Anda di halaman 1dari 31

TUGAS ASKEP INDIVIDU

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN HIPERTENSI TERHADAP NY. T

DI UPT PUSKEMAS NEGERI BARU

D0SEN PENGAMPU MATA KULIAH GERONTIK

NS. ARENA LESTARI, M. Kep, Sp. Kep. J

DI SUSUN OLEH

ENI PUSPITA SARI

NIM 2022207209371

FAKULTAS KESEHATAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS PRINGSEWU LAMPUNG

2022/2023
Jurnal Peduli Masyarakat
Volume 4 Nomor 1, Maret 2022
e-ISSN 2721-9747; p-ISSN 2715-6524
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPM

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPERTENSI PADA LANSIA

Nova Maulana
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Surya Global Yogyakarta, Jalan Ringroad Selatan km 6.7
Blado Potorono Banguntapan Bantul Yogyakarta 55186, Indonesia
novamaulanabon@gmail.com

ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai di masyarakat. Angka kematian karena
hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Kasus hipertensi lumayan banyak dijumpai terutama pada lansia.
Adapun pemahaman mengenai penyakit hipertensi dan upaya pencegahan serta penanganan awal
hipertensi masih belum diketahui oleh warga lansia. Tindakan pencegahan berupa promotif dan preventif
saat ini menjadi prioritas. Adanya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai penyakit hipertensi
diharapkan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas penyakit hipertensi. Tujuan dari kegiatan
ini adalah memberikan pemahaman bagaimana penanganan dan pencegahan hipertensi sedari dini di
Bawuran Pleret Bantul DIY. Program penyuluhan ini dilaksanakan di Aula Desa Bawuran Pleret Bantul
DIY pada bulan Februari 2022 dalam bentuk ceramah, tanya jawab dan pemeriksaan tekanan darah.
Peserta pada kegiatan ini berjumlah 25 orang. Kegiatan berjalan secara aktif, peserta antusias
mendengarkan dan menanyakan berbagai hal mengenai hipertensi yang belum dipahami. Sehingga peserta
dapat benar-benar mengetahui dan memahami penyebab, gejala, faktor risiko, pencegahan dan
penanganan hipertensi. Begitu pula diharapkan agar warga lansia dapat rutin melakukan pemeriksaan
tekanan darah secara mandiri ataupun di pusat pelayanan kesehatan.

Kata kunci: hipertensi; lansia; pencegahan; penanganan

PREVENTION AND TREATMENT OF HYPERTENSION IN THE ELDERLY

ABSTRACT
Hypertension is one of the common diseases found in the community. The mortality rate due to
hypertension in Indonesia is very high. Hypertension cases are quite common, especially in the elderly.
The understanding of hypertension and prevention efforts and early treatment of hypertension is still
unknown by the elderly. Preventive measures in the form of promotive and preventive are currently a
priority. An increase in public understanding of hypertension is expected to reduce the morbidity and
mortality rate of hypertension. The purpose of this activity is to provide an understanding of how the
treatment and Prevention of hypertension early on in Bawuran Pleret Bantul DIY. This extension Program
was held at the Bawuran Pleret Bantul DIY Village Hall in February 2022 in the form of lectures,
questions and answers and blood pressure checks. Participants in this activity amounted to 25 people. The
activity runs actively, participants enthusiastically listen and ask various things about hypertension that
have not been understood. So that participants can really know and understand the causes, symptoms, risk
factors, prevention and treatment of hypertension. Similarly, it is expected that elderly people can routinely
perform blood pressure checks independently or in health care centers.

Keywords: elderly; hypertension; prevention; treatment


PENDAHULUAN
Angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Hipertensi merupakan penyebab kematian
nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di
Indonesia. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai di masyarakat. Hipertensi
merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal,
yaitu 140/90 mmHg. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2017 menunjukan
prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7% (Kemenkes RI, 2019). Gejala-gejala hipertensi
sangat bervariasi dimulai dengan tanpa gejala, sakit kepala ringan ataupun gejala lain yang hampir sama
dengan penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa berat di tengkuk, mumet (vertigo),
jantung berdebar- debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan. Oleh
karena itu untuk menegakkan diagnosis hipertensi adalah dengan menggunakan sphygmomanometer.
Berbagai studi menunjukkan bahwa hipertensi meningkatkan risiko kematian dan penyakit. Bila tidak
dilakukan penanganan, sekitar 70% pasien hipertensi kronis akan meninggal karena jantung koroner atau
gagal jantung, 15% terkena kerusakan jaringan otak, dan 10% mengalami gagal ginjal. Namun demikian,
peningkatan kesadaran masyarakat dan pengendalian hipertensi dapat menekan risiko hingga 50%
(Sutarga, IM, 2017).

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang umum di masyarakat. Terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan tingginya kasus hipertensi beserta komplikasi yang ditimbulkannya. Faktor- faktor tersebut
diantaranya adalah gejala-gejala hipertensi sangat bervariasi dimulai dengan tanpa gejala, sakit kepala
ringan ataupun gejala lain yang hampir sama dengan penyakit lainnya. Hal inilah yang masih belum
dipahami oleh masyarakat. Gaya hidup yang tidak disadari oleh masyarakat berisiko terhadap terjadinya
hipertensi serta kesadaran untuk melakukan pengecekan rutin/berkala terhadap tekanan darah
mengakibatkan kejadian hipertensi masih cukup tinggi (Fadli, R, 2018). Oleh karena itu, kerangka
penyelesaian masalah yang perlu dilakukan adalah melaksanakan program pendekatan pelayanan
kesehatan, yaitu promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang terpadu dan berkesinambungan untuk
mengatasi masalah penyakit hipertensi. Tindakan pencegahan berupa promotif dan preventif saat ini
menjadi prioritas. Tindakan mengubah gaya hidup serta pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangat
diperlukan dalam pencegahan hipertensi dan hal tersebut tidak terlalu mengeluarkan banyak biaya
dibandingkan dengan tindakan kuratif dan rehabilitatif bila telah menderita hipertensi (Tinambunan, AD,
2021).

Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai penyakit hipertensi diharapkan dapat menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas penyakit hipertensi. Hambatan dalam upaya pemahaman masyarakat adalah
masih kurangnya kesadaran ataupun kurangnya informasi mengenai penyakit hipertensi. Dengan adanya
program penyuluhan penanganan dan pencegahan hipertensi berupa pemberian edukasi atau pengetahuan
tentang faktor risiko, penyebab dan diet yang harus dilakukan diharapkan dapat membantu meningkatkan
kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam upaya promotif dan preventif terhadap penyakit hipertensi.
STIKes Surya Global Yogyakarta merupakan Institusi kesehatan yang saat ini konsen memberikan
pelayanan terhadap penanganan dan pencegahan hipertensi. Adapun kasus hipertensi merupakan kasus
yang umum dijumpai sehari-hari. Berdasarkan distribusi umur, penderita hipertensi umumnya didapatkan
pada usia lanjut. Adapun pemahaman mengenai penyakit hipertensi dan upaya pencegahan serta
penanganan awal hipertensi masih belum diketahui oleh warga lansia tersebut. 2 Adanya pemahaman yang
benar mengenai hipertensi merupakan keniscayaan dalam upaya mengurangi angka kesakitan dan
kematian akibat hipertensi pada masyarakat. Upaya yang
dilakukan adalah dengan mengadakan penyuluhan kesehatan serta pemeriksaan tekanan darah bagi warga
lansia. Semakin dini penyakit hipertensi diketahui dan ditangani maka komplikasi yang ditimbulkan dapat
diminimalkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman bagaimana penanganan dan
pencegahan hipertensi sedari dini di Bawuran Pleret Bantul DIY.

METODE
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Aula Bawuran Pleret Bantul DIY pada bulan Februari 2022
dengan pesera berjumlah 25 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian yaitu ceramah, tanya jawab
dan pemeriksaan tekanan darah. Media yang digunakan pengabdi adalah Laptop, LCD, dan juga ada
beberapa alat dan bahan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk edukasi. Adapun metode yang
diterapkan adalah sebagai berikut : 1) persiapan dalam hal ini perijinan tenpat, koordinasi tim pengabdi
dan juga kader desa setempat dalah hal ini Desa Bawuran Pleret Bantul Yogyakarta 2) Pelaksanaan
kegiatan, pada pelaksanaan kegiatan ini pengabdi menggunakan media Laptop, LCD dan juga pemaparan
edukasi melalui PPT dan juga leaflet 3) Diskusi dua arah. 4) evaluasi kegiatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari Jumat-Sabtu, 18-19 Februari 2022, bertempat di Aula Desa
Bawuran Pleret Bantul DIY. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman terkait penanganan
dan pencegahan hipertensi untuk usia lansia sedari dini. Pelaksanaan kegiatan Ceramah dan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat kepada warga lansia berjalan dengan tertib dan lancar. Kegiatan dimulai dengan
melakukan senam sehat prolanis yang diikuti oleh peserta (warga lansia) dan juga warga lain yang
berkeinginana mengikuti senam diperbolehkan.. Selanjutnya dilakukan ceramah penyuluhan mengenai
hipertensi, penanganan dan pencegahannya. Acara berlangsung interaktif, peserta antusias mengikuti
pemaparan. Hal ini tampak dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Penyampaian materi
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta dan diselingi dengan humor. Cara penyajian
dilakukan dengan menggunakan powerpoint dan viewer serta ditunjang dengan sound system yang
memadai. Presentasi juga tidak hanya teoritis namun juga disertai dengan gambar dan contoh-contoh
kasus. Hal ini akan lebih memperjelas apa yang ingin disampaikan penyuluh kepada peserta yang sudah
lanjut usia.

Selanjutnya, selain dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, dalam penyuluhan penanganan dan
pencegahan hipertensi ini juga dilakukan pemeriksaan tekanan darah kepada seluruh peserta. Sehingga
peserta dapat benar-benar mengetahui kondisi kesehatannya dan bila perlu dapat melakukan konsultasi
lebih lanjut. Program penyuluhan penanganan dan pencegahan hipertensi ini ini dapat memberi informasi
ke arah perubahan perilaku dan kesadaran warga lansia dalam dalam menjaga kesehatannya. Adanya
partisipasi secara aktif dapat meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan hipertensi. Semakin dini
penyakit hipertensi diketahui dan ditangani maka komplikasi yang ditimbulkan dapat diminimalkan.
Gambar 1. Dokumentasi Pemeriksaan Tekanan Darah di Desa Bawuran Pleret Bantul DIY

Manifestasi Klinis Hipertensi (Nuraini, 2015), tanda dan gejala hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu:
Tanpa gejala, Dengan tidak adanya gejala spesifik, ini tidak ada hubungannya dengan peningkatan
tekanan darah, kecuali dokter yang memeriksa mengenai penentuan tekanan darah arteri. Hal ini
menunjukkan bahwa jika tekanan darah tidak teratur hipertensi arterial tidak mungkin terdiagnosa. Gejala
yang umum, Kelelahan disertai nyeri kepala seringkali dikatakan gejala yang umum pada hipertensi. Dan
terbukti bahwa ini menjelaskan tanda yang umum berkenaan pasien yang mencari bantuan medis. Tekanan
darah tinggi terkadang disertai dengan gejala lain. Namun, tanda-tanda ini tidak selalu berhubungan
dengan tekanan darah tinggi seperti bercak darah dimata atau pendarahan, subkonjungtiva umum terjadi
dan disebabkan oleh kerusakan saraf optik akibat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol (Nuraini, B,
2015).

Manajemen non farmakologi sering digunakan oleh banyak peneliti untuk menganalisis menejemen
pencegahan hipertensi pada lansia. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat terutama lansia dengan
memaparkan informasi disertai media penunjang mengenai faktor gejala serta cara pencegahan dilakukan
untuk upaya peningkatan pengetahuan kesehatan (Ariyanti, et.al., 2020). Modifikasi gaya hidup menjadi
lebih sehat meliputi aktivitas fisik teratur, pengendalian berat badan, berhenti merokok, pengurangan stres,
menghindari asupan alkohol yang berlebihan, diet jantung rendah, serta pengurangan asupan natrium
sangat dianjurkan dalam mencegah hipertensi. Kepatuhan individu terhadap intervensi pola hidup diatas
dapat dijadikan salah satu cara pencegahan tekanan darah (Ariyanti, et.al., 2020). Terapi meditasi
transendental, terapi relaksasi otot progresif, yoga, Taiichi dan biofeedback juga memiliki peran penting
dalam pencegahan hipertensi. Teknik ini telah terbukti menurunkan tekanan darah. Hal ini karena saraf
simpatis lebih dominan dalam respon relaksasi, yaitu merelaksasikan saraf yang tegang. Saat tubuh
memberikan respon relaksasi, maka detak jantung terhambat sehingga terdapat keefektifan dalam
memompa darah keseluruh tubuh dan tekanan darah rendah (Oliveros, et.al., 2020).

Dukungan sosial serta fungsi keluarga juga memegang peranan yang penting dalam upaya manajemen
pencegahan tekanan darah, dari adanya peran dari orang orang terdekat membuat lansia memiliki rasa
aman nyaman dan percaya diri dalam kehidupannya dan berpengaruh pada pola pikir yang sehat dan
mempengaruhi kepatuhan dalam kualitas hidup yang baik (Zhang, et.al., 2020). Terdapat banyak kejadian
di masyarakat, bahwa seseorang dengan pemahaman yang kurang terhadap managemen diri mengenai
tekanan darah tinggi berpengaruh dalam tingkat kepatuhan. Diperlukan mengontrol secara rutin kepatuhan
individu terhadap tekanan darah sehingga dapat mengurangi resiko dan meningkatkan kualitas hidup pada
lansia. Namun, untuk melalukan hal tersebut dibutuhkan dukungan sosial dari orang orang sekitar seperti
kelurga,
pelayanan kesehatan ataupun individu itu sendiri. Dorongan yang muncul dapat memicu individu patuh
terhadap tatalaksana pencegahan tekanan darah tinggi. Tata laksana diri yang tepat bakal sangat
berpengaruh terhadap kedisiplinan lansia dalam meningkatkan kesehatannya.

SIMPULAN
Kesimpulan dari kegiatan penyuluhan ini yaitu 1) Peserta penyuluhan antusias mengikuti seluruh kegiatan
ceramah dan pemeriksaan tekanan darah yang diadakan tim Pengabdi 2) adanya peningkatan pengetahuan
para lansia terhadap penyebab, gejala, faktor risiko, tindakan pencegahan serta penanganan awal
hipertensi yang harus dilakukan. 3) Kegiatan penyuluhan kesehatan mengenai penanganan dan
pencegahan hipertensi diharapkan dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas hipertensi sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal

UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada STIKes Surya Global Yogyakarta selaku penyedia dana Publikasi kegiatan
pengabdian, juga kepada masyarakat dan kader setempat di Desa Bawuran Pleret Pandak Bantul

DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, et.al. (2020). Edukasi Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Hipertensi Pada Lansia. To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 3 No. 2 Tahun 2020,
https://www.ojs.unanda.ac.id/index.php/tomaega/article/view/369.

Fadli, R. (2018). Hipertensi. https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi.

Heukelbach J, dkk. (2013). A longitudinal study on cutaneous larva migrans in an impoverished Brazilian
township. Travel Med Infect Dis 2013; 1: 213.

Joe, Lie Kian & Tim. (1998). 11. Joe, Lie Kian dan staf pengajar bagian Parasitologi FKUI. Parasitologi
Kedokteran, edisi ketiga. balai penerbit FKUI Jakarta. Hal 7-34.

Kemenkes RI. (2016). Gerakan PHBS Sebagai Langkah Awal Menuju Peningkatan Kualitas Kesehatan
Masyarakat. https://promkes.kemkes.go.id/phbs.

Kemenkes RI. (2016). PHBS. Jakarta: http://promkes.kemkes.go.id/phbs. Diakses pada 28 Agustus 2020.

Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Penyakit Paling Banyak Diidap Masyarakat. Jakarta:
https://www.kemkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-paling-banyak- diidap-
masyarakat.html.

Natsir, MF. (2019 ). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga Masyarakat
Desa Parang Baddo. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Volume 1 Nomor 3 Februari tahun 2019
https://journal.unhas.ac.id/index.php/jnik/article/view/6120 http://orcid.org/0000-0003-1585-
1169.

Nuraini, B. (2015). Risk Factors Of Hypertension. Medical Journal Of Lampung University, Vol. 4 No. 5
Februari 2015 Hal: 10-19,
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/602.
Oliveros, et.al. (2020). Hypertension in older adults: Assessment, management, and challenges.
National Library of Medicine, Vol. 43 No. 2 2020,
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7021657/.

Razi, et al. (2020). Bunga Rampai COVID-19: Buku Kesehatan Mandiri untuk Sahabat. Depok:
PD Prokami.

Sulaeman dan Supriadi. (2020). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa Jelantik Dalam
Menghadapi Pandemi Corona Virus Diseases–19 (Covid-19). Jurnal Pengabdian
UNDIKMA Volume 1 Nomor 1 tahun 2020 https://e-
journal.undikma.ac.id/index.php/jpu/article/view/2548
DOI: https://doi.org/10.33394/jpu.v1i1.2548.

Susilo, et al. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit
Dalam Indonesia Volume 7 Nomor 1 tahun
2020
http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/415
DOI: http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415.

Sutarga, IM. (2017). Hipertensi Dan Penatalaksanaannya. Tesis Universitas Udayana,


https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/8632749571344b5ee00a442860c
c e27b.pdf.

Tinambunan, AD. (2021). Implementasi Pelayanan Promotif Dan Preventif Untuk Penyakit
Hipertensi Di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2020. Skripsi
Universitas Sumatera
Utara,
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/30760/161000217.pdf?
sequence= 1&isAllowed=y.

WHO. (2012). Soil Transmitted Helminthiases : Eliminating Soil Transmitted Helminths as a


Public Health Problem in Children : Progress Report 2001-2010 and Strategic Plan 2011-
2020. Publications of the WHO are available on WHO. 1211. Geneva. 27., 1-11.

WHO. (2013). Weekly Epidemiology Record. WHO 2013 : p.86:257-268.

WHO. (2021). Vismita Gupta : Episode #59 - Flu & COVID-19. Media resources Science in 5
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/media-
resources/science-in-5/episode-59-------flu-covid-
19?gclid=EAIaIQobChMI3P2R25Kn9gIVKplmAh2Y3g9wEAAYASAAEgLTK_D_BwE.
Zhang, et.al. (2020). Well-being mediates the effects of social support and family function on self-
management in elderly patients with hypertension. Psychology, Health & Medicine, Vol. 25
Issue 5 2020,
https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/13548506.2019.1687919?needAccess=true
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN HIPERTENSI

A. IDENTITAS KLIEN

1. Nama : NY.M

2. Umur : 63 Thn

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Suku : lampung

5. Agama : Islam

6. Pendidikan : SD

7. Status Perkawinan : (Menikah,)

8. Ruangan : Puskesmas Negeri baru

9. Tanggal masuk RS : 14/9/2022

10. Alasan masuk RS : Sakit kepala,nyeri di leher,susah tidur,badan terasa lemas


tidak napsu makan

B. RIWAYAT KEPERAWATAN

Status Kesehatan Saat ini :

a. Keluhan utama : klien mengatakan sakit kepala dan terasa berat nyeri di leher badan
terasa lemas serta susah tidur

b. Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : setahun yang lalu klein pernah di rawat
dengan keluhan yang sama serta mempunyai riwayat sakit darah tinggi.

c. Obat-obatan yang digunakan :

- Nama obat : Amlodipine 10 mg

- Dosis : 1x1

- Cara penggunaan : Diminum saat mau tidur

- Yang menginstruksikan : Dokter puskesmas Negeri baru

d. Alergi :

- Obat-obatan : tidak ada


- Makanan : tidak ada
- Lingkungan : tidak ada

Aspek Psiko-sosial-spiritual

Psikologis
- Adakah orang yang terdekat dengan pasien : anak -anak nya,istri nya

- Masalah-masalah utama yang dialami : lemah

- Bagaimana sikap klien terhadap proses penuaan : pasrah

- Bagaimana mengatasi stres yang dialami : menonton berita di tv

- Apakah harapan klien pada saat ini dan akan datang : ingin sehat dan tidak sakit- saki
tan

Sosial

- Dari mana sumber keuangan klien : keluarga dan tabungan nya

- Apa kesibukan klien dalam mengisi waktu luang :menghadiri pengajian

- Kegiatan organisasi yang diikuti lansia : posyandu lansia

- Seberapa sering lansia berhubungan dengan orang lain diluar rumah :sering

- Siapa saja yang biasa mengunjungi : (keluarga,sesama lansia)

Spiritual

- Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agamanya ?ya

- Apakah secara teratur mengikuti/terlibat aktif dalam kegiatan keagamaan ?ya

- Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah ? berdoa

- Apakah lanjut usia terlihat sabar dan tawakal ?ya

Pola kebiasaan sehari-hari (saat ini)

Pola nutrisi

- Frekuensi : 3 x/hari

- Nafsu makan : berkurang

- Jenis Makanan : padat

- Kebiasaan sebelum makan : minum air putih

- Kesulitan mengunyah : rada kesulitan karena gigi sdh ada yg ompong

- Nyeri saat menelan : tidak


Pola eliminasi

Buang air kecil

- Frekuensi :3 x/hari

- Nyeri saat Bak : -

- Retensi urine : -

- Inkontinensia : -

Buang air besar

- Frekuensi :1 x/hari

- Waktu : (pagi, siang, malam, tidak tentu)pagi hari

- Keluhan : -

- Penggunaan laxatif/pencahar : -

Pola personal hygene

Mandi

- Frekuensi :2 x/hari

- Penggunaan sabun : klien mandi dengan menggunakan sabun mandi

Oral hygene :

- Frekuensi :2 x/hari

- Waktu : (pagi,sore,setelah makan)pagi dan sore

- Penggunaan pasta gigi :pepsodent

Cuci rambut

- Frekuensi :1x/sehari

- Penggunaan shampo :klein menggunakan shampoo clear

Pola istirahat dan tidur

- Lama tidur :4 jam/hari

- Kebiasaan tidur siang : klien tidur siang kurang lebih 30 menit

- Kebiasaan sebelum tidur/pengantar tidur : nonton tv

- Keluhan/masalah : (sulit tidur,sering/mudah terbangun,merasa tidak puas setelah


bangun tidur)klien mengatakan sulit tidur serta klw sudah bangun sulit buat tidur lagi
Pola aktivitas dan latihan

- Kegiatan dalam pekerjaan sehari-hari :klien tetap beraktivitas seperti biasa

- Kegiatan waktu luang : membaca

- Olah raga : (frekuensi) (jenis olahraga)jalan pagi

- Keluhan dalam beraktifitas : (nyeri,sesak napas dalam beraktivitas)nyeri di kaki

PEMERIKSAAN FISIK

Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 180/100mmhg

Nadi : 80x/mt

Respirasi : 24x/mt

Suhu : 37 ̊ C

Sistem penglihatan

a. Posisi mata : (√ ) Simetris ( ) Asimetris

b. Kelopak mata : ( √ ) Normal ( ) Ptosis

c. Gerakan kelopak mata : ( √ ) Normal ( ) Abnormal

d. Pergerakan bola mata : (√ ) Normal ( ) Abnormal

e. Konjunktiva : (√ ) Anemis ( ) Ananemis

f. Kornea : (√ ) Normal ( ) Keruh/berkabut

( ) Terdapat Perdarahan

g. Visus :-

h. Sklera : ( √ ) Ikterik ( ) Anikterik

i. Pupil : ( √ ) Isokor ( ) Anisokor

j. Fungsi penglihatan : klien mengatakan penglihatan masih normal walau


sdh lansia

k. Penggunaan alat bantu :-

l. Tanda-tanda radang :-
Sistem pendengaran

a. Daun telinga : ( √ ) Normal

( ) Sakit saat digerakkan

(√ ) Tidak sakit saat digerakkan

b. Bentuk : ( √ ) Normal ( ) Makrotia

( ) Mikrotia

c. Posisi : (√ ) Simetris ( ) Asimetris

d. Karakteristik serumen :, konsistensi

e. Perasaan penuh pada telinga :-

f. Tinitus :-

g. Kebersihan : bersih

h. Fungsi pendengaran : pendengaran klien msh bagus

i. Penggunaan alat bantu :-

Sistem wicara-

Kesulitan/gangguan wicara : (- ) Aphasia (- ) Dysphasia

(- ) Aphonia (- )Anartria ( - ) Dysartria

Sistem pernapasan

a. Jalan napas : Bersih/ada sumbatan

b. Pernapasan : ( ) Sesak ( √ ) Tidak Sesak

Bila sesak : ( ) Dengan aktivitas

( ) Tanpa aktivitas

( ) Setelah aktivitas

c. Penggunaan otot-otot pernapasan :-

e. Irama : normal

f. Kedalaman :

g. Batuk : ( ) Produktif ( ) Tidak produktif

h. Sputum : --
i. Konsistensi :-

j. Suara napas : broncial

Sistem kardiovaskuler

Sirkulasi perifer

- Nadi :80 x/menit

- Irama : teratur

- Denyut : ( ) Lemah (√ ) Kuat

- Distensi vena jugolaris : teraba

- Temperatur kulit : (√ ) Hangat ( ) Dingin

- Warna kulit : sawo matang

- CRT : detik

- Edema :-

Sirkulasi jantung

- Irama :lub dan dub

- Kelainan bunyi jantung :-

- Nyeri dada : nyeri dada

- Keluhan lain : pusing sakit kepala

Sistem saraf pusat

a. Tingkat kesesadaran : composmentis

b. Reaksi pupil terhadap cahaya : normal

c. GCS : 15

d. Peningkatan TIK :-

Sistem pencernaan

Keadaan mulut mulut klien bersih

Gigi : gigi bersih, gigi ompong 3


Bibir : Lembab,

Gusi : Kemerahan,

Keadaan saliva : normal

Nyeri daerah perut : normal

Karakter nyeri : normal

Lokasi nyeri : klien mengatakan nyeri dibagian kepala

Bising usus : normal

Hepar : tidak ada pembesaran hepar saat di raba

Skibala :-

Sistem imunologi

Hb : 14mg/dl

Ht :

Leukosit :

Eritrosit :

Trobosit :

Keluhan sakit :

Perdarahan :

Sistem endokrin

Napas berbau keton :-

Hypokalemi :-

Hyperkalemi : ………….

Polidipsi,poliphagi,poliuri : ………….

Gangren : …………

Exopthalmus : …………

Pembesaran kelenjar tyroid : …………

Tremor : …………
Sistem urogenitalia

Perubahan pola kemih : Urgensi,

Frekuensi : 4x/hari, , tidak terkontrol

Volume dalam 24 jam : 200cc

Warna urien : kuning

Distensi kandung kemih :-

Pembesaran kelenjar prostat : -

Keadaan genitalia : bersih

Sistem integumen

Keadaan rambut : mulai memutih

Kuku : bersih

Turgor kulit : elastis

Warna kulit : sawo mateng

Keadaan kulit : bersih

Kesulitan dalam pergerakan : kaki

Sakit pada tulang/sendi : lutut

Fraktur :-

Kontraktur :-

Tonus otot : melemah

Kelainan bentuk tulang : -

Kelainan sendi :-

INSTRUMEN PENGKAJIAN TENTANG KEMANDIRIAN

1. KATZ INDEKS
Termasuk dalam kategori manakah klien anda :A

A :Mandiridalammakan, kontinen,toileting, berpakaian, berpindahdanmandi


B :Mandiridalamsemuahal, kecualisalahsatudarifungsidiatas
C : Mandiri, kecualimandidansatufungsi yang lain

D : Mandiri, kecuali mandi,berpakaian dan satu fungsi lain

E : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, toileting dan satu fungsi lain

F : Mandiri, kecualimandi,berpakaian,toileting,berpindahdansatufungsi lain


G : Ketergantungan untuk semua fungsi

2. Barthel Indeks (Nilai 100 : Klien Mandiri)

Dengan
No Kriteria Bantuan Mandiri Nilai

1 Makan 5 10 10

2 Berpindah dari kursi roda ke tt dan sebaliknya 5 – 10 15 15

3 Personal toilet 0 5 5

4 Keluar masuk toilet 5 10 10

5 Mandi 5 15 15

6 Jalan dipermukaan datar 0 5 3

7 Naik turun tangga 5 10 10

8 Mengenakan pakaian 5 10 10

9 Kontrol Bowels 5 10 10

10 Kontrol Bladder 5 10 10

Intepretasi :…98 TERMASUK KATEGORI A…………


3. Pengkajian individual dan lingkungan

* Apakah klien mengalami gangguan penglihatan ?

( √ ) Ya ( ) Tidak ( ) Kanan/kiri/keduanya

* Kapanterjadinya ? ( ) Siang/malam/semua ( √ ) Jauh/dekat/keduanya


* Bagaimana ? ( √ ) Remang-remang/terlihat dobel

* Pakai alat bantu kacamata ? ( ) Ya ( √ ) Tidak

* Jika memakai kacamata bagaimana fungsinya ? ( √ ) Jelas/

* Apakah Klien mengalami gangguan pendengaran ?

( √ ) Ya ( ) Tidak ( ) Ka/ki/keduanya ( ) Sensori/konduksi/campuran

* Membran Telinga ? (√ ) Utuh ( ) Cacat

* Apakah mengalami gangguan neuromuskuler ? (√ ) Ya ( ) Tidak

* Apakah klien mengalami kelemahan fisik ? ( √ ) Ya ( ) TidaK

* Apakah klien mengalami postural Hypertensi ? ( √ ) Ya ( ) Tidak

* Apakah klien mengalami inkontinensia ? ( ) Ya ( √ ) Tidak

* Yang manakah ? ( ) Defekasi/miksi/keduanya

* Apakah klien pernah jatuh ? ( ) Ya (√ ) Tidak

* Berapa kali ? ( ) > 3 kali/bulan ( ) > 1 kali/bulan ( ) Baru sekali

* Kapan terjadinya ? ( ) Siang/malam

* Dimana terjadinya ? ( ) Diluar rumah ( ) Dikamar tidur ( ) Dikamar mandi

* Apakah masing-masing ruang/jalan/gang ada lampu ? ( √ ) Ya

* Fungsinya ? ( √ ) Baik ( ) Tidak

* Apakah ada lampu emergensi ? ( √ ) Ya ( ) Tidak ( ) Berfungsi baik

( √ ) Mudah dijangkau ( √ ) Mencukupi

* Apakah ada pegangan ? ( √ ) Ya ( ) Tidak

* Apakah warna lantai dengan dinding sama ? ( ) Ya ( √ ) Tidak

* Apakah ada warna gelap sebagai warna pembatas antara dinding dan lantai ? ( √ )
Ya ( ) Tidak
* Bagaimana kondisi lantai kamar mandi ? ( ) Licin ( ) Tidak rata ( ) Kasar ( )
Bersih ( √ ) Kotor

* Bagaimana kondisi lantai didalam rumah dan teras ? ( ) Licin ( )Tidak rata ( )
kasar ( √ ) Bersih ( )Kotor

* Adakah tangga/undak-undakan ? (√ ) Ya ( ) Tidak

* Dimana ? ( ) Didalam rumah ( √ ) Diluar rumah

* Berapa sudut tangga ? ( ) > 60 ( ) 30 – 60 ( √ ) < 30

* Berapa jarak ketinggian tiap anak tangga ? ( ) > 30 cm ( ) 15-30 cm ( √ ) < 15


cm

* Ada pegangan pada tangga ? ( √ ) Ya ( ) Tidak

* Ada jalan khusus untuk kursi roda ? ( √ ) Ya ( ) Tidak

 Bagaimana perabotan rumah tangga ?

- Tempat tidur

- Almari

- Meja

- Kursi

Apakah rendah (< 45 cm), tinggi, stabil, goyah ? ya

Apakah kursi ada sandaran,pegangan ? ya


PENGKAJIAN STATUS MENTAL

Short Portable Status Questioner (SPSMQ)

Instruksi :

Ajukan pertanyaan 1 – 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban

Catat jumlah kesalahan total berdasarkan sepuluh pertanyaan

Benar Salah No Pertanyaan


√ 1. Tanggal berapa hari ini ?

√ 2. Hari apa sekarang ini ?

√ 3. Apa nama tempat ini ?

√ 4. Berapa nomor telepon anda ?

√ 4A Dimana alamat anda ?

√ 5. Berapa umur anda?

√ 6. Kapan anda lahir ?

√ 7. Siapa presiden Indonesia sekarang ?

√ 8. Siapa presiden sebelumnya ?

√ 9. Siapa nama ibu anda ?

√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka


baru, semua secara menurun

Score total : B : 8 S: 2

Interpretasi hasil : BELUM PIKUN


Mini – Mental State Exam (MMSE)

No Nilai Nilai
Kriteria
maximal klien

1 Orientasi

5 5 Menyebutkan dengan benar :

 Tahun

 Musim

 Tanggal

 Hari

 Bulan

5 5 Dimana kita sekarang berada ?

 Negara

 Propinsi

 Kota

 PSTW

 Wisma

2 Registrasi

3 3 Sebutkan nama 3 objek oleh pemeriksa,kemudian


tanyakan kepada klien ketiga objek tadi :

 TELEVISI

 HAND PHONE

 KURSI

3 Perhatian
dan
kalkulasi

5 Minta klien untuk memulai angka 100 kemudian kurangi 7


sampai 5 kali/tingkat :


 …………………..

 …………………..

 …………………..

 …………………..

4 Mengingat

3 3 Minta klien untuk mengulangi ke 3 objek pada pertanyaan


no 2 :

 TELEVISI

 HAND PHONE

 KURSI

5 Bahasa

9 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan pada klien


nama benda tersebut :

 KURSI

 MEJA

Minta klien untuk Mengulang kata berikut : “tak ada jika,


dan, atau, tetapi “ bila benar nilai 1 point

 1 Pernyataan benar

Minta Klien untuk mengikuti perintah berikut

 1 Ambil kertas ditangan

 1 Lipat dua

 1 taruh dilantai

Perintahkan pada klien untuk satu hal (bila aktifitas sesuai


perintah nilai 1 point)
 1

Perintahkan pada klien untuk menulis satu kalimat dan


menyalin gambar :

 KURSI

 MEJA

Skor : 25

Interpretasi hasil : MENTAL MASIH BAIK


Pengkajian Fungsi Sosial /APGAR Keluarga

No Pernyataan Selalu Jarang Tidak Pernah

1 Saya puas bisa kembali pada √


keluarga (teman) saya untuk
membantu saya saat saya
sedang susah (adaptasi)

2 Saya puas dengan cara √


keluarga (teman) saya
mengungkapkan masalah
atau membicarakan sesuatu
dengan saya (hubungan)

3 Saya puas bahwa keluarga √


(teman) saya menerima dan
mendukung keinginan saya
untuk melakukan aktivitas
(pertumbuhan)

4 Saya puas dengan cara √


keluarga (teman) saya saat
saya mengekspresikan emosi
seperti marah, sedih,
gembira (afek)

5 Saya puas dengan cara √


keluarga (teman) saya
menyediakan waktu
bersama-sama (pemecahan)

SKOR : SELALU

Interpretasi Hasil : SELALU BERINTERAKSI


F. PEMERIKSAAN PENUNJANG ( Kalau Ada)

G. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


DS/DO

1 DS : Klien mengatakan nyeri Adanya kenaikan tekanan


pusing nyeri bagian leher darah menyebakan pusing
dan susah tidur. sehingga klien mengalami
nyeri
DO : TD 180/100 Klien
tampak lemah

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS

I. RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA INTERVENSI
NO LUARAN (NOC)
KEPERAWATAN (NIC)

1 Nyeri akut Tingkat nyeri 1.08238

L.08066 - Identifikasi skala


nyeri

- identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri

- Berikan tehnik
non farmakologis
buat penghilang
nyeri

- Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik.

- Jelaskan stategi
meredakan nyer
CATATAN PERKEMBANGAN

NO NO DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP


TGL/WAKTU

1 14/09/2022 I 1. Mengidentifikasi skala S:


nyeri
- klien
2. Menjelaskan strategi mengatakan
buat meredakan nyeri rasa nyeri di
3. Mengajarkan tehnik kepala sedikit
non farmakologi buat berkurang
mengurangi nyeri
- Klein
4. Memonitor efek mengatakan
samping obat non pusing sedikit
farmakologi
berkurang

O:

- TD 150/90

- N 78X/MNT

- RR 20x/mnt

- S 37 ̊c

A : Masalah teratasi
sebagian

P : Lanjutkan
Intervensi

I:

- Mengidentifikas
i skala nyeri

- Mengajarkan
tehnik non
farmakologi
buat
mengurangi
nyeri

- Memonitor efek
samping obat
non
farmakologi

- Menjelaskan
stategi
penghilang
nyeri

E : Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
1× 24 Jam nyeri yang
dialami pasien murai
berkurang

R : Indentifikasi nyeri
pasien kembali di besok
hari
FORMAT EVALUASI LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

Nama Mahasiswa : ENI PUSPITA SARI


NIM : 2022207209371
Kasus : ASKEP Gerontik dengan Hipertensi

Nilai
No Aspek Penilaian KET
1 2 3 4
1 Pengkajian sesuai kasus
2 Analisa data sesuaikasus
Merumuskandiagnosakeperawatansesuai
3
data
4 MelakukanPrioritasMasalah
5 Menentukantujuankriteriadanstandart
6 MembuatIntervensitindakankeperawatan
7 Melakukanimplementasi
8 Melakukanevaluasi
9 Pendokumentasian
TOTAL

Sangat baik :A=4 Nilai = Total Skor/9


Baik :B=3 =
Cukup :C=2
Kurang :D=1
Tidak lulus :E=0

Pringsewu 14 September 2022

Pembimbing,

NS. ARENA LESTARI, M. Kep, Sp. Kep. J

NIDN :
Lampiran

FORMAT EVALUASI SUPERVISI IMPLEMENTASI

Nama Mahasiswa : ENI PUSPITA SARI


NIM : 2022207209371
Kasus : ASKEP Gerontik dengan Hipertensi

Nilai KETERANGAN
No Aspek Penilaian
1 2 3 4
Persiapan mahasiswa
dalam menyiapkan
1
kegiatan (implementasi
keperawatan)
Tujuan kegiatan
2
dikemukakan dengan jelas
Penggunaan media yang
3
sesuaidantepatguna
Lingkungan kondusif dan
4
menunjang proses kegiatan
5 Komunikasi terapeutik
6 Kemampuan inerja
7 Melakukanevaluasikegiatan
KeterkinianTindakan
8
(Evidence Based)
TOTAL

Sangat baik :A=4 Nilai = Total Skor/8


Baik :B=3 =
Cukup :C=2
Kurang :D=1
Tidak lulus :E=0

Pringsewu 14 september 2022

Pembimbing,

NS. ARENA LESTARI, M. Kep, Sp. Kep. J

NIDN :
FORMAT EVALUASI
LAPORAN PENDAHULUAN/PRE PLANNING

Nama Mahasiswa : ENI PUSPITA SARI


NIM : 2022207209371
Kasus : ASKEP Gerontik dengan Hipertensi

Nilai KETERANGAN
No Aspek Penilaian
1 2 3 4
Membuat Latar belakang
(Penjelasan Karakteristik
1
lansia dikaitkan sesuai
perubahan fisik lansia )
2 Membuat Tujuan
Membuat Strategi
3
Pelaksanaan
Membuat kriteria
4
evaluasi
6 LandasanTeori
Ketepatan waktu
7
pengumpulan
TOTAL

Sangat baik :A=4 Nilai = Total Skor/7


Baik :B=3 =
Cukup :C=2
Kurang :D=1
Tidak lulus :E=0

Pringsewu 14 september 2022

Pembimbing,

NS. ARENA LESTARI, M. Kep, Sp. Kep. J

NIDN :
LAMPIRAN FOTO ASKEP

Anda mungkin juga menyukai