Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

PERCOBAAN 1: GERBANG LOGIKA

Anindita Putri Canina P.


22302241003
Pendidikan Fisika A 2022
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNY
Aninditaputri.2022@student.uny.ac.id

A. Tujuan Praktikum
1. Menyusun gerbang logika dari komponen diskrit.
2. Mengamati hubungan antara keadaan logik saluran masukan dan keluaran pada
gerbang logika yang tersusun dari komponen diskrit.
3. Mempelajari cara kerja gerbang logika yang tersusun dari komponen diskrit.
B. Hasil Data
1. Rangkaian Gerbang AND dan OR
a. Gerbang AND
Masukan Keluaran
A B Volt (V) LED
0 0 0.6 Mati
0 1 0.6 Mati
1 0 0.8 Mati
1 1 2.2 Nyala
b. Gerbang OR
Masukan Keluaran
A B Volt (V) LED
0 0 0 Mati
0 1 3.5 Nyala
1 0 4 Nyala
1 1 4 Nyala
2. Rangkaian Gerbang NOT
Keluaran
Masukan
Volt (V) LED
0 2.4 Nyala
1 0.6 Mati
3. Rangkaian Gerbang NAND dan NOR
a. Gerbang NAND
Masukan Keluaran
A B Volt (V) LED
0 0 2 Nyala
0 1 1.8 Nyala
1 0 1.8 Nyala
1 1 1.6 Mati
b. Gerbang NOR
Masukan Keluaran
A B Volt (V) LED
0 0 1.8 Nyala
0 1 1.8 Mati
1 0 1.6 Mati
1 1 0 Mati
C. Pembahasan
Gerbang logika adalah suatu rangkaian atau peralatan sederhana sebagai dasar
pembentuk dalam sistem digital yang memproses suatu kondisi sinyal masukan (input)
dan menghasilkan sinyal keluaran (output) dari logika tertentu (Rahman, 2020)
(Hidayat, 2014)(Inwoo, 2018). Beberapa gerbang logika di antaranya adalah gerbang
AND, OR, NOT, NAND, dan NOR yang masing-masing memiliki karakteristik dan
kegunaan tersendiri. Secara sederhana, cara kerja rangkaian-rangkaian gerbang logika
dapat dipahami melalui tabel kebenaran (truth table) yang berisi nilai input dan output
seharusnya dari rangkaian yang dibuat. Di mana tabel kebenaran memuat nilai 1, 0, dan
kondisi indikator tertentu. Hal ini sesuai dengan prinsip sistem digital yang hanya dapat
membaca kondisi biner 1 dan 0 (Prasetyo, dkk., 2022).
Guna mengetahui bagaimana cara merangkai gerbang logika dan melihat cara
kerjanya, dilakukanlah praktikum ini pada rangkaian AND, OR, NOT, NAND, dan
NOR dengan menggunakan arus input dari catu daya sebesar 5V, multimeter, dioda
(IN-4148), transistor (BC-107 atau 2N-3904), resistor, kapasitor, LED, breadboard,
dan kabel tusuk (kabel penghubung).
Percobaan pertama dilakukan dengan merangkai gerbang logika AND dan OR
yang sesuai dengan tabel teori kebenaran. Pada gerbang logika AND, kondisi LED
sebagai indikator rangkaian hanya menyala apabila mendapat sinyal masukan positif
(bernilai 1) dari masing-masing saluran masukan A & B dengan besar arus tegangan
bernilai 2.2 V. Akan tetapi, pada kondisi LED mati masih terdapat arus tegangan
bernilai 0.6 V. Pada rangkaian AND ini, hubungan antara keadaan logik 2 saluran
masukan (A dan B) dan keluaran (tegangan/kondisi LED) dapat dinyatakan dengan
kondisi bahwa LED hanya akan menyala hanya jika semua saklar dalam keadaan
tertutup. Dengan kata lain, gerbang logika AND menghasilkan output 1 hanya jika
semua inputnya adalah 1, jika ada satu atau lebih input 0 maka output akan menjadi 0.
Berbeda halnya dengan rangkaian gerbang logika OR. Meskipun hanya diberi
masukan dari salah satu saluran (A saja atau B saja) maupun keduanya (A dan B), LED
sebagai indikator dapat menyala. Hanya saja, nilai tegangan masuknya yang berbeda.
Saat diberi masukan hanya dari saluran B, nilai tegangan bernilai 3.1 V. Sementara,
baik hanya diberi masukan dari saluran A maupun keduanya (A dan B), nilai tegangan
4 V. LED hanya mati apabila tidak diberi masukan sama sekali dari kedua saluran (A
dan B). Dengan kata lain, gerbang logika OR menghasilkan output 1 jika setidaknya
salah satu inputnya adalah 1, hanya jika semua inputnya adalah 0 maka output akan
menjadi 0.
Percobaan kedua dilakukan dengan merangkai gerbang logika NOT yang
mendapat hasil sesuai dengan teori tabel kebenaran. Pada rangkaian gerbang logika ini,
kondisi LED sebagai indikator rangkaia berkebalikan dengan kondisi sinyal masuknya.
Di mana jika rangkaian tidak mendapat tegangan masukan (bernilai 0), maka LED
justru menyala dengan besar tegangan terukur bernilai 2 volt. Jika rangkaian mendapat
tegangan masukan (bernilai 1), maka LED justru padam dengan besar tegangan terukur
bernilai 1.6 volt. Pada rangkaian ini, hubungan antara keadaan logik 2 saluran masukan
(A dan B) dan keluaran (tegangan/kondisi LED) dapat dinyatakan dengan kondisi
bahwa LED hanya akan menyala jika saklar dalam keadaan terbuka (tersambung
dengan ground). Dengan kata lain, output (keluaran) gerbang logka NOT berkebalikan
dari inputnya.
Percobaan ketiga dilakukan dengan merangkai gerbang logika NAND dan
NOR. Hasil praktikum menyatakan adanya kesesuaian dengan teori tabel kebenaran
berdasar kondisi LED sebagai indikatornya, di mana NAND dan NOR memiliki hasil
keluaran yang berkebalikan.
Pada rangkaian NAND, kondisi LED sebagai indikator hanya mati saat
mendapat sinyal masukan positif (bernilai 1) dari kedua saluran masukan yaitu A & B
dengan besar arus tegangan bernilai 1.6 V, lebih kecil dibanding saat kondisi LED
menyala yaitu 2 (masukan 0 dan 0) dan 1.8 (masukan 0,1 dan 1,0). Pada rangkaian ini,
hubungan antara keadaan logik 2 saluran masukan (A dan B) dan keluaran
(tegangan/kondisi LED) dapat dinyatakan dengan kondisi bahwa LED hanya akan mati
jika saklar dalam keadaan tertutup (tidak tersambung dengan ground). Dengan kata
lain, gerbang logika NAND menghasilkan output 0 hanya jika semua inputnya adalah
1. Jika ada satu atau lebih input 0 maka output akan menjadi 1.
Sementara, pada rangkaian NOR, kondisi LED sebagai indikator justru hanya
menyala saat tidak mendapat sinyal masukan positif (bernilai 0) dari kedua saluran
masukan baik A atau B dengan besar arus tegangan bernilai 1.8 V. Pada rangkaian ini,
hubungan antara keadaan logik 2 saluran masukan (A dan B) dan keluaran
(tegangan/kondisi LED) dapat dinyatakan dengan kondisi bahwa LED hanya akan
menyala jika saklar dalam keadaan terbuka (tersambung dengan ground). Dengan kata
lain, gerbang logika NAND menghasilkan output 0 hanya jika semua inputnya adalah
1. Jika ada satu atau lebih input 0 maka output akan menjadi 1.
Dari hasil praktikum rangkaian 5 macam gerbang logika, ditemukan adanya
perbedaan tegangan dalam kondisi sama-sama menyala dengan saluran input yang
berbeda maupun saat mati.
Saat sama-sama dalam kondisi menyala, besar tegangan yang terdeteksi saat
awal pengukuran berbeda dengan tegangan input karena adanya resistor atau hambatan
yang berfungsi sebagai alat untuk membatasi besar arus masuk (Basri & Irfan, 2018)
Selain itu, nilai besar tegangan yang terdeteksi juga dapat berubah lebih kecil
dikarenakan salah satu sifat resistor internal LED yang akan membatasi arus yang
mengalir (Hadi, 2019).
Saat LED berada dalam keadaan mati, tegangan tetap dapat terdeteksi meski
dalam jumlah yang sangat kecil dikarenakan adanya karakteristik semikonduktor pada
LED yang mana dalam keadaan tertentu, muatan bisa bergerak dengan sangat sedikit
tegangan, menghasilkan arus bocor (Rahayu, 2018) yang menjadi salah satu kendala
yang dapat dijumpai selama praktikum. Untuk itu, diperlukan pengecekan antar
komponen dan ketelitian mengamati pedoman rangkaian sebelum pelaksanaan
praktikum agar didapat hasil yang sesuai menurut tabel kebenaran, seperti referensi
yang bisa diakses pada berbagai situs online seperti cerdika.
D. Kesimpulan
1. Gerbang logika pada komponen diskrit yaitu gerbang logika AND, OR, NOT,
NAND, dan NOR telah berhasil tersusun dan terbentuk dengan komponen diskrit
seperti yang akan tertera pada lampiran di bawah.
2. Hubungan antara keadaan logik saluran masukan dan keluaran pada gerbang logika
yang tersusun dari komponen diskrit pada tiap rangkaian gerbang logika adalah:
• Gerbang logika AND: LED hanya akan menyala hanya jika semua saklar
dalam keadaan tertutup.
• Gerbang logika OR: Jika setidaknya satu komponen dalam keadaan tertutup,
maka LED hanya akan menyala.
• Gerbang logika NOT: LED hanya akan menyala jika saklar dalam keadaan
terbuka (tersambung dengan ground).
• Gerbang logika NAND: LED hanya akan mati jika saklar dalam keadaan
tertutup (tidak tersambung dengan ground).
• Gerbang logika NOR: LED hanya akan menyala jika saklar dalam keadaan
terbuka (tersambung dengan ground).
3. Cara kerja gerbang logika yang tersusun dari komponen diskrit pada tiap rangkaian
gerbang logika adalah:
• Gerbang logika AND: Menghasilkan output 1 hanya jika semua inputnya
adalah 1, jika ada satu atau lebih input 0 maka output akan menjadi 0.
• Gerbang logika OR: Menghasilkan output 1 jika setidaknya salah satu
inputnya adalah 1, hanya jika semua inputnya adalah 0 maka output akan
menjadi 0.
• Gerbang logika NOT: Output (keluaran) gerbang logka NOT berkebalikan
dari inputnya. Jika input 1 maka output 0 dan jika input 0 maka output 1.
• Gerbang logika NAND: Menghasilkan output 0 hanya jika semua inputnya
adalah 1. Jika ada satu atau lebih input 0 maka output akan menjadi 1.
• Gerbang logika NOR: Menghasilkan output 0 hanya jika semua inputnya
adalah 1. Jika ada satu atau lebih input 0 maka output akan menjadi 1.
E. Daftar Pustaka
Hadi, R. (2019). Prototipe Penerapan RFID Untuk Pintu Dan Lampu Rumah Berbasis
Arduino (Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).
Hidayat. (2014). Gerbang Logika. Dipetik Agustus 27, 2023, dari
https://repository.unikom.ac.id/62471/1/sesi%203%20gerbang%20logika.pdf
Ilma Yulia Basri, D. I. (2018). Komponen Elektronika. Padang, Sumatra Barat ,
Indonesia: Sukabina Press. Dipetik Agustus 29, 2023, dari
http://repository.unp.ac.id/19179/1/KOMPONEN%20ELEKTRONIKA%20D
EDI%20IRFAN.pdf
Inwoo, U. (2018). Sistem Komputer. Diambil kembali dari academia.edu:
https://www.academia.edu/8202096/BAB_II_GERBANG_LOGIKA_DASAR
Prasetio, B. H., Setiawan, E., Widasari, E. R., Budi, A. S., Syauqy, D., Ichsan, M. H.
H., ... & Nugroho, A. (2022). Sistem Digital: Teori dan Aplikasi. Universitas
Brawijaya Press.
Rahayu, S. (2018). Penggunaan LED dalam teknologi Li-Fi. Diambil kembali dari
academia.edu:
https://www.academia.edu/29523986/Penggunaan_LED_dalam_teknologi_Li
_Fi
Rahman, T. (2020). Teori Dasar Digital (Gerbang Logika). Universitas Esa Unggul.
Ranggaku. (2023, Februari 27). Diambil kembali dari Cerdika:
https://cerdika.com/gerbang-logika/
Lampiran
Gerban Masuka
g Skema Rangkaian n Rangkaian
Logika A B
0 0

0 1

AND
1 0

1 1
0 0

0 1

OR
1 0

1 1

NOT

1
0 0

0 1

NAND
1 0

1 1

0 0

NOR

0 1
1 0

1 1

Anda mungkin juga menyukai