Korespond. Bisnis Topik 6. Prosedur Dan Istilah Bisnis
Korespond. Bisnis Topik 6. Prosedur Dan Istilah Bisnis
Untuk menghasilkan surat niaga yang baik, selain harus menguasai dasar surat
menyurat dan prosedur perniagaan, diperlukan pemahaman tentang istilah-istilah dalam tata
niaga atau dunia bisnis.
Sebelum sampai ke puncak kegiatan bisnis itu, pelaku transaksi bisnis selalu melewati
tahapan tertentu, yaitu berkenalan, meminta penawaran, menawarkan, memesan, dan
mengirim pesanan. Rangkaian tahapan tersebut merupakan prosedur bisnis. Prosedur ini
harus ditempuh oleh kedua belah pihak yang menjadi pemeran utama dalam kegiatan bisnis,
yaitu pembeli dan penjual.
Bila dikaitkan dengan hubungan yang terjadi antara pembeli dan penjual di dalam
business cycle, kegiatan transaksi sebetulnya telah terjadi pada tahap awal pengadaan barang,
yaitu pada proses produksi. Perusahaan yang memproduksi barang, misalnya,
pastilah memerlukan bahan baku (raw materials) dari pihak lain yang bertindak sebagai
pemasok. Dalam hal ini produsen (pabrik bertindak sebagai pembeli dan pihak pemasok
sebagai penjual.
Sebelum terjadi transaksi, kedua belah pihak harus menempuh prosedur bisnis. Dalam kaitan
tersebut korespondensi pasti memegang peranan penting.
Tujuan memproduksi barang pastilah untuk dipasarkan. Proses pemasaran itu sendiri
memerlukan promosi. Untuk keperluan promosi harus ada prosedur yang mesti ditempuh
oleh penjual. Beberapa surat turut dipakai untuk memasarkan barang atau jasa, misalnya
surat perkenalan, surat penawaran, dan surat edaran.
Agar aktivitas berjalan lancar, pembeli dan penjual harus mengetahui prosedur bisnis,
yang tidak lain adalah seperangkat kaidah bisnis yang merupakan proses menuju transaksi.
Prosedur bisnis yang akan diperkenalkan disini merupakan system yang baku karena berlaku
universal. Oleh sebab itu prosedur bisnis mutlak harus diketahui oleh mereka yang ingin
sukses melaksanakan kegiatan bisnis.
Jika dilihat dari segi hubungan antara pembeli dan penjual ada dua cara berdagang:
1. Berhubungan secara langsung: artinya pembeli berhadapan langsung dengan penjual
tanpa bantuan pihak ketiga.
2. Berhubungan secara tak langsung.: artinya pembeli tidak berhadapan langsung
dengan penjual. Untuk menghubungkan keduanya, mereka menggunakan jasa pihak
ketiga, misalnya perusahaan pengangkutan, bank, atau pemilik gudang sebagai
perantara.
Hubungan langsung dan tidak langsung akan membentuk pola tersendiri dalam komunikasi
bisnis. Sebagai contoh, jika pembeli menerima barang langsung dari penjual, dan terdapat
kerusakan barang, pembeli dapat mengajukan tuntutan (claim) langsung kepada penjual.
Tetapi, jika penyerahan barang dari penjual melalui perusahaan pengangkutan, dan terdapat
kerusakan barang, tuntutannya belum tentu kepada penjual, mungkin kepada perusahaan
pengangkutan.
Gambaran singkat diatas menunjukkan prosedur dan komunikasi saling berkaitan erat.
Prosedur akan mempengaruhi proses komunikasi. Prosedur tertentu akan membentuk pola
komunikasi tertentu pula. Perdagangan sederhana yang hanya
melibatkan pembeli dan penjual mengakibatkan komunikasi yang terjadi juga terbatas antara
pembeli dan penjual, sedangkan perdagangan yang melibatkan lebih dari dua pihak akan
memerlukan komunikasi yang lebih kompleks.
PROSEDUR UMUM TERJADINYA TRANSAKSI
meminta penawaran
penjual Calon
Surat permintaan penawaran pembeli
penjual Calon
Surat penawaran pembeli
Mengirim pesan
Prosedur yang digambarkan diatas adalah prosedur yang prosesnya berjalan lancar.
Mulai dari penjual memperkenalkan produknya kepada calon pembeli sampai terjadinya
transaksi, tidak ada kasus yang menghambat. Dalam prosedur ini hanya diperlukan 5 jenis
surat, yaitu surat perkenalan, surat permintaan penawaran, surat penawaran, surat pesanan,
dan surat pengiriman pesanan atau surat pengiriman barang.
Prosedur tersebut dapat berubah sesuai dengan kasus yang terjadi. Sebelum barang
dikirim sering diperlukan surat pemberitahuan penerimaan pesanan atau surat konfirmasi
pesanan dari penjual. Bila dalam pengiriman barang terdapat hal-hal yang tidak memuaskan,
pemesan akan mengajukan tuntutan dengan mengirimkan surat penututan. Dalam dam hal
pesanan secara kredit, bila pembeli terlambat melakukan pembayaran, penjual akan menagih
dengan mengirimkan surat penagihan. Perhatikan proses lanjutan yang dapat terjadi setelah
transaksi.
Mengirim pesanan
penjual Pemesan/
Surat pengiriman pesanan
pembeli
Mengajukan tuntuan
penjual Surat penuntutan pembeli
Menagih pembayaran
Surat penagihan
penjual pembeli
Penuntutan dan penagihan di dalam kegiatan bisnis juga mempunyai aturan tertentu.
Aturan tersebut pada dasarnya merupakan prosedur bisnis yang harus diketahui oleh setiap
orang yang akan membuat suratnya.
Hal lain yang juga sangat penting dan harus diketahui oleh para pelaku bisnis adalah tentang
dokumen bisnis. Dokumen pengiriman barang antar kota (interlokal) dan antar pulau
(interinsulair) tentu berbeda dengan dokumen pengiriman barang antar Negara (impor-
ekspor). Tata cara perdagangan impor-ekspor sifatnya lebih kompleks. Liku-liku
pengurusan dokumen harus mengikuti prosedur tertentu dan menyangkut peraturan
pemerintah dan peraturan lain yang dibakukan secara internasional. Untuk menangani bidang
impor-ekspor itu diperlukan pengetahuan bisnis yang lebih luas lagi. (Lamuddin Finoza:
1991: 177-181).
b. Sifat Penawaran
No Istilah Makna
1. Penawaran bebas Penawaran dengan syarat jual beli yang tidak terikat
oleh jangka waktu tertentu (jika sewaktu-waktu
terdapat perubahan, penjual tidak perlu memberitahu
terlebih dahulu
2 Penawaran berjangka Penawaran dengan syarat jual beli dan harga barang
yang hanya berlaku dalam jangka waktu tertentu
3 Penawaran terikat Penawaran dengan syarat jual beli dan harganya
terikat (bila sewaktu-waktu ada perubahan, penjual
harus memberitahukan lebih dahulu)
c. Cara dan Waktu Pembayaran
No Istilah Makna
1 Bayar muka Pembayaran harga sebelum barang diterima atau sebelum
barang ada
2 Bayar tunai; cash Pembayaran harga barang secara tunai bersama dengan
surat pesanan
3 Bayar belakang Pembayaran yang dilakukan beberapa lama setelah
barang diterima
4 CAC (cash and carry) Harga barang dibayar lebih dahulu sebelum barang
dibawa, atau uang diterima lebih dahulu baru barang
dikirimkan kepada pembeli
5 COD (cash on delivery) Pembayaran dilakukan pada waktu barang diserahkan
kepada pembeli
6 Remburs Pembeli harus membayar harga barang yang dibeli
kepada pengangkut barang (perusahaan pengangkutan)
pada waktu barang diserahkan
7 Pada waktu dokumen Pembayaran dilaksanakan ketika dokumen barang yang
tiba dibeli tiba (di bank)
a. Potongan Harga
No Istilah Makna
1 bag Karung yang dibuat dari kertas kuat, kain kanvas,
plastic, atau karet
2 box Peti yang dibuat dari kayu atau dari logam
3 bale Kain atau bahan anyaman yang digunakan untuk
mengepak barang ringan seperti kapas, benang,
tembakau
4 case Peti besar yang dibuat dari kayu, diikat dengan pita
(plat)
5 cask Drum besar yang dibuat dari kayu
6 can Kaleng kecil
f. Penyerahan Barang
No Istilah Makna
1 Loko gudang Barang diserahkan oleh penjual kepada pembeli
sebelum dibungkus atau belum ditimbang (pembeli
harus menanggung ongkos pengepakan, penimbangan
dan lain-lain)
2 Eks gudang Penjual menyerahkan barang yang dibeli dari gudang,
dan ongkos pengepakan, penimbangan, pemuaan, dan
lain-lain ditanggung oleh pembeli
3 Frangko stasiun Ongkos untuk mengangkut barang dari gudang
sampai tiba di stasiun kereta api ditanggung oleh
penjual
4 Frangko gudang pembeli Semua ongkos termasuk ongkos pengangkutan
sampai barang tiba di gudang pembeli ditanggung
oleh penjual
5 V.O.S (free on board) Penjual menanggung semua ongkos sampai baran
dimuat diatas kapal, sedangkan ongkos pengangkutan
selanjutnya ditangu oleh pembeli
6 C & F (cost and freight) Semua ongkos termasuk biaya pengangkutan barang
dengan kapal ditanggung oleh penjual
7 C.I.F (cost insurance and Semua ongkos yang dikeluarkan untuk barang yang
freight) dibeli termasuk asuransi dan biaya pengangkutan
dengan kappa ditanggung oleh penjual
8 F.O.R. (free on rail) Semua ongkos hingga barang yang dibeli dimuat ke
dalam gerbong kereta api ditanggung oleh penjual
9 F.O.S. (free on station) Penjual menanggung semua ongkos mengangkat
barang tiba distasiun, sedangkan ongkos untuk
mengangkat barang ke dalam gerbong kereta api dan
ongkos angkut ditanggung oleh pembeli
10 F.A.S.(free alongside ship) Penyerahan barang kepada pembeli (sampai) di sisi
kapal, sedangkan semua ongkos sampai barang
dimuat ke dalam kapal menjadi tanggungan pembeli
11 F.O.S. (free overside ship) Biaya pemindahan barang dari kapal ke motor boat
sudah termasuk dalam harga barang
12 C.I.F.I.C. (cost insurance Semua ongkos tambahan kapal, komisi, terjasuk
and freight inclusive premi asuransi ditanggung oleh penjual
commission)
Tujuan memproduksi barang pastilah untuk dipasarkan. Proses pemasaran itu sendiri
memerlukan promosi. Untuk keperluan promosi harus ada prosedur yang mesti ditempuh
oleh penjual. Beberapa surat turut dipakai untuk memasarkan barang atau jasa, misalnya
surat perkenalan, surat penawaran, dan surat edaran.
Agar aktivitas berjalan lancar, pembeli dan penjual harus mengetahui prosedur bisnis,
yang tidak lain adalah seperangkat kaidah bisnis yang merupakan proses menuju transaksi.
Prosedur bisnis yang akan diperkenalkan disini merupakan system yang baku karena berlaku
universal. Oleh sebab itu prosedur bisnis mutlak harus diketahui oleh mereka yang ingin
sukses melaksanakan kegiatan bisnis.
Bila seseorang akan menulis surat bisnis yang baik, ia harus mengetahui tiga hal:
1. Masalah yang akan dikonfirmasikan
2. Bentuk atau teknik penulisan surat
3. Bahasa dan istilah bisnis.
Perpaduan ketiga hal tersebut akan menghasilkan surat bisnis yang baik.
SOAL:
1. Dalam melakukan kegiatan bisnis maka pelaku transaksi bisnis harus melalui tahapan
prosedur bisnis, jelaskan pendapat anda.
2. Mengapa istilah bisnis sangat penting dalam penulisan surat bisnis
3. Jelaskan beberapa singkatan berikut:
- B/L (Bill of Lading)
- Packing List
- Leaflet