Makalah ASMA Narti Wati
Makalah ASMA Narti Wati
ASMA
OLEH
KELOMPOK 9
ANWAR S.0020.P2.005
HALFIA S.0020.P2.018
KASIMAN SYA S.0020.P2.030
NARTI WATI S.0020.P2.042
RUSMAN FARID S.0020.P2.052
TRIE YUNI PUJI LESTARI S.0020.P2.066
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada
hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari teman-teman dan bimbingan
dari dosen pembimbing. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Makalah ini berisi informasi tentang penyakit asma dalam lingkup masyarakat
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini. Kami mohon maaf apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan,
karena keterbatasan penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh
Tim Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR-------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang------------------------------------------------------------------
B. Masalah--------------------------------------------------------------------------
C. Tujuan----------------------------------------------------------------------------
BAB II PEMBAHSAN
A. Pengertian Asma----------------------------------------------------------------
B. Etilogi Asma---------------------------------------------------------------------
C. Patofisiologi Asma--------------------------------------------------------------
D. Tanda dan Gejala Asma………………………………………………...
E. Manifestasi Klinis Asma…………………………………………
F. Klasifikasi Asma……………………………………………………..
F. Diagnosis Asma-----------------------------------------------------------------
G. Komplikasi Asma………………………………………………………
H. Penatalaksanaan Asma---------------------------------------------------------
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan----------------------------------------------------------------------24
B. Saran------------------------------------------------------------------------------25
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kejadian penyakit alergi akhir-akhir ini meningkat sejalan dengan
perubahan pola hidup masyarakat modern, polusi baik lingkungan maupun zat-zat
yang ada di dalam makanan. Salah satu penyakit alergi yang banyak terjadi di
masyarakat adalah penyakit asma.
Asma adalah satu diantara beberapa penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara
total. Kesembuhan dari satu serangan asma tidak menjamin dalam waktu dekat akan
terbebas dari ancaman serangan berikutnya. Apalagi bila karena pekerjaan dan
lingkungannya serta faktor ekonomi, penderita harus selalu berhadapan dengan faktor
alergen yang menjadi penyebab serangan. Biaya pengobatan simptomatik pada waktu
serangan mungkin bisa diatasi oleh penderita atau keluarganya, tetapi pengobatan
profilaksis yang memerlukan waktu lebih lama, sering menjadi problem tersendiri.
Peran dokter dalam mengatasi penyakit asma sangatlah penting. Dokter sebagai pintu
pertama yang akan diketuk oleh penderita dalam menolong penderita asma, harus
selalu meningkatkan pelayanan, salah satunya yang sering diabaikan adalah
memberikan edukasi atau pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan kepada
penderita dan keluarganya akan sangat berarti bagi penderita, terutama bagaimana
sikap dan tindakan yang bisa dikerjakan pada waktu menghadapi serangan, dan
bagaimana caranya mencegah terjadinya serangan asma.
Dalam tiga puluh tahun terakhir terjadi peningkatan prevalensi (kekerapan
penyakit) asma terutama di negara-negara maju. Kenaikan prevalensi asma di Asia
seperti Singapura, Taiwan, Jepang, atau Korea Selatan juga mencolok. Kasus asma
meningkat insidennya secara dramatis selama lebih dari lima belas tahun, baik di
negara berkembang maupun di negara maju. Beban global untuk penyakit ini semakin
meningkat. Dampak buruk asma meliputi penurunan kualitas hidup, produktivitas
yang menurun, ketidakhadiran di sekolah, peningkatan biaya kesehatan, risiko
perawatan di rumah sakit dan bahkan kematian. (Muchid dkk,2007)
Asma merupakan sepuluh besar penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia, hal
ini tergambar dari data studi survei kesehatan rumah tangga (SKRT) di berbagai
propinsi di Indonesia. Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1986
menunjukkan asma menduduki urutan ke-5 dari 10 penyebab kesakitan (morbiditas)
bersama-sama dengan bronkitis kronik dan emfisema. Pada SKRT 1992, asma,
bronkitis kronik dan emfisema sebagai penyebab kematian ke- 4 di Indonesia atau
sebesar 5,6 %. Tahun 1995, prevalensi asma di seluruh Indonesia sebesar 13/1000,
dibandingkan bronkitis kronik 11/1000 dan obstruksi paru 2/1000. Studi pada anak
usia SLTP di Semarang dengan menggunakan kuesioner International Study of
Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC), didapatkan prevalensi asma (gejala
asma 12 bulan terakhir/recent asthma) 6,2 % yang 64 % diantaranya mempunyai
gejala klasik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah bagaimanakah gambaran
tentang penyakit asma ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian Penyakit Asma
2. Etiologi Penyakit Asma
3. Patofisiologi Gejala Asma
4. Manifestasi Klinis Asma
5. Diagnosis Penyakit Asma
6. Komplikasi penyakit Asma
7. Penatalaksanaan penyakit Asma
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Tidak ada definisi asma yang diterima secara universal, asma merupakan
penyakit paru obstruktif, difusi dengan (1) hiperreaktifitas jalan nafas terhadap
berbagai rangsangan dan (2) tingginya tingkat reversibilitas proses obstruktif, yang
dapat terjadi secara spontan atau sebagai akibat pengobatan dikenal juga sebagai
penyakit jalan nafas reaktif kimplek asma mungkin mencakup bronchitis mengi,
mengi akibat virus dan asma terkait atopik. (Waldo E. Nelson, MD 2011)
Asma adalah penyakit obstruktif dapat pulih dicirikan oleh peningkatan
reaktifitas trakea dan bronkus terhadap rangsangan, dimanifestasikan oleh mengi dan
dispnea; penyempitan karena kombinasi bronkospasme, pembengkakan mukosa dan
peningkatan sekresi. (Prasetyo, 2010 )
Asma adalah penyakit obstruksi saluran pernafasan yang bersifat reversible
dan berbeda dari obstruksi pernafasan lain seperti pada penyakit empisema maupun
bronchitis kronis yang bersifat ireversibel dan kontinyu. (Brunner & Suddarth,2009 )
Asma merupakan penyakit obstruksi pada jalan nafas yang bersifat reversible,
dimana terjadi penyempitan pada saluran pernafasan akibat adanya inflamasi dan
hiperresponsif pada bronki.
B. ETIOLOGI
C. PATOFISIOLOGI
E. MANIFESTASI KLINIS
Pada anak yang rentan, inflamasi di saluran nafas ini dapat menyebabkan
timbulnya episode mengi berulang, sesak nafas, rasa dada tertekan dan batuk,
khusunya pada malam hari atau dini hari. Gejala ini biasanya berhubungan dengan
penyempitan jalan nafas yang luas namun bervariasi, yang sebagian besar bersifat
reversible baik secara spontan maupun dengan pengobatan. Gejala dan serangan asma
biasanya timbul bila pasien terpajan factor pencetus yang sangat beragam dan bersifat
individual.
F. KLASIFIKASI ASMA
Menurut GINA (Global Inisiatif for Asma) diikuti Heru Sundaru, 2000.
1. Asma Intermitten
Gejala klinis : kambuhan < 1-2 x seminggu, gejala asma pada malam hari < 2 x
sebulan, eksaserbi dapat mengganggu aktivitas tidur.
2. Asma persisten ringan
Gejala klinis : kambuhan 1-2 x seminggu, tetapi < 1 x/hari, gejala asma malam hari >
2 x sebulan, eksaserbasi dapat mengganggu aktivitas tidur.
3. Asma persisten sedang
Setiap hari sesak nafas atau kambuh. Gejala asma malam hari > 1 x seminggu,
eksaserbasi mengganggu aktivitas dan tidur.
4. Asma persisten berat
Kambuhan sering, gejala sesak terus menerus atau continue. Gejala asma malam hari
sering, aktivitas fisik terbatas karena asma.
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
H. POTENSI KOMPLIKASI
1. Edema pulmoner
2. Gagal pernafasan
3. Status asmatikus
4. Pneumonia.
I. PENATALAKSAAN
A. Kesimpulan
Asma adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif intermiten yang
bersifat reversibel, ditandai dengan adanya periode bronkospasme, peningkatan
respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang menyebabkan
penyempitan jalan nafas. Berdasarkan penyebabnya, asma bronkhial dapat
diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu : Ekstrinsik (alergik), Intrinsik (non
alergik) ,Asma gabungan.
Dan ada beberapa hal yang merupakan faktor penyebab timbulnya serangan asma
bronkhial yaitu : faktor predisposisi(genetic), faktor presipitasi(alergen, perubahan
cuaca, stress, lingkungan kerja, olahraga/ aktifitas jasmani yang berat). Pencegahan
serangan asma dapat dilakukan dengan :
1. Menjauhi alergen, bila perlu desensitisasi
2. Menghindari kelelahan
3. Menghindari stress psikis
4. Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin
5. Olahraga renang, senam asma
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat menelaah dan memahami apa yang telah terulis dalam makalah ini sehingga
sedikit banyak bisa menambah pengetahuan pembaca. Disamping itu kami juga
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehinga kami bisa berorientasi
lebih baik pada makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA