Prosedur Higiene Sanitasi Jasaboga AIK-PR-SMK3L-HSE-22
Prosedur Higiene Sanitasi Jasaboga AIK-PR-SMK3L-HSE-22
STATUS DOKUMEN :
Riwayat Revisi
NO
TANGGAL PENJELASAN PERUBAHAN
REVISI
AIK-PR-SMK3L-HSE-22 Rev. 00 2
PROSEDUR HIGIENE SANITASI JASABOGA SOP
DAFTAR ISI
1. TUJUAN ...............................................................................................................................4
2. RUANG LINGKUP ................................................................................................................4
3. REFERENSI .........................................................................................................................4
4. DEFINISI ..............................................................................................................................4
5. URAIAN PROSEDUR ...........................................................................................................5
6. KONDISI KHUSUS ...............................................................................................................9
7. REKAMAN ..........................................................................................................................10
8. LAMPIRAN .........................................................................................................................10
AIK-PR-SMK3L-HSE-22 Rev. 00 3
PROSEDUR HIGIENE SANITASI JASABOGA SOP
1. TUJUAN
1.1 Memberikan panduan mengenai higiene dan sanitasi fasilitas jasa boga di Project/Site.
1.2 Memberikan standar minimum untuk sanitasi serta kondisi higiene fasilitas jasa boga
1.3 Meminimalisasi kemungkinan terjadinya kasus keracunan dan penyakit melalui makanan
2. RUANG LINGKUP
Standar ini mengatur mengenai standar minimum mengenai sanitasi serta kondisi higiene
fasilitas jasaboga yang meliputi kriteria vendor, kondisi pekerja, kondisi bagunan serta proses
pengelolaan bahan makanan hingga pengelolaan limbah di lingkungan PT. Aneka Inter
Kencana.
3. REFERENSI
3.1 SMK3 PP 50 Tahun 2012 Elemen 7.4 Pemantauan Kesehatan.
3.2 Permenkes No 1096 tahun 2011 Higiene Sanitasi Jasa Boga
3.3 Kepmenaker No 51 Tahun 1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja
3.4 ISO 45001 Klausul 8.1.1 Pengendalian Operasional
3.5 ISO 14001 Klausul 8.1 Pengendalian Operasional
3.6 Manual PT. Aneka Inter Kencana
4. DEFINISI
4.1. Jasaboga adalah usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas
dasar pesanan yang dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha.
4.2. Pengelolaan makanan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penerimaan bahan
mentah atau makanan terolah, pembuatan, pengubahan bentuk, pengemasan,
pewadahan, pengangkutan dan penyajian.
4.3. Bahan makanan adalah semua bahan baik terolah maupun tidak yang digunakan dalam
pengolahan makanan, termasuk bahan tambahan makanan.
4.4. Higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya kontaminasi
terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat dan peralatan
agar aman dikonsumsi.
4.5. Bersih yaitu semua peralatan yang digunakan harus higienis, utuh, tidak cacat atau
rusak.
4.6. Pekerja jasaboga adalah orang yang secara langsung mengelola makanan.
AIK-PR-SMK3L-HSE-22 Rev. 00 4
PROSEDUR HIGIENE SANITASI JASABOGA SOP
4.7. Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi
makanan jadi/masak atau siap santap, dengan memperhatikan kaidah cara pengolahan
makanan yang baik.
4.8. First in first out (FIFO) dan First expired first out (FEFO) bahan makanan yang disimpan
terlebih dahulu dan yang mendekati masa kadaluarsa dimanfaatkan/digunakan lebih
dahulu.
4.9. Tara pangan adalah peralatan yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
4.10. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya yang dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos.
4.11. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu,
dan sebagainya.
5. URAIAN PROSEDUR
5.1. Vendor Jasaboga
5.2.1 Berbadan sehat, tidak mengidap penyakit menular seperti infeksi kulit, luka, flu
yang berat, mata & telinga yang berair/bernanah, diare, muntah-muntah, tifus,
kolera dan laian-lain. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pemeriksaan
kesehatan baik pada saat penerimaan karyawan maupun pemeriksaan kesehatan
berkala.
5.2.2 Berkuku pendek dan bersih serta tidak menggunakan perhiasan di tangan.
5.2.3 Saat memasak pekerja jasaboga harus menggunakan Celemek/apron, sarung
tangan, sepatu dan penutup kepala.
5.2.4 Saat memasak pekerja jasaboga dilarang untuk merokok, makan atau
mengunyah,menggunakan peralatan dan fasilitas yang tidak diperlukan.
5.2.5 Pekerja harus selalu mencuci tangan sebelum bekerja, setelah bekerja dan
setelah keluar dari toilet/jamban
5.2.6 Saat batuk atau bersin pekerja jasaboga menutup mulut atau menjauhi makanan
atau keluar dari ruangan.
AIK-PR-SMK3L-HSE-22 Rev. 00 5
PROSEDUR HIGIENE SANITASI JASABOGA SOP
5.2.7 Tidak menyisir rambut di dekat makanan yang akan dan telah diolah
AIK-PR-SMK3L-HSE-22 Rev. 00 6
PROSEDUR HIGIENE SANITASI JASABOGA SOP
5.3.17 Tersedia ruang tempat pengolahan makanan yang terpisah dari ruang tempat
penyimpanan bahan makanan.
5.3.18 Setiap ruang tempat pengolahan makanan dan tempat cuci tangan memiliki
intensitas pencahayaan sedikitnya 20 foot candle/fc (200 lux).
5.3.19 Luas tempat pengolahan makanan harus sesuai dengan jumlah karyawan yang
bekerja dan peralatan yang ada di ruang pengolahan. Luas lantai dapur yang
bebas dari peralatan yakni minimal dua meter persegi (2 m²) untuk setiap orang
pekerja.
5.3.20 Memiliki tempat sampah yang telah memisahkan sampah organik dengan
sampah anorganik. Tempat sampah harus bertutup, tersedia dalam jumlah yang
cukup dan diletakkan sedekat mungkin dengan sumber produksi sampah.
AIK-PR-SMK3L-HSE-22 Rev. 00 7
PROSEDUR HIGIENE SANITASI JASABOGA SOP
AIK-PR-SMK3L-HSE-22 Rev. 00 8
PROSEDUR HIGIENE SANITASI JASABOGA SOP
5.5.1 Pembuangan sampah dibuat secara terpisah yakni sampah organik dan sampah
anorganik.
5.5.2 Pembuangan asap dari dapur harus dilengkapi dengan penangkap asap (hood),
alat pembuang asap dan cerobong asap.
5.5.3 Pembuangan air hujan lancar, tidak terdapat genangan air.
5.5.4 Pembuangan air limbah (air limbah dapur dan kamar mandi) tidak menimbulkan
sarang serangga, jalan masuknya tikus dan dipelihara kebersihannya.
5.5.5 Pembuangan air kotor harus dilengkapi dengan penangkap lemak (oil trap) sebelum
dialirkan ke bak penampungan air kotor (septic tank) atau tempat pembuangan
lainnya.
6. KONDISI KHUSUS
Tidak ada.
AIK-PR-SMK3L-HSE-22 Rev. 00 9
PROSEDUR HIGIENE SANITASI JASABOGA SOP
7. REKAMAN
7.1. Formulir Laporan Kejadian AIK-FM-SMK3L-HSE-18
7.2. Formulir Laporan Investigasi Kecelakaan AIK-FM-SMK3L-HSE-20
7.3. Formulir Laporan Kerugian AIK-FM-SMK3L-HSE-22
7.4. Formulir Penyelidikan Penyakit Akibat Kerja AIK-FM-SMK3L-HSE-24
8. LAMPIRAN
Tidak ada.
AIK-PR-SMK3L-HSE-22 Rev. 00 10