Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN

A. Alat dan Bahan

Gambar 8.3 Semen Gambar 8.4 Agregat halus

Gambar 8.4 Air Gambar 8.5 Agregat kasar

Gambar 8.6 Kerucut Abram Gambar 8.7 Cetokan


Gambar 8.8 Timbangan Ohaus Gambar 8.9 Cetakan Silinder

Gambar 8.10 Tempat adukan 8.11 Penumbuk


B. Langkah-Langkah
1. Siapkan alat dan bahan sesuai takaran yang telah dihitung dan ditentukan.
2. Tuang pasir, semen dan kerikil terlebih dahulu ke dalam wadah tempat
adukan kemudian aduk hingga semua tercampur dengan rata.

Gambar 8.12 Sememen, pasir dan kerikil diaduk hingga merata

3. Tuangkan air secara perlahan-lahan dan aduk hingga semua bahan


tercampur dengan sempurna.

Gambar 8.13 Pasir, kerikil, semen dan air diaduk hingga merata
4. Kemudian lakukan pengujian slump beton menggunakan kerucut abram.

Gambar 8.14 Pengujian slump menggunakan kerucut abram


5. Setelah melakukan pengujian slump masukkan beton segar kedalam wadah
cetakan silinder sebanyak 1/3 tinggi silinder campuran ditumbuk sebanyak
25 kali.

Gambar 8.15 Memasukan beton segar kedalam silinder


6. Lakukan langkah no.5 hingga silinder terisi penuh dengan beton segar.

Gambar 8.16 Silinder penuh dengan beton segar


7. Kemudian timbang silinder yang terisi penuh dengan beton segar.

Gambar 8.17 Menimbang berat beton segar dan silinder


8. Kemudian lakukan proses bleeding selama 30 menit.

Gambar 8.18 Proses Bleeding


9. Setelah melakukan proses bleeding , diamkan beton selama ± 24 jam.
10. Setelah beton mengering, keluarkan beton dari cetakan silinder kemudian
rendam di dalam air selama ±24 jam.

Gambar 8.19 Perendaman beton selama ± 24 jam

Anda mungkin juga menyukai