Sinopsis 1
Sinopsis 1
PENDAHULUAN
individu maupun kelompok dalam organisasi ke arah tujuan yang diinginkan oleh
Peran sumber daya manusia (SDM) dalam menjaga dan membuat suatu
bahwa aset organisasi paling penting yang harus dimiliki oleh perusahaan dan
sangat diperhatikan oleh manajemen adalah aset manusia dari organisasi tersebut.
Kualitas SDM sangat berpengaruh pada positif dan negative nya hasil kinerja
suatu organisasi. Menjaga dan mengatur kualitas SDM sangatlah penting, karna
tanpa pengaturan SDM yang baik sumber daya lainnya pun tidak akan berjalan
dengan baik yang akhirnya akan berefek pada mutu kerja SDM. Hal itu sejalan
Salah satu faktor paling penting adalah komunikasi organsiasi. Pace & Faules
merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Sejalan dengan itu, Romli (2011)
efektif begitu pula sebaliknya, Komunikasi organisasi yang tidak baik dapat
memiliki mutu kerja yang baik. Sama halnya dengan Inspektorat Kabupaten
lainnya yang diberikan oleh bupati terkait tugas dan fungsinya. Besarnya
tanggung jawab yang dipikul oleh pegawai menuntut mereka untuk tangguh dan
telah ditetapkan dalam rangka mewujud kan visi dan misi serta Peraturan Menteri
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator
kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan
Kabupaten Kampar tahun 2021, LPJIP (2021) mencatat 6 hal yang menjadi
1. Peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang tidak hanya sebagai
4. Ditemukan adanya hasil temuan yang berulang, hal ini dibuktikan dengan
pengawasan.
internal.
sedikit, jumlah yang masih jauh dari jumlah ideal. Minimnya jumlah auditor di
yang kurang optimal, selain itu terdapat jabatan fungsional auditor (JFA) yang
tingkat kompetensinya belum memadai. Lalu kurang efektifnya penyelenggaraan
Tabel I.1
Daftar Susunan ASN Berdasarkan
Pangkat/Golongan dan Pendidikan
materi pelatihan yang diikuti oleh pegawai tersebut belum dapat diterapkan secara
optimal di lingkungan mereka yang dapat saja disebkan oleh materi yang relevan
relatif rendah. Disisi lain, transfer pengetahuan hanya dilakukan pada saat
pemeriksaan akan dilakukan, disini para pegawai yang tidak mengikuti pelatihan
akan bertanya pada pegawai yang mengikuti pelatihan. Dengan arti kata transfer
karena itu perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang evektivitas program diklat
dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme(KKN), serta sebagai tindaklanjut
dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan
yang dilaksanakan yang didasarkan atas perjanjian kinerja dan pelaporan kinerja
instansi pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal bersifat individual, karena setiap
pengertian kinerja yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
yang diberikanya. Keats et al., (1988) dalam Wahyuni (2009) menyatakan bahwa
dan kinerja merupakan korelasi positif (Bough dan Roberts,1994; Ward dan
Davis, 1995 dalam Wahyuni (2009)). Pada bagian lain, Mathieu dan Zajac (1990)
dalam Wahyuni (2009) mengadakan suatu meta-analisis dari penelitian yang
dan tekanan pekerjaan telah banyak menerima perhatian dalam penelitian perilaku
loyalitas akan berkurang (Kramer, 1999, Rodwell et al., 1998 dalam Wahyuni,
terhadap kinerja (Yousef, 2000 dalam Wahyuni, 2009) dan pengaruh negatif
positif antara komunikasi organisasi dan komitmen organisasi. Putti et al., (1990)
memberikan pendapat dan pandangan berkaitan dengan isu di sekitar mereka dan
Davis, 1995)
Simamora, H. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-3 Cetakan ke-1.
Yogyakarta: STIE YKN.