Anda di halaman 1dari 5

Kita mungkin terbiasa memasangkan dua part dengan mate satu permukaan part dengan permukaan part yang

lain.
Namun ada kalanya kita tidak dapat memasangkan dua part karena sisi part yang dipasangkan memiliki sisi
lengkung atau bulatan. Untuk memasangkannya, kita dapat memasangkan kedua part dengan
memasangkan plane pada kedua part. Hal ini dikarenakan saat assembly setiap part membawa
informasi plane dan origin. Assembly sendiri memiliki plane dan originsendiri. Kesemua plane ini dapat digunakan
untuk mating.
Membuat Part Sederhana
Untuk memulai simulasi assembly, kita buat part sederhana. Part pertama adalah bola biasa.

Bola Sederhana

Part kedua adalah silinder dengan bulatan di ujungnya.

Silinder dengan Bulatan di Ujung

Assembly dimulai dengan memasukkan part bola sederhana.


Memulai Assembly

Pada workbench di sebelah kiri, tampak ada huruf “f” pada part yang menunjukkan part “fix“.
Mating Plane Sebagai Pengganti Fix
Fix pada part dapat diganti dengan mating plane. Caranya dengan memasangkan plane assembly dengan plane
part. Untuk mempraktekannya, kita buat part menjadi mengambang atau “float“.

Part Menjadi Float

Drop down cabang part maka akan tampak plane depan, atas dan kanan. Demikian juga assembly membawa plane
yang sama. Sesamanya dapat saling dipasangkan.
Part Planes

Assembly Plane

Pasangkan masing-masing plane dengan mates coincident. Plane atas dengan plane atas, plane depan dengan
plane depan, dan plane kanan dengan plane kanan. Part akan kembali dalam keadaan tetap dan tidak dapat
digerakkan. Drag part dan akan ditemui komentar “The selected component is fully defined. It cannot be moved“.
Bola Menjadi Fix

Memasangkan Plane Dua Part


Selain dapat menggantikan fix pada part awal saat assembly, memasangkan plane dapat juga digunakan untuk
memasangkan dua part yang memang tidak dapat dipasangkan antar permukaannya. Sebagai contoh, kita
memasangkan bola dan silinder dengan bulatan di ujung. Kedua part mempunyai plane sendiri-sendiri yang dapat
ditampakkan saat assembly.

All Parts Planes

Jika permukaan bulat di tiap part dipasangkan menggunakan mate biasa, maka hanya ada tiga kemungkinan mate
standar yang bisa digunakan, yaitu tangent, concentric dan distance.

Standar Mates Untuk Permukaan Bulat

Jika menginginkan dua part saling bersinggungan, dan lurus searah sumbu x pada bagian bulatannya, maka lakukan
mates tangent, mate coincident plane front kedua part dan mate coincident plane top kedua part.
Mating Kedua Part Bersebelahan

Jika kita menghendaki, permukaan bulatan part kedua berada di atas part bola, maka kita perlu mengubah mate.
Suppress mates tangent, ubah mates plane top kedua part dari coincident menjadi distance dengan jarak sebesar
jumlah jari-jari permukaan bulatan, dan pasangkan coincident plane right kedua part.

Kedua Part Saling Bertindih Atas Bawah

Cara mating seperti ini juga berguna untuk memasangkan part yang memiliki permukaan yang tidak beraturan.
Jika gambar-gambar ilustrasi di atas kurang jelas, klik gambar dan akan terhubung dengan web photobucket yang
menyimpan gambar-gambar tersebut. Secara ilustrasi dan kronologis, materi ini dapat dilihat di link berikut
(Photobucket fot Mating Plane). Untuk pembelajaran mandiri, berikut saya berikan link berisi part, assembly dan
gambar ilustrasi (mating plane). File part dan assembly dalam format SolidWorks 2012. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai