan 50.000,-
4.Menyiapkan pretest dan tempat dan
posttest peralatan
5.Menyiapkan bahan yang
penyuluhan diperlukan
6.Menyiapkan dan guna
memakai masker penyuluhan
7.Melaporkan hasil
penyuluhan pada Lintas
Sektor
8.Membuat laporan
kegiatan
2 Penapisan 1. Menyusun rencana Pihak
kegiatan. Sekolah :
2. Berkoordinasi dengan Menyiapkan
Lintas Program dan tempat untuk
Lintas Sektor penapisan
3. Menentukan tempat status
dan waktu HIV/AIDS
pelaksanaan dengan
membuat surat
pemberitahuan.
4. Menyiapkan alat dan
bahan penapisan
(sarung Tangan, RDT,
Lancet, alcohol swab)
5. Memakai masker
6. Melaporkan hasil
penyuluhan pada
Lintas Sektor
7. Membuat laporan
kegiatan

IV. Sasaran
Anak sekolah ( SMP/SMA kelas 3) yang hadir pada saat kegiatan penyuluhan dan
penapisan
V. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan 2022
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
Penyuluhan X X X X
dan
Skrinning di
Sekolah

VI. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporannya


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan penapisan HIV di sekolah
dan pelaporannya disampaikan pada pihak sekolah serta dilakukan pada saat
selesai kegiatan penyuluhan dan penapisan.

VII. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


Pelaporan penyuluhan dan penapisan HIV/AIDS di sekolah tingkat puskesmas
dilaksanakan setelah pelaksanaan kegiatan ke bendahara BOK
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan sekali sesuai dengan jadwal monitoring dan
evaluasi program (pralokmin) UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned Kibang
Budi Jaya dan hasil evaluasi pralokmin disampaikan pada saat lokakarya mini
puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai