Anda di halaman 1dari 45

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN II TAHUN 2022

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELALUI SWEEPING


PENERAPAN STIKER P4K DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS CILEBAK
KABUPATEN KUNINGAN

Disusun Oleh :
Nama : Mela Aulia Komara, A.Md.Keb
NDH : 02
NIP : 199405252022032009
Jabatan : Bidan Terampil
Instansi : UPTD Puskesmas Cilebak

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI JAWA BARAT
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN


(BerAKHLAK)
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN II TAHUN 2022

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELALUI SWEEPING


PENERAPAN STIKER P4K DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS CILEBAK
KABUPATEN KUNINGAN

Nama : Mela Aulia Komara, A.Md.Keb


NDH : 02
NIP : 199405252022032009
Jabatan : Bidan Terampil
Instansi : UPTD Puskesmas Cilebak

Kuningan, Juli 2022

Mengetahui,
Coach Mentor

Achmad Rosyad, S.P.,M.M Eka Karya Nugraha, S.KM


Widyaiswara Ahli Muda Administator Kesehatan Muda
NIP. 197001142009011001 NIP. 196506231988031009

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN


(BerAKHLAK)
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN II TAHUN 2022

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL MELALUI SWEEPING


PENERAPAN STIKER P4K DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS CILEBAK
KABUPATEN KUNINGAN

Nama : Mela Aulia Komara, A.Md.Keb


NDH : 02
NIP : 199405252022032009
Jabatan : Bidan Terampil
Instansi : UPTD Puskesmas Cilebak
Kuningan, Juli 2022
Mengetahui,
Coach Mentor

Achmad Rosyad, S.P.,M.M Eka Karya Nugraha, S.KM


Widyaiswara Ahli Muda Administator Kesehatan Muda
NIP. 197001142009011001 NIP. 196506231988031009
Penguji

Dr. H.Endang Juhri,S.H.,M.H


Widyaiswara Ahli Utama
NIP.195708051986031011

ii
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur senantiasa peserta panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah mencurahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga
Rancangan Hasil Aktualisasi yang berjudul “Peningkatan Pengetahuan Ibu
Hamil Melaui Sweeping Penerapan Stiker P4K di Wilayah UPTD
Puskesmas Cilebak” dapat terselesaikan dengan baik. Rancangan
Aktualisasi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat kelulusan
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Jawa Barat khususnya Pemerintah
Kabupaten Kuningan.
Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan karena
peserta banyak mendapat bantuan baik akademis maupun non akademis
dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Dr. Hery Antasari, ST., M.Dev.Plg selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa
Barat;
2. Dian Fenti Asmara, S.AP. selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kuningan;
3. Achmad Rosyad, SP.,MM. selaku coach atas semua inspirasi dan
motivasi dalam bimbingan selama rancangan aktualisasi;
4. Dr.H.Endang Juhri, S.H.,M.H selaku penguji yang telah bersedia
memberikan arahan dan masukannya kepada peserta latsar;
5. Segenap panitia penyelenggara, instruktur dan pemateri yang telah
memfasilitasi kami dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS ini;
6. Eka Karya Nugraha, S.KM selaku Kepala UPTD Puskesmas Cilebak
dan mentor yang telah berbagi ilmu dan pengalaman dalam
penyusunan rancangan aktualisasi ini;
7. Teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS yang senantiasa berbagi
ilmu juga pengalaman serta seluruh pihak terkait yang turut memberi
sumbangsih dalam proses penyelesaian laporan ini;

iii
8. Kedua orangtua, suami dan seluruh keluarga serta kerabat atas
dorongan, semangat, motivasi, dan do’anya yang tak pernah putus.
Peserta menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Peserta mengharapkan kritik serta saran yang
membangun dan semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat untuk
kemajuan instansi khususnya di instansi UPTD Puskesmas Cilebak
Kabupaten Kuningan.

Kuningan, Juli 2022


Peserta Latsar

Mela Aulia Komara, A.Md.Keb

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Tujuan ............................................................................. 2
a. Tujuan Umum ............................................................ 2
b. Tujuan Khusus .......................................................... 3
C. Ruang Lingkup ................................................................ 3
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
D. Profil Instansi .................................................................. 4
E. Profil Peserta .................................................................. 9
F. Role Model...................................................................... 12
G. Nilai – nilai Dasar ASN BerAKHLAK ............................... 12
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu ................................................................... 19
1) Isu Ke 1 : Kurangnya Pengetahuan PUS tentang
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ........................ 19
2) Isu Ke 2 : Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) .................................. 20
3) Isu Ke 3 : Kurangnya Kepatuhan Pengunjung atau
Keluarga Pasien dalam Memakai Masker ................. 21
B. Penentuan Core Isu ........................................................ 22
C. Penentuan Penyebab Core Isu ....................................... 23
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu ......................... 25
E. Matrik Rancangan Aktualisasi ......................................... 26

v
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN
(BerAKHLAK).................................................................. 33
BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI .................. 34
BAB V PENUTUP ............................................................................. 35
REFERENSI ........................................................................................ 36

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis Isu USG ................................................................. 22


Tabel 3.2 Matrik Rancangan Aktualisasi ............................................. 26
Tabel 3.3 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN
(BerAKHLAK) ...................................................................... 33
Tabel 4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................ 34

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Cilebak ................................ 4


Gambar 2.2 Struktur Organisasi ........................................................ 8
Gambar 3.1 Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi .................. 19
Gambar 3.2 Cakupan Pelayanan Kesehatan pada Ibu Hamil,
Ibu Bersalin dan Ibu Nifas .............................................. 20
Gambar 3.3 Kurangnya Kepatuhan Pengunjung dalam Memakai
Masker ........................................................................... 21
Gambar 3.4 Analisis Core Isu dengan Fish Bone ............................. 24

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Fungsi ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayanan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu
bangsa. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana dan
pengawasan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik yang profesional. Pelayanan publik ini meliputi banyak hal dalam
berbagai ruang ingkup kehidupan, seperti pelayanan administrasi
negara, bidang kesehatan, bidang pendidikan, sosial dan lain
sebagainya.
Bidan adalah tenaga professional yang bertanggungjawab dan
akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan
dan masa nifas, memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggung
jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi.
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal,
deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau
bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan
kegawatdaruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada
keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini mencakup pendidikan antenatal
dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan
anak.
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa

1
dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat
dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan
menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, 2 termasuk perencanaan
penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan stiker sebagai
media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan
mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir (Runjati, 2011).
Stiker P4K berisi data tentang nama ibu hamil, taksiran persalinan,
penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan,
transportasi yang digunakan dan calon donor darah. P4K adalah
kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan peran
aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan
yang aman dan persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya
komplikasi pada saat hamil, bersalin dan nifas, termasuk perencanaan
menggunakan metode Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan
dengan menggunakan stiker P4K sebagai media pencatatan sasaran
dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan
bagi ibu dan bayi baru lahir. Tetapi dalam pelaksanaan program P4K
masih kurang optimal sehingga menyebabkan rendahnya pengetahuan
ibu hamil dan keluarga tentang Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K). Berdasarkan latar belakang tersebut
diatas sehingga peserta tertarik untuk mengangkat judul Rancangan
Aktualisasi dari Nilai Nilai Konsepsi Dasar ASN yaitu “Peningkatan
Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Sweeping Penerapan Stiker P4K di
Wilayah UPTD Puskesmas Cilebak Kabupaten Kuningan”.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu Berorientasi
Pelayanan, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
setiap kegiatan yang telah direncanakan.

2
b. Tujuan Khusus
Meningkatnya pengetahuan ibu hamil tentang Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi melalui
penerapan Stiker P4K di Wilayah Kerja Puskesmas Cilebak
Kabupaten Kuningan.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan yang menjadi cakupan rancangan aktualisasi
yaitu :
1. Pelaksanaan kegiatan Rancangan aktualisasi ini melibatkan kepala
Puskesmas, Bidan Desa, dan masyarakat terutama ibu hamil;
2. Optimalisasi kualitas Program Perencanaan Persalinan Dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) menargetkan untuk mewujudkan
persalinan yang aman dalam rangka mencegah AKI dan AKB;
3. Kegiatan Rancangan aktualisasi merupakan kegiatan nyata yang
akan dilaksanakan oleh peserta akan mengaktualisasikan nilai-nilai
profesi ASN;
4. Tempat kegiatan ini di wilayah UPTD Puskesmas Cilebak.

3
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
D. Profil Instansi
1. Gambaran Umum
1.1.Geografis
Kecamatan Cilebak terletak disebelah selatan kabupaten
Kuningan dimana daerahnya berbukit-bukit dengan ketinggian
320-700m di atas permukaan air laut, suhu maksimum 27 0C
dengan curah hujan yang tinggi biasanya berlangsung bulan
Oktober sampai Januari sehingga dengan keadaan tanah yang
kondisi dan kemiringan yang tidak menguntungkannya, maka
terjadi bencana alam tanah longsor.

2.1.Peta Wilayah
Gambar 2.1
PETA WILAYAH KECAMATAN CILEBAK

4
Wilayah UPTD Puskesmas Cilebak meliputi 7 Desa yaitu :
1. Desa Cilebak
2. Desa Bungurberes
3. Desa Jalatrang
4. Desa Legok herang
5. Desa Mandapa Jaya
6. Desa Patala
7. Desa Cilimusari
Letak selengkapnya Kecamatan Cilebak sebagai berikut :
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan
Subang
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan
Cilacap Jawa
Tengah
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan wilayah Kecamatan
Ciniru
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan wilayah Kabupaten
Ciamis yang dibatasi dengan aliran sungai
Cijolang dari Barat sampai Timur.

3.1.Demografi
Jumlah penduduk diwilayah UPTD Puskesmas Cilebak
Kecamatan Cilebak tahun 2021 sebanyak 10.723 jiwa, terdiri
dari laki-laki sebanyak 5.282 orang dan penduduk perempuan
sebanyak 5.441 orang.

5
2. Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai
1.1. Visi Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan
a. Visi : “Kuningan MAJU Berbasis Desa Tahun 2023”
b. Misi : 1) Mewujudkan Manajemen Layanan Kesehatan
yang Adil dan Merata
2) Mewujudkan Manajeman Layanan Kesehatan
yang Berkualitas dan Berkelanjutan
3) Menciptakan Sumber Daya Manusia Kesehatan
yang Santana, Basajan, Santika dan Unggul
2.1. Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai UPTD Puskesmas Cilebak
a. Visi : “Cilebak Sehat Berbasis Desa Tahun 2023”
b. Misi
Untuk mencapai masyarakat Cilebak Sehat Berbasis
Desa Tahun 2023 maka ditetapkan misi sebagai berikut :
1) Mewujudkan manajemen layanan kesehatan yang adil
dan merata
2) Mewujudkan manajemen layanan kesehatan yang
berkualitas dan berkelanjutan
3) Menciptakan sumber daya manusia kesehatan yang
“SAJATI” (Santana, Basajan, Santika) dan unggul
- Santana = Masyarakat siap bekerja keras,
egaliter, merakyat, cerdas, mengamalkan ilmu
berbakti kepada Bangsa dan Negara
- Basajan = Masyarakat memiliki pola hidup
sederhana, rendah hati
- Santika = Masyarakat sigap, cepat serta tepat
dalam bertindak dan responsif
c. Tujuan
1) Mewujudkan layanan kesehatan yang adil dan berkualitas
2) Mewujudkan masyarakat yang sehat melalui aksebilitas
pelayanan kesehatan yang terjangkau

6
d. Tata Nilai
Bekerja Secara “ SEHAT” ( Santun, Empati, Handal, Adil,
Tanggap)
1) Santun : Sikap ramah tamah, bertingkah laku yang baik,
halus, tenang dan berkata dengan bahasa yang
dimengerti
2) Empati : Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual kepada masyarakat yang dilayani dengan
berusaha memahami keinginannya
3) Handal : Memberikan Pelayanan sesuai kebutuhan
masyarakat
4) Adil : Suatu sikap yang tidak memihak dan
menempatkan suatu pada porsinya
5) Tanggap : Kemampuan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat.

7
3. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 2.2

8
E. Profil Peserta
1. Identitas Diri

Nama : Mela Aulia Komara, A.Md.Keb


Tempat, Tanggal Lahir : Kuningan, 25 Mei 1994
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Alamat : Dusun 1 RT 01/ 01 Desa Cibeureum
Email : melaauliakomara@gmail.com
No HP : 082218444068
NDH : 02
NIP : 199405252022032009
Jabatan : Bidan Terampil
Instansi : UPTD Puskesmas Cilebak

2. Riwayat Pendidikan
SD : SDN 2 Cibeureum
SMP : SMPN 1 Luragung
SMA : SMAN 1 Ciawigebang
DIII : DIII Kebidanan StiKes Cirebon

9
3. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan PERMENPAN RB NO 36 Tahun 2019 yaitu :
1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada
pelayanan kebidanan;
3) Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai
kesimpulan;
4) Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5) melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6) Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal
hygiene;
7) Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan
kasus fisiologis;
8) Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9) Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga
sesuai dengan kebutuhan;
10) Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11) Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12) Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13) Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14) Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan
hari ke tiga pasca persalinan (KF 1);
16) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca
persalinan (KF 2)
17) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca
persalinan (KF 3);
18) Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan
dengan pendampingan;
19) Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada
persalinan normal;

10
20) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21) Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR);
22) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23) Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan
kondom;
24) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana
(KB) pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25) Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup
sehat untuk remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26) Melakukan pendataan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu
menyusui/ bayi dan balita) di wilayah kerja Puskesmas melalui
kunjungan rumah;
27) Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28) Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29) Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu / Posbindu /
kampung Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai
penugasan;
30) Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program
pemerintah pada anak sekolah;

11
F. Role Model
Seseorang yang dijadikan panutan/role
model di UPTD Puskesmas Cilebak adalah
Bapak Eka Karya Nugraha, S.KM selaku
Kepala UPTD Puskesmas Cilebak. Beliau
memiliki dedikasi yang tinggi dalam
melaksanakan tugasnya, mengayomi
karyawannya, bersikap ramah, disiplin dalam
bekerja dan antusias untuk mewujudkan visi
misi Puskesmas sehingga beliau patut dijadikan contoh untuk dapat
mengikuti dan menerapkan nilai – nilai dasar ASN yang Profesional.

G. Nilai – nilai ASN BerAKHLAK


Nilai-nilai dasar ASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai ini diharapkan akan dapat menjadi
fondasi budaya kerja ASN yang profesional.
A. Berorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam
UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU
Pelayanan Publik adalah setiap institusi penyelenggara negara,
korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-
undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain
yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Dalam
batasan pengertian tersebut, jelas bahwa Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah salah satu dari penyelenggara pelayanan publik, yang

12
kemudian dikuatkan kembali dalam UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), yang menyatakan bahwa
salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik.
Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang
tercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu:
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

B. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi
tidak mudah untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata
akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat penting,
tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam
banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral
individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan
amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai

13
pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya
kepada public (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang
dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE
Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang
sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks
Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi

C. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan
(knowledge) keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang
terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai
tuntutan pekerjaan. Pengertian yang sama juga digunakan dalam
konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan
kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai
professional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi
memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi
dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:

14
1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi;
3) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan
terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus
dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja
sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.

D. Harmonis
Berdasarkan pandangan dan pengetahuan mengenai
kenekaragaman bangsa dan budaya, sejarah pergerakan bangsa
dan negara, konsep dan teori nasionalisme berbangsa, serta potensi
dan tantangannya maka sebagai ASN harus memiliki sikap dalam
menjalankan peran dan fungsi pelayanan masyarakat. ASN bekerja
dalam lingkungan yang berbeda dari sisi suku, budaya, agama dan
lain-lain. Ada dua tujuan nasionalsime yang mau disasar dari
semangat gotong royong, yaitu kedalam dan keluar.
1) Kedalam, kemajemukan dan keanekaragaman budaya, suku,
etnis, agama yang mewarnai kebangsaan Indonesia, tidak boleh
dipandanga sebagai hal negative dan menjadi ancaman yang bisa
saling menegasikan. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi secara
positif sebagai limpahan karunia yang bisa saling memperkaya
khazanah budaya dan pengetahuan melalui proses penyerbukan
budaya.

15
2) Keluar, nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang
memuliakan kemanuiaan universal dengan menjunjung tinggi
persaudaraan, perdamaian, dan keadilan antar umat manusia.
Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN senantiasa
bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Mereka harus bersikap profesional dan
berintegritas dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar
keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus
diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat,
menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Untuk itu
integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak
korupsi,transparan, akuntabel, dan memuaskan publik. Dalam
menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat ASN dituntut
dapat mengatasi permasalahan keberagaman, bahkan menjadi
unsur perekat bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Itulah sebabnya mengapa peran dan upaya
selalu mewujudkan situasi dan kondisi yang harmonis dalam
lingkungan bekerja ASN dan kehidupan bermasyarakat sangat
diperlukan.

E. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis
yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal
berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya
paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam
Kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai “giving or
showing firm and constant support or allegiance to a person or
institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau

16
institusi)”. Sedangkan beberapa ahli mendefinisikan makna
“loyalitas” sebagai berikut:
1) Kepatuhan atau kesetiaan
2) Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan
kepada organisasi tempatnya bekerja
3) Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain
atau sesuatu (misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap
dan tindakan orang tersebut
4) Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang
ditunjukkan dengan memberikan dukungan dan kepatuhan yang
teguh dan konstan kepada seseorang atau sesuatu
5) Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan emosional
manusia, sehingga untuk mendapatkan kesetiaan seseorang
maka kita harus dapat mempengaruhi sisi emosional orang
tersebut
6) Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk
memiliki, mendukung, merasa aman, membangun keterikatan,
dan menciptakan keterikatan emosional
7) Merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja
untuk mengikuti pihak yang mempekerjakannya.
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan
lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa
mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang
akan memengaruhinya.

F. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup
untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan
atau ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan

17
kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan
tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan
diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup
tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh
perubahan lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan
syarat penting bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan
oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif
perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di
sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis,
kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya.

G. Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global
yang dihadapi saat ini. Selain diskursus tentang definisi kolaborasi,
terdapat istilah lainnya yang juga perlu dijelaskan yaitu collaborative
governance.
Collaborative governance sebagai sebuah proses yang
melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan
antar aktor governance. Collaborative governance dalam artian
sempit merupakan kelompok aktor dan fungsi. Kolaborasi juga sering
dikatakan meliputi segala aspek pengambilan keputusan,
implementasi sampai evaluasi. Berbeda dengan bentuk kolaborasi
lainnya atau interaksi stakeholders bahwa organisasi lain dan
individu berperan sebagai bagian strategi kebijakan, collaborative
governance menekankan semua aspek yang memiliki kepentingan
dalam kebijakan membuat persetujuan bersama dengan “berbagi
kekuatan”. (Taylo Brent and Rob C. de Loe,2012).

18
BAB III
RANCANGAN AKTULISASI

A. Deskripsi Isu
1) Isu Ke-1 : Kurangnya Pengetahuan Pasangan Usia Subur
(PUS) tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
a) Alat kontrasepsi jangka panjang (MKJP) merupakan alat
kontrasepsi yang digunakan untuk menunda, menjarangkan
kehamilan, serta menghentikan kesuburan yang digunakan
dengan jangka panjang, meliputi kontrasepsi dalam Rahim
IUD (intra uterine device), implant (susuk KB) dan kontap
(kontrasepsi mantap) MOW dan MOP. Saat ini masih
rendahnya cakupan penggunaan metode kontrasepsi jangka
panjang (MKJP) dibandingkan dengan kontrasepsi hormonal
di wilayah Puskesmas Cilebak pada tahun 2021 yaitu MKJP
28,5% sedangkan kontrasepsi hormonal Kondom 0,3%, Suntik
67,3%, Pil 3,9%.
Gambar 3.1

19
b) MKJP merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya
dapat bertahan selama 3 tahun sampai seumur hidup jika
cakupannya rendah berdampak pada laju pertumbuhan
penduduk dan meningkatnya kehamilan dengan resiko tinggi.
c) Nilai – nilai yang terkait Berorientasi Pelayanan bahwa dalam
memberikan pelayanan Bidan harus bersikap profesional,
diantaranya melakukan kerja sama dengan masyarakat untuk
memberikan pemahaman dan mengambil keputusan untuk
jenis kontrasepsi yang akan digunakan.

2) Isu Ke-2 : Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang


Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
a) Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) yaitu Pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan oleh bidan sebagai upaya untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarga tentang
Kehamilan berisiko bahaya kehamilan, ajakan pada ibu, suami
dan keluarga untuk merencanakan persalinan. Kondisi saat ini
masih rendahnya kunjungan ibu hamil periksa ke Puskesmas,
rendahnya persalinan di Fasilitas Kesehatan dengan cakupan
65,1% pada Tahun 2021.
Gambar 3.2

20
b) Dampak yang terjadi yaitu tidak mendapatkan pelayanan
persalinan dengan bersih dan aman yang bisa menyebabkan
infeksi dan komplikasi, tidak tertangani komplikasi pada
kehamilan secara dini yang akan mengakibatkan kesakitan
atau kematian pada ibu dan bayi.
c) Nilai – nilai Kolaboratif bahwa didalam meningkatkan cakupan
kunjungan kehamilan dan persalinan diperlukan kemampuan
koordinasi dan kolaboratif antara aparat desa, bidan desa dan
kader.
3) Isu Ke-3 : Kurangnya kepatuhan pengunjung atau keluarga
pasien dalam memakai masker
a) Kondisi saat ini masih kurangnya kepatuhan pasien atau
keluarga yang mengantar berobat ke Puskesmas Cilebak
yang mengabaikan memakai masker, walaupun tidak ada
pasien Covid harus tetap mematuhi protocol kesehatan
Gambar 3.3

b) Akan berdampak pada pasien sebagai orang sakit yang


imunnya lemah dan petugas medis maupun non medis yang
memberikan pelayanan
c) Nilai – nilai Berorientasi Pelayanan bahwa di dalam pelayanan
diperlukan pelayanan dengan selalu mengikuti protocol
kesehatan.

21
B. Penentuan Core Isu
Penentuan Core Isu dengan tehnik USG (Urgency, Seriousness,
Growth) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu
yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat
urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan
skala nilai 1 – 5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu
prioritas. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan
b) Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan
melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau
tidak
c) Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah
masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
untuk dicegah.

Analisis Isu dengan Teknik USG


Tabel 3.1
NILAI
NO ISU TOTAL PERINGKAT
U S G
1 Kurangnya Pengetahuan Pasangan Usia
Subur (PUS) tentang Metode Kontrasepsi 3 4 3 10 2
Jangka Panjang (MKJP)
2 Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Program Perencanaan Persalinan 4 4 5 13 1
dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
3 Kurangnya kepatuhan pengunjung atau
3 3 3 9 3
keluarga pasien dalam memakai masker

22
Keterangan :
Skor : 5 = Sangat mendesak/serius/berdampak
4 = Mendesak/serius/berdampak
3 = Cukup mendesak/serius/berdampak
2 = Kurang
1 = Tidak mendesak/serius/berdampak
Berdasarkan tabel diatas, ditemukan isu/masalah pokok yang
menjadi prioritas yakni “Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Program Perencanaan Persallinan dan Perencanaan Komplikasi
(P4K)”.

C. Penentuan Penyebab Core Isu


Berdasarkan analisis tepisan isu USG diperoleh bahwa
Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang Program Perencanaan
Persalinan dan Komplikasi (P4K) untuk di analisis lanjutan dengan
motede Analisis Fish Bone Fishbone diagram sering disebut Cause
and Effect diagram adalah sebuah diagram yang menyerupai tulang
ikan yang dapat menunjukkan sebab akibat dari suatu permasalahan
(John Bank, 1992). Fishbone diagram juga merupakan salah satu tool
dari 7 basic quality tools. Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin
mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika
sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas. Melalui Fishbone
diagram maka akar-akar permasalahan dengan mudah untuk
diketahui.

23
Analisis Core Isu dengan Tehnik Fish Bone
Gambar 3.4

Material Metode

Masih rendahnya
Kurangnya kunjungan ibu hamil ke
pencatatan Puskesmas
dan pelaporan
Kurangnya
Pengetahuan
Ibu hamil
Tentang P4K
Medan yang sulit dan
budaya percaya
Rendahnya pendidikan
dukun
ibu dan kurangnya
dukungan keluarga

Lingkungan MAN

Isu “Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang Program


Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)”
disebabkan karena tingkat kunjungan pemeriksaan ibu hamil masih
rendah, kurangnya pencatatan dan pelaporan, medan yang sulit dan
budaya percaya dukun, pendidikan ibu dan dukungan keluarga
terhadap kehamilan ibu. Dari beberapa faktor penyebab tersebut,
pengetahuan ibu tentang pentingnya kunjungan kehamilan rutin dipilih
sebagai faktor penyebab yang paling penting untuk segera
diselesaikan. Apabila ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik
terhadap Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi karena melalui kegiatan ini ibu hamil akan termotivasi
untuk melakukan kunjungan kehamilan rutin (K4) dan dengan
melakukan kunjungan kehamilan secara rutin Bidan dapat dengan
mudah mempersiapkan proses persalinanan yang aman dan

24
mewaspadai kemungkinan adanya komplikasi sebagai bagian dari
upaya mengoptimalkan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi.

D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu


Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut di atas, dengan
merujuk pada penyebabnya adalah Peningkatan Pengetahuan Ibu
Hamil Melalui Sweeping Penerapan Stiker P4K di Wilayah UPTD
Puskesmas Cilebak Kabupaten Kuningan. Gagasan tersebut berkaitan
dengan nilai – nilai Berorientasi Pelayanan.

25
E. MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
Tabel 3.2
Unit Kerja Bidan Terampil di UPTD Puskesmas Cilebak pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan
Identifikasi Isu 1. Kurangnya Pengetahuan PUS tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
2. Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
3. Kurangnya Kepatuhan Pengunjung / Keluarga Pasien dalam Memakai Masker
Isu yang diangkat Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
Gagasan Pemecahan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Sweeping Penerapan Stiker P4K di Wilayah UPTD
Isu Puskesmas Cilebak

Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Tusi/Tujuan
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melaksanakan a) Menyiapkan Tersedianya Kompeten : Kegiatan konsultasi Pada kegiatan
konsultasi agenda agenda konsultasi Mempersiapkan bersama mentor ini mengandun g
kepada Mentor konsultasi bahan konsultasi sejalan dengan Visi beberapa nilai
kepada Mentor kegiatan Puskesmas yaitu “ yaitu Santun,
Harmonis : Cilebak Sehat Handal dan
Menyiapkan bahan Berbasis Desa Tanggap
konsultasi yang Tahun 2023 ”
mudah dimengerti

26
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Tusi/Tujuan
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
b) Menghadap Dokumentasi saat Berorientasi
Mentor untuk menghadap Pelayanan:
menyampaikan Mentor Menyampaikan
rencana kegiatan dengan jelas serta
ramah saat
menyampaikan
rencana kegiatan yang
akan dilakukan
Kompeten :
Menghadap Mentor
dan menyampaikan
kegaiatan yang akan
dilakukan sesuai
dengan rencana dan
tepat waktu
c) Mencatat saran/ Adanya catatan Berorientsi
masukan dan saran/masukan Pelayanan:
meminta tanda dan tanda tangan Melakukan kegiatan
tangan persetujuan dari sesuai dengan saran
persetujuan dari Mentor terkait dan masukan Mentor
Mentor terkait kegiatan yang Akuntabel :
kegiatan yang akan dilakukan Mencatat saran/
akan masukan dari Mentor
dilaksanakan

27
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Tusi/Tujuan
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Harmonis:
Menghormati apa
yang dikatakan oleh
Mentor
2 Menyusun a) Membuat surat Tersedianya surat Akuntabel : Dengan Pada kegiatan
Persiapan undangan, daftar undangan , daftar bertanggungjawab terlaksananya ini mengandun g
Kegiatan hadir dan notulen hadir dan notulen terkait isi surat kegiatan ini, maka beberapa nilai
sosialisasi undangan, daftar hadir dapat mewujudkan yaitu Santun,
dan notulen yang ada Misi Puskesmas Handal dan
Loyal : yang ke 1 yaitu Tanggap
cermat dan teliti Mewujudkan
mengenai susunan manajemen layanan
bahasa dalam kesehatan yang adil
undangan, daftar hadir dan merata
dan notulen
b) Menyiapkan Tersedianya Loyal :
bahan sosialisasi bahan sosialisasi menggunakan waktu
dengan membuat leafleat, lembar dengan efektif dan
leafleat, lembar kuesioner pretest efisien sesuai dengan
kuesioner pretest dan post test jadwal Kegiatan
dan post test

28
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Tusi/Tujuan
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Adaptif :
Membuat leafleat
dengan menggunakan
design sederhana dan
mudah dimengerti
c) Mengkonsultasik Mendapatkan Akuntabel :
an dengan persetujuan dan Mengkonsultasikan
Mentor mengenai Saran dari Mentor dengan Mentor leaflet
bahan sosialisasi dan kuesioner yang
telah dibuat sesuai
dengan apa yang
telah saya buat sendiri
Harmonis :
Tidak memaksakan
kehendak saat
konsultasi
3. Melakukan a) Melakukan Mendapatkan Harmonis : Dengan Pada kegiatan
sosialisasi Koordinasi Persetujuan dari Menghormati dan terlaksananya ini mengandun g
tentang Program dengan Bidan Bidan Desa untuk menerima masukan kegiatan ini, maka beberapa nilai
Perencanaan Desa tempat melakukan dari Bidan Desa terkait dapat mewujudkan yaitu Santun,
Persalinan dan pelaksanaan sosialisasi dalam kegiatan yang akan Misi Puskesmas Empati, Handal,
Pencegahan posyandu kegiatan dilakukan yang ke 2 yaitu Adil dan
Komplikasi (P4K) Posyandu Mewujudkan Tanggap
manajemen layanan

29
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Tusi/Tujuan
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Kolaboratif : kesehatan yang
Berkolaborsi dengan berkualitas dan
Bidan Desa dan Kader berkelanjutan
b) Melakukan Hasil pengisian Kompeten :
kegiatan pretest kuesioner pretest Menjelaskan cara
dengan pengisiannya agar ibu
membagikan dapat mengisi sesuai
lembar pengisian dengan
kuesioner pengetahuannya
Harmonis :
Ramah dan sopan
c) Melaksanakan Dokumentasi Berorientasi
Sosialisasi Sosialisasi Pelayanan:
Menyampaikan tujuan
sosialisasi agar
seluruh kegiatan
berlangsung efektif
Kompeten :
Memberikan ulasan
materi tentang P4K
dengan menggunakan
bahasa yang mudah
dimengerti

30
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Tusi/Tujuan
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Adaptif :
Memberikan
kesempatan jika ada
pertanyaan yang ingin
diajukan
d) Melakukan Hasil pengisian Kompeten :
kegiatan post test kuesioner post Menjelaskan cara
dengan pengisian test pengisiannya agar ibu
kuesioner dapat mengisi sesuai
dengan pengetahuan
dan pemahamannya
Harmonis :
Ramah dan sopan
terhadap ibu dan tidak
membeda – bedakan
4 Melakukan a) Melakukan Mendapatkan Harmonis : Pada kegiatan ini Pada kegiatan
Sweeping Koordinasi Persetujuan dari Menghormati dan sejalan dengan Visi ini mengandun g
Pemasangan dengan Bidan Bidan Desa untuk menerima masukan Puskesmas yaitu “ beberapa nilai
Stiker P4K Desa melakukan dari Bidan Desa terkait Cilebak Sehat yaitu Santun,
sweeping kegiatan yang akan Berbasis Desa Empati, Handal,
dilakukan Tahun 2023 ” Adil dan
Kolaboratif : Tanggap
Berkolaborsi dengan
Bidan Desa dan Kader

31
Kontribusi
Keterkaitan Penguatan
Terhadap
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Tusi/Tujuan
Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
b) Melakukan Terlaksananya Kompeten :
kunjungan rumah pemasangan Menjelaskan cara
ibu hamil dan stiker P4K di pengisian Stiker P4K
melakukan rumah ibu hamil Kolaboratif :
sweeping Kolaborasi dengan
pemasangan Bidan Desa dan Kader
Stiker P4K
5 Melakukan a) Memeriksa Telah dilakukan Akuntabel : Melakukan evaluasi Pada kegiatan
evaluasi kegiatan jawaban dari pemeriksaan hasil Melaksanakan kegiatan yang telah ini mengandun g
yang telah setiap kuisioner pretest dan post sosialisasi dengan dilaksanakan beberapa nilai
dilaksanakan baik pre-test dan test sebenar – benarnya berkaitan dengan yaitu Santun,
post-tes Loyal : Misi Puskesmas Handal dan
Jujur dalam yaitu Mewujudkan Tanggap
memberikan penilaian manajemen layanan
b) Membuat Laporan hasil Adaptif : kesehatan yang adil
Laporan hasil kegiatan Menerima saran dan dan merata.
kegiatan sosialisasi telah masukan demi
tersedia perbaikan
berkelanjutan
Kolaboratif :
Kesediaan bekerja
sama Sinergi untuk
hasil yang lebih baik

32
F. MATRIK REKAPITULASI RENCANA HABITUASI CORE Value
ASN (BerAKHLAK)
Tabel 3.3
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Aktualisasi
1 2 3 4 5
PerMP
1 Berorientasi 2 0 1 0 0 3
Pelayanan
2 Akuntabel 1 2 0 0 1 4
3 Kompeten 2 0 2 1 0 5
4 Harmonis 2 1 2 1 0 6
5 Loyal 0 2 0 0 1 3
6 Adaptif 0 1 1 0 1 3
7 Kolaboratif 0 0 1 2 1 4
Jumlah Aktualisasi 7 6 7 4 4 28
PerKegiatan

33
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 4.1

Juli Agustus
No. Kegiatan 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1. Melaksanakan konsultasi kepada Mentor

2. Menyusun Persiapan Kegiatan


sosialisasi
Melakukan sosialisasi tentang Program
3. Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K
Melakukan Sweeping Pemasangan
4.
Stiker P4K
Melakukan evaluasi kegiatan yang telah
5.
dilaksanakan

34
BAB V
PENUTUP

Rancangan aktualisasi habituasi yang dibuat yakni dilaksanakan


dalam rangka mengatasi mengangkat isu “Kurangnya Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi”.
Sebagai muatan pokok dalam rancangan Aktualisasi dan Habituasi
nilai-nilai dasar ASN di UPTD Puskesmas Cilebak Kabupaten Kuningan.
Ide kreatif yang akan disusun dalam rangka mengatasi hal tersebut
“Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Sweeping Penerapan Stiker
P4K di Wilayah UPTD Puskesmas Cilebak”.
Adapun rancangan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam
rangka menjawab isu yang terjadi di UPTD Puskesmas Cilebak yaitu
konsultasi dengan mentor tentang rancangan aktualisasi, menyusun
Persiapan Kegiatan sosialisasi, melakukan sosialisasi tentang Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan
melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Dengan adanya
pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan ada perbaikan kualitas pelayanan
pada instansi dan menjamin mutu pelayanan yang berorientasi pada
pasien atau masyarakat.

35
REFERENSI

1. Depkes RI. 2009. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan


Komplikasi (P4K). Jakarta. Depkes RI
2. Lembaga Administrasi Negara Modul Akuntabel
https://drive.google.com/file/d/10aj5AE2RyMJ_GweQQ_h5KAIjo
wQ3fOQM/view
3. Lembaga Administrasi Negara Modul Adaptif
https://drive.google.com/file/d/1TcjO7rDb5faNYzg7HlRNKDgiKiO
eQtbc/view
4. Lembaga Administrasi Negara Modul Berorientasi Pelayanan
https://drive.google.com/file/d/1lRVDp4DeDHexU3ilSlEKHCDfh2
7vdH2/view
5. Lembaga Administrasi Negara Modul Harmonis
https://drive.google.com/file/d/1A15XB7wVIsy6BJBvegXsKHHrvs
Ivr2c7/view
6. Lembaga Administrasi Negara Modul Kolaboratif
https://drive.google.com/file/d/1xUm1dQ19JO0lTyR_Y7PWBJB6
msBC-j5/vie
7. Lembaga Administrasi Negara Modul Kompeten
https://drive.google.com/file/d/1HniTO52BAWbEeRJFEWgxNMb
2fISX1sH5/view
8. Lembaga Administrasi Negara Modul Loyal
https://drive.google.com/file/d/1Oxbzdd6Ks6bUu5GxRW02hT-
hDG-hw5v/view
9. PerMenPAN No 38 tahun 2017 tentang kompetensi ASN
10. Peraturan Menteri PANRB Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Jabatan
Fungsional Bidan
11. UU No 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik Pasal 4
12. UU No. 5 Tahun 2014. Tentang Aparatur Sipil Negara

36

Anda mungkin juga menyukai