Jurnal Komunikasi Efektif 3
Jurnal Komunikasi Efektif 3
Riska Wulandari
Abstrak
Proses belajar (learning) adalah suatu perubahan yang relative tetap dalam bertingkah laku.
jadi, proses belajar menempatkan seseorang dari status kemampuan atau kecakapan
(Ability) yang satu kepada kemampuan /kecakapan yang lain. Proses Komunikasi dalam
penyampaian suatu tujuan lebih dari pada sekedar menyalurkan pikiran-pikiran atau
gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara lisan atau tertulis. Metode komunikasi terdiri
dari atas : (1) komunikasi informative (informative communiation), suatu pesan yang
disampaikan kepada seseorang/sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. (2)
komunikasi persuasive (persuasive communication), adalah proses mempengaruhi sikap,
pandangan,atau perilaku seseorang dalam bentuk kegiatan membujuk dan mengajak,
sehingga ia melakukan dengan kesadaran sendiri. (3) komunikasi instruktif/koersif
(instructive/coercive communication), adalah : komunikasi yang mengandung
ancaman/sangsi dalam yang besifat paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran
melakukan sesuatu secara terpaksa, karena takut akibatnya.
Kata Kunci : Proses belajar, kecakapan, Perhatian, Ketertarikan, Komunikasi
PENDAHULUAN balik dari siswa, dan (5) kesempatan siswa
untuk berlatih.
Sebagai makhluk sosial, manusia tak Tidak cukup hanya mengetahui dan
bisa lepas dari komunikasi. Entah memahami hal-hal tersebut, pendidik juga
komunikasi verbal maupun non verbal. harus mampu menerapkan metode
Dalam segala bidang, tak terkecuali komunikasi yang tepat dalam kegiatan
pendidikan, komunikasi menjadi salah satu pembelajaran dan strategi yang tepat untuk
hal yang sangat penting. Dalam proses meningkatkan efektivitas komunikasi dalam
pembelajaran, komunikasi digunakan untuk pendidikan. Selain itu, pendidik juga harus
menyampaikan pesan, baik itu berupa ilmu mampu mengantisipasi dan mengatasi
pengetahuan maupun teknologi. Berhasil hambatan komunikasi, baik yang berasal dari
tidaknya informasi yang disampaikan peserta didik maupun pendidik itu sendiri.
kepada para peserta didik sangat ditentukan Maka dari itu, hal-hal tersebut penting sekali
oleh keefektifan komunikasi. Untuk untuk dibahas dan dikaji.
menciptakan proses komunikasi yang
efektif, pendidik harus memahami seluk Penelitian ini memiliki tujuan
beluk komunikasi pendidikan, antara lain menggali metode yang tepat dalam
mengenai metode yang tepat dalam komunikasi pendidikan, strategi untuk
komunikasi pendidikan, strategi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam
meningkatkan efektivitas komunikasi dalam pendidikan. Selain itu, juga memahami
pendidikan, serta yang tak kalah pentingnya tentang hambatan dalan komunikasi
adalah mengenai hambatan yang seringkali pendidikan. Hal ini disebabkan penelitian ini
muncul dalam komunikasi pendidikan. membahas tentang metode komunikasi,
Hasil penelitian Miftah (2012) strategi untuk meningkatkan efektifitas
metode komunikasi yang dipakai dalam komunikasi serta hambatan dalam
dunia pendidikan menentukan tingkat komunikasi pendidikan. Makalah ini hanya
efektifitas komunikasi. Agar jalannya membahas tentang metode yang tepat dalam
komunikasi berkualitas, maka diperlukan komunikasi pendidikan, strategi untuk
suatu pendekatan komunikasi yaitu; meningkatkan efektivitaas komunikasi
pendekatan secara ontologis (definisi dalam pendidikan, serta hambatan dalam
komunikasi), tetapi juga secara aksiologis komunikasi pendidikan.
(proses berlangsungnya komunikasi yang
efektif) dan secara epistemologis (kegunaan TINJAUAN PUSTAKA
komunikasi itu dilaksanakan). Hal penting
yang perlu diperhatikan saat proses Komunikasi Pendidikan
informasi untuk komunikasi dalam
Metode komunikasi digunakan agar
pembelajaran, antara lain: (1) isi sebagai
komunikasi antar manusia terjalin secara
outcome, (2) tingkat intelegensi dan
efektif. Pengertian metode adalah suatu cara
pengalaman siswa, (3) keaktifan siswa dalam
yang digunakan untuk melakukan sesuatu
proses belajar, (4) kemajuan dan umpan
hal. Metode komunikasi sering kali dikenal
dengan teknik komunikasi, yaitu cara yang
digunakan dalam menyampaikan informasi adalah suatu metode atau cara pembelajaran
dari komunikator ke komunikan dengan yang ditandai oleh adanya masalah nyata,
media tertentu. Dengan adanya teknik ini sebagai konteks bagi peserta didik untuk
diharapkan setiap orang dapat secara efektif belajar kritis dan ketrampilan memecahkan
melakukan komunikasi satu sama lain dan masalah dan memperoleh pengetahuan.
secara tepat menggunakannya (Mulyana,
2005). Berikut diberikan lima contoh model
Effendy (2006) metode komunikasi pembelajaran yang memiliki kecenderungan
terdiri atas : berlandaskan paradigma konstruktivistik,
1. Komunikasi informative (informative yaitu: model reasoning and problem solving,
communication), suatu pesan yang model inquiry training, model problem-
disampaikan kepada seseorang atau sejumlah based instruction, model pembelajaran
orang tentang hal-hal baru yang perubahan konseptual, dan model group
diketahuinya. investigation.(Santyasa, 2007)
2. Komunikasi persuasif (persuasive
communication), proses mempengaruhi Strategi Komunikasi Efektif
sikap, pandangan, atau perilaku seseorang
Menurut Effendy (2008) komunikasi
dalam bentuk kegiatan membujuk dan
dikatakan tidak efektif apabila seperti
mengajak, sehingga ia melakukan dengan
beberapaindikator berikut:
kesadaran sendiri.
3. Komunikasi instruktif/koersif 1. Perbedaan Persepsi
(instructive/coercive communication), 2. Reaksi emosional
komunikasi yang mengandung ancaman, 3. Ketidak-konsistenan komunikasi verbal
sangsi, dan lain-lain yang bersifat paksaan, dan nonverbal
sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran 4. Kecurigaan
melakukan sesuatu secara terpaksa, karena 5. Tidak adanya timbal balik (feedback)
takut akibatnya. Komunikasi efektif berkaitan dengan
kemampuan (ability) komunikator dan
Pengalaman bersama merupakan komunikannya. Kemampuan adalah
suatu yang amat penting dalam proses kesanggupan, kecakapan, kekuatan
komunikasi, karena ketidaksamaan kitaberusaha dengan diri sendiri (Moeliono,
pengalaman dapat mengakibatkan kesulitan 2005: 707). Menurut Soelaiman (2007:112)
berkomunikasi. Ada beberapa faktor yang kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir
menyebabkan perbedaan pengalaman antara atau dipelajari yangmemungkinkan
satu dengan lainnya; antara lain sebagai seseorang yang dapat menyelesaikan
berikut: Faktor usia, jenis kelamin, ekonomi, pekerjaannya, baiksecara mental ataupun
lokasi, pendidikan, organisasi, serta fisik.
pekerjaan (Mulyo, 2001 : 5) Aspek-aspek yang paling penting dalam
kemampuan komunikasi secara efektif terdiri
Setyosari (2006: 1) menyatakan dari komunikator, komunikan, media yaitu
bahwa pembelajaran berbasis masalah alat untuk menyampaikan danpesan sesuatu
yang disampaikan. Karena selain dari tiga 6. Poor choice of communication channels
aspek tersebut semuanya sudah mengacu Media yang dipergunakan dalam
kepada kurikulum yang berlaku (kompetensi melancarkan komunikasi.
inti dan kompetensi dasar) baik yang berupa 7. No Feed back
pesan/materi pelajaranataupun efek Tidak ada respon dan tanggapan dari
komunikasi yang biasanya berupa nilai receiver .
prestasi belajar (Handayani, 2011). Pentingnya sebuah komunikasi yang
Strategi komunikasi mempunyai fungsi akurat dan baik sehingga apabila kesusksesan
yang berkaitan dengan kegiatan:1. komunikasi tidak dapat diwujudkan maka
Menyebarluaskan pesan komunikasi kepada akan mampu menimbulkan hambatan bagi
sasaran untuk memperoleh hasilyang komunikator dan komunikannya (Fallatehan,
optimal.2. Menjembatani kesenjangan 2011).
budaya akibat kemudahan yang diperoleh
dankemudahan dioperasionalkannya media HASIL PENELITIAN DAN
massa. (Achmad, dkk, 2013:33) PEMBAHASAN