Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN EVALUASI TRIWULAN PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN

KESELAMATAN PUSKESMAS RAO TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN

Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang


memberikan pelayanan kepada masyarakat mempunyai kewajiban untuk
mematuhi peraturan perundangan yang terkait dengan bangunan, prasarana,
peralatan Puskesmas dan menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien,
pengunjung, petugas, dan masyarakat. Peraturan perundangan dari
pemerintah dan pemerintah daerah perlu disediakan, dipatuhi, dan digunakan
sebagai acuan dalam menyediakan pelayanan yang aman.

II. LATAR BELAKANG

Dari hasil evaluasi terkait manajemen fasilitas dan keselamatan diperoleh data
sebagai berikut: area berisiko keamanan belum diidentifikasi, terdapat laporan
kehilangan dari pasien dan pengunjung 5 kali dalam tahun 2019, terjadi 3
kejadian pasien terkunci di kamar mandi, ……

terdapat pelaporan kerusakan alat terutama peralatan laboratorium hamper


setiap bulan, ……..dst, dari hasil monitoring kepatuhan larangan merokok
terdapat laporan 5 karyawan dan
25 pengunjung merokok di lingkungan puskesmas, dan masing-masing telah
mendapat teguran langsung oleh petugas sekuriti.

Dengan memperhatikan data tersebut di atas, Puskesmas perlu menyusun


program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) untuk menyediakan
lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan masyarakat. .Dalam
pelaksanaan program MFK perlu ditetapkan petugas yang bertanggungjawab
terhadap program MFK. Untuk melaksanakan MFK maka perlu dilakukan
identifikasi dan pembuatan peta terhadap area - area berisiko yang meliputi :
a) Keselamatan dan keamanan b) Pengelolaan bahan dan limbah c) Manajemen
emergency (kedaruratan) d) Pengamanan kebakaran e) Alat kesehatan f) Sistem
utilisasi g) Pendidikan dan pelatihan petugas Sarana/ bangunan, prasarana,
peralatan Puskesmas, dan lingkungan fisik perlu dikelola untuk menyediakan
lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat.

Rencana program MFK perlu disusun setiap tahun dan diterapkan, yang
meliputi: a) Keselamatan dan keamanan. Keselamatan adalah suatu keadaan
tertentu dimana saat gedung, halaman/ground dan alat kesehatan tidak
menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, petugas dan pengunjung, dan
masyarakat
keamanan adalah proteksi/ perlindungan dari kehilangan, pengrusakan dan
kerusakan, kekerasan fisik, penerapan kodekode darurat atau akses serta
penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang. b) Pengelolaan bahan dan
limbah berbahaya dan beracun (B3), yang meliputi: penanganan, penyimpanan
dan penggunaan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan, dan limbah
bahan berbahaya dibuang secara aman. c) Manajemen emergency/
kedaruratan, yaitu tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan
emergency direncanakan dan efektif. d) Pengamanan kebakaran: Puskesmas
wajib melindungi properti dan penghuni dari kebakaran dan asap. e) Peralatan
Puskesmas: Peralatan Puskesmas dalam program MFK terdiri dari alat
kesehatan, perbekalan kesehatan lainnya, dan perlengkapan. Untuk
mengurangi risiko, peralatan Puskesmas dipilih, dipelihara dan digunakan
sesuai dengan ketentuan. f) Sistem utilitas meliputi sistem listrik bersumber
PLN, sistem air, sistem gas medis dan sistem pendukung lainnya seperti
generator (Genset), perpipaan air dipelihara untuk meminimalkan risiko
kegagalan pengoperasian, dan harus dipastikan tersedia 7 (tujuh) hari 24 ( dua
puluh empat ) jam g) Pendidikan petugas. •

Rencana tersebut dikaji, diperbaharui dan didokumentasikan yang


merefleksikan keadaan-keadaan terkini dalam lingkungan Puskesmas.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN


KHUSUS
a.Tujuan umum

Menjamin berfungsinya kenyamanan, keamanan, keselamatan dan


efisiensi fasilitas dan lingkungan puskesmas bagi pasien, pengunjung,
karyawan dan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.

b. Tujuan Khusus

1. Menjaga keamanan dan keselamatan fasilitas puskesmas


2. Menjamin terpelihara dan berfungsinya system utilitas di puskesmas
3. Menjamin terpelihara dna berfungsinya peralatan di puskesmas
4. Meningkatnya kesiagaan puskesmas dalam menghadapi bencana
5. Meningkatnya kesiagaan puskesmas dalam mencegah terjadinya
kebakaran dan kesiagaan jika terjadinya kebakaran
6. Terkelolanya B3 dan limbah B3 di puskesmas sesuai dengan peraturan
perundangan
7. Meningkatnya pemahaman seluruh karyawan terhadap pengelolaan
fasilitas dan keselamatan

IV. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Workshop Pengelolaan fasilitas dan keselamatan puskesmas,
dengan rincian kegiatan sebagai berikut:……(kalau diintegrasikan
dengan K3: Workshop K3 danMFK)
b. Penyusunan regulasi internal untuk MFK: kebijakan, panduan, dan
sop-sop terkait dengan MFK, dengan rincian kegiatan:
- Pertemuan penyusunan kebijakan, panduan, dan sop-sop

- Penandatanganan regulasi MFK


c. rogram Keamanan dan Keselamatan, dengan rincian kegiatan sebagai
berikut:……

d. Program Penanggulangan Bencana, dengan rincian kegiatan sebagai


berikut:……

e. Program Penanggulangan Kebakaran, dengan rincian kegiatan sebagai


berikut:……

f. Program pengelolaan B3 dan Limbah B3, dengan rincian kegiatan


sebagai berikut:……

g. Program Pemeliharaan system utilitas, dengan rincian kegiatan


sebagai berikut:……

h. Program pemeliharaan peralatan, , dengan rincian kegiatan sebagai


berikut:……

i. Edukasi pasien dan pengunjung tentang keselamatan, keamanan, dan


larangan merokok, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

j. Monitoring dan evaluasi, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

(kalau diintegrasikan dengan program K3: tambahkan:


- Pemeriksaan kesehatan berkala pada karyawan, dengan rincian
kegiatan sebagai berikut:…….

- Imunisasi karyawan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:….)

Analisa
1.Audit Fasilitas belum terlaksana sesuai jadwal yang ditentukan

2.Komunikasi dan koordinasi kurang efektif saat melakukan pengamanan


area renovasi dan pembangunan

3.Jika ada tumpahan belum ditangani sesuai dengan SOP yang ditetapkan

4.Kurangnya koordinasi antar pihak terkait dalam kajian risiko kebakaran


5.pengecekan alat-alat belum terlaksana secara menyeluruh

6.Uji coba peralatan medis sesuai ketentuan dan fungsi belum terlaksana
sesuai jadwa

V. PERMASALAHAN DAN
HAMBATAN A.
Permasalahan

1.sebagian program belum terimplementasi

2.sosialisasi tentang keselamatan dan keamanan untuk penyewa lahan


belum berjalan secara efektif

3.Monitoring kepatuhan badan independen belum terlaksanan secara


efektif dan terjadwal

4.Pemberian tanda dan label belum terlaksana secara baik dan


menyeluruh 6.Beberapa peralatan belum dilakukan uji fungsi
dst...

B.Hambatan
1..Komunikasi dan koordinasi antara pihak terkait belum optimal
2.Pelatihan dan sosialisasi belum dihadiri oleh semua pihak terkait.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
1.Program belum terlaksana seluruhnya
2.Peralatan dan fasilitas belum dipelihara secara teratur
3.Monitoring pelaksanaan program belum terlaksana
menyeluruh B.Saran
1.Meningkatkan koordinasi dan komunikasi efektif kepada pihak terkait
dengan mengadakan pertemuan rutin setiap 2minggu sekali
2.dst
VII. PENUTUP
Demikian laporan triwulan program MFK disusun sebagai tolak ukur
pencapaian pelaksanaan program. Besar harapan kami evaluasi ini dapat
digunakan sebagai perbaikan kinerja dan dasar menyusun program kerja
selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai