PENDIDIKAN
SMP MAJALAYA PUTRA
Jl. Pasar Baru No. 75 Ds. Majakerta Kec. Majalaya
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2022/2023
T A H A P T E R M I N A S I/P E N G A K H IR A N
1. Menutup kegiatan, dan
2. Tindak lanjut (framing)
EVALUASI
PROSES: Antusiasme dan keterlibatan peserta didik dalam diskusi,
keberanian peserta didik dalam menyatakan pendapatnya
HASIL: Evaluasi setelah mengikuti kegiatan bimbingan klasikal, antara lain:
merasakan suasana yang menyenangkan, pentingnya topik.
…………………………. ……………………….
KABUPATEN BANDUNG
PENDIDIKAN
1 Nama Konseli :
2 Kelas/Semester :
3 Hari, Tanggal :
4 Pertemuan ke- :
5 Waktu :
6 Tempat :
7 Gejala yang nampak/keluhan
H Waktu 2 x 40 menit
L Uraian Kegiatan
1. Tahap Persiapan
a. Guru BK meminta
perwakilan untuk
menyampaikan kesimpulan
terkait materi yang telah
Menyimpulkan disampaikan
b. Guru BK menyimpulkan
kegiatan bimbingan
klasikal tersebut
M Evaluasi
Lampiran Materi
Menurut Handoko (1992: 59), untuk mengetahui kekuatan motivasi belajar siswa, dapat
dilihat dari beberapa indicator sebagai berikut : a) Kuatnya kemauan untuk berbuat b) Jumlah
waktu yang disediakan untuk belajar c) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang
lain d) Ketekunan dalam mengerjakan tugas.
Maka Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan
kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam
kehidupan lainnya.
Belajar adalah suatu proses dari seorang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa
menjadi bisa. Tentunya proses tersebut membutuhkan waktu yang tepat agar lebih efektif.
Jadi berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa waktu belajar adalah
saat seseorang belajar yang bermakna, jam berapa mereka belajar dan berapa lama mereka
mengalami proses belajar ini dari mereka tidak tahu menjadi tahu.
Sehingga Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat kemauan dalam melaksanakan suatu kegiatan. Kemauan baik yang
bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu
(motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak
menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja
maupun dalam kehidupan lainnya. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa
mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi
belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif
membangkitkan motivasi belajar siswa. karena dengan guru kratif menjadikan siswa tergugah
dalam pembelajaran yang akan dialami siswa atau siswa yang sedang mengikuti proses
pembelajaran.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK
SMP MAJALAYA PUTRA
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020
D Tujuan Bermoral
H Waktu 2 x 45 menit
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe/article/view/47
L Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal
Penjelasan tentang
langkah langkah
kegiatan kelompok
(Pembentukan
kelompok)
2. Tahap
Inti/pelaksanaa
n
c. Peserta didik mengamati tayangan slide ppt yang
telah disediakan (video) oleh guru BK atau
Konselor
d. Guru BK memberikan penjelasan materi yang alan
dibahas
e. Peserta didik diminta untuk apaitu moral dan budi
pekerti
3. Tahap Akhir
Curah pendapat
Evaluasi
M
e. Peserta didik aktif dalam menyampaikan
pendapatnya
f. Guru BK berperan dalam menumbuhkan
Evaluasi Proses antusias peserta didik
H Waktu 2 x 40 menit
L Uraian Kegiatan
a. Tahap Persiapan
M Evaluasi
A. Pengertian Keterampilan
Keterampilan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran Berpikir kreatif (creative thinking) adalah
kemampuan menciptakan hal-hal baru di bidang ilmu yang dikuasai (Gardner, 2006). King, dkk. (2009)
menuliskan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi (critical thinking and creative thinking) akan
terjadi jika peserta didik dihadapkan pada masalah-masalah yang tidak umum terjadi, pertanyaan-
pertanyaan yang tidak pasti atau dilematis. Menurut pandangan Dewey (dalam King, 2009) berpikir tidak
terjadi secara spontan tetapi harus dibangkitkan oleh "masalah dan pertanyaan" atau "beberapa
kebingungan dan keraguan”. Penggunaan kete- rampilan ini menghasilkan penjelasan, keputusan,
pertunjukan, dan produk yang berlaku dalam konteks pengetahuan dan pengalaman yang tersedia dan
mendorong peningkatan keterampilan ini serta keterampilan intelektual yang lain. Keterampilan berpikir
kreatif, tidak bisa lepas dari kemampuan mengajukan pertanyaan, serta dapat dilatihkan kepada peserta
didik.
Keterampilan adalah kemampuan dasar pada diri manusia yang harus dilatih, diasah, serta
dikembangkan secara terus menerus sehingga menjadi potensial dalam melakukan sesuatu. Selain itu
untuk mengembangkan keterampilan diperlukan proses pengasahan akal atau pemikiran. Sehingga
mendorong timbulnya keterampilan khusus.
Secara mendasar, keterampilan merupakan kemampuan yang ada pada diri seseorang semenjak
lahir. Dengan kata lain, keterampilan merupakan bakat yang melekat sebagai suatu hakikat. Meskipun
ada bakat atau potensi dalam diri sudah semestinya untuk terus diasah dan dilatih, agar kemampuan
menjadi terus berkembang dengan optimal.
Untuk menjadi terampil, diperlukan serangkaian proses. Keahlian khusus yang secara mendasar
dimiliki seseorang pada aspek atau bidang tertentu, kemudian dilatih melalui latihan yang dilakukan
secara berkelanjutan dan terus menerus, selain itu juga didukung dengan proses belajar secara tekun.
Sehingga dari proses latihan dan belajar yang dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus,
munculah pemahaman yang luas dan mendalam yang kemudian diimplementasikan dengan wujud
penguasaan bidang secara optimal dan potensial.
B. Macam-macam Keterampilan
Robbins mengemukakan pemikirannya bahwa keterampilan secara mendasar dibedakan menjadi 4
macam, yaitu sebagai berikut:
1. Basic Literacy Skill
Merupakan suatu keahlian atau kemampuan dasar yang melekat pada diri masing- masing individu,
keterampilan jenis ini meliputi berbagai kemampuan seperti mendengarkan, membaca, menulis dan
juga kemampuan dalam aspek menghitung.
2. Technical Skill
Technical Skill merupakan jenis keterampilan yang diperoleh dengan proses pembelajaran secara
khusus dalam bidang teknik. Technical skill memiliki contoh antara lain keterampilan mengoperasikan
perangkat komputer, memperbaiki beragam perangkat elektronik seperti handphone, televise, dan lain
sebagainya.
3. Interpersonal Skill
Interpersonal Skill merupakan suatu jenis kemampuan atau keterampilan yang secara mendasar
dimiliki tiap-tiap individu dalam melakukan komunikasi antara individu yang satu dengan individu
lainnya, maupun antar kelompok. Interpersonal Skill memiliki contoh antara lain keterampilan
mengemukakan sejumlah ide- ide maupun pendapat, serta bekerja bersama- sama dalam suatu tim
kerja yang ditentukan.
4. Problem Solving
Problem Solving merupakan suatu keterampilan mendasar dalam diri seseorang, yang secara potensial
dapat diimpelentasikan untuk memecahkan sebuah masalah dengan didukung kemampuan logika
seseorang untuk berpikir.