Laporan Acara 6 - Muhammad Nabil Aushafa
Laporan Acara 6 - Muhammad Nabil Aushafa
PEMBUATAN SEEDBALL
ACARA VI
PENGAMATAN PROSES PERTUMBUHAN SEEDBALL
Disusun oleh:
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
ACARA VI
PENGAMATAN PROSES PERTUMBUHAN SEEDBALL
I. TUJUAN
Tujuan pada praktikum ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan seedball terhadap
berbagai komposisi dan ketebalan di lapangan setelah dijatuhkan dari berbagai ketinggian.
II. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1. Alat tulis
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1. Bahan pengamatan
III. CARA KERJA
Praktikum ini dilakukan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut
Pada praktik ini, langkah pertama yang dilakukan pada praktek kali ini adalah membuat
tabel pengamatan atau tallysheet. Tabel pengamatan tersebut berisi perlakuan, ketinggian,
kedalaman benih, dan respon dari tanaman. Selanjutnya, dilakukan pengamatan setelah
seedball dilemparkan. Pengamatan ini dilakukan tiap 3 hari sekali. Parameter yang diamati
adalah kondisi dan tinggi semai dari awal perkecambahan selama 1 minggu
V. HASIL
Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Respon Pertumbuhan Benih Jati.
Perlakuan Tidak Ada
Ketinggian Media Kedalaman Tumbuh Hilang
Benih Respon
0,5 cm 5
M1
1 cm 5
(1:1)
1,5 cm 5
0,5 cm 5
M2
1 cm 5
(2:1)
1,5 cm 5
Fisis 15 m
0,5 cm 5
M3
1 cm 5
(3:1)
1,5 cm 5
0,5 cm 5
M4
1 cm 5
(1:2)
1,5 cm 5
0,5 cm 5
M1
1 cm 5
(1:1)
1,5 cm 5
0,5 cm 5
M2
1 cm 5
(2:1)
1,5 cm 5
Fisis 30 m
0,5 cm 5
M3
1 cm 5
(3:1)
1,5 cm 5
0,5 cm 5
M4
1 cm 5
(1:2)
1,5 cm 5
0,5 cm 5
M1
1 cm 5
(1:1)
1,5 cm 5
0,5 cm 1 4
M2
1 cm 5
(2:1)
Kemis 15 m 1,5 cm 5
0,5 cm 5
M3
1 cm 5
(3:1)
1,5 cm 5
M4 0,5 cm 5
(1:2) 1 cm 5
1,5 cm 5
0,5 cm 5
M1
1 cm 5
(1:1)
1,5 cm 5
0,5 cm 5
M2
1 cm 5
(2:1)
1,5 cm 5
Kemis 30 m
0,5 cm 5
M3
1 cm 5
(3:1)
1,5 cm 5
0,5 cm 5
M4
1 cm 5
(1:2)
1,5 cm 5
Grafik 2.1 Grafik Pertumbuhan Seedball Jati terhadap Berbagai Komposisi, Ketebalan, dan
Ketinggian Pelemparan pada Perlakuan Fisis
4
3
2
1
0
0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5
cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm
M1 M1 M1 M2 M2 M2 M3 M3 M3 M4 M4 M4 M1 M1 M1 M2 M2 M2 M3 M3 M3 M4 M4 M4
(1:1) (1:1) (1:1) (2:1) (2:1) (2:1) (3:1) (3:1) (3:1) (1:2) (1:2) (1:2) (1:1) (1:1) (1:1) (2:1) (2:1) (2:1) (3:1) (3:1) (3:1) (1:2) (1:2) (1:2)
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m
Grafik 2.2 Grafik Pertumbuhan Seedball Jati terhadap Berbagai Komposisi, Ketebalan, dan
Ketinggian Pelemparan pada Perlakuan Kemis
Pertumbuhan Seedball Akasia terhadap Berbagai Komposisi,
Ketebalan, dan Ketinggian Pelemparan pada Perlakuan Fisis
6
5
Jumlah
4
3
2
1
0
0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5
cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm
M1 M1 M1 M2 M2 M2 M3 M3 M3 M4 M4 M4 M1 M1 M1 M2 M2 M2 M3 M3 M3 M4 M4 M4
(1:1) (1:1) (1:1) (2:1) (2:1) (2:1) (3:1) (3:1) (3:1) (1:2) (1:2) (1:2) (1:1) (1:1) (1:1) (2:1) (2:1) (2:1) (3:1) (3:1) (3:1) (1:2) (1:2) (1:2)
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m
Grafik 2.3 Grafik Pertumbuhan Seedball Akasia terhadap Berbagai Komposisi, Ketebalan,
dan Ketinggian Pelemparan pada Perlakuan Fisis
4
3
2
1
0
0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5
cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm
M1 M1 M1 M2 M2 M2 M3 M3 M3 M4 M4 M4 M1 M1 M1 M2 M2 M2 M3 M3 M3 M4 M4 M4
(1:1) (1:1) (1:1) (2:1) (2:1) (2:1) (3:1) (3:1) (3:1) (1:2) (1:2) (1:2) (1:1) (1:1) (1:1) (2:1) (2:1) (2:1) (3:1) (3:1) (3:1) (1:2) (1:2) (1:2)
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m
Grafik 2.4 Grafik Pertumbuhan Seedball Akasia terhadap Berbagai Komposisi, Ketebalan,
dan Ketinggian Pelemparan pada Perlakuan Kemis
Pertumbuhan Seedball Trembesi terhadap Berbagai Komposisi,
Ketebalan, dan Ketinggian Pelemparan pada Perlakuan Fisis
6
5
Jumlah
4
3
2
1
0
0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5
cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm
M1 M1 M1 M2 M2 M2 M3 M3 M3 M4 M4 M4 M1 M1 M1 M2 M2 M2 M3 M3 M3 M4 M4 M4
(1:1) (1:1) (1:1) (2:1) (2:1) (2:1) (3:1) (3:1) (3:1) (1:2) (1:2) (1:2) (1:1) (1:1) (1:1) (2:1) (2:1) (2:1) (3:1) (3:1) (3:1) (1:2) (1:2) (1:2)
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m
4
3
2
1
0
0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5 0,5 1 1,5
cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm
M1 M1 M1 M2 M2 M2 M3 M3 M3 M4 M4 M4 M1 M1 M1 M2 M2 M2 M3 M3 M3 M4 M4 M4
(1:1) (1:1) (1:1) (2:1) (2:1) (2:1) (3:1) (3:1) (3:1) (1:2) (1:2) (1:2) (1:1) (1:1) (1:1) (2:1) (2:1) (2:1) (3:1) (3:1) (3:1) (1:2) (1:2) (1:2)
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m m
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktik yang dilakukan selama 1 minggu ini adalah biji yang
berkecambah hanya trembesi berjumlah 6 dengan tiap perlakuan yang berbeda. Meskipun
berasal dari tiap perlakuan yang berbeda, tetapi biji-biji yang berkecambah tersebut
sebagian besar terbuat dari komposisi 1:1 yang dilempar dari ketinggian 15 m. Adapun
kedalaman biji yang paling optimal untuk perkecambahan atau pertumbuhan biji adalah 1
cm.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Adriana. 2010. Bahan Ajar Silvikultur. Yogyakarta : UGM Press.
Augustien, N., dan hadi, S. 2016. Peranan Berbagai Komposisi Media Tanam Organik
terhadap Tanaman Sawi (Brassca juncea L.) di Polybag. Jurnal Agritop. Vol 4 (1)
: 54 – 58.
Camargo, J. C., Ferraz, D. K., & Imakawa, A. M. 2002. Rehabilitation of Degraded Areas
of Central Amazonia Using Direct Sowing of Forest Tree Species. Journal Restorat
Ecol. Vol. 10(4:, 636-644.
Garcia-Orth, X., & Martinez-Ramos, M. 2008. Seed Dynamics of Early and Late
Successional Tree Spesies in Tropical Abandoned Pastures: Seed Burial as A Way
of Evading Predation. Journal Restoration Ecology. Vol. 16 (3): 435- 443.
Grim. 1953. Sifat-sifat Plastis pada Tanah Bila dicampur dengan Air.
Fish, A. 2022. Reforesting Native America with Drones: Rooting Carbon with Arborescent
Governmentality and Decolonial Geoengineering. Theory, Culture & Society.
Hakim, S. S., Santosa, P. B., Alimah, D. 2015. Perbandingan Sifat Fisis Seedball
Aeroseeding dari Beberapa Formula Pembentukan Serta Ketebalan Seedball.
Jurnal Galam. Vol 1 (2): 31-36.
Jatmiko, A., Sadono, R., & Faida, L. R. W. 2012. Evaluasi Kegiatan Rehabilitasi Hutan
dan Lahan Menggunakan Analisa Multikriteria (Studi Kasus di Desa Butuh Kidul
Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Jurnal Ilmu
Kehutanan. Vol 6(1): 30-44.
Nwankwo, C.I., Muhlena, J., Biegert, K., Butzer, D., Neuman, G., Sy, O., dan Hermann,
L. 2018. Physical and Chemical Optimisation of The Seedball Technology
Addressing Pearl Millet Under Sahelian Conditions. Journal of Agriculture and
Rural Development in the Tropics and Subtropics (JARTS). Vol 119 (2): 67 – 79
Yona, Defri, Nurin Hidayati, Syarifah Hikmah Julinda Sari, Irfan Naufal Amar, and
Kharisma Wisnu Sesanty. "Teknik Pembibitan Dan Penanaman Mangrove Di
Banyuurip Mangrove Center, Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah,
Kabupaten Gresik." J- Dinamika: Jurnal Pengabdian Masyarakat 3, no. 1 (2018).