Anda di halaman 1dari 122

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN

DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG


SMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI PELAKSANAAN SCREENING PENYAKIT


TIDAK MENULAR (PTM) PADA USIA PRODUKTIF
DENGAN TERSEDIANYA PELAYANAN POJOK PTM
DI PUSKESMAS KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

Disusun oleh:
Nama : Tiara Imaniar, A.Md.Kep
NIP 199812122022032008
No. Daftar Hadir 24
Jabatan : Pelaksana/Terampil Perawat
SKPD : Puskesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo
Coach : Muhammad Alaziz, SE. MM.
Mentor : Kardi, SKM. MPH

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CLXXV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2022
ABSTRAK

OPTIMALISASI PELAKSANAAN SCREENING PENYAKIT TIDAK


MENULAR (PTM) PADA USIA PRODUKTIF DENGAN
TERSEDIANYA PELAYANAN POJOK PTM
DI PUSKESMAS KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

Oleh: Tiara Imaniar, A.Md.Kep

Pelaksanaan aktualisasi dan habituasi dalam rangkaian Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil bertujuan agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar
PNS BerAKHLAK yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif serta kedudukan dan peran PNS untuk
mendukung smart governance. Pelaksanaan aktualisasi dan habituasi terdiri dari atas
lima kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober hingga 18 November 2022.
Kelima kegiatan tersebut, yaitu (1) membuat media edukasi tentang pentingnya
deteksi dini PTM melalui poster dan leaflet, (2) membuat media edukasi tentang
pentingnya deteksi dini PTM melalui video, (3) melakukan penyuluhan kepada pasien
dan masyarakat tentang PTM, (4) melaksanaan Kegiatan Pojok PTM, dan (5)
melakukan evaluasi kegiatan Pojok PTM. Capaian kegiatan aktualisasi dan habituasi
yang dilaksanakan sebesar 100% karena semua kegiatan telah terlaksana dan
diperoleh hasil/output sesuai yang diharapkan. Adapun hasil/output dari setiap
kegiatan, yaitu (1) tersedianya media edukasi berupa 1 poster dan 30 leaflet, (2)
tersedianya sebuah media edukasi video, (3) sejumlah 27 masyarakat paham
mengenai Penyakit Tidak Menular, (4) sejumlah 30 pasien terscreening PTM, dan (5)
Hasil evaluasi dan monitoring menunjukkan bahwa Pojok PTM telah dioperasikan
dengan melakukan screening sebanyak 30 pasien, hasilnya pasien yang discreening
tidak ada yang suspect PTM. Menurut 30 responden, kegiatan Pojok PTM bermanfaat
dan responden merasa puas. Kegiatan optimalisasi pelaksanaan screening PTM
pada usia produktif dengan tersedianya Pojok PTM sebagai salah satu upaya
peningkatan capaian target sasaran di wilayah kerja Puskesmas Kaligesing yang
telah dilaksanakan mendapatkan tanggapan yang positif dari masyarakat dan
petugas Puskesmas. Peserta latsar telah melaksanakan tujuh core value ASN
BerAKHLAK pada setiap kegiatan selama masa aktualisasi dan habituasi.
Kata kunci: latsar CPNS, BerAKHLAK, Penyakit Tidak Menular, deteksi dini,
Pojok PTM

ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN
iv
PRAKATA
PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi dan
habituasi dengan judul “Optimalisasi Pelaksanaan Screening Penyakit Tidak Menular
(PTM) pada Usia Produktif dengan Tersedianya Pelayanan Pojok PTM di Puskesmas
Kaligesing Kabupaten Purworejo”. Kegiatan aktualisasi dan habituasi dalam pelatihan
dasar CPNS ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)
khususnya bagi CPNS. Kegiatan aktualisasi dan habituasi juga memberikan
pengalaman bagi seorang CPNS untuk lebih memahami fungsi dari seorang Pegawai
Negeri Sipil (PNS) seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No 5 Tahun 2014,
yaitu sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat dan pemersatu
bangsa.
Laporan Aktualisasi ini dapat terselesaikan dengan bantuan dan kerja sama dari
berbagai pihak dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, saya menyampaikan
terima kasih kepada:
1. H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP., Gubernur Jawa Tengah yang telah memberikan
kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022.
2. R.H. Agus Bastian, SE,MM., Bupati Kabupaten Purworejo yang telah
mendukung pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022.
3. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si., Kepala BPSDMD Provinsi Jawa Tengah
yang telah memfasilitasi peserta dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS
tahun 2022
4. Andik Arif Asyafi’i, S.H., M.M., Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi
Manajerial Provinsi Jawa Tengah yang telah menyiapkan kebutuhan teknis
dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022
5. Fithri Edhi Nugroho, S.E., M.M., Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kabupaten Purworejo yang telah
memotivasi dan memfasilitasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022
6. Dr. Ir. Kristiyo Sumarwono, M.Sc., selaku narasumber yang telah memberikan
arahan dan masukan pada laporan aktualisasi dalam kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS tahun 2022

v
7. Muhammad Alaziz, SE. MM., selaku coach yang telah memberikan bimbingan,
arahan dan masukan selama penyusunan laporan aktualisasi dalam kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022
8. Kardi, SKM. MPH., Kepala Puskesmas Kaligesing sekaligus mentor yang telah
memberikan masukan dan arahan yang membangun penulis.
9. Seluruh widyaiswara yang telah memberikan arahan dalam virtual class selama
pembelajaran blanded learning Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022.
10. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II/III Angkatan
CLXXV.
11. Seluruh karyawan Puskesmas Kaligesing yang sudah memberikan masukan
dan saran yang membangun.
12. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022 yang telah
memberikan motovasi dan ilmu baru kepada saya.
13. Orangtua dan seluruh keluarga saya yang telah memberikan doa, nasihat, serta
bimbingan dengan sepenuh hati.
Penulis menyadari laporan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, maka
penulis memohon kritik dan saran dari berbagai pihak agar rancangan kegiatan ini
dapat menjadi dasar dalam pelaporan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang
mencerminkan nilai dasar PNS dan fungsi PNS, serta memberikan banyak manfaat
kepada banyak pihak yang membutuhkan.

Semarang, 24 November 2022

Tiara Imaniar, A.Md.Kep


Pelaksana/Terampil-Perawat
NIP. 19981212 202203 2 008

vi
DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iv

PRAKATA.................................................................................................................... v

DAFTAR ISI............................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL........................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... ix

BAB I ........................................................................................................................... 1

A. Gambaran Umum Organisasi ......................................................................... 1

B. Tupoksi Jabatan Peserta .............................................................................. 12

C. Role model ................................................................................................... 13

BAB II ........................................................................................................................ 15

A. Identifikasi dan Deskripsi Isu ........................................................................ 15

B. Analisis Isu ................................................................................................... 21

C. Analisis Penyebab Isu .................................................................................. 24

D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ............................................................ 24

E. Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................. 25

F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi .......................................................... 26

G. Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Habituasi .............................................. 35

BAB III ....................................................................................................................... 38

A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal .................................................. 38

B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi ........................................................ 38

C. Ganbaran Kondisi Sebelum dan Sesudah.................................................... 69

BAB IV ....................................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 76

CURRICULUM VITAE ............................................................................................... 78

LAMPIRAN ................................................................................................................ 82
vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Deskripsi Isu .............................................................................................. 16


Tabel 2.2 Analisis Isu dengan Metode APKL............................................................. 21
Tabel 2.3 Skor Kriteria APKL ..................................................................................... 22
Tabel 2.4 Skala likert USG ........................................................................................ 23
Tabel 2.5 Analisis Isu dengan Metode USG .............................................................. 23
Tabel 2.6 Matriks Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ........................................... 28
Tabel 3.1 Perubahan Kegiatan .................................................................................. 38
Tabel 3.2 Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Habituasi ....... 71

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Puskesmas Kaligesing........................................................................... 1


Gambar 1.2 Denah Wilayah Puskesmas Kaligesing.................................................. 3
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Kaligesing ........................................... 7
Gambar 1.4 Foto Role Model Nur Faidah, AMK ........................................................ 13
Gambar 2.1 Diagram Fishbone ................................................................................. 24
Gambar 2.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ....................................... 35
Gambar 3.1 Mencari Referensi Leaflet dan Poster .................................................... 39
Gambar 3.2 Tangkapan Layar Materi Leaflet dan Poster .......................................... 39
Gambar 3.3 Tangkapan Layar Desain Leaflet dan Poster ......................................... 40
Gambar 3.4 Membuat Desain Leaflet dan Poster ...................................................... 40
Gambar 3.5 Draft Desain Leaflet dan Poster ............................................................. 41
Gambar 3.6 Leaflet .................................................................................................... 41
Gambar 3.7 Poster .................................................................................................... 42
Gambar 3.8 Diskusi dengan Mentor .......................................................................... 43
Gambar 3.9 Diskusi dengan Pemegang Program P2PTM ........................................ 43
Gambar 3.10 Mencetak Leaflet dan Poster ............................................................... 44
Gambar 3.11 Mendistribusikan Leaflet di Pendaftaran Puskesmas Kaligesing ......... 44
Gambar 3.12 Memasang Poster pada Mading Puskesmas Kaligesing ..................... 45
Gambar 3.13 Mencari referensi video edukasi .......................................................... 47
Gambar 3.14 Tangkapan layar video edukasi PTM................................................... 48
Gambar 3.15 Membuat desain video edukasi ........................................................... 48
Gambar 3.16 Tangkapan layar draft desain video edukasi........................................ 49
Gambar 3.17 Diskusi dengan mentor terkait video edukasi....................................... 50
Gambar 3.18 Diskusi dengan pemegang program P2PTM terkait video edukasi ...... 50
Gambar 3.19 Mempublikasikan video edukasi di kanal youtube Puskesmas
Kaligesing ............................................................................................ 51
Gambar 3.20 Tangkapan layar video edukasi di kanal youtube Puskesmas
Kaligesing ............................................................................................ 51
Gambar 3.21 Konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor untuk kegiatan
Penyuluhan ......................................................................................... 54
Gambar 3.22 Koordinasi dengan pemegang program P2PTM .................................. 55
Gambar 3.23 Undangan ............................................................................................ 55
Gambar 3.24 Menyiapkan alat PTM .......................................................................... 56
ix
Gambar 3.25 Penyuluhan PTM di Gedung HIMPAUDI Kaliharjo............................... 56
Gambar 3.26 Daftar hadir .......................................................................................... 57
Gambar 3.27 Konsultasi dengan mentor terkait pelaksanaan Pojok PTM ................. 59
Gambar 3.28 Konsultasi dengan pemegang program P2PTM terkait pelaksanaan
Pojok PTM ........................................................................................... 60
Gambar 3.29 Membuat kuisioner Pojok PTM ............................................................ 61
Gambar 3.30 Menyiapkan ruangan Pojok PTM ......................................................... 61
Gambar 3.31 Pelaksanaan Pojok PTM...................................................................... 62
Gambar 3.32 Daftar hadir Pojok PTM........................................................................ 62
Gambar 3.33 Hasil screening Pojok PTM .................................................................. 63
Gambar 3.34 Hasil kuisioner leaflet dan poster ......................................................... 65
Gambar 3.35 Jumlah view dan komentar dari link youtube ....................................... 66
Gambar 3.36 Hasil pretest dan posttest penyuluhan PTM ........................................ 66
Gambar 3.37 Hasil kuisioner Pojok PTM ................................................................... 67
Gambar 3.38 Laporan kegiatan ................................................................................. 68
Gambar 3.39 Melaporkan hasil evaluasi pada mentor............................................... 69
Gambar 3.40 Laporan hasil evaluasi dan RTL........................................................... 69

x
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kaligesing terletak di Jl. H.
Soephanto, Dusun Krajan, Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing Kabupaten
Purworejo, Jawa Tengah. Puskesmas Kaligesing berdiri pada tahun 1965 diawali
dengan BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak) di dusun Slegok desa Kaligono
dengan jumlah karyawan 5 (lima) orang. Sejak awal berdiri hingga saat ini,
Puskesmas Kaligesing telah mengalami beberapa peningkatan, baik secara fisik
bangunan, sarana prasarana puskesmas, hingga jumlah sumber daya manusia.
Pertengahan tahun 1974 dibangun gedung baru di bekas pasar Kaligono tepatnya
sebelah barat kantor kecamatan kaligesing. Dokter pertama yang menjabat saat
itu adalah dr. Harun Rusito. Pada tahun itu juga dengan swadaya dibangun
bangsal rawat inap.

Gambar 1.1 Puskesmas Kaligesing

Kecamatan Kaligesing merupakan salah satu kecamatan di wilayah


Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kecamatan Kaligesing
adalah 74,730 km2. Luas ini sekitar 7,2% dari luas wilayah Kabupaten Purworejo.
Secara geografis, wilayah kecamatan Kaligesing berada pada

1
7044’15.10”S 11005’13.66”E. Jumlah penduduk di Kecamatan Kaligesing pada
tahun 2021 adalah 31.735 jiwa. Kecamatan Kaligesing berbatasan dengan wilayah
administrasi kecamatan lain di wilayah Kabupaten Purworejo dan berbatasan
langsung dengan wilayah Provinsi Yogyakarta. Batas-batas wilayah Kecamatan
Kaligesing sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Loano
Sebelah Timur : Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta
Sebelah Selatan : Kecamatan Bagelen
Sebelah Barat : Kecamatan Purworejo
Wilayah Kerja Puskesmas Kaligesing terdiri dari 21 desa, 83 pedukuhan, 83
RW (Rukun Warga) dan 275 RT (Rukun Tetangga). Desa dengan wilayah terluas
adalah Desa Tlogoguwo (9.451,0 km2)) dan wilayah terkecil Desa Pucungroto
(1,327 km2). Nama-nama desa tersebut sebagai berikut:
1) Desa Donorejo
2) Desa Gunungwangi
3) Desa Hardimulyo
4) Desa Hulosobo
5) Desa Jatirejo
6) Desa Jelok
7) Desa Kaligono
8) Desa Kaliharjo
9) Desa Kedunggubah
10) Desa Ngadirejo
11) Desa Ngaran
12) Desa Pandanrejo
13) Desa Pucungroto
14) Desa Purbowono
15) Desa Somongari
16) Desa Somowono
17) Desa Sudorogo
18) Desa Tawangsari
19) Desa Tlogo Rejo
20) Desa Tlogobulu
21) Desa Tlogoguwo

2
Gambar 1.2 Denah Wilayah Puskesmas Kaligesing

Dalam menjalankan peran dan fungsi sebagai puskesmas induk, Jumlah


dokter yang bertugas di Puskesmas Kaligesing adalah 2 orang. Puskesmas
Kaligesing memiliki 4 (empat) Puskesmas Pembantu (Pustu) serta dibantu 12 PKD
(Pos Kesehatan Desa) yaitu:
1) Pustu Donorejo
2) Pustu Ngaran
3) Pustu Pandanrejo
4) Pustu Somongari
5) PKD Jatirejo
6) PKD Hulosobo
7) PKD Tlogoguwo
8) PKD Tlogobulu
9) PKD Kedunggubah
10) PKD Jelok
11) PKD Tlogorejo
12) PKD Hardimulyo
13) PKD Sudorogo
14) PKD Sumowono
15) PKD Ngadirejo
16) PKD Pucungroto

3
Terkait dengan adanya PP nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri nomor 61 tahun 2007 tentang
pedoman teknis pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah, maka
dalam upaya untuk pengusulan dan penetapan satuan kerja instansi pemerintah
untuk menerapkan PPK-BLUD, Puskesmas Kaligesing termasuk salah satu
instansi pelayanan kesehatan yang juga berkewajiban memenuhi persayaratan
pada peraturan tersebut untuk dapat ditetapkan sebagai unit kerja yang
menerapkan pengelolaan keuangan BLUD. Dengan pengelolaan BLUD
diharapkan Puskesmas Kaligesing akan lebih mampu bersaing dan lebih leluasa
dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis guna menjawab tuntutan
pelayanan kepada masyarakat yang paripurna dan prima.
1. Dasar Hukum Organisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 adalah institusi yang menyediakan
fasilitas pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai
derajat Kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pada pelaksanaannya, pelayanan yang diberikan di Puskesmas
dilaksanakan berdasarkan kepada:
a. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 tentang
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional
c. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Program Pembangunan yang Berkeadilan
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 tentang
Sistem Informasi Kesehatan
e. Peraturan Menteri Kesehatan No.46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktek Mandiri Dokter Gigi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1049)
f. Peraturan Menteri Kesehatan No.43 tahun 2016, tentang Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2016
Nomor 1475)

4
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
h. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07 / MENKES/1186/2022
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama;
i. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 115 Tahun 2021 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Purworejo
j. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo Nomor:
050/43/2022 tentang Pembentukan, Kedudukan, tugas Pokok, Fungsi,
Susunan organisasi dan Tata Kerja Puskesmas pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Purworejo
2. Tugas Fungsi Organisasi
Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo
Nomor: 050/43/2022 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok,
Fungsi, Susunan organisasi dan Tata Kerja Puskesmas pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Purworejo, tugas dan fungsi Puskesmas Kaligesing
berikut ini:
a. Tugas Puskesmas Kaligesing
Puskesmas Kaligesing mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya
b. Fungsi Puskesmas Kaligesing
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas Kaligesing memiliki
fungsi:
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
3) Penyelenggaraan ketata usahaan puskesmas.
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan
sesuai dengan tugas dan fungsi.

5
3. Susunan/Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Struktur organisasi Puskesmas Kaligesing berdasarkan pada bagan
organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Purworejo dalam Peraturan Bupati Purworejo Nomor 115 Tahun 2021 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Purworejo. Struktur organisasi puskesmas ini menjadi dasar Kepala
Puskesmas untuk:
a. Menentukan alur pembinaan, monitoring, komunikasi, koordinasi dan
kerjasama antara karyawan di Puskesmas.
b. Menetapkan standar kompetensi tiap jenis tenaga/jabatan di Puskesmas.
c. Menetapkan penanggung jawab upaya/kegiatan dan pelaksana beserta
uraian tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
d. Menetapkan struktur organisasi di masing-masing unit kerja.
Struktur organisasi dan uraian tugas, tanggung jawab serta wewenang
perlu untuk dikaji ulang secara berkala untuk menilai efektifitas struktur yang
ada agar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan. Dalam mengemban
tugas pokok dan fungsinya maka karyawan Puskesmas baik yang memegang
posisi sebagai pimpinan, penanggung jawab maupun pelaksana harus
melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai kewenangan yang telah
diberikan dalam struktur organisasi ini. Berikut bagan struktur organisasi di
Puskesmas Kaligesing

6
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Kaligesing
Berikut penjelasan uraian tugas pokok dari struktur organisasi Puskesmas
Kaligesing, yaitu:

a. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas merupakan pejabat fungsional tenaga kesehatan
dengan diberikan tugas tambahan. Kepala Puskesmas sebagai
penanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan kegiatan di Puskesmas
Kaligesing, pembinaan kepegawaian di satuan kerjanya, pengelolaan
keuangan, data pengelolaan bangunan, prasarana, dan peralatan.
b. Kepala Tata Usaha
Kepala Tata Usaha berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Puskesmas. Kepala Tata usaha memiliki tugas dalam
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan administrasi dan perkantoran
Puskesmas Kaligesing. Kepala Tata Usaha merupakan tenaga kesehatan
yang diberikan tugas tambahan dengan tingkat kesehatan paling rendah
Diploma III yang memahami administrasi keuangan dan informasi
kesehatan.
Tugas Kepala Tata Usaha:
1) melaksanakan urusan perencanaan, evaluasi pelaporan;
2) melaksanakan administrasi keuangan;
3) melaksanakan administrasi kepegawaian;
7
4) melaksanakan urusan rumah tangga;
5) melaksanakan urusan tata usaha;
6) melaporkan pelaksanaan tugas;
7) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Puskesmas.
Kepala Tata Usaha membawahi:
1) Koordinator tim Manajemen Puskesmas;
2) Sistem Informasi Puskesmas;
3) Kepegawaian;
4) Rumah tangga;
5) Keuangan.
c. Penanggung Jawab
Penanggung jawab berada di bawah dan bertanggungiawab kepada
Kepala Puskesmas membawahi pelayanan dan dapat dibentuk
penanggung jawab lainnya berdasarkan kebutuhan puskesmas dengan
persetujuan Kepala Dinkes. Penanggung jawab terdiri atas:
1) Penanggung jawab UKM dan keperawatan kesehatan masyarakat;
Penanggung jawab UKM dan keperawatan kesehatan masyarakat
yang membawahi:
a) Pelayanan promosi kesehatan;
b) Pelayanan kesehatan lingkungan;
c) Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKM;
d) Pelayanan gizi yang bersifat UKM;
e) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit;
f) Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
Penanggung jawab UKM Pengembangan, membawahi upaya
pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara lain:
a) Pelayanan kesehatan gigi masyarakat;
b) Pelayanan kesehatan tradisional komplementer;
c) Pelayanan kesehatan olahraga;
d) Pelayanan kesehatan kerja;
e) Pelayanan usaha kesehatan sekolah;
f) Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat;
g) Pelayanan kesehatan lanjut usia.
2) Penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium membawahi:

8
a) Pelayanan pemeriksaan umum;
b) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
c) Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKP;
d) Pelayanan gawat darurat;
e) Pelayanan gizi yang bersifat UKP;
f) Pelayanan persalinan;
g) Pelayanan kefarmasian;
h) Pelayanan laboratorium;
i) Pelayanan MTBS;
j) Pelayanan Imunisasi;
k) Pelayanan Prolanis;
l) Pelayanan Fisiotherapi.
3) Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
Puskesmas yang membawahi:
a) Puskesmas Pembantu;
b) Praktik bidan desa;
c) Jejaring Puskesmas.
4) Penanggung jawab bangunan, prasarana, dan peralatan puskesmas;
5) Penanggung jawab mutu.
4. Visi-Misi Organisasi
a. Visi Misi Kepala Daerah Kabupaten Purworejo
Visi Kepala Daerah Kabupaten Purworejo adalah “PurworejoBerdaya
Saing 2025”. Sementara itu, misi Kepala Daerah Kabupaten Purworejo
adalah sebagai berikut.
1) Meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul dalam
arti luas mengedepankan kompetensi keahlian dan keilmuan yang
berbasis pada religiusitas masyarakat;
2) Meningkatkan daya saing sektor pertanian dalam arti luas yang sinergi
dengan pengembangan UMKM, perdagangan, dan industri;
3) Meningkatkan daya saing pertumbuhan ekonomi daerah berbasis
UMKM, perdagangan, industri serta potensi pariwisata dan seni
budaya;
4) Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan publik dan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance);
5) Meningkatkan daya saing sarana prasarana dan infrastruktur yang

9
didukung kemajuan teknologi informasi
b. Visi Misi Puskesmas Kaligesing
Visi merupakan gambaran mengenai perwujudan dari kinerja
organisasi yang ingin dicapai di waktu mendatang sebagai arah, perekat
dan motivasi dalam pengembangan organisasi. Pernyataan visi harus
dapat menumbuhkan rasa wajib dalam diri personil organisasi untuk dapat
mewujudkannya, memberi tantangan, praktis dan realistis. Manajemen
harus melakukan internalisasi, menjelaskan dan menyebarkan visi
sehingga menjadi shared division dalam diri seluruh personil organisasi.
Visi Puskesmas Kaligesing adalah: “Tercapainya mutu pelayanan
kesehatan yang profesional menuju terwujudnya budaya hidup bersih
sehat”
Misi merupakan penjelasan atas pilihan bisnis yang akan dijalankan
oleh organisasi dalam menuju masa depan. Untuk mencapai visi yang telah
ditetapkan oleh organisasi, Puskemas Kaligesing Menetapkan misi
organisasi sebagai berikut:
1) Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan.
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
3) Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat beserta lingkungan
5. Tujuan Organisasi
Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, maka Puskesmas Kaligesing
menyelenggarakan pembangunan di bidang kesehatan secara menyeluruh
dan berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi
Pada Rancangan Aktualisasi ini terdiri dari dua nilai-nilai budaya
organisasi, yaitu nilai-nilai budaya Pemerintah Kabupaten Purworejo dan nilai-
nilai budaya Puskesmas Kaligesing.
a. Nilai-Nilai Budaya Pemerintah Kabupaten Purworejo
Nilai-nilai budaya Pemerintah Kabupaten Purworejo berdasarkan

10
PERBUP Kab. Purworejo No 36 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Purworejo, dikenal dengan sebutan “BERIMAN- PROFESIONAL” akronim
dari Bersih, Ikhlas, Melayani, Akuntabel, dan Profesional. Berikut ini
adalah rincian dari nilai budaya tersebut:
1) Bersih
Bersih dalam berpikir, bertindak, dan bekerja, menaati peraturan
perundangan yang berlaku.
2) Ikhlas
Dalam norma etika dan agama dapat diartikan rela sepenuh hati,
datang dari lubuk hati, tidak mengharapkan imbalan atau balas jasa
atas suatu perbuatan, khususnya yang berdampak positif pada orang
lain, dan semata-mata karena menjalankan tugas/amanah demi
Tuhan Yang Maha Kuasa.
3) Melayani
Memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
akurat, berdaya guna dan berhasil guna yang memenuhi kepuasan
pemangku kepentingan.
4) Akuntabel
Dalam melaksanakan tugas dapat mempertanggungjawabkan baik
segi proses maupun hasil.
5) Profesional
Dalam melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara baik, tuntas,
dan sesuai kompetensi/keahlian, orang yang terampil, andal dan
sangat bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya.
b. Nilai-Nilai Budaya Puskesmas Kaligesing
Puskesmas Kaligesing memiliki Tata Nilai atau Budaya Kerja yang
dikenal dengan sebutan Pelayanan TOP yaitu:
T : Terampil, adalah cakap dalam mengerjakan tugas
O : Obyektif, adalah keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi
pendapat atau pandangan pribadi
P : Profesional, adalah bekerja sesuai dengan tupoksi, kewenangan dan
kemampuan

11
B. Tupoksi Jabatan Peserta
Berdasarkan Petikan Keputusan Bupati Purworejo Nomor 810/3349 Tentang
Pengangkatan CPNS di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Purworejo Tahun
2022, Bupati Purworejo memutuskan, bahwa Tiara Imaniar menjadi CPNS dengan
Jabatan Pelaksana/Terampil-Perawat, Golongan II/c, Unit Kerja Puskesmas
Kaligesing-Dinkes, Instansi Pemerintah Kabupaten Purworejo. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat,
yang dimaksud dengan perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan pelayanan keperawatan. Perawat Terampil memiliki tugas
pokok dan rincian kegiatan Perawat Terampil sesuai dengan jenjang jabatan.
a. Tugas Pokok
Tugas Jabatan Fungsional Perawat yaitu melakukan kegiatan Pelayanan
Keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, dan pengelolaan
keperawatan.
b. Rincian Kegiatan Perawat Terampil
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka melakukan upaya promotif;
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif;
5) Memberikan oksigenasi sederhana;
6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal;
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas
risiko penularan infeksi;
8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah;
9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
anak;
10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
12
maternitas;
11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;
13) Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17) Melakukan perawatan luka;
18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

C. Role model

Gambar 1.4 Foto role model Nur Faidah, AMK.

Dalam penyusunan rencana kegiatan ini, saya menjadikan Nur Faidah, AMK.,
yang biasa dipanggil sebagai Bu Ida, sebagai seorang role modelyang saya jadikan
panutan dalam melaksanakan tugas pokok sebagai perawat di Puskesmas
Kaligesing. Beliau merupakan perawat yang memegang program P2 PTM dan
Surveilans. Sebagai seorang PNS yang aktif, tentu saja nilai BerAKHLAK sudah
melekat pada diri beliau sehingga sangat pantas untuk dijadikan panutan. Berikut
nilai-nilai BerAKHLAK yang saya lihat dalam diri beliau:
1. Berorientasi Pelayanan
Sebagai seorang perawat yang setiap hari bertemu dan berinteraksi dengan
pasien, beliau dikenal memiliki pribadi yang ramah, mengerti, memahami dan
memenuhi kebutuhan pasien serta selalu memberikan pelayanan prima

13
yang membuat pasien memiliki rasa puas setelah diberi pelayanan
keperawatan oleh beliau. Nilai berorientasi pelayanan ini membuat saya
menirusifat dan tingkah laku beliau dalam menghadapi pasien dengan sebaik-
baiknya.
2. Akuntabel
Nilai akuntabel yang beliau miliki adalah melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. Beliau
tidak menyalahgunakan kewenangan jabatannya dalam memberikan
pelayanan keperawatan apabila terdapat pasien yang mengenali beliau.
3. Kompeten
Nilai kompeten yang beliau miliki adalah beliauselalu memberikan kinerja
terbaik dalam keahlian dibidangnya. Beliau juga terus belajar dan
meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah yang dimilikinya dengan mengikuti seminar kesehatan dan pelatihan.
4. Harmonis
Dalam lingkungan kerja, beliau menghargai rekan kerjanya dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif sehingga mewujudkan suasana
nyaman di tempat kerjanya. Nilai harmonis ini terlihat nyata dalam suasana
kerja di Puskesmas Kaligesing tempat beliau bekerja.
5. Loyal
Di era Covid 19 ini, beliau berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan
vaksin Covid 19 yang terkadang harus merelakan hari liburnya sebagai wujud
pengabdiannya kepada negara Indonesia agar masyarakat Indonesia sehat.
6. Adaptif
Ketika Covid 19 melanda, semua kegiatan beralih menggunakan digital,
beliau berusaha cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Beliau
selalu menjujung nilai adaptif dalam menyikapi perubahan yang terjadi.

7. Kolaboratif
Sebagai seorang perawat, beliau selalu membangun kerjasama yang
sinergisdengan perawat lain, dokter dan petugas kesehatan lainnya dalam
berkolaborasi untuk memberikan hasil yang terbaik untuk pasiennya.

14
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi dan Deskripsi Isu


Isu adalah kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Kontemporer
adalah mengacu pada waktu atau masa terjadinya isu tersebut. Isu kontemporer
adalah masalah atau kesenjangan yang terjadi pada masa sekarang. Isu
strategis (kritikal) kontemporer adalah kelompok isu yang mendapat perhatian
dan sorotan publik secara luas dan perlu dilakukan penanganan sesegera
mungkin dari pengambil keputusan. Isu dapat berasal dari mana saja, baik isu
global maupun isu dari instansi tempat penulis bertugas.
Pelayanan di dalam puskesmas sangat beragam sesuai dengan fungsi
puskesmas sebagai pemberi pelayanan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)
dan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP). Dalam memaksimalkan pelayanan
dan menjaga mutu pelayanan, puskesmas memiliki indikator kinerja yang di
perbaharui setiap tahun sesuai dengan panduan dari dinas Kesehatan
Kabupaten Purworejo yang mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi jabatan yang penulis jalankan sebagai
perawat terampil, penulis berhasil mengidentifikasi beberapa isu yang sedang
terjadi di Puskesmas Kaligesing. Isu ini diidentifikasi berdasarkan observasi dan
dikonfirmasi berdasarkan data dukung yang terdapat di Puskesmas.
Setelah berkonsultasi dengan mentor, penulis memunculkan 5 (lima) isu di
dalam rancangan aktualisasi. Isu tersebut sebagai berikut:

15
Tabel 2.1 Deskripsi Isu
No Isu dan Sumber Isu Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan
1 Belum optimalnya pelaksanaan Penyakit Tidak Menular yang selanjutnya Peningkatan capaian target
screening PTM usia produktif di disingkat PTM adalah penyakit yang tidak bisa screening PTM pada bulan Oktober
Puskesmas Kaligesing ditularkan dari orang ke orang, yang tahun 2022 sebesar 10% dengan
Kabupaten Purworejo. perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka melaksanakan screening PTM di
waktu yang panjang (kronis) (Permenkes, no.71 tahun dalam atau luar Gedung Puskesmas
Sumber Isu : unit kerja 2015 tentang penaggulangan penyakit tidak menular). agar target tercapai 100% tiap
Tingginya angka kesakitan dan kematian yang tahunnya
Ruang lingkup isu : tugas diakbatkan oleh Penyakit Tidak Menular ini,
dan fungsi unit kerja menggerakkan Pemerintah Indonesia untuk
mengadakan Penanggulangan PTM.
Keterkaitan dengan Agenda Penanggulangan PTM ini dapat dilaksanakan salah
3: satunya dengan deteksi dini melalui wawancara,
Manajemen ASN pengukuran dan pemeriksaan.
Petugas Kesehatan harus Sasaran usia produktif yang terscreening
meningkatkan usahanya lagi Kesehatan sesuai standar menurut capaian
dalam melaksanakan kegiatan 16esehatan kinerja Puskesmas adalah sebanyak
screening PTM sebagai bentuk 20688 orang dengan target pencapaian 100%.
pelayanan publik yang Namun, pada tahun 2021 capaian target terscreening
professional dan bertanggung masih 1222 atau 5,90%.
jawab
SMART ASN
Petugas Kesehatan dapat
mengoptimalkan screening
PTM dengan memanfaatkan
media edukasi digital di era
Pandemi Covid 19 ini agar
masyarakat dapat teredukasi
walaupun tidak dapat langsung
bertatap muka (digital skill)

16
2 Rendahnya presentase Vaksin bermanfaat untuk membentuk 17eseha Terdapat peningkatan pencapaian
capaian dosis 3 vaksinasi kekebalan tubuh untuk dapat melawan bakteri jumlah masyarakat yang tervaksin
Covid 19 di desa Donorejo di ataupun virus penyebab infeksi dengan cepat. dosis 3 di Desa Donorejo pada bulan
wilayah kerja Puskesmas Sampai saat ini, kasus positif Covid 19 masih ada Oktober, sehingga dapat mencapai
Kaligesing Kabupaten walaupun tidak sebanyak saat awal mula munculnya target 40% pada tahun 2022
Purworejo Covid 19. Pemerintah Indonesia mewajibkan seluruh
Sumber Isu : unit kerja masyarakat Indonesia untuk melakukan vaksin Covid
19 hingga dosis ketiga atau booster. Hal ini dilakukan
untuk memutus rantai penyebaran virus Covid 19 di
Ruang lingkup isu : tugas dan Indonesia.
fungsi unit kerja Berdasarkan data Capaian Vaksinasi Covid 19 di
Puskesmas Kaligesing tahun 2022, angka persentase
Keterkaitan dengan Agenda capaian dosis 3 vaksinasi Covid 19 Desa Donorejo
3: masih rendah yaitu 22,92% dari target capaian 40%.
Manajemen ASN
Petugas Kesehatan harus
meningkatkan usahanya lagi
dalam melaksanakan kegiatan
vaksinasi Covid 19 sebagai
bentuk pelayanan publik dan
pelaksana kebijakan publik
SMART ASN
Petugas Kesehatan dapat
mengoptimalkan vaksinasi
Covid 19 dengan
memanfaatkan media edukasi
digital di era Pandemi Covid 19
ini agar masyarakat dapat
teredukasi walaupun tidak
dapat langsung bertatap muka
(digital skill)

17
3 Rendahnya angka capaian Imunisasi adalah suatu proses untuk Terdapat peningkatan pencapaian
Imunisasi kejar pada balita usia meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara jumlah bayi yang telah terimunisasi
12-59 bulan di desa Somongari memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang kejar di Desa Somongari pada bulan
di wilayah kerja Puskesmas sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari Oktober 2022 sehingga dapat
Kaligesing Kabupaten bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Sehingga tercapai 100%
Purworejo bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut
tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Sumber Isu : unit kerja Pemberian imunisasi yang terlambat atau tidak
lengkap kepada anak menjadi salah satu hambatan
Ruang lingkup isu : tugas dan dalam upaya meningkatkan kekebalan anak.
fungsi unit kerja Imunisasi kejar diperlukan untuk menyusul imunisasi
anak yang tertunda.
Keterkaitan dengan Agenda Imunisasi dasar lengkap saja tidak cukup untuk
3: memberikan perlindungan terhadap penyakit yang
Manajemen ASN dapat dicegah oleh imunisasi. Sehingga sekarang
Petugas Kesehatan harus tidak hanya mengejar imunisasi dasar lengkap saja,
meningkatkan usahanya lagi namun juga kejar imunisasi rutin lengkap.
dalam melaksanakan kegiatan Berdasarkan Data Pelaporan BIAN tahun 2022 di
Imunisasi kejar sebagai bentuk Puskesmas Kaligesing, angka capaian Imunisasi
pelayanan publik dan kejar pada balita usia 12-59 bulan di Desa Somongari
pelaksana kebijakan publik masih rendah, yaitu 98 balita dari target sasaran 120
SMART ASN balita.
Petugas Kesehatan dapat
mengoptimalkan pelaksanaan
Imunisasi kejar dengan
memanfaatkan media edukasi
digital di era Pandemi Covid 19
ini agar masyarakat dapat
teredukasi walaupun tidak
dapat langsung bertatap muka
(digital skill)

18
4 Belum optimalnya Malaria merupakan salah satu penyakit menular Penggunaan kelambu yang optimal
kelambunisasi malaria di Dusun yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Dusun Dukuhrejo, Desa
Dukuhrejo, Desa Somongari, di dunia. Malaria ditularkan oleh nyamuk malaria Somongari, Kecamatan Kaligesing
Kecamatan Kaligesing (Anopheles). Tempat perindukan malaria ada di untuk mendukung Eliminasi Malaria
sekitar kita, di air payau, parit-parit, dan laguna.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat,
Sumber Isu : unit kerja
304.607 kasus malaria terjadi di Indonesia pada 2021.
Ruang lingkup isu : tugas dan Jumlah tersebut naik 19,9% dari tahun sebelumnya
fungsi unit kerja yang sebesar 254.055 kasus.
Penggunaan kelambu berinsektisida efektif
Keterkaitan dengan Agenda mencegah penularan malaria. Menurut WHO (2007)
3: penggunaan kelambu berinsektisida di beberapa
Manajemen ASN negara di Benua Afrika telah berhasil menurunkan
Petugas Kesehatan harus angka kesakitan malaria rata-rata 50%. Namun,
meningkatkan usahanya lagi penggunaan kelambu akan efektif apabila cakupan
dalam melaksanakan kegiatan penggunaan kelambu di atas 80% penduduk di lokasi
kelambunisasi sebagai bentuk sasaran.
pelayanan publik dan Berdasarkan Data Pelaporan klambunisasi di
pelaksana kebijakan publik Dusun Dukuhrejo, Desa Somongari, Kecamatan
SMART ASN Kaligesing, jumlah kelambu yang telah dipakai masih
Petugas Kesehatan dapat rendah, yaitu 8 dari 20 kelambu yang diterima
mengoptimalkan kelambunisasi penduduk.
dengan memanfaatkan media
edukasi digital di era Pandemi
Covid 19 ini agar masyarakat
dapat teredukasi walaupun
tidak dapat langsung bertatap
muka (digital skill)

5 Belum optimalnya peran kader Caregiver adalah pendamping atau pengasuh Peran kader sebagai caregiver
sebagai caregiver lansia di yang membantu lansia yang memiliki keterbatasan lansia dapat optimal
Puskesmas Kaligesing atau ketergantungan dalam aktivitas sehari-hari.
Kabupaten Purworejo Peran caregiver adalah untuk memenuhi kebutuhan
lansia baik fisik, mental, sosial budaya atau spiritual;

19
Sumber Isu : unit kerja mencegah komplikasi atau kecelakaan; serta
mengurangi ketergantungan. Juga berperan untuk
Ruang lingkup isu : tugas dan
mengurangi keluhan akibat penyakit serta
fungsi unit kerja
mempertahankan kualitas hidup yang optimal bagi
lansia. Dengan adanya caregiver, lansia dapat hidup
Keterkaitan dengan Agenda
sehat dengan mengoptimalkan fungsi fisik, mental,
3:
kognitif dan spiritual. Apabila lansia tersebut
Manajemen ASN
meninggal dunia bisa mendapatkan akhir hayat yang
Petugas Kesehatan harus
damai dan bermartabat.
meningkatkan usahanya lagi
Berdasarkan Data Rekap Hasil Pretest Kader
dalam mengoptimalkan peran
Caregiver di Puskesmas Kaligesing Tahun 2022 yang
kader sebagai caregiver lansia
diikuti oleh 19 kader desa, terdapat 13 kader yang
untuk mewujudkan pelayanan
masih belum mendapatkan nilai lebih dari 7.
20eseha yang professional dan
bertanggung jawab
SMART ASN
Petugas Kesehatan dapat
mengoptimalkan peran kader
caregiver lansia dengan
memanfaatkan media edukasi
digital di era Pandemi Covid 19
ini agar masyarakat dapat
teredukasi walaupun tidak
dapat langsung bertatap muka
(digital skill)

20
B. Analisis Isu
1. Penetapan Kualitas Isu dengan Metode APKL
Metode APKL digunakan dalam proses penentuan rancangan aktualisasi
yang akan dilaksanakan. Metode APKL terdiri dari 4 (empat) kriteria yaitu
Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak. Berikut uraian dari analisis
APKL:
a. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan
akan terjadi dalam waktu dekat.
b. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
c. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat
pada umumnya,bukan untuk seseorang atau kelompok.
d. KeLayakan : Logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak,kewenangan dan tanggung jawab.

Daftar isu yang sudah diidentifikasi akan dianalisis menggunakan metode


APKL. Hasil analisis daftar isu yang ada di Puskesmas Kaligesing dengan
menggunakan metode APKL disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 2.2 Analisis Isu dengan Metode APKL
No Isu Kriteria (skor) Jumlah Peringkat
A P K L
1. Belum optimalnya pelaksanaan screening 5 5 5 5 20 I
PTM pada pasien usia produktif di
Puskesmas Kaligesing Kabupaten
Purworejo
2. Rendahnya presentase capaian 5 4 4 5 18 II
dosis 3 vaksinasi Covid 19 di desa
Donorejo di wilayah kerja
Puskesmas Kaligesing Kabupaten
Purworejo
3. Rendahnya angka capaian 5 4 3 4 16 III
Imunisasi kejar pada balita usia 12-
59 bulan di desa Somongari di
wilayah kerja Puskesmas Kaligesing
Kabupaten Purworejo
4. Belum optimalnya kelambunisasi 4 3 3 4 14 IV
malaria di Dusun Dukuhrejo, Desa
Somongari, Kecamatan Kaligesing
5. Belum optimalnya peran kader 4 3 3 3 13 V
sebagai care giver lansia di
Puskesmas Kaligesing Kabupaten
Purworejo

21
Tabel 2.3 Skor Kriteria APKL
Kriteria
Skor
Aktual Problem KeKhalayakan Layakan
1 Tidak aktual Tidak problem Tidak khalayak Tidak layak
2 Kurang aktual Kurang Kurang khalayak Kurang layak
problem
3 Aktual Problem Khalayak Layak
4 Lebih aktual Lebih Problem Lebih khalayak Lebih Layak
5 Sangat Sangat Sangat khalayak Sangat layak
aktual problem
Berdasarkan analisis APKL, didapatkan tiga isu teratas, antara lain:
a. Belum tercapainya target screening pada usia produktif PTM di Puskesmas
Kaligesing Kabupaten Purworejo.
b. Rendahnya presentase capaian dosis 3 vaksinasi Covid 19 di desa
Donorejo di wilayah kerja Puskesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo.
c. Rendahnya angka capaian Imunisasi kejar pada balita usia 12-59 bulan di
desa Somongari di wilayah kerja Puskesmas Kaligesing Kabupaten
Purworejo.
2. Analisis Prioritas Isu dengan Menggunakan USG
Setelah mendapatkan tiga isu teratas melalui analisis APKL, kemudian
dilakukan penapisan isu menggunakan analisis USG untuk mendapatkan satu
isu prioritas/isu utama (core issue). Analisis USG mempunyai 3 (tiga) komponen
yang mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan dan perkembangan
isu.
a. Urgency (U) : Tingkat kepentingan atau pendesakan isu tersebut
dibahas dan dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan
timbulnya isu.
b. Seriousness (S) : Tingkat keseriusan isu tersebut perlu dibahas dan
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang ditimbulkan apabila masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
c. Growth (G) : Tingkat perkembangan isu tersebut dan dikaitkan
dengan masalah penyebab isu yang akan semakin buruk jika tidak
dipecahkan.
Kemudian ketiga isu tersebut diberikan skor berdasarkan kriteria penilaian
metode USG dan ditentukan prioritas isu berdasarkan hasil skor akhir.

22
Tabel 2.4 Kriteria Penilaian USG
Skala Kriteria Penilaian
Urgency Seriousness Growth
1 Isu tidak mendesak Isu tidak serius untuk Isu lamban untuk
untuk segera dibahas karena tidak berkembang
diselesaikan berdampak ke hal lain
2 Isu kurang mendesak Isu kurang serius untuk Isu kurang cepat
untuk segera dibahas karena tidak untuk berkembang
diselesaikan berdampak ke hal lain
3 Isu cukup mendesak Isu cukup serius untuk Isu cukup cepat
untuk segera dibahas karena berkembang untuk
diselesaikan berdampak ke hal lain segera dicegah
4 Isu mendesak untuk Isu serius untuk Isu cepat
segera diselesaikan dibahas karena berkembang untuk
berdampak ke hal lain segera dicegah
5 Isu sangat mendesak Isu sangat serius untuk Isu sangat cepat
untuk segera dibahas karena berkembang untuk
diselesaikan berdampak ke hal lain segera dicegah

Berikut merupakan analisis metode USG berdasarkan isu yang sesuai


kriteria APKL.
Tabel 2.5 Analisis Isu dengan Metode USG
No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Ranking
1 Belum optimalnya 5 5 5 15 I
pelaksanaan screening
PTM pada pasien usia
produktif di Puskesmas
Kaligesing Kabupaten
Purworejo
2 Rendahnya presentase 4 4 4 12 II
capaian dosis 3 vaksinasi
Covid 19 di desa Donorejo
di wilayah kerja Puskesmas
Kaligesing Kabupaten
Purworejo
3 Rendahnya angka capaian 4 4 3 11 III
Imunisasi kejar pada balita
usia 12-59 bulan di desa
Somongari di wilayah kerja
Puskesmas Kaligesing
Kabupaten Purworejo

Berdasarkan Analisa USG di atas, maka didapatkan isu utama (core issue)
yaitu Belum tercapainya target screening pada usia produktif PTM di
Puskesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo. Setelah dilakukan metode APKL
dan USG, maka ditetapkanlah isu utama yang akan ditindaklanjuti dengan
gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut.
Hasil perumusan isu yang terpilih adalah “Belum optimalnya pelaksanaan
screening PTM pada pasien usia produktif di Puskesmas Kaligesing Kabupaten
Purworejo”.
23
C. Analisis Penyebab Isu
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah Belum optimalnya pelaksanaan screening PTM pada pasien
usia produktif di Puskesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo. Tahap selanjutnya
berupa menentukan akar penyebab masalah menggunakan fishbone diagram.
Diagram ini merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start
awal meliputi man (sumber daya manusia), material (bahan baku), method
(metode), dan milieu (lingkungan) atau melalui pendekatan lain yang dimantapkan
melalui brainstorming bersama rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya
dirumuskan sebagai berikut (analog):

Gambar 2.1 Diagram Fishbone

Dari hasil analisis penyebab isu menggunakan diagram fishbone tersebut,


diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu diselesaikan, yaitu:
1. Man : Belum optimalnya edukasi oleh tenaga kesehatan
2. Material : Belum tersedianya media edukasi PTM di Puskesmas
3. Method : Belum tersedianya pelayanan skrining PTM di dalam Gedung
Puskesmas, Belum maksimalnya monitoring dan evaluasi
4. Milieu : Belum optimalnya penyuluhan mengenai pentingnya deteksi dini
PTM

D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan


Penyakit Tidak Menular adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang
ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang
panjang (kronis). Penanggulan PTM ini salah satunya dengan deteksi dini. Deteksi
dini dilakukan untuk menemukan faktor risiko PTM sedini mungkin terhadap individu
dan/atau kelompok yang berisiko atau tidak berisiko secara rutin. Dampak yang

24
bisa terjadi jika isu belum tercapainya target screening PTM di Puskesmas
Kaligesing Kabupaten Purworejo ini adalah:
1. Meningkatnya angka kejadian Penyakit Tidak Menular, seperti Hipertensi,
DM, Stroke dan Kanker di wilayah kerja Puskesmas Kaligesing Kabupaten
Purworejo.
2. Meningkatnya angka kejadian komplikasi akibat Penyakit Tidak Menular di
wilayah kerja Puskesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo.
3. Pembengkakan biaya untuk pengobatan PTM dan akibat komplikasi PTM.
E. Gagasan Pemecahan Isu
Setelah melakukan analisis isu dan deskripsi isu, menganalisis isu dan
penyebab isu serta menjelaskan dampak bila isu tidak terselesaikan, maka
diperoleh gagasan pemecahan isu, yaitu “Optimalisasi pelaksanaan screening
Penyakit Tidak Menular (PTM) pada pasien usia produktif dengan tersedianya
Pelayanan Pojok PTM di Puskesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo”. Dalam
mewujudkan gagasan pemecahan isu tersebut, penulis merencanakan akan
melaksanakan 5 kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat media edukasi tentang pentingnya deteksi dini PTM melalui poster
dan leaflet (Sumber kegiatan: inovasi). Kegiatan ini dilaksanakan untuk
menyelesaikan masalah belum optimalnya edukasi oleh tenaga kesehatan
(man) dan belum tersedianya media edukasi PTM di Puskesmas (material).
2. Membuat media edukasi tentang pentingnya deteksi dini PTM melalui video
(Sumber kegiatan: inovasi). Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyelesaikan
masalah belum optimalnya edukasi oleh tenaga kesehatan (man) dan belum
tersedianya media edukasi PTM di Puskesmas (material).
3. Melakukan penyuluhan kepada pasien dan masyarakat tentang PTM (Sumber
kegiatan: SKP). Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah
belum optimalnya edukasi oleh tenaga kesehatan (man) dan belum
optimalnya penyuluhan mengenai pentingnya deteksi dini PTM (mileu).
4. Melaksanaan kegiatan Pojok PTM (Sumber kegiatan: inovasi)
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah belum tersedianya
pelayanan skrining PTM di dalam Gedung Puskesmas (method).
5. Melakukan evaluasi kegiatan Pojok PTM (Sumber kegiatan: SKP). Kegiatan
ini dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah belum maksimalnya
monitoring dan evaluasi (method).

25
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Selama bekerja di Puskesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo, penulis
menemukan beberapa isu yang terdapat di tempat kerja sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi (tupoksi) penulis sebagai perawat terampil di Puskesmas
Kaligesing. Untuk rancangan aktualisasi ini, penulis mengambil dari tupoksi
penulis untuk melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif. Berikut rancangan aktualisasi dan
habituasi yang penulis dapatkan mulai dari identifikasi isu.
Identifikasi Isu (diambil : 1. Belum optimalnya pelaksanaan screening
dari USG) PTM pada pasien usia produktif di
Puskesmas Kaligesing Kabupaten
Purworejo.
2. Rendahnya presentase capaian dosis 3
vaksinasi Covid 19 di desa Donorejo di
wilayah kerja Puskesmas Kaligesing
Kabupaten Purworejo.
3. Rendahnya angka capaian Imunisasi kejar
pada balita usia 12-59 bulan di Puskesmas
Kaligesing Kabupaten Purworejo.
Isu yang diangkat (core : Belum optimalnya pelaksanaan screening PTM
issue) pada pasien usia produktif di Puskesmas
Kaligesing Kabupaten Purworejo.
Penyebab isu prioritas : 1. Belum optimalnya edukasi oleh tenaga
kesehatan (man)
2. Belum tersedianya media edukasi PTM di
Puskesmas (material)
3. Belum tersedianya pelayanan screening
PTM di dalam Gedung Puskesmas (method)
4. Belum maksimalnya monitoring dan
evaluasi (method)
5. Kurangnya penyuluhan mengenai
pentingnya deteksi dini PTM (milieu)

26
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi pelaksanaan screening Penyakit
Tidak Menular (PTM) pada pasien usia
produktif dengan tersedianya Pelayanan
Pojok PTM di Puskesmas Kaligesing
Kabupaten Purworejo.
Selanjutnya akan dilakukan 5 kegiatan
sebagai berikut:
1. Membuat media edukasi tentang
pentingnya deteksi dini PTM melalui poster
dan leaflet.
2. Membuat media edukasi tentang
pentingnya deteksi dini PTM melalui video.
3. Melakukan penyuluhan kepada pasien dan
masyarakat tentang PTM.
4. Melaksanaan kegiatan Pojok PTM.
5. Melakukan evaluasi kegiatan Pojok PTM.

27
Tabel 2.6 Matriks Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
PENGUATAN
TAHAPAN KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI VISI DAN
NO KEGIATAN OUTPUT / HASIL NILAI-NILAI
KEGIATAN MATA PELATIHAN MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat media Tersedianya Keterkaitan kegiatan dengan Adanya media edukasi Terdapatnya
edukasi tentang media edukasi Manajemen ASN: poster dan leaflet memberi media edukasi
pentingnya berupa poster - Saya membuat media edukasi kontribusi terhadap poster dan leaflet
deteksi dini PTM dan leaflet dengan komitmen untuk pencapaian Visi menguatkan nilai
melalui poster memberikan informasi yang Pemerintah Kabupaten organisasi
dan leaflet benar dan tidak menyesatkan Purworejo, yaitu Puskesmas
(kode etik dan perilaku ASN “Purworejo berdaya saing Kaligesing yaitu
Sumber no. 9) 2025” dan mendukung Misi Terampil dan
kegiatan: ke-4, yaitu “Meningkatkan Profesional
inovasi Keterkaitan kegiatan dengan daya saing kualitas
Smart ASN: pelayanan publik dan
- Saya menggunakan aplikasi penyelenggaraan
Canva untuk membuat poster pemerintahan yang baik
dan leaflet (digital skill) (good governance)”. Serta
- Saya tidak melakukan plagiat memberi kontribusi
dan memberikan informasi terhadap pencapaian Visi
yang benar serta valid dalam Puskesmas Kaligesing yaitu
proses membuat media edukasi “Tercapainya mutu
(digital ethics) pelayanan kesehatan
- Saya menggunakan Bahasa yang profesional menuju
Indonesia yang baik dalam terwujudnya masyarakat
pembuatan media edukasi kaligesing sehat dan
(digital culture) mandiri” dan Misi
a) Mencari Materi dasar Saya mencari referensi media Puskesmas Kaligesing yang Terampil yaitu
referensi untuk penyusunan edukasi dengan cermat ke-2 yaitu “Mendorong cakap dalam
pembuatan media media edukasi (AKUNTABEL) dari sumber yang hidup sehat bagi keluarga menyelesaikan
edukasi valid dan dapat dipercaya dengan dan masyarakat” tugas
kualitas terbaik (KOMPETEN) Profesional yaitu
yang dapat memenuhi kebutuhan bekerja sesuai
masyarakat (BERORIENTASI dengan tupoksi,
PELAYANAN) kewenangan dan
b) Membuat desain Draft desain Saya akan terus berinovasi dan kemampuan

28
media edukasi media edukasi mengembangkan kreativitas
leaflet dan poster berupa leaflet dan dalam penyusunan desain media
poster edukasi (ADAPTIF) dengan
kualitas terbaik (KOMPETEN)
c) Mendiskusikan Masukan dan Saya melakukan diskusi dengan
draft dengan persetujuan pimpinan dan unit terkait untuk
pimpinan dan unit media edukasi mendapatkan kualitas terbaik
terkait dari pimpinan (KOMPETEN) dan akan
serta unit terkait melakukan perbaikan sesuai
masukan (BERORIENTASI
PELAYANAN)
d) Mencetak leaflet Leaflet dan poster Saya mencetak leaflet dan poster
dan poster dicetak dengan kualitas terbaik
(KOMPETEN) sehingga dapat
dipahami oleh masyarakat
(BERORIENTASI PELAYANAN)
e) Mendistribusikan Media edukasi Saya mendistribusikan media
media edukasi dicetak dan edukasi agar memenuhi
disebarluaskan kebutuhan masyarakat dan agar
mencapai kepuasan masyarakat
(BERORIENTASI PELAYANAN)
2. Membuat media Tersedianya Keterkaitan kegiatan dengan Adanya video edukasi Terdapatnya
edukasi tentang media edukasi Manajemen ASN: memberi kontribusi video edukasi
pentingnya video - Saya membuat video edukasi terhadap pencapaian Visi menguatkan nilai
deteksi dini PTM dengan komitmen untuk Pemerintah Kabupaten organisasi
melalui video memberikan informasi yang Purworejo, yaitu Puskesmas
benar dan tidak menyesatkan “Purworejo berdaya saing Kaligesing yaitu
Sumber (kode etik dan perilaku ASN 2025” dan mendukung Misi Terampil dan
kegiatan: no. 9) ke-4, yaitu “Meningkatkan Profesional
inovasi daya saing kualitas
Keterkaitan kegiatan dengan pelayanan publik dan
Smart ASN: penyelenggaraan
- Saya menggunakan aplikasi pemerintahan yang baik
pembuat animasi untuk (good governance)”. Serta
membuat video (digital skill) memberi kontribusi
- Saya tidak melakukan plagiat terhadap pencapaian Visi
dan memberikan informasi Puskesmas Kaligesing yaitu
29
yang benar serta valid dalam “Tercapainya mutu
proses membuat media edukasi pelayanan kesehatan
(digital ethics) yang profesional menuju
- Saya menggunakan Bahasa terwujudnya masyarakat
Indonesia yang baik (digital kaligesing sehat dan
culture) mandiri” dan Misi
a) Mencari referensi Mendapatkan Saya mencari referensi video Puskesmas Kaligesing yang Terampil yaitu
untuk pembuatan referensi video edukasi dengan cermat ke-2 yaitu “Mendorong cakap dalam
video edukasi edukasi (AKUNTABEL) dari sumber yang hidup sehat bagi keluarga menyelesaikan
valid dan dapat dipercaya dengan dan masyarakat” tugas
kualitas terbaik (KOMPETEN) Profesional yaitu
yang dapat memenuhi kebutuhan bekerja sesuai
masyarakat (BERORIENTASI dengan tupoksi,
PELAYANAN) kewenangan dan
b) Membuat video Draft video Saya akan terus berinovasi dan kemampuan
edukasi edukasi mengembangkan kreativitas
dalam penyusunan desain video
edukasi (ADAPTIF) dengan
kualitas terbaik (KOMPETEN)
c) Mendiskusikan Masukan dan Saya melakukan diskusi dengan
draft dengan persetujuan pimpinan dan unit terkait untuk
pimpinan dan unit media edukasi mendapatkan kualitas terbaik
terkait dari pimpinan (KOMPETEN) dan akan
serta unit terkait melakukan perbaikan sesuai
masukan (BERORIENTASI
PELAYANAN)
d) Mengunggah Adanya video Saya mengunggah video edukasi
video edukasi di edukasi di kanal ke kanal youtube Puskesmas agar
kanal youtube youtube memenuhi kebutuhan
Puskesmas Puskesmas masyarakat dan agar mencapai
kepuasan (BERORIENTASI
PELAYANAN)
3. Melakukan Masyarakat Keterkaitan kegiatan dengan Penyuluhan kesehatan Penyuluhan
penyuluhan paham mengenai Manajemen ASN: memberi kontribusi kesehatan
kepada pasien Penyakit Tidak - Saya menyampaikan terhadap pencapaian Visi menguatkan nilai
dan masyarakat Menular penyuluhan dengan Pemerintah Kabupaten organisasi
tentang PTM bertanggung jawab dan Purworejo, yaitu Puskesmas

30
memberikan informasi yang “Purworejo berdaya saing Kaligesing yaitu
benar dan tidak menyesatkan 2025” dan mendukung Misi Terampil dan
(kode etik dan perilaku ASN ke-4, yaitu “Meningkatkan Profesional
Sumber no. 1 dan no.9) sebagai wujud daya saing kualitas
kegiatan: SKP pelayan publik (Fungsi ASN pelayanan publik dan
Pelayan publik) penyelenggaraan
pemerintahan yang baik
Keterkaitan kegiatan dengan (good governance)”. Serta
Smart ASN: memberi kontribusi
- Saya menggunakan laptop dan terhadap pencapaian Visi
proyektor dalam melakukan Puskesmas Kaligesing yaitu
penyuluhan (digital skill) “Tercapainya mutu
- Saya memberikan informasi pelayanan kesehatan
yang benar serta valid dalam yang profesional menuju
31esehata materi penyuluhan terwujudnya masyarakat
(digital ethics) kaligesing sehat dan
a) Melakukan Mendapatkan Saya melakukan konsultasi dengan mandiri” dan Misi Terampil yaitu
konsultasi dengan persetujuan dan kepala puskesmas sebagai wujud Puskesmas Kaligesing yang cakap dalam
kepala puskesmas masukan terbuka dalam bekerja sama ke-4 yaitu “Memelihara dan menyelesaikan
tentang kegiatan kegiatan (KOLABORATIF) sehingga dapat meningkatkan kesehatan tugas
penyuluhan melaksanakan tugas dengan perorangan, keluarga, Profesional yaitu
kualitas terbaik (KOMPETEN) masyarakat, beserta bekerja sesuai
dan bertanggung jawab lingkungan” dengan tupoksi,
(AKUNTABEL) kewenangan dan
b) Melakukan Mendapatkan Saya melakukan kontrak waktu kemampuan
kontrak waktu kesepakatan dengan pihak terkait sebagai wujud
dengan pihak terkait jadwal kesediaan bekerjasama
penyuluhan (KOLABORATIF) agar mencapai
keberhasilan (KOMPETEN)
c) Melakukan Mendapatkan Saya mencari referensi dengan
penyusunan dan materi dasar cermat (AKUNTABEL) dari
persiapan bahan penyuluhan sumber yang valid dan dapat
penyuluhan dipercaya dengan kualitas terbaik
(KOMPETEN) yang dapat
dipahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat
(BERORIENTASI PELAYANAN)

31
d) Melakukan Adanya laporan Saya akan melaksanakan
penyuluhan tentang kegiatan penyuluhan dengan bertanggung
Penyakit Tidak penyuluhan jawab, disiplin dan berintegritas
Menular tinggi (AKUNTABEL) dengan
kualitas terbaik (KOMPETEN)
untuk menjaga nama baik ASN,
pimpinan, instansi dan negara
(LOYAL)
4. Melaksanaan Adanya Keterkaitan kegiatan dengan Kegiatan Pojok PTM Kegiatan Pojok
Kegiatan Pojok peningkatan Manajemen ASN: memberi kontribusi PTM menguatkan
PTM capaian target - Saya melakukan kegiatan Pojok terhadap pencapaian Visi nilai organisasi
screening PTM PTM dengan jujur, Pemerintah Kabupaten Puskesmas
bertangggung jawab, cermat Purworejo, yaitu Kaligesing yaitu
dan sopan (kode etik dan “Purworejo berdaya saing Terampil dan
Sumber perilaku ASN no. 1,2, dan 3) 2025” dan mendukung Misi Profesional
kegiatan: dan memberikan pelayanan ke-4, yaitu “Meningkatkan
inovasi publik yang profesional serta daya saing kualitas
berkualitas (Tugas ASN) pelayanan publik dan
penyelenggaraan
Keterkaitan kegiatan dengan pemerintahan yang baik
Smart ASN (good governance)”. Serta
- Saya menggunakan whatsapp memberi kontribusi
dalam berkoordinasi dengan terhadap pencapaian Visi
tenaga kesehatan yang lain Puskesmas Kaligesing yaitu
(digital skill) “Tercapainya mutu
- Saya menggunakan Microsoft pelayanan kesehatan
office dalam mengumpulkan yang profesional menuju
data kegiatan Pojok PTM (digital terwujudnya masyarakat
skill) kaligesing sehat dan
a) Melakukan Adanya masukan Saya melakukan konsultasi untuk mandiri” dan Misi Terampil yaitu
konsultasi dengan dan saran untuk mendapatkan persetujuan kegiatan Puskesmas Kaligesing yang cakap dalam
kepala puskesmas pelaksanaan sesuai dengan kewenangan ke-4 yaitu “Memelihara dan menyelesaikan
tentang Pojok PTM kegiatan Pojok (AKUNTABEL) meningkatkan kesehatan tugas
PTM perorangan, keluarga, Profesional yaitu
b) Melakukan Adanya masukan Saya melakukan kerja sama dan masyarakat, beserta bekerja sesuai
koordinasi dengan untuk diskusi antar petugas kesehatan lingkungan” dengan tupoksi,
petugas PTM pelaksanaan (KOLABORATIF) agar kewenangan dan

32
kegiatan Pojok terwujudnya kinerja terbaik kemampuan
PTM (KOMPETEN) dan bertanggung
jawab (AKUNTABEL)
c) Menyiapkan Ruangan dan Saya menyiapkan ruangan dan
ruangan dan alat alat-alat alat-alat dengan bertanggung
pelaksanaan pelaksanaan jawab (AKUNTABEL) agar
kegiatan Pojok PTM kegiatan Pojok pelaksanaan kegiatan Pojok PTM
PTM yang siap berjalan lancar dan berhasil
digunakan (KOMPETEN) sehingga pasien
mendapat kepuasan
(BERORIENTASI PELAYANAN)
d) Melakukan Adanya laporan Saya akan melaksanakan Pojok
kegiatan Pojok PTM kegiatan PTM dengan bertanggung jawab,
di dalam Gedung disiplin dan berintegritas tinggi
Puskesmas (AKUNTABEL) dengan kualitas
terbaik (KOMPETEN) untuk
menjaga nama baik instansi
(LOYAL)
5. Melakukan Saran, masukan Keterkaitan kegiatan dengan Terlaksananya evaluasi Terlaksananya
Evaluasi dan perbaikan Manajemen ASN: kegiatan memberi kontribusi evaluasi kegiatan
kegiatan Pojok untuk ke - Saya melakukan evaluasi dan terhadap pencapaian Visi menguatkan nilai
PTM depannya membuat rencana tindak lanjut Pemerintah Kabupaten organisasi
untuk meningkatkan mutu Purworejo, yaitu Puskesmas
pelayanan puskesmas (kode “Purworejo berdaya saing Kaligesing yaitu
Sumber etik dan perilaku ASN no.1) 2025” dan mendukung Misi Terampil,
kegiatan: SKP ke-4, yaitu “Meningkatkan Obyektif dan
Keterkaitan kegiatan dengan daya saing kualitas Profesional
Smart ASN: pelayanan publik dan
- Saya menggunakan media penyelenggaraan
whatsapp untuk berkoordinasi pemerintahan yang baik
(digital skill) (good governance)”. Serta
- Saya menggunakan Microsoft memberi kontribusi
word untuk membuat laporan terhadap pencapaian Visi
evaluasi (digital skill) Puskesmas Kaligesing yaitu
- Saya menggunakan Bahasa “Tercapainya mutu
Indonesia yang baik dalam pelayanan kesehatan
membuat laporan evaluasi yang profesional menuju

33
(digital culture) terwujudnya masyarakat
a) Mempersiapkan Terkumpulnya Saya mempersiapkan data untuk kaligesing sehat dan Terampil yaitu
data yang telah data evaluasi evaluasi secara cermat dan mandiri” dan Misi cakap dalam
didapatkan hasil screening bertanggung jawab puskesmas kaligesing yang menyelesaikan
dan hasil edukasi (AKUNTABEL) ke-4 yaitu “Memelihara dan tugas
b) Membuat laporan Adanya laporan Saya melakukan evaluasi kegiatan meningkatkan kesehatan Obyektif yaitu
hasil evaluasi evaluasi sebagai bentuk komitmen perorangan, keluarga, keadaan yang
(LOYAL) untuk melakukan masyarakat, beserta sebenarnya tanpa
perbaikan tiada henti lingkungan” dipengaruhi
(BERORIENTASI PELAYANAN) pendapat atau
dengan kinerja terbaik pandangan
(KOMPETEN) pribadi
c) Melaporkan hasil Adanya rencana Saya melakukan pelaporan hasil Profesional yaitu
evaluasi kepada tindak lanjut evaluasi kepada kepala bekerja sesuai
kepala puskesmas puskesmas sebagai bentuk dengan tupoksi,
tanggung jawab terhadap kewenangan dan
pelaksanaan kegiatan Pojok PTM kemampuan
(AKUNTABEL) dan bentuk
kontribusi saya untuk Puskesmas
(LOYAL)

34
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Habituasi
Untuk melaksanakan rancangan aktualisasi dan habituasi maka penulis membuat jadwal rancangan aktualisasi yang dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
No. Kegiatan Oktober November Rancangan Bukti
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Kegiatan
1. Membuat media
edukasi tentang
pentingnya deteksi
dini PTM melalui
a. Mencari referensi Foto mencari
untuk pembuatan referensi, tangkapan
media edukasi layar materi
referensi
b. Membuat desain Foto membuat
media edukasi desain, sdara
inft de
leaflet dan poster
c. Mendiskusikan Foto, lembar
draft dengan konsultasi
pimpinan dan unit
terkait
d. Mencetak leaflet Foto mencetak
dan poster leaflet dan poster,
media edukasi cetak
e. Mendistribusikan Foto, Media edukasi
media edukasi cetak, tanda terima
2. Membuat media
edukasi tentang
pentingnya deteksi
dini PTM melalui
video
a. Mencari referensi Foto mencari
untuk pembuatan referensi, tangkapan
video edukasi layar materi
referensi
b. Membuat video Foto membuat
edukasi video, tangkapan
layar draft video
c. Mendiskusikan Foto, lembar
draft dengan konsultasi
pimpinan dan unit
terkait
d. Mengunggah Foto, link youtube ,
video edukasi di tangkapan layar
kanal youtube
Puskesmas

35
3. Melakukan
penyuluhan kepada
pasien dan
masyarakat tentang
PTM
a. Melakukan Foto, lembar
konsultasi dengan konsultasi
kepala puskesmas
tentang kegiatan
penyuluhan
b. Melakukan Undangan
kontrak waktu
dengan pihak
terkait
c. Melakukan Foto, materi
penyusunan dan sosialisasi, daftar
persiapan bahan pretest dan posttest
penyuluhan
d. Melakukan Foto, daftar hadir,
penyuluhan tentang notulensi
Penyakit Tidak
Menular
4. Melaksanaan
Kegiatan Pojok
PTM
a. Melakukan Foto, lembar
konsultasi dengan konsultasi
kepala puskesmas
tentang Pojok PTM
b. Melakukan Foto, lembar
koordinasi dengan konsultasi
petugas PTM
c. Menyiapkan Foto, alat dan bahan
ruangan dan alat pemeriksaan PTM,
pelaksanaan form kuisioner
kegiatan Pojok
PTM
d. Melakukan Foto, daftar hadir,
kegiatan Pojok notulensi
PTM di dalam
Gedung
Puskesmas

36
5. Melakukan Evaluasi
kegiatan Pojok
PTM
a. Mempersiapkan Data pretest dan
data yang telah di aptoasttest, D
dapatkan kuisioner
b. Membuat laporan Foto membuat
dan hasil evaluasi laporan, laporan
c. Melaporkan hasil Foto, Notulensi
evaluasi kepada
kepala puskesmas
Gambar 2.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Keterangan:
Kolom Warna Biru: Kegiatan
Kolom Warna Kuning: Tanggal Pelaksanaan Kegiatan
Kolom Warna Merah: Tanggal Merah

37
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal


Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi dan habituasi Optimalisasi
Pelaksanaan Screening Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Usia Produktif dengan
Tersedianya Pelayanan Pojok PTM di Puskesmas Kaligesing Kabupaten Purworejo,
terdapat beberapa perubahan, antara lain:
Tabel 3.1 Perubahan Kegiatan
No Keterangan Semula Menjadi Penjelasan
Perubahan
1. Perubahan Rencana Pelaksanaan Jadwal
Waktu penyuluhan berubah menjadi penyuluhan
tentang Cegah tanggal 21 Oktober mundur
PTM dengan 2022 dikarenakan
CERDIK semula menyesuaikan
dijadwalkan dengan jadwal
tanggal 19 Oktober perkumpulan
2022 HIMPAUDI di
Desa Kaliharjo

B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi


Aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan terdiri atas lima kegiatan, yaitu (1)
membuat media edukasi tentang pentingnya deteksi dini PTM melalui poster dan
leaflet, (2) membuat media edukasi tentang pentingnya deteksi dini PTM melalui
video, (3) melakukan penyuluhan kepada pasien dan masyarakat tentang PTM, (4)
melaksanaan Kegiatan Pojok PTM, dan (5) melakukan evaluasi kegiatan Pojok
PTM. Kegiatan aktualisasi dan habituasi dilakukan mulai tanggal 1 Oktober hingga
18 November 2022. Adapun uraian masing-masing kegiatan aktualisasi dan
habituasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan 1
a. Nama kegiatan : Membuat media edukasi tentang pentingnya deteksi
dini PTM melalui poster dan leaflet
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksanaan : 1-13 Oktober 2022
d. Lokasi/Tempat : Puskesmas Kaligesing
e. Output/Hasil Kegiatan : Tersedianya media edukasi berupa 1 poster dan 30
leaflet untuk menunjang kegiatan promotif di Puskesmas Kaligesing

38
f. Aktualisasi dan habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS serta Kedudukan dan Peran
PNS untuk mendukung terwujudnya Smart ASN sesuai Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
Pada kegiatan 1, saya membuat media edukasi leaflet dengan komitmen
untuk memberikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan (kode
etik dan perilaku ASN no. 9)
Saya membuat media edukasi leaflet menggunakan aplikasi Canva untuk
membuat poster dan leaflet (digital skill). Tidak melakukan plagiat dan
memberikan informasi yang benar serta valid dalam proses membuat media
edukasi (digital ethics) serta menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dalam pembuatan media edukasi (digital culture).
1) Tahap kegiatan 1: Mencari referensi untuk pembuatan media edukasi
Saya mencari referensi media edukasi secara cermat (AKUNTABEL) dari
sumber yang valid dan dapat dipercaya dengan kualitas terbaik
(KOMPETEN) yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
(BERORIENTASI PELAYANAN). Dalam mencari referensi pembuatan
media edukasi, saya mencari referensi menggunakan internet.
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.1 Mencari referensi leaflet dan poster

Gambar 3.2 Tangkapan layar referensi materi leaflet dan poster


39
Gambar 3.3 Tangkapan layar referensi desain leaflet dan poster
2) Tahap kegiatan 2: Membuat desain media edukasi leaflet dan poster
Saya akan terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam
penyusunan desain media edukasi (ADAPTIF) dengan kualitas terbaik
(KOMPETEN).
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.4 Membuat desain leaflet dan poster

40
Gambar 3.5 Draft desain leaflet dan poster

Gambar 3.6 Leaflet

41
Gambar 3.7 Poster
3) Tahap Kegiatan 3: Mendiskusikan draft dengan pimpinan dan unit
terkait
Output tahapan: Masukan dan persetujuan media edukasi dari
pimpinan serta unit terkait
Saya melakukan diskusi dengan pimpinan dan unit terkait untuk
mendapatkan kualitas terbaik (KOMPETEN) dan akan melakukan
perbaikan sesuai masukan (BERORIENTASI PELAYANAN)
Bukti Kegiatan:

42
Gambar 3.8 Diskusi dengan mentor

Gambar 3.9 Diskusi dengan pemegang program P2PTM


4) Tahap Kegiatan 4: Mencetak leaflet dan poster
Output tahapan: Leaflet dan poster dicetak
Saya mencetak leaflet dan poster dengan kualitas terbaik
(KOMPETEN) sehingga dapat dipahami oleh masyarakat

43
(BERORIENTASI PELAYANAN)
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.10 Mencetak leaflet dan poster


5) Tahap Kegiatan 5: Mendistribusikan media edukasi
Output tahapan: Media edukasi dicetak dan disebarluaskan
Saya mendistribusikan media edukasi agar memenuhi kebutuhan
masyarakat dan agar mencapai kepuasan masyarakat
(BERORIENTASI PELAYANAN)
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.11 Mendistribusikan leaflet di pendaftaran Puskesmas


Kaligesing

44
Gambar 3.12 Memasang poster pada mading Puskesmas Kaligesing

g. Dampak apabila Core Value BerAKHLAK tidak diaktualisasikan dalam


kegiatan 1
1) Dampak apabila nilai dasar Berorientasi Pelayanan tidak diaktualisasikan,
maka kegiatan 1 ini tidak akan memenuhi kebutuhan masyarakat atas
informasi yang dibutuhkan.
2) Dampak apabila nilai dasar Akuntabel tidak diaktualisasikan, maka dalam
mencari referensi leaflet dan poster tidak valid dan bertanggungjawab.
3) Dampak apabila nilai dasar Komitmen tidak diaktualisasikan, maka
kegiatan 1 tidak akan berjalan maksimal karena tidak dilaksanakan dengan
kinerja dan kualitas terbaik.
4) Dampak apabila nilai dasar Harmonis tidak diaktualisasikan, maka
kegiatan 1 tidak akan dilaksanakan karena tidak memiliki kepedulian
terhadap masyarakat.
5) Dampak apabila nilai dasar Loyal tidak diaktualisasikan, maka
pelaksanaan kegiatan 1 akan menjatuhkan nama instansi.
6) Dampak apabila nilai dasar Adaptif tidak diaktualisasikan, maka dalam
pembuatan leaflet dan poster akan mengalami kesulitan karena tidak
menguasai aplikasi Canva.
7) Dampak apabila nilai dasar Kolaboratif tidak diaktualisasikan, maka
pelaksanaan kegiatan 1 tidak maksimal dan isi media edukasi hanya
sebatas pengetahuan penulis.

45
h. Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain terhadap pencapaian visi, misi,
tujuan, dan penguatan nilai organisasi
1) Manfaat bagi Petugas Kesehatan
Tersedianya media edukasi leaflet dan poster yang baru dan lebih menarik
yang dapat digunakan untuk kegiatan promotif.
2) Manfaat bagi Pencapaian Visi Misi Puskesmas
Adanya media edukasi leaflet dan poster memberi kontribusi terhadap
pencapaian Visi Puskesmas Kaligesing yaitu "Tercapainya mutu
pelayanan kesehatan yang profesional menuju terwujudnya masyarakat
kaligesing sehat dan mandiri" dan Misi Puskesmas Kaligesing yang ke-2
yaitu "Mendorong hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat".
3) Manfaat terhadap Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Puskesmas
Terdapatnya media edukasi leaflet dan poster menguatkan nilai organisasi
Puskesmas Kaligesing, yaitu Terampil dan Profesional
4) Manfaat terhadap Tujuan Organisasi
Adanya media edukasi leaflet dan poster menguatkan tujuan organisasi
Puskesmas Kaligesing, yaitu menyelenggarakan pembangunan di bidang
kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
2. Kegiatan 2
a. Nama kegiatan : Membuat media edukasi tentang pentingnya deteksi
dini PTM melalui video
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksanaan : 1-15 Oktober 2022
d. Lokasi/Tempat : Puskesmas Kaligesing
e. Output/Hasil Kegiatan :Tersedianya sebuah media edukasi video yang
dipublikasikan di kanal Youtube Puskesmas Kaligesing
f. Aktualisasi dan habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS serta Kedudukan dan Peran
PNS untuk mendukung terwujudnya Smart ASN sesuai Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
1) Keterkaitan dengan Manajemen ASN
a) Keterkaitan dengan Manajemen ASN
46
Saya membuat video edukasi dengan komitmen untuk memberikan
informasi yang benar dan tidak menyesatkan (kode etik dan
perilaku ASN no. 9)
b) Smart ASN
 Saya menggunakan aplikasi Canva dan Capcut untuk membuat
video (digital skill)
 Saya tidak melakukan plagiat dan memberikan informasi yang
benar serta valid dalam proses membuat media edukasi (digital
ethics)
 Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dalam
pembuatan media edukasi (digital culture)
2) Aktualisasi Core Value BerAKHLAK
a) Tahap Kegiatan 1: Mencari referensi untuk pembuatan video edukasi
Output tahapan: Mendapatkan referensi video edukasi
Saya mencari referensi video edukasi dengan cermat (AKUNTABEL)
dari sumber yang valid dan dapat dipercaya dengan kualitas terbaik
(KOMPETEN) yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
(BERORIENTASI PELAYANAN)
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.13 Mencari referensi video edukasi

47
Gambar 3.14 Tangkapan layar referensi video edukasi PTM
b) Tahap Kegiatan 2: Membuat video edukasi
Output tahapan: Draft video edukasi
Saya akan terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas dalam
penyusunan desain video edukasi (ADAPTIF) dengan kualitas terbaik
(KOMPETEN)
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.15 Membuat desain video edukasi

48
Gambar 3.16 Tangkapan layar draft desain video edukasi
c) Tahap Kegiatan 3: Mendiskusikan draft dengan pimpinan dan unit
terkait
Output tahapan: Masukan dan persetujuan media edukasi dari
pimpinan serta unit terkait
Saya melakukan diskusi dengan pimpinan dan unit terkait untuk
mendapatkan kualitas terbaik (KOMPETEN) dan akan melakukan
perbaikan sesuai masukan (BERORIENTASI PELAYANAN)
Bukti Kegiatan:

49
Gambar 3.17 Diskusi dengan mentor terkait video edukasi

Gambar 3.18 Diskusi dengan pemegang program P2PTM terkait video


edukasi

50
d) Tahap Kegiatan 4: Mengunggah video edukasi di kanal youtube
Puskesmas
Output tahapan: Adanya video edukasi di kanal youtube Puskesmas
Saya mengunggah video edukasi ke kanal youtube Puskesmas agar
memenuhi kebutuhan masyarakat dan agar mencapai kepuasan
(BERORIENTASI PELAYANAN)
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.19 Mempublikasikan video edukasi di kanal youtube


Puskesmas Kaligesing

Gambar 3.20 Tangkapan layar video edukasi di kanal youtube


Puskesmas Kaligesing

Link Youtube: https://youtu.be/0TOekPEacME


g. Dampak apabila Core Value BerAKHLAK tidak diaktualisasikan dalam
kegiatan
1) Dampak apabila nilai dasar Berorientasi Pelayanan tidak diaktualisasikan,
maka kegiatan 2 ini tidak akan memenuhi kebutuhan masyarakat atas
informasi yang dibutuhkan.

51
2) Dampak apabila nilai dasar Akuntabel tidak diaktualisasikan, maka dalam
mencari referensi video tidak valid dan mengakibatkan misinformasi.
3) Dampak apabila nilai dasar Komitmen tidak diaktualisasikan, maka
kegiatan 2 tidak akan berjalan maksimal karena tidak dilaksanakan dengan
kinerja dan kualitas terbaik.
4) Dampak apabila nilai dasar Harmonis tidak diaktualisasikan, maka
kegiatan 2 tidak akan dilaksanakan karena tidak memiliki kepedulian
terhadap masyarakat.
5) Dampak apabila nilai dasar Loyal tidak diaktualisasikan, maka
pelaksanaan kegiatan 2 akan menjatuhkan nama instansi.
6) Dampak apabila nilai dasar Adaptif tidak diaktualisasikan, maka dalam
pembuatan video akan mengalami kesulitan karena tidak menguasai
aplikasi Canva dan Capcut.
7) Dampak apabila nilai dasar Kolaboratif tidak diaktualisasikan, maka
pelaksanaan kegiatan 2 tidak maksimal dan isi media edukasi hanya
sebatas pengetahuan penulis.
h. Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain terhadap pencapaian visi, misi,
tujuan, dan penguatan nilai organisasi
1) Manfaat bagi Petugas Kesehatan
Tersedianya media edukasi video yang dipublikasikan di youtube dapat
digunakan untuk kegiatan promotive.
2) Manfaat bagi Pencapaian Visi Misi Puskesmas
Adanya media edukasi video memberi kontribusi terhadap pencapaian Visi
Puskesmas Kaligesing yaitu "Tercapainya mutu pelayanan kesehatan
yang profesional menuju terwujudnya masyarakat kaligesing sehat dan
mandiri" dan Misi Puskesmas Kaligesing yang ke-2 yaitu "Mendorong
hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat".
3) Manfaat terhadap Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Puskesmas
Terdapatnya media edukasi video menguatkan nilai organisasi Puskesmas
Kaligesing yaitu Terampil dan Profesional
4) Manfaat terhadap Pencapaian Tujuan Organisasi
Adanya media edukasi video menguatkan tujuan organisasi Puskesmas
Kaligesing, yaitu menyelenggarakan pembangunan di bidang kesehatan
secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan
52
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
3. Kegiatan 3
a. Nama kegiatan : Melakukan penyuluhan kepada pasien dan
masyarakat tentang PTM
b. Sumber Kegiatan : SKP
c. Tanggal Pelaksanaan : 11-21 Oktober 2022
d. Lokasi/Tempat : Puskesmas Kaligesing
e. Output/Hasil Kegiatan : Sejumlah 27 masyarakat paham mengenai Penyakit
Tidak Menular
f. Aktualisasi dan habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS serta Kedudukan dan Peran
PNS untuk mendukung terwujudnya Smart ASN sesuai Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
1) Keterkaitan dengan Manajemen ASN
a) Keterkaitan dengan Manajemen ASN
Saya menyampaikan penyuluhan dengan bertanggung jawab dan
memberikan informasi yang benar dan tidak menyesatkan (kode
etik dan perilaku ASN no. 1 dan no.9) sebagai wujud pelayan publik
(Fungsi ASN Pelayan publik)
b) Smart ASN
 Saya memberikan informasi yang benar serta valid dalam
menyusun materi penyuluhan (digital ethics)
 Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dalam
menyusun materi penyuluhan (digital culture)
2) Aktualisasi Core Value BerAKHLAK
a) Tahap Kegiatan 1: Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
tentang kegiatan penyuluhan
Output tahapan: Mendapatkan persetujuan dan masukan kegiatan
Saya melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas sebagai wujud
terbuka dalam bekerja sama (KOLABORATIF) sehingga dapat
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (KOMPETEN) dan
bertanggung jawab (AKUNTABEL)

53
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.21 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas selaku mentor untuk


kegiatan penyuluhan

b) Tahap Kegiatan 2: Melakukan kontrak waktu dengan pihak terkait


Output tahapan: Mendapatkan kesepakatan jadwal penyuluhan
Saya melakukan kontrak waktu dengan pihak terkait sebagai wujud
kesediaan bekerjasama (KOLABORATIF) agar mencapai
keberhasilan (KOMPETEN)
Bukti Kegiatan:

54
Gambar 3.22 Koordinasi dengan pemegang program P2PTM

Gambar 3.23 Undangan

c) Tahap Kegiatan 3: Melakukan penyusunan dan persiapan bahan


penyuluhan
Output tahapan: Mendapatkan materi dasar penyuluhan
Saya mencari referensi dengan cermat (AKUNTABEL) dari sumber
yang valid dan dapat dipercaya dengan kualitas terbaik (KOMPETEN)
yang dapat dipahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
(BERORIENTASI PELAYANAN)
55
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.24 Menyiapkan alat PTM


d) Tahap Kegiatan 4: Melakukan penyuluhan tentang Penyakit Tidak
Menular
Output tahapan: Adanya laporan kegiatan penyuluhan
Saya akan melaksanakan penyuluhan dengan bertanggung jawab,
disiplin dan berintegritas tinggi (AKUNTABEL) dengan kualitas
terbaik (KOMPETEN) untuk menjaga nama baik ASN, pimpinan,
instansi dan negara (LOYAL)
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.25 Penyuluhan tentang Penyakit Tidak Menular di Gedung


HIMPAUDI Kaliharjo

56
Gambar 3.26 Daftar Hadir

g. Dampak apabila Core Value BerAKHLAK tidak diaktualisasikan dalam


kegiatan 3
1) Dampak apabila nilai dasar Berorientasi Pelayanan tidak diaktualisasikan,
maka masyarakat tidak mendapatkan informasi yang bermanfaat dan saya
tidak akan melakukan perbaikan atas masukan yang diberikan.
2) Dampak apabila nilai dasar Akuntabel tidak diaktualisasikan, maka
kegiatan 3 dilaksanakan tidak dengan tanggung jawab dan penyampaian
penyuluhan tidak valid.
3) Dampak apabila nilai dasar Kompeten tidak diaktualisasikan, maka saya
tidak akan memberikan kinerja terbaik untuk menyukseskan kegiatan ini.
4) Dampak apabila nilai dasar Harmonis tidak diaktualisasikan, maka
pelaksanaan penyuluhan tidak akan berjalan dengan kondusif.
5) Dampak apabila nilai dasar Loyal tidak diaktualisasikan, maka nama baik
sebagai ASN dan Puskesmas Kaligesing sebagai instansi pemerintah tidak
akan terjaga dengan baik.
6) Dampak apabila nilai dasar Adaptif tidak diaktualisasikan, maka koordinasi
dengan rekan kerja tidak dapat dilakukan dengan cepat karena tidak
memanfaatkan social media untuk berkomunikasi.
57
7) Dampak apabila nilai dasar Kolaboratif tidak diaktualisasikan, maka tidak
akan terjalin Kerjasama yang baik antar rekan kerja dalam pelaksanaan
kegiatan 3.
h. Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain terhadap pencapaian visi, misi,
tujuan, dan penguatan nilai organisasi
1) Manfaat bagi Petugas Kesehatan
Membantu kegiatan promosi kesehatan sebagai sebuah program
puskesmas.
2) Manfaat bagi Pencapaian Visi Misi Puskesmas
Penyuluhan Kesehatan memberi kontribusi terhadap pencapaian Visi
Puskesmas Kaligesing yaitu "Tercapainya mutu pelayanan kesehatan
yang profesional menuju terwujudnya masyarakat kaligesing sehat dan
mandiri" dan Misi puskesmas kaligesing yang ke-4 yaitu "Memelihara dan
meningkatkan Kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat, beserta
lingkungan".
3) Manfaat terhadap Pencapaian Nilai-Nilai Organisasi
Penyuluhan kesehatan menguatkan nilai organisasi Puskesmas
Kaligesing, yaitu Terampil dan Profesional.
4) Manfaat terhadap Pencapaian Tujuan Organisasi
Penyuluhan kesehata menguatkan tujuan organisasi Puskesmas
Kaligesing, yaitu menyelenggarakan pembangunan di bidang kesehatan
secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
4. Kegiatan 4
a. Nama kegiatan : Melaksanaan Kegiatan Pojok PTM
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksanaan : 10 Oktober - 18 November 2022
d. Lokasi/Tempat : Puskesmas Kaligesing
e. Output/Hasil Kegiatan : Sejumlah 30 pasien terscreening PTM
f. Aktualisasi dan habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS serta Kedudukan dan Peran
PNS untuk mendukung terwujudnya Smart ASN sesuai Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
1) Keterkaitan dengan Manajemen ASN
58
a) Keterkaitan dengan Manajemen ASN
Saya melakukan kegiatan Pojok PTM dengan jujur, bertangggung
jawab, cermat dan sopan (kode etik dan perilaku ASN no. 1,2, dan
3) dan memberikan pelayanan publik yang profesional serta
berkualitas (Tugas ASN)
b) Smart ASN
 Saya menggunakan whatsapp dalam berkoordinasi dengan
tenaga kesehatan yang lain (digital skill)
 Saya menggunakan Microsoft office dalam mengumpulkan data
kegiatan Pojok PTM (digital skill)
2) Aktualisasi Core Value BerAKHLAK
a) Tahap Kegiatan 1: Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
tentang Pojok PTM
Output tahapan: Adanya masukan dan saran untuk pelaksanaan
kegiatan Pojok PTM
Saya melakukan konsultasi untuk mendapatkan persetujuan kegiatan
sesuai dengan kewenangan (AKUNTABEL)
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.27 Konsultasi dengan mentor terkait pelaksanaan Pojok


PTM
59
b) Tahap Kegiatan 2: Melakukan koordinasi dengan petugas PTM
Output tahapan: Adanya masukan untuk pelaksanaan kegiatan Pojok
PTM
Saya melakukan kerja sama dan diskusi antar petugas kesehatan
(KOLABORATIF) agar terwujudnya kinerja terbaik (KOMPETEN) dan
bertanggung jawab (AKUNTABEL)
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.28 Koordinasi dengan pemegang program P2PTM


c) Tahap Kegiatan 3: Menyiapkan ruangan dan alat pelaksanaan kegiatan
Pojok PTM
Output tahapan: Ruangan dan alat-alat pelaksanaan kegiatan Pojok
PTM yang siap digunakan
Saya menyiapkan ruangan dan alat-alat dengan bertanggung jawab
(AKUNTABEL) agar pelaksanaan kegiatan Pojok PTM berjalan lancar
dan berhasil (KOMPETEN) sehingga pasien mendapat kepuasan
(BERORIENTASI PELAYANAN)

60
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.29 Membuat kuesioner Pojok PTM

Gambar 3.30 Menyiapkan ruangan Pojok PTM


d) Tahap Kegiatan 4: Melakukan kegiatan Pojok PTM di dalam Gedung
Puskesmas
Output tahapan: Adanya laporan kegiatan
Saya akan melaksanakan Pojok PTM dengan bertanggung jawab,
disiplin dan berintegritas tinggi (AKUNTABEL) dengan kualitas
terbaik (KOMPETEN) untuk menjaga nama baik instansi (LOYAL)
Bukti Kegiatan:

61
Gambar 3.31 Pelaksanaan Pojok PTM

Gambar 3.32 Daftar Hadir Pojok PTM

62
Gambar 3.33 Hasil screening PTM
g. Dampak apabila Core Value BerAKHLAK tidak diaktualisasikan dalam
kegiatan 4
1) Dampak apabila nilai dasar Berorientasi Pelayanan tidak diaktualisasikan,
maka masyarakat tidak mendapatkan pelayanan yang prima dan tidak
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
2) Dampak apabila nilai dasar Akuntabel tidak diaktualisasikan, maka
kegiatan 4 dilaksanakan dengan tidak bertanggung jawab.
3) Dampak apabila nilai dasar Kompeten tidak diaktualisasikan, maka saya
tidak akan memberikan kinerja terbaik untuk menyukseskan kegiatan ini.
4) Dampak apabila nilai dasar Harmonis tidak diaktualisasikan, maka
pelaksanaan kegiatan 4 tidak akan berjalan lancar.
5) Dampak apabila nilai dasar Loyal tidak diaktualisasikan, maka nama baik
sebagai ASN dan Puskesmas Kaligesing sebagai instansi pemerintah tidak
akan terjaga dengan baik.
6) Dampak apabila nilai dasar Adaptif tidak diaktualisasikan, maka
pelaksanaan kegiatan 4 akan terhambat karena tidak memanfaatkan
teknologi, seperti Microsoft word/excel untuk membuat form screening,
register, dan kuesioner.
7) Dampak apabila nilai dasar Kolaboratif tidak diaktualisasikan, maka tidak
akan terjalin Kerjasama yang baik antar rekan kerja dalam pelaksanaan
kegiatan 4.

63
h. Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain terhadap pencapaian visi, misi,
tujuan, dan penguatan nilai organisasi
1) Manfaat bagi Petugas Kesehatan
Membantu kegiatan screening PTM sebagai sebuah program puskesmas.
2) Manfaat bagi Pencapaian Visi Misi Puskesmas
Pojok PTM memberi kontribusi terhadap pencapaian Visi Puskesmas
Kaligesing yaitu "Tercapainya mutu pelayanan kesehatan yang profesional
menuju terwujudnya masyarakat kaligesing sehat dan mandiri" dan Misi
puskesmas kaligesing yang ke-4 yaitu "Memelihara dan meningkatkan
Kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat, beserta lingkungan".
3) Manfaat terhadap Pencapaian Nilai-Nilai Organisasi
Pojok PTM menguatkan nilai organisasi Puskesmas Kaligesing, yaitu
Terampil dan Profesional.
4) Manfaat terhadap Pencapaian Tujuan Organisasi
Pojok PTM menguatkan tujuan organisasi Puskesmas Kaligesing, yaitu
menyelenggarakan pembangunan di bidang kesehatan secara
menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
5. Kegiatan 5
a. Nama kegiatan : Melakukan evaluasi kegiatan Pojok PTM
b. Sumber Kegiatan : SKP
c. Tanggal Pelaksanaan : 14 - 18 November 2022
d. Lokasi/Tempat : Puskesmas Kaligesing
e. Output/Hasil Kegiatan : Hasil evaluasi dan monitoring menunjukkan bahwa
Pojok PTM telah dioperasikan dengan melakukan screening sebanyak 30
pasien, hasilnya pasien yang discreening tidak ada yang suspect PTM.
Menurut 30 responden, kegiatan Pojok PTM bermanfaat dan responden
merasa puas.
f. Aktualisasi dan habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS serta Kedudukan dan Peran
PNS untuk mendukung terwujudnya Smart ASN sesuai Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
1) Keterkaitan dengan Manajemen ASN
a) Keterkaitan dengan Manajemen ASN
64
Saya melakukan evaluasi dan membuat rencana tindak lanjut untuk
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas (kode etik dan perilaku
ASN no.1)
b) Smart ASN
 Saya menggunakan media whatsapp untuk berkoordinasi (digital
skill)
 Saya menggunakan microsoft word untuk membuat laporan
evaluasi (digital skill)
 Saya menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dalam membuat
laporan evaluasi (digital culture)
2) Aktualisasi Core Value BerAKHLAK
1) Tahap Kegiatan 1: Mempersiapkan data yang telah didapatkan
Output tahapan: Terkumpulnya data evaluasi hasil screening dan hasil
edukasi
Saya mempersiapkan data untuk evaluasi secara cermat dan
bertanggung jawab (AKUNTABEL)
Bukti Kegiatan:

Gambar 3.34 Hasil Kuesioner Leaflet dan Poster

65
Gambar 3.35 Jumlah view dan komentar dari link youtube

Gambar 3.36 Hasil Pretest dan Posttest Penyuluhan PTM

66
Gambar 3.37 Hasil kuesioner Pojok PTM
2) Tahap Kegiatan 2: Membuat laporan hasil evaluasi
Output tahapan: Adanya laporan evaluasi
Saya melakukan evaluasi kegiatan sebagai bentuk komitmen
(LOYAL) untuk melakakukan perbaikan tiada henti
(BERORIENTASI PELAYANAN) dengan kinerja terbaik
(KOMPETEN)
Bukti Kegiatan:

67
Gambar 3.38 Laporan Kegiatan
3) Tahap Kegiatan 3: Melaporkan hasil evaluasi kepada kepala
puskesmas
Output tahapan: Adanya rencana tindak lanjut
Saya melakukan pelaporan hasil evaluasi kepada kepala puskesmas
sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan Pojok
PTM (AKUNTABEL) dan bentuk kontribusi saya untuk Puskesmas
(LOYAL)
Bukti Kegiatan:

68
Gambar 3.39 Melaporkan hasil evaluasi kepada mentor

Gambar 3.40 Laporan Hasil Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut

69
g. Dampak apabila Core Value BerAKHLAK tidak diaktualisasikan dalam
kegiatan 5
1) Dampak apabila nilai dasar Berorientasi Pelayanan tidak diaktualisasikan,
maka tidak akan dilakukan perbaikan ketika mendapat masukan dan
saran.
2) Dampak apabila nilai dasar Akuntabel tidak diaktualisasikan, maka
kegiatan 5 terdapat manipulasi data dan tidak bertanggung jawab.
3) Dampak apabila nilai dasar Kompeten tidak diaktualisasikan, maka
pelaksanaan kegiatan 5 tidak dilakukan dengan kualitas terbaik.
4) Dampak apabila nilai dasar Harmonis tidak diaktualisasikan, maka
kegiatan 5 tidak akan berjalan dengan kondusif.
5) Dampak apabila nilai dasar Loyal tidak diaktualisasikan, maka adanya
kegiatan 5 ini membuat nama baik sesama ASN, pimpinan atau instansi
menjadi buruk.
6) Dampak apabila nilai dasar Adaptif tidak diaktualisasikan, maka tidak akan
ada inovasi baru lagi untuk meningkatkan screening PTM di Puskesmas
Kaligesing.
7) Dampak apabila nilai dasar Kolaboratif tidak diaktualisasikan, maka tidak
akan terjalin Kerjasama yang baik di antara rekan kerja di Puskesmas
Kaligesing.
h. Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain terhadap pencapaian visi, misi,
tujuan, dan penguatan nilai organisasi
1) Manfaat bagi Petugas Kesehatan
Terlaksananya evaluasi kegiatan bermanfaat untuk mendapatkan evaluasi
kegiatan yang dapat digunakan untuk tindak lanjut kegiatan. Serta, dapat
memberikan ide baru untuk membuat suatu inovasi kegiatan yang baru
lagi.
2) Manfaat bagi Pencapaian Visi Misi Puskesmas
Terlaksananya evaluasi kegiatan memberi kontribusi terhadap pencapaian
Visi Puskesmas Kaligesing yaitu "Tercapainya mutu pelayanan kesehatan
yang profesional menuju terwujudnya masyarakat kaligesing sehat dan
mandiri" dan Misi puskesmas kaligesing yang ke-4 yaitu "Memelihara dan
meningkatkan Kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat, beserta
lingkungan".
70
3) Manfaat terhadap Pencapaian Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya evaluasi kegiatan menguatkan nilai organisasi Puskesmas
Kaligesing, yaitu Terampil, Obyektif dan Profesional.
4) Manfaat terhadap Pencapaian Tujuan Organisasi
Terlaksananya evaluasi kegiatan menguatkan tujuan organisasi
Puskesmas Kaligesing, yaitu menyelenggarakan pembangunan di bidang
kesehatan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan tujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
C. Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah
Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Habituasi adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.2 Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi dan Habituasi
No Kegiatan Kondisi Kondisi Setelah Keterangan
Sebelum Aktualisasi
Aktualisasi
1 Membuat media Belum adanya Tersedianya Media edukasi dapat
edukasi tentang media edukasi media edukasi digunakan untuk
pentingnya deteksi PTM berupa PTM leaflet dan seterusnya dan
dini PTM melalui leaflet dan poster poster dapat diperbanyak
poster dan leaflet atau diperbaharui
sesuai kondisi
2 Membuat media Belum adanya Tersedianya Video edukasi PTM
edukasi tentang media edukasi media edukasi yang dipublikasikan
pentingnya deteksi PTM berupa video PTM video dan di kanal youtube
dini PTM melalui dipublikasikan di Puskesmas
video kanal youtube Kaligesing menjadi
Puskesmas awal sarana edukasi
Kaligesing digital yang dapat
dilihat ulang dan
dapat ditonton di
mana saja
3 Melakukan Belum optimalnya Penyuluhan PTM Penyuluhan PTM
penyuluhan penyuluhan PTM di Puskesmas berjalan dengan baik
kepada pasien dan di Puskesmas Kaligesing dan mendapatkan
masyarakat Kaligesing optimal dan respon positif dari
tentang PTM masyarakat peserta penyluhan
menjadi paham
4 Melaksanaan Belum Tersedianya Pojok PTM berjalan
Kegiatan Pojok tersedianya pelayanan PTM dengan baik dan
PTM pelayanan PTM di dalam Gedung mendapatkan

71
di dalam Gedung Puskesmas respon positif dari
Puskesmas Kaligesing pasien yang datang
Kaligesing serta meningkatkan
capaian sasaran
screening PTM pada
usia produktif
5 Melakukan Belum terdapat Terdapat Secara umum
evaluasi kegiatan evaluasi kegiatan Rencana Tindak adanya data dari
Pojok PTM Lanjut hasil evaluasi ini
maka bisa dilakukan
tindak lanjut untuk
mengoptimalkan
pelayanan screening
PTM

72
BAB IV
KESIMPULAN

Capaian kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan sebesar


100% karena semua kegiatan telah terlaksana dan diperoleh hasil/output
sesuai yang diharapkan. Nilai-nilai BerAKHLAK yang diterapkan di setiap
kegiatan yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Nilai yang paling dominan adalah Kompeten
dan Akuntabel. Hal ini sesuai dengan kegiatan aktualisasi yang dilakukan
karena berkaitan dengan ilmu yang harus disampaikan kepada masyarakat
agar dapat menambah pengetahuan masyarakat dan juga berkaitan erat
dengan integritas dan tanggung jawab baik dalam saat perencaan kegiatan,
proses membuat, menyusun dan menyebarkan media edukasi maupun
dalam melakukan penyuluhan.
Kedudukan PNS untuk mendukung SMART Governance yang dilakukan
adalah dengan menerapkan kode etik ASN nomor 1, 2, 3, dan 9, yaitu saya
melaksanakan aktualisasi dengan ilmu dan referensi yang valid, cermat dan
disiplin, bersikap hormat dan sopan, dan memberikan informasi yang benar
serta tidak menyesatkan. Prinsip literasi digital yang telah dilaksanakan,
meliputi digital skill, digital ethics, dan digital culture.
Adapun hasil/output dari setiap kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya media edukasi berupa 1 poster dan 30 leaflet. Adanya
media edukasi berupa poster dan leaflet yang telah disebarkan dapat
menambah pemahaman masyarakat Kaligesing terhadap PTM.
2. Sebuah video edukasi telah dipublikasikan. Video edukasi yang sudah
dipublikasikan di kanal youtube Puskesmas Kaligesing dapat menjadi
alat pendukung promosi Kesehatan yang dapat ditonton kapan saja.
3. Sejumlah 30 pasien terscreening PTM. Dalam jangka panjang
diharapkan dapat merubah perilaku kebiasaan masyarakat menjadi
perilaku sehat.
4. Terlaksananya Pojok PTM. Pojok PTM yang dilakukan di dalam Gedung
Puskesmas Kaligesing mendapatkan respon positif dari pengunjung
Pojok PTM dan meningkatkan capaian target sasaran screening PTM.

73
5. Hasil evaluasi dan monitoring menunjukkan bahwa Pojok PTM telah
dioperasikan dengan melakukan screening sebanyak 30 pasien,
hasilnya pasien yang discreening tidak ada yang suspect PTM. Menurut
30 responden, kegiatan Pojok PTM bermanfaat dan responden merasa
puas.
Indikator keberhasilan kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dalam
jangka panjang adalah diharapkan dapat meningkatkan capaian target
sasaran screening PTM usia produktif (15-59 tahun). Dalam jangka waktu
pendek, diharapkan terdapat peningkatan pemahaman masyarakat
mengenai PTM dan perubahan kebiasaan menjadi perilaku bersih dan sehat.
Adapun manfaat kegiatan aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut:
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Kegiatan ini memudahkan petugas kesehatan khususnya pemegang
program P2PTM dan promosi kesehatan untuk memberikan materi
edukasi kepada masyarakat dengan media yang beragam dan
menjangkau banyak kalangan usia.
2. Bagi Puskesmas Kaligesing
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi puskesmas yaitu terampil,
obyektif dan professional.
3. Bagi Pencapaian Visi Misi Puskesmas
Rancangan kegiatan edukasi dan sosialisasi memberi kontribusi
terhadap pencapaian Visi Puskesmas Kaligesing yaitu "Tercapainya
mutu pelayanan kesehatan yang profesional menuju terwujudnya
masyarakat kaligesing sehat dan mandiri" dan keempat misi Puskesmas
Kaligesing, yaitu:
a. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
c. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat beserta lingkungan.
4. Bagi Masyarakat
Kegiatan ini bermanfaat untuk memberikan kualitas pelayanan yang
lebih baik kepada masyarakat dan untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat mengenai PTM.
74
5. Bagi Akademisi
Kegiatan ini membantu menambah khasanah ilmu pengetahuan.

75
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo. 2021. Kecamatan Kaligesing Dalam


Angka 2021. Purworejo : Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo.

BPSDMD Provinsi Jawa Tengah. 2021. Panduan Aktualisasi dan HabituasiAgenda IV


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Semarang: BPSDMD Provinsi
Jawa Tengah.

Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara.2003. Permenpan Nomor 139 Tahun


2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya.

Lembaga Administrasi Negara.2019. Kesiapsiagaan Bela Negara. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara.2019. Wawasan Kebangsaan dan Nilai – Nilai Bela


Negara. ModulPelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan. Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar CalonPegawai


Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara.2019. Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara.2017. Manajemen ASN. Modul Pelatihan 93 Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Peraturan Bupati Purworejo. 2021. Perbup Nomor 115 Tahun 2021 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
76
Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Purworejo.

Peraturan Menteri Kesehatan. 2014. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.

Peraturan Menteri Kesehatan.2019. Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang


Puskesmas.

Peraturan Pemerintah.2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun2014


tentang Aparatur Sipil Negara.

77
CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Tiara Imaniar, A.Md.Kep
NIP 199812122022032008
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 12 Desember 1998
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Baledono Ngentak Rt 06 Rw 05, Kel.
Baledono, Kec. Purworejo, Purworejo
Telepon/HP 081392647812
E-mail : tiaraima12@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan
2005-2011 : SD Muhammadiyah 1 Purworejo
2011-2014 : SMP N 1 Purworejo
2014-2017 : SMA N 7 Purworejo
2017-2020 : D3 Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Semarang Kampus V Magelang

78
LEMBAR KOMITMEN
TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR SESUAI DENGAN KEDUDUKAN DAN PERAN PNS
DALAM MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Tiara Imaniar, A.Md.Kep
NIP 19981212 202203 2 008
Jabatan : Pelaksana/Terampil-Perawat
Unit Kerja : Puskesmas Kaligesing
adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan CLXXV Golongan II/III, berkomitmen
untuk menindaklanjuti aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) sesuai
kedudukan dan peran sebagai PNS untuk mendukung smart governance. Adapun tindak
lanjut tersebut tertuang dalam Tabel Rencana Aksi berikut ini.
No Rencana Keterkaitan dengan Nilai Rencana
Aksi/Kegiatan yang BerAKHLAK dan Mata Pelatihan Waktu
Akan Dilanjutkan Pelaksanaan
1 Memasukkan leaflet Agenda 2: Desember
dan poster, serta Nilai Dasar BerAKHLAK 2022 – Februari
media edukasi (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, 2023
lainnya dalam Kompeten, Kolaboratif, Adaptif)
platform digital
Puskesmas Agenda 3:
Kaligesing Saya mengunggah e-laflet dan e-
poster PTM, serta menggunggah
media edukasi lainnya di sosial
media dengan jujur,
bertanggungjawab dan berintegritas
tinggi (kode etik dan perilaku ASN
nomor 1)
SMART ASN:
Menggunakan sosial media dalam
memberikan edukasi (digital skill),
menyimpan media edukasi di
platform terpecaya(digital safety)
2 Memaksimalkan Agenda 2: Desember 2022
edukasi dan Nilai Dasar BerAKHLAK – Februari 2023
penyuluhan (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,

79
Kompeten, Kolaboratif, Adaptif)

Agenda 3:
Media edukasi diberikan untuk
memberikan informasi yang benar
dan tidak menyesatkan (kode etik
dan perilaku ASN nomor 9)
Memberikan penyuluhan sesuai
kewajiban sebagai seorang perawat
(kode etik dan perilaku ASN
nomor 1) dan dengan sikap hormat
serta sopan (kode etik dan
perilaku ASN nomor 3)
SMART ASN:
Saya tidak melakukan plagiat dalam
membuat media edukasi (digital
ethics).
3 Memaksimalkan Agenda 2: Desember 2022
kegiatan Pojok PTM Nilai Dasar BerAKHLAK – Februari 2023
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Kolaboratif, Adaptif)

Agenda 3:
Pojok PTM dilaksanakan untuk
melaksanakan tugas sesuai denga
perintah atasan (kode etik dan
perilaku ASN nomor 5) dengan
jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi (kode etik dan
perilaku ASN nomor 1) serta
dengan sikap hormat serta sopan
(kode etik dan perilaku ASN
nomor 3)

SMART ASN:
Saya menggunakan Microsoft Word
untuk memasukan data register dan
menyimpan data register Pojok PTM
di Google Drive (digital safety)
4 Mengoptimalkan Agenda 2: Desember 2022
screening PTM di luar Nilai Dasar BerAKHLAK – Februari 2023
Gedung Puskesmas (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kaligesing Kompeten, Kolaboratif, Adaptif)

80
Agenda 3:
Screening PTM di luar Gedung
Puskesmas Kaligesing dilaksanakan
untuk melaksanakan tugas sesuai
denga perintah atasan (kode etik
dan perilaku ASN nomor 5)
dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi (kode etik
dan perilaku ASN nomor 1) serta
dengan sikap hormat serta sopan
(kode etik dan perilaku ASN
nomor 3)

SMART ASN:
Saya menggunakan WhatsApp
untuk berkoordinasi dengan lintas
sektoral (digital skill)

Demikian untuk menjadi periksa.

Purworejo, 18 November 2022

Mentor Pembuat Komitmen


Kepala Puskesmas Kaligesing Peserta Latsar CPNS

Kardi, SKM. MPH Tiara Imaniar, A.Md.Kep


Pembina NIP. 19981212 202203 2 008
NIP. 19640427 202203 2 008

81
LAMPIRAN

82
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Membuat media edukasi tentang pentingnya deteksi dini PTM melalui poster dan
leaflet

Tabel Kegiatan 1.2 Membuat desain media edukasi leaflet dan poster
Tabel Kegiatan 1.3 Mendiskusikan draft dengan pimpinan dan unit terkait
Tabel Kegiatan 1.5 Mendistribusikan media edukasi
LAMPIRAN KEGIATAN 2
Membuat media edukasi tentang pentingnya deteksi dini PTM melalui video

Tabel Kegiatan 2.1 Mencari referensi untuk pembuatan video edukasi


Tabel Kegiatan 2.2 Membuat video edukasi
Tabel Kegiatan 2.3 Mendiskusikan draft dengan pimpinan dan unit terkait
Tabel Kegiatan 2.4 Mengunggah video edukasi di kanal youtube Puskesmas
Link Youtube: https://youtu.be/0TOekPEacME
LAMPIRAN KEGIATAN 3
Melakukan penyuluhan kepada pasien dan masyarakat tentang PTM

Tabel Kegiatan 3.1 Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas tentang


kegiatan penyuluhan
Tabel Kegiatan 3.2 Melakukan kontrak waktu dengan pihak terkait
Tabel Kegiatan 3.4 Melakukan penyuluhan tentang Penyakit Tidak Menular
LAMPIRAN KEGIATAN 4
Melaksanaan Kegiatan Pojok PTM

Tabel Kegiatan 4.1 Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas tentang


Pojok PTM
Tabel Kegiatan 4.2 Melakukan koordinasi dengan petugas PTM
Tabel Kegiatan 4.4 Melakukan kegiatan Pojok PTM di dalam Gedung
Puskesmas
LAMPIRAN KEGIATAN 5
Melakukan Evaluasi kegiatan Pojok PTM

Tabel Kegiatan 4.1 Mempersiapkan data yang telah didapatkan


Tabel Kegiatan 4.2 Membuat laporan hasil evaluasi
Tabel Kegiatan 4.3 Melaporkan hasil evaluasi kepada kepala Puskesmas
Link Google Drive: https://drive.google.com/file/d/19C9AVFHGxDTbEMD59kgzVF8dn-
XnKbiH/view?usp=share_link

Anda mungkin juga menyukai