Anda di halaman 1dari 55

Percobaan-1

RANGKAIAN ANALOG PEMBANGUN GERBANG LOGIKA


( Oleh : Sumarna, Jur-dik Fisika, FMIPA, UNY )

Tujuan :

1. Menyusun gerbang logika dari komponen diskrit,


2. Mengamati hubungan antara keadaan logik saluran masukan dan keluaran
pada gerbang logika yang tersusun dari komponen diskrit,
3. Mempelajari cara kerja gerbang logika yang tersusun dari komponen diskrit.

Alat-alat :

Catu daya (5 volt, 500 mA), multimeter, diode (IN-4148), transistor (BC-107
atau 2N-3904), resistor, kapasitor, LED, breadboard, kabel tusuk.

Langkah-langkah Percobaan :

a. Rangkaian Gerbang AND dan OR

Dengan alat dan bahan/komponen yang tersedia, susunlah rangkaian gerbang logika
OR dan AND seperti tampak pada gambar berikut (kedua rangkaian di bawah ini
untuk sementara jangan dirusak) :

+ 5 volt
IN 4148 IN 4148 5k6
A Y A Y

B B LED
5k6 LED

Gerbang AND Gnd


Gerbang OR Gnd

Dengan voltmeter, ukurlah tegangan pada saluran keluaran (Y) atau amati gejala
(nyala/padam) yang terjadi pada LED, berdasarkan variasi keadaan pada saluran

1
masukan (A dan B). Cara memberikan variasi keadaan pada saluran masukan adalah
dengan menghubungkan saluran masukan ke + 5 volt untuk keadaan logik 1 atau
menghubungkannya ke Gnd untuk mendapatkan keadaan logik 0. Hasil pengamatan
tersebut, masukkan ke dalam tabel berikut :

Gerbang AND Gerbang OR


Masukan Keluaran (Y) Masukan Keluaran (Y)
A B Volt LED A B Volt LED
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 1 0
1 1 1 1

b. Rangkaian Gerbang NOT (Inverter)

Dengan alat dan bahan/komponen yang tersedia, susunlah rangkaian gerbang logika
NOT (Inverter) seperti tampak pada gambar berikut (rangkaian di bawah ini untuk
sementara jangan dirusak) :

+ 5 volt
2k2
Y
5k6
A BC
107 LED
5k6

Gnd

Dengan voltmeter, ukurlah tegangan pada saluran keluaran (Y) atau amati gejala
(nyala/padam) yang terjadi pada LED, berdasarkan variasi keadaan pada saluran
masukan (A). Cara memberikan variasi keadaan pada saluran masukan adalah
dengan menghubungkan saluran masukan ke + 5 volt untuk keadaan logik 1 atau
menghubungkannya ke Gnd untuk keadaan logik 0. Hasil pengamatan tersebut,
masukkan ke dalam tabel berikut :

2
Keluaran (Y)
Masukan (A) Volt LED
0
1

c. Rangkaian Gerbang NAND dan NOR

Jika saluran keluaran (Y) gerbang logika AND dihubungkan langsung ke saluran
masukan (A) gerbang logika NOT (Inverter) maka akan diperoleh gerbang logika
baru yang dikenal sebagai berbang logika NAND. Dengan memanfaatkan kedua
rangkaian (AND dan NOT) yang telah dibuat, susunlah gerbang logika NAND
sebagaimana tampak pada gambar berikut :

+ 5 volt
2k2
5k6 Y
5k6
A BC
107 LED
B 5k6

IN 4148 Gnd

Dengan voltmeter, ukurlah tegangan pada saluran keluaran (Y) atau amati gejala
(nyala/padam) yang terjadi pada LED, berdasarkan variasi keadaan logik pada
saluran masukan (A dan B). Cara memberikan variasi keadaan logik pada saluran
masukan adalah dengan menghubungkannya ke + 5 volt untuk mendapatkan keadaan
logik 1 atau menghubungkannya ke Gnd untuk keadaan logik 0. Hasil pengamatan
tersebut, masukkan ke dalam tabel berikut :

Masukan Keluaran (Y)


A B Volt LED
0 0
0 1
1 0
1 1

3
Jika saluran keluaran (Y) gerbang logika OR dihubungkan langsung ke saluran
masukan (A) gerbang logika NOT (Inverter) maka akan diperoleh gerbang logika
baru yang dikenal sebagai berbang logika NOR. Dengan memanfaatkan kedua
rangkaian (OR dan NOT) yang telah dibuat, susunlah gerbang logika NOR
sebagaimana tampak pada gambar berikut :

+ 5 volt

IN 4148 2k2
A Y
5k6
B BC
107 LED
5k6 5k6

Gnd

Dengan voltmeter, ukurlah tegangan pada saluran keluaran (Y) atau amati gejala
(nyala/padam) yang terjadi pada LED, berdasarkan variasi keadaan logik pada
saluran masukan (A dan B). Cara memberikan variasi keadaan logik pada saluran
masukan adalah dengan menghubungkannya ke + 5 volt untuk mendapatkan keadaan
logik 1 atau menghubungkannya ke Gnd untuk keadaan logik 0. Hasil pengamatan
tersebut, masukkan ke dalam tabel berikut :

Masukan Keluaran (Y)


A B Volt LED
0 0
0 1
1 0
1 1

Dari setiap tabel pengamatan pada masing-masing percobaan yang telah dilakukan,
bandingkanlah hasil pengamatan tersebut dengan hasil yang diperoleh secara teoritis.

4
Percobaan
GERBANG LOGIKA DASAR
(Oleh : Sumarna, Fisika FMIPA UNY)

Tujuan :

1. Membiasakan mengenali letak dan fungsi pin (kaki) pada IC gerbang logika
dasar.
2. Memahami cara kerja gerbang logika dasar.
3. Menyusun suatu unit rangkaian dari gerbang logika dasar sedemikian hingga
membentuk suatu sistem rangkaian dengan fungsi tertentu.

Alat-alat :

Catu daya (5V, 500 mA), multimeter, LED, beberapa IC seri 7408, 7404,
7432, 7400, 7402, 7486, 74LS266, resistor dan kabel-kabel penghubung.

Langkah-langkah Percobaan :

Bentuk, posisi dan fungsi pin (kaki) dari IC seri 7408 (gerbang AND 2-masukan)
adalah sebagai berikut :

14 13 12 11 10 9 8

Vcc A4 B4 O4 A3 B3 O3
Vcc : + 5 volt
7408 Gnd : tanah
A1 B1 O1 A2 B2 O2 Gnd

1 2 3 4 5 6 7

dengan Ai adalah masukan pertama pada gerbang yang ke-i


Bi adalah masukan ke dua pada gerbang yang ke-i
Oi adalah keluaran pada gerbang yang ke-i.

1
Pasanglah IC pada soket yang sesuai. IC seri 7408 berisi empat gerbang AND dan
dalam percobaan ini hanya digunakan satu gerbang. Pilihlah satu gerbang sedemikian
hingga membentuk rangkaian dengan fungsi seperti berikut ini :

Ai
Oi ke indikator LED atau voltmeter
Bi

Ukurlah tegangan keluaran (Oi ) atau amati gejala yang terjadi pada indikator LED
berdasarkan variasi masukan pada Ai dan Bi. Variasi pada masukan adalah
pemberian tegangan pada saluran masukan, yakni dikenai tegangan + 5 volt (dengan
tanda 1) atau dihubungkan ke Gnd (dengan tanda 0). Kemudian masukkan data
pengamatan itu ke dalam tabel di bawah ini :

Masukan Keluaran
A B Tegangan (Volt) Keadaan LED
0 0
0 1
1 0
1 1

Untuk gerbang OR dengan IC seri 7432 (gerbang OR 2-masukan), maka bentuk,


letak dan fungsi dari kaki-kakinya (pin) adalah sebagai berikut :

14 13 12 11 10 9 8

Vcc A4 B4 O4 A3 B3 O3
Vcc : + 5 volt
7432 Gnd : tanah
A1 B1 O1 A2 B2 O2 Gnd

1 2 3 4 5 6 7

2
dengan Ai adalah masukan pertama pada gerbang yang ke-i
Bi adalah masukan ke dua pada gerbang yang ke-i
Oi adalah keluaran pada gerbang yang ke-i.

Pasanglah IC pada soket yang sesuai. IC seri 7432 berisi empat gerbang OR dan
dalam percobaan ini hanya digunakan satu gerbang. Pilihlah satu gerbang sedemikian
hingga membentuk rangkaian dengan fungsi seperti berikut ini :

Ai
Oi ke indikator LED atau voltmeter
Bi

Ukurlah tegangan keluaran (Oi) atau amati gejala yang terjadi pada indikator LED
berdasarkan variasi masukan pada Ai atau Bi. Pada gerbang OR variasinya adalah Ai
atau Bi dihubungkan dengan +5 volt (dengan tanda 1) ataupun dihubngkan dengan
Gnd (dengan tanda 0). Kemudian masukkan data pengamatan itu ke dalam tabel di
bawah ini :

Masukan Keluaran
A B Tegangan (Volt) Keadaan LED
0 0
0 1
1 0
1 1

Sedangkan gerbang NOT dengan IC seri 7404 (gerbang NOT atau INVERTER),
maka bentuk, letak dan fungsi dari kaki-kakinya (pin) adalah tampak pada gambar
berikut :

3
14 13 12 11 10 9 8
Vcc A6 O6 A5 O5 A4 O4
Vcc : + 5 volt
7404 Gnd : tanah
A1 O1 A2 O2 A3 O3 Gnd

1 2 3 4 5 6 7

dengan Ai adalah masukan pertama pada gerbang yang ke-i


Oi adalah keluaran pada gerbang yang ke-i.

Pasanglah IC pada soket yang sesuai. IC seri 7404 berisi enam gerbang NOT dan
dalam percobaan ini hanya digunakan satu gerbang. Pilihlah satu gerbang sedemikian
hingga membentuk rangkaian dengan fungsi seperti berikut ini :

Ai Oi ke indikator LED atau voltmeter

Ukurlah tegangan keluaran (Oi) atau amati gejala yang terjadi pada indikator LED
berdasarkan variasi masukan pada Ai. Pada rangkaian NOT variasinya adalah Ai
dihubungkan dengan +5 volt (dengan tanda 1) atau dihubngkan dengan Gnd (dengan
tanda 0). Kemudian masukkan data pengamatan itu ke dalam tabel di bawah ini :

Masukan Keluaran (Oi)


A Tegangan (Volt) Keadaan LED
0
1

4
Untuk gerbang logika berikutnya (NAND, NOR, EX-OR, dan EX-NOR) sebenarnya
dapat disusun dari gerbang logika dasar (AND, OR, dan NOT). Misalkan gerbang
NAND dapat disusun dari gerbang AND dan NOT, demikian seterusnya. Tetapi pada
percobaan berikut digunakan gerbang logika yang telah dikemas dalam betuk IC.

Untuk gerbang NAND dengan IC seri 7400 (gerbang NAND 2-masukan), maka
bentuk, letak dan fungsi dari kaki-kakinya (pin) adalah sebagai berikut :

14 13 12 11 10 9 8
Vcc A4 B4 O4 A3 B3 O3
Vcc : + 5 volt
7400 Gnd : tanah
A1 B1 O1 A2 B2 O2 Gnd

1 2 3 4 5 6 7

dengan Ai adalah masukan pertama pada gerbang yang ke-i


Bi adalah masukan ke dua pada gerbang yang ke-i
Oi adalah keluaran pada gerbang yang ke-i.

Pasanglah IC pada soket yang sesuai. IC seri 7400 berisi empat gerbang NAND dan
dalam percobaan ini hanya digunakan satu gerbang. Pilihlah satu gerbang sedemikian
hingga membentuk rangkaian dengan fungsi seperti berikut ini :

Ai
Oi ke indikator LED atau voltmeter
Bi

Ukurlah tegangan keluaran (Oi ) atau amati gejala yang terjadi pada indikator LED
berdasarkan variasi masukan pada Ai dan Bi. Variasi masukannya adalah pemberian
tegangan pada saluran masukan, yakni dikenai tegangan + 5 volt (dengan tanda 1)

5
atau dihubungkan ke Gnd (dengan tanda 0). Kemudian masukkan data pengamatan
itu ke dalam tabel di bawah ini :

Masukan Keluaran
A B Tegangan (Volt) Keadaan LED
0 0
0 1
1 0
1 1

Untuk gerbang NOR dengan IC seri 7402 (gerbang NOR 2-masukan), maka bentuk,
letak dan fungsi dari kaki-kakinya (pin) adalah sebagai berikut :

14 13 12 11 10 9 8
Vcc O4 B4 A4 O3 B3 A3
Vcc : + 5 volt
7402 Gnd : tanah
O1 B1 A1 O2 B2 A2 Gnd

1 2 3 4 5 6 7

atau

14 13 12 11 10 9 8

O4 B4 A4 Gnd A3 B3 O3
Vcc : + 5 volt
7402 Gnd : tanah
A1 B1 O1 Vcc O2 B2 A2

1 2 3 4 5 6 7

dengan Ai adalah masukan pertama pada gerbang yang ke-i


Bi adalah masukan ke dua pada gerbang yang ke-i
Oi adalah keluaran pada gerbang yang ke-i.

6
Pasanglah IC pada soket yang sesuai. IC seri 7402 berisi empat gerbang NOR dan
dalam percobaan ini hanya digunakan satu gerbang. Pilihlah satu gerbang sedemikian
hingga membentuk rangkaian seperti berikut ini :

Ai
Oi ke indikator LED atau voltmeter
Bi

Ukurlah tegangan keluaran (Oi ) atau amati gejala yang terjadi pada indikator LED
berdasarkan variasi masukan pada Ai dan Bi. Pada rangkaian NOR variasinya adalah
Ai atau Bi dihubungkan dengan +5 volt (dengan tanda 1) ataupun dihubngkan
dengan Gnd (dengan tanda 0). Kemudian masukkan data pengamatan itu ke dalam
tabel di bawah ini :

Masukan Keluaran
A B Tegangan (Volt) Keadaan LED
0 0
0 1
1 0
1 1

Untuk gerbang EX-OR dengan IC seri 7486 (gerbang EX-OR 2-masukan), maka
bentuk, letak dan fungsi dari kaki-kakinya (pin) adalah sebagai berikut :

14 13 12 11 10 9 8
Vcc A4 B4 O4 A3 B3 O3
Vcc : + 5 volt
7486 Gnd : tanah
A1 B1 O1 A2 B2 O2 Gnd

1 2 3 4 5 6 7

7
dengan Ai adalah masukan pertama pada gerbang yang ke-i
Bi adalah masukan ke dua pada gerbang yang ke-i
Oi adalah keluaran pada gerbang yang ke-i.

Pasanglah IC pada soket yang sesuai. IC seri 7486 berisi empat gerbang EX-OR dan
dalam percobaan ini hanya digunakan satu gerbang. Pilihlah satu gerbang sedemikian
hingga membentuk rangkaian dengan fungsi seperti berikut ini :

Ai
Oi ke indikator LED atau voltmeter
Bi

Ukurlah tegangan keluaran (Oi) atau amati gejala yang terjadi pada indikator LED
berdasarkan variasi masukan pada Ai atau Bi. Pada gerbang EX-OR variasinya
adalah Ai atau Bi dihubungkan dengan +5 volt (dengan tanda 1) ataupun
dihubungkan dengan Gnd (dengan tanda 0). Kemudian masukkan data pengamatan
itu ke dalam tabel di bawah ini :

Masukan Keluaran
A B Tegangan (Volt) Keadaan LED
0 0
0 1
1 0
1 1

Untuk gerbang EX-NOR dengan IC seri 74LS266 (gerbang EX-NOR 2-masukan),


maka bentuk, letak dan fungsi dari kaki-kakinya (pin) adalah sebagai berikut :

8
Pasanglah IC pada soket yang telah tersedia. IC seri 74LS266 berisi empat gerbang
EX-NOR dan dalam percobaan ini hanya digunakan satu gerbang. Pilihlah satu
gerbang sedemikian hingga membentuk rangkaian dengan fungsi seperti berikut ini :

Ai
Oi ke indikator LED atau voltmeter
Bi

Jika belum tersedia IC 74LS266, susunlah gerbang EX-NOR dari satu gerbang EX-
OR (IC seri 7486) dan satu gerbang NOT (IC seri 7404) yang telah dipelajari pada
bagian depan. Bentuk susunan EX-NOR tersebut adalah :

Ai
Oi ke indikator LED atau voltmeter
Bi

Ukurlah tegangan keluaran (Oi) atau amati gejala yang terjadi pada indikator LED
berdasarkan variasi masukan pada Ai atau Bi. Pada gerbang EX-NOR variasinya
adalah Ai atau Bi dihubungkan dengan +5 volt (dengan tanda 1) ataupun
dihubungkan dengan Gnd (dengan tanda 0). Kemudian masukkan data pengamatan
itu ke dalam tabel di bawah ini :

Masukan Keluaran
A B Tegangan (Volt) Keadaan LED
0 0
0 1
1 0
1 1

9
Sebenarnya ada IC yang dapat dimanfaatkan sebagai gerbang EX-OR ataupun
sebagai gerbang EX-NOR. IC tersebut adalah seri 74135. Informasi selengkapnya
mengenai IC tersebut dapat dilihat pada buku TTL Data Book.

Dari setiap tabel pada masing-masing gerbang atau kombinasi (rangkaian ) gerbang
dasar di atas, bandingkanlah hasil pengamatan tersebut dengan hasil yang diperoleh
secara teoritis. Kesimpulan apa yang dapat diperoleh setelah melakukan
perbandingan tadi ?

10
Percobaan

RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DASAR DAN KOMPARATOR


(Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY)

Tujuan :

1. Membiasakan mengenali letak dan fungsi pin (kaki) pada IC gerbang logika.
2. Menyusun unit rangkaian logika kombinasional dari gerbang-gerbang logika
dasar sedemikian hingga membentuk suatu sistem rangkaian dengan fungsi
tertentu.
3. Memahami cara kerja rangkaian logika kombinasional.

Alat-alat :

Catu daya (5V, 500 mA), multimeter, LED, resistor, beberapa IC dengan seri
7400, 7402, 7404, 7408, 7432, 7485, dan kabel penghubung.

Langkah-langkah Percobaan :

Dengan memanfaatkan gerbang-gerbang logika dasar yang telah dipelajari pada


percobaan sebelumnya, susunlah suatu rangkaian seperti berikut, dan selanjutnya
amatilah efek keluarannya (out) berdasarkan variasi pada masukan A, B, C dan D.
Hasil pengamatan tersebut segera masukkan ke dalam tabel pengamatan (Format
tabel dirancang sendiri). Adapun rangkaian yang harus disusun adalah :

A Y A Y

A Y A Y

B B

1
A Y A
B B Y

A
B
Y

A
B Y
C
D

Berdasarkan tabel pada masing-masing rangkaian (kombinasi) gerbang dasar di atas,


bandingkanlah hasil pengamatan tersebut dengan hasil yang diperoleh secara
teoritis. Kesimpulan apa yang dapat diperoleh setelah melakukan perbandingan tadi.

Selanjutnya, buatlah suatu rangkaian komparator (pembanding) satu bit dengan


menggunakan gerbang logika dasar seperti yang telah dipelajari sebelumnya. Salah
satu rangkaian komparator satu bit adalah sebagai berikut :

O1

A
B
O2

O3

2
Ukurlah tegangan keluaran Oi (dengan i = 1, 2, 3) atau amati gejala yang terjadi pada
indikator LED yang terpasang pada setiap Yi berdasarkan variasi nilai masukan pada
A atau B. Kemudian data pengamatan itu masukkan ke dalam tabel berikut :

O1 O2 O3
A B
LED Volt LED Volt LED Volt
0 0
0 1
1 0
1 1

Rangkaian komparator dengan cacah bit yang lebih besar semakin rumit. Tetapi telah
tersedia rangkaian komparator dalam bentuk IC, salah satunya adalah 7485. IC
tersebut merupakan komparator 4 bit (A = A3A2A1A0 dan B = B3B2B1B0). Bentuk,
posisi dan fungsi pin (kaki) dari IC seri 7485 adalah sebagai berikut :

16 15 14 13 12 11 10 9
Vcc A3 B2 A2 A1 B1 A0 B0
Vcc : + 5 volt
7485 Gnd : tanah
B3 IA<B IA=B IA>B OA>B OA=B OA<B
Gnd
1 2 3 4 5 6 7 8

Pilihlah 10 pasang nilai untuk A (A3A2A1A0 ) dan B (B3B2B1B0) secara acak,


kemudian amati keadaan pada keluaran komparator (pin 5, 6 dan 7). Format tabel
pengamatan seperti pada komparator satu bit, hanya masukan A dan B masing-
masing 4 bit. Bandingkan hasilnya dengan proses pembandingan A dan B tersebut
yang dikerjakan secara manual.

3
Percobaan

RANGKAIAN PENJUMLAH BINER


( Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY )

Tujuan :

1. Mengenal cara kerja rangkaian penjumlah (adder) biner,


2. Dapat menyusun rangkaian penjumlah Half Adder dan Full Adder dari
gerbang-gerbang logika,
3. Menggunakan IC 4-Bit Binary Full Adder dan sejenisnya sebagai komponen
rangkaian penjumlah biner.

Alat-alat :

Catu daya (5V, 500 mA), multimeter, LED, resistor, beberapa IC dengan seri
7408, 7432, 7483, 7486, dan kabel penghubung.

Langkah-langkah Percobaan :

Dengan memanfaatkan gerbang EX-OR (7486) dan gerbang AND (7408) buatlah
rangkaian Half Adder seperti gambar berikut :

A
OS
B OS dan OC dihubungkan ke
indikator LED atau voltmeter
OC

Ukurlah tegangan keluaran OS dan OC atau amatilah gejala yang terjadi pada
indikator LED berdasarkan variasi masukan pada A dan B. Kemudian masukkan
data pengamatan itu ke dalam tabel di bawah ini :

1
OS OC
A B
Volt LED Volt LED
0 0
0 1
1 0
1 1

Susunlah 2 (dua) rangkaian Half Adder seperti di atas dengan tambahan gerbang OR
(7432) sedemikian hingga membentuk rangkaian Full Adder berikut ini :

Ci

OS
A
OS dan OC dihubungkan ke
B indikator LED atau voltmeter
OC

OC

Ukurlah tegangan keluaran OS dan OC atau amatilah gejala yang terjadi pada
indikator LED berdasarkan variasi masukan pada Ci , A dan B. Kemudian
masukkan data pengamatan itu ke dalam tabel di bawah ini :

OS OC
Ci A B
Volt LED Volt LED

Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst.

2
Untuk menjumlahkan bilangan biner 4-bit dapat digunakan IC seri 7483 (4-Bit
Binary Full Adder) yang letak dan fungsi setiap pinnya (kaki) dapat dicermati pada
gambar berikut ini :

16 15 14 13 12 11 10 9

B3 O3 CO Ci Gnd B0 A0 O0
Vcc : + 5 volt
7483 Gnd : tanah
A3 O2 A2 B2 Vcc O1 B1 A1

1 2 3 4 5 6 7 8

Ukurlah tegangan keluaran Oi dengan i = 0,1,2,3 dan CO atau amatilah gejala yang
terjadi pada indikator LED berdasarkan variasi masukan pada Ci , Ai dan Bi. Jika
variasi masukan terlalu banyak, pilihlah 10 (sepuluh) masukan yang berbeda.
Kemudian masukkan data pengamatan itu ke dalam tabel di bawah ini :

Masukan Keluaran
A B O
Ci A3 A2 A1 A0 B3 B2 B1 B0 O3 O2 O1 O0 CO

dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst.

Dari setiap tabel baik pada kombinasi (rangkaian) gerbang maupun chips 7483 di
atas, bandingkanlah hasil pengamatan tersebut dengan hasil yang diperoleh secara
teoritis. Kesimpulan apa yang dapat diperoleh setelah melakukan perbandingan tadi ?

3
Percobaan

PENGUBAH SANDI (ENCODER) BCD KE PERAGA 7-SEGMEN


( Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY )

Tujuan :

1. Mengenal cara kerja dari peraga 7-segmen


2. Mengenal cara kerja rangkaian pengubah sandi (decoder) BCD ke peraga 7-
segmen
3. Dapat menyusun rangkaian pengubah sandi BCD ke peraga 7-segmen dari
beberapa komponen yang diperlukan.
4. Menggunakan IC BCD to Seven Segment Decoder maupun Peraga 7-Segmen
dan sejenisnya menjadi rangkaian yang dapat mengubah sandi BCD ke peraga 7-
segmen.

Alat-alat :

Catu daya (5V, 500 mA), multimeter, LED, resistor, beberapa IC dengan
seri 7404, 7447/7448, peraga 7-segmen (Anoda bersama atau Katoda bersama), dan
kabel-kabel penghubung.

Langkah-langkah Percobaan :

Untuk IC seri 7447/7448 (BCD To Seven Segment \ Decoder), maka bentuk, letak
dan fungsi dari kaki-kakinya (pin) adalah \ sebagai berikut :

16 15 14 13 12 11 10 9
Vcc f g a b c d e
Vcc : + 5 volt
7447 Gnd : tanah
A B LT BI/RBO RBI C D Gnd
1 2 3 4 5 6 7 8

1
Keluaran pada IC 7447 akan aktif apabila berlogika rendah. Oleh karena itu, jika
menggunakan IC 7447 sebagai dekoder, maka peraga 7-segmennya menggunakan
jenis anoda bersama (Commond anoda) atau kaki-kaki keluarannya sebelum
dihubungkan dengan peraga 7-segmen harus terlebih dahulu dilewatkan pada
INVERTER (7404) agar logika yang diterima peraga sesuai bila digunakan peraga
jenis katoda bersama. Tetapi bila digunakan dekoder lain seperti 7448, maka
INVERTER tidak diperlukan lagi bila menggunakan peraga jenis katoda bersama.
Jadi keluaran dari 7448 langsung dihubungkan ke kaki-kaki peraga yang sesuai
setelah dilewatkan pada resistor pembatas arus. Keadaan kaki-kaki IC 7448 adalah
sebagai berikut :

16 15 14 13 12 11 10 9
Vcc f g a b c d e
Vcc : + 5 volt
7448 Gnd : tanah
A B LT BI/RBO RBI C D Gnd
1 2 3 4 5 6 7 8

Ukurlah tegangan keluaran a,b,c,d,e,f, dan g pada 7447/7448, atau amatilah gejala
yang terjadi pada indikator LED (berperan sebagai peraga 7-segmen) atau segmen-
segmen pada peraga 7-segmen berdasarkan variasi masukan pada A, B, C dan D (ada
16 variasi). Kaki-kaki LT , BI / RBO , dan RBI dalam percobaan ini dipasang pada
keadaan logika tinggi. Kemudian masukkanlah data pengamatan itu ke dalam tabel
di bawah ini :

2
Masukan Keluaran
A B C D a b c d e f g Desimal

dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst. dst.

Apabila decoder 7447/7448 dihubungkan dengan peraga 7-segmen, maka skema


rangkiannya dapat dilihat pada gambar berikut ini :

A a
B b
C c
D 7448 d
e
f
g

Selanjutnya adalah mengulangi percobaan seperti di atas tetapi untuk nilai LT ,


BI / RBO , dan RBI yang bervariasi. Carilah pengaruh nilai pada LT , BI / RBO , dan

RBI terhadap tampilan pada peraga 7-segmen. Berdasarkan hasil pengamatan


bandingkanlah hasilnya dengan hasil yang diperoleh secara teoritis. Kesimpulan apa
yang dapat diperoleh setelah melakukan perbandingan tadi ?

3
Percobaan
FLIP-FLOP (MULTIVIBRATOR BISTABIL)
( Oleh : Sumarna, Prodi Fisika, FMIPA, UNY )

Tujuan :

1. Mempelajari cara kerja berbagai rangkaian flip–flop


2. Membuat rangkaian flip-flop dari gerbang logika dasar
3. Mempelajari tabel kebenaran suatu rangkaian flip-flop.

Alat-alat :

Catu daya (5V, 500 mA), multimeter, LED, IC seri 7400, 7404, 7408, 7476, 7474
dan kabel-kabel penghubung.

Langkah-langkah Percobaan :

A. Rangkaian Flip-flop RS

Susunlah rangkaian flip-flop RS seperti tampak pada gambar berikut :

S A
Q

Ck

Q
R B

Hubungkan terminal keluaran Q dan Q masing-masing dengan indikator LED. Ukurlah

tegangan S dan R dalam keadaan terlepas. Ukur juga tegangan pada Q dan Q , dan amati
gejala yang terjadi pada indikator LED berdasarkan variasi masukan pada S, R dan Ck.
Variasinya adalah S, R, dan Ck dihubungkan ke Vcc (1) dan/atau ground (0). Kemudian
masukkan data pengamatan itu ke dalam tabel berikut :

1
S R Q Q
0 0
0 1
1 0
1 1

B. Rangkaian Flip-Flop D

Susunlah rangkaian flip-flop D seperti tampak pada gambar berikut :

D A
Q

Ck

Q
B

Hubungkan terminal keluaran Q dan Q masing-masing dengan indikator LED. Ukurlah

tegangan D dalam keadaan terlepas. Ukurlah tegangan pada Q dan Q , atau amati gejala
yang terjadi pada indikator LED berdasarkan variasi masukan pada D. Variasinyan adalah
D dihubungkan dengan Vcc atau Gnd. Dalam hal ini masukan Ck dihubungkan dengan
Vcc. Kemudian masukkan data pengamatan itu ke dalam tabel berikut :

Keluaran
D Mula-mula Baru
Q Q Q Q

2
C. Rangkaian Flip-Flop JK

Susunlah rangkaian flip-flop JK tampak pada gambar berikut ini :

J S

Ck

K R

Hubungkan terminal keluaran Q dan Q masing-masing dengan indikator LED. Ukurlah

tegangan J dan K dalam keadaan terlepas. Ukurlah tegangan pada Q dan Q , atau amati
gejala yang terjadi pada indikator LED berdasarkan variasi masukan pada J dan K.
Variasinya adalah J atau K dibiarkan terlepas atau dihubungkan dengan Gnd. Dalam
keadaan ini masukan Ck dihubungkan dengan Vcc. Kemudian masukkan data pengamatan
itu ke dalam tabel berikut :

Keluaran
Masukan Mula-mula Keadaan
J K Q Q S R

Selanjutnya ambillah FF-JK dan FF-D yang telah dikemas dalam suatu IC-7476 dan IC-
7474 serta selidikilah tabel kebenarannya dengan cara sebagai berikut :
a. Susunlah rangkaian FF-JK seperti gambar di bawah ini :

3
Pr
J Q

Ck

K Q
Cr

b. Masukkan Ck = 0, Jn = 0, Kn = 0 dan Qn = 0. Untuk mengenakan keadaan logik Qn


= 0, pasanglah Pr = 1 dan Cr = 0 selanjutnya berikan Pr = Cr = 1. Sedang untuk Q n
= 1, berikan Pr = 0 dan Cr = 1 diikuti dengan Pr = Cr = 1. Catat Qn dan Qn ,
selanjutnya berikan Ck = 1 kemudian sentuhkan sesaat Ck dengan Gnd (Ck = 0
sesaat) dan catat Qn+1. Ulangi langkah tersebut untuk seterusnya sesuai dengan
tabel berikut :

Langkah Ck Jn Kn Qn Qn Qn+1
1 1 0 0 0
2 1 0 0 1
3 1 0 1 0
4 1 0 1 1
5 1 1 0 0
6 1 1 0 1
7 1 1 1 0
8 1 1 1 1

Selidiki untuk Ck = 0 !

c. Susunlah rangkaian FF-JK seperti gambar di bawah ini :

4
Pr
D Q

Ck

Q
Cr

d. Masukkan Ck = 0, Dn = 0, dan Qn = 0. Untuk mengenakan keadaan logik Qn = 0,


pasanglah Pr = 1 dan Cr = 0 selanjutnya berikan Pr = Cr = 1. Sedang untuk Qn = 1,
berikan Pr = 0 dan Cr = 1 diikuti dengan Pr = Cr = 1. Catat Q n dan Qn , kemudian
berikan Ck = 1 dan sentuhkan Ck ke Gnd sesaat (Ck = 0 sesaat), catat Qn+1. Ulangi
langkah tersebut untuk seterusnya sesuai dengan tabel berikut :

Langkah Ck Dn Qn Qn Qn+1
1 1 0 0
2 1 0 1
3 1 1 0
4 1 1 1

Selidiki untuk Ck = 0 !

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh, buatlah laporan seperti biasanya,
tetapi jangan lupa untuk menyertakan hal-hal berikut ini :
1. Kesesuaian antara tabel kebenaran teoritis dengan tabel kebenaran hasil pengamatan
untuk suatu jenis FF
2. Cara kerja setiap jenis FF.

5
Percobaan
PENCACAH (COUNTER)
( Oleh : Sumarna, Dep-Dik Fisika, FMIPA, UNY )

Tujuan :
1. Mempelajari cara kerja pencacah biner sinkron dan tak sinkron,
2. Merealisasikan pencacah biner sinkron dan tak sinkron dengan flip-flop JK,
3. Membuktikan tabel kebenaran pencacah biner sinkron dan tak sinkron.

Alat-alat Percobaan :

Catu daya dc +5 volt, IC-7408, IC-7476, IC-7400, resistor, saklar SPDT,


papan rangkaian (breadboard), multimeter, LED, kabel-kabel penghubung.

Langkah-langkah Percobaan :

Pencacah Biner Tak Sinkron

Wujudkanlah rangkaian berikut pada papan rangkaian yang telah tersedia (matikan dahulu
sumber dayanya) menggunakan dua buah IC-7476, IC1 digunakan untuk FFA dan FFB,
dan setengah dari IC2 digunakan sebagai FFC (ingat IC-7476 berisi dua JKFF). Angka-
angka pada gambar menunjukkan nomor pin dari IC. Untuk IC-7476 pin 5 adalah Vcc
(+5 volt dc) dan pin 13 adalah GDN (tanah).

QA QB QC
QA J QA J QA J
15 4 11 9 15 4
Ck Ck Ck
FFA 1 FFB 6 FFC 1
K K K
Cr 16 Cr 12 Cr 16
Reset 3 8 3

Masukan : Detak

Hubungkan Reset dan Input pada generator bit (saklar yang keluarannya dapat diatur 0
atau 1), sedangkan QA, QB, QC pada indikator LED. Aturlah mula-mula Reset = 1, clock

1
= 0 dan kemudian hidupkan sumber daya. Resetlah pencacah dengan mengubah input reset
sebentar ke 0 sehingga semua input 0. Masukkanlah pulsa input sebanyak 8 kali dan
cacat keadaan dari QA QB QC pada setiap pulsa input masuk. Satu pulsa input diperoleh
dengan mengubah input ke 1 sebentar kemudian 0 lagi. Lakukan percobaan ini sebanyak
2 atau 3 kali dan hasil dari masing-masing percobaan masukkan ke tabel berikut.

Pulsa Masukan ke QA QB QC
0
1
2
3
4
5
6
7

Pencacah Biner Sinkron

Wujudkanlah rangkaian berikut pada papan rangkaian yang telah tersedia (matikan dahulu
sumber dayanya) menggunakan :
Dua buah IC-7476, IC1 digunakan untuk FFA dan FFB, dan setengah dari IC2 digunakan
sebagai FFC (ingat IC-7476 terdiri dari dua JKFF). Angka-angka pada gambar
menunjukkan nomor pin dari IC. Untuk IC-7476 pin 5 adalah Vcc (+5 volt dc) dan pin 13
adalah GDN (tanah). Sebuah IC-7408 yang digunakan sebagai gerbang AND. Pin 14
dihubungkan ke Vcc (+5 volt dc) dan pin 7 ke GND.

QA QB QC
QA J 4 3 QA J QA J
2 9 15 4
15 11
Ck 1 Ck Ck
1 FFB 6 FFC 1
FFA
K K 12 K
Cr Cr Cr 16
16
8 3
Reset 3

Masukan : Detak

2
Hubungkan Reset dan Input pada generator bit (saklar yang keluarannya dapat diatur 0
atau 1), sedangkan QA, QB, QC pada indikator LED. Aturlah mula-mula Reset = 1, clock
= 1 dan kemudian hidupkan sumber daya. Resetlah pencacah dengan mengubah input reset
sebentar ke 0 sehingga semua input 0. Masukkanlah pulsa input sebanyak 8 kali dan cacat
keadaan dari QA QB QC pada setiap pulsa input masuk. Satu pulsa input diperoleh dengan
mengubah input ke 1 sebentar kemudian 0 lagi. Lakukan percobaan ini sebanyak 2 atau 3
kali dan hasil dari masing-masing percobaan masukkan ke tabel berikut.

Pulsa Masukan ke QA QB QC
0
1
2
3
4
5
6
7

3
Percobaan
REGISTER (PENCATAT)
( Oleh : Sumarna, Dep-dik Fisika, FMIPA, UNY )

Tujuan :
1. Mengenal beberapa jenis register.
2. Menyusun rangkaian register.
3. Mempelajari cara kerja register.

Alat-alat Percobaan :
Catu daya (+ 5 volt), sumber detak (clock), LED, IC-7476, IC-7404, IC-7408,
IC-7474, IC-7400, IC-7495) breadboard, kabel penghubung, dan pembentuk
bit (saklar anti debouncing).

Langkah-langkah Percobaan :

A. Paralel In - Paralel Out (PIPO)

1. Susunlah rangkaian register seperti gambar berikut pada breadboard. Putuskan


lebih dahulu hubungan dengan catu daya. Rangkaian berikut terdiri dari 2 buah IC-
7474 (Flip-flop D), sebuah IC-7408 (gerbang AND), 4 buah LED dan sumber
detak (saklar).
2. Hubungkan keluaran Q0, Q1, Q2, dan Q3 masing-masing dengan LED. Setelah
rangkaian diyakini benar, hubungkan dengan catu daya dan hidupkan ! Saluran
OE (Output Enable) mula-mula dihubungkan ke gnd (keadaan logik 0). Catat
keadaan logik awal dari keluaran Q0, Q1, Q2, dan Q3 ketika OE dikenai keadaan 1
sesaat. Masukkan sembarang data 4 bit (misal D3D2D1D0 = 1011) pada saluran
D0, D1, D2, dan D3. Kemudian masukkan pulsa detak saluran pulsa geser dengan
mengubah sebentar keadaan yang semula 0 menjadi 1 dan kembalikan ke 0 lagi.
3. Keluarkan data dengan mengatur OE pada keadaan logik 1. Nilai data yang keluar
dapat diamati pada LED keluaran dan catatlah keadaan tersebut dengan urutan Q3
Q2 Q1 Q0.

1
D3 D Q3
Q3
Ck

D2 D Q2
Q2
Ck

D1 D Q1
Q1
Ck

D0 D Q0
Q0
Ck
Pulsa geser

OE

Gambar : Register Paralel In Paralel Out (PIPO).

4. Ulangi percobaan di atas (langkah 2 dan 3) dengan data lain sebanyak 4 kali lagi,
dan tuliskan hasil pengamatan tersebut pada tabel berikut !

Masukan Keluaran
No.
D3 D2 D1 D0 Q3 Q2 Q1 Q0
1 1 0 1 1
2
3
4
5

2
B. Serial In - Paralel Out (SIPO)

1. Susunlah rangkaian register seperti gambar berikut pada breadboard. Putuskan


lebih dahulu hubungan dengan catu daya. Rangkaian berikut terdiri dari 2 buah IC-
7474 (Flip-flop D), sebuah IC-7408 (gerbang AND), 4 buah LED dan sumber
detak (saklar).
Q3 Q2 Q1 Q0

OE

D Q3 D Q2 D Q1 D Q0
Serial In
Ck Ck Ck Ck

Pulsa geser

Gambar : Register Serial In Paralel Out (SIPO).

2. Hubungkan keluaran Q0, Q1, Q2, dan Q3 masing-masing dengan LED. Setelah
rangkaian diyakini benar, hubungkan dengan catu daya dan hidupkan ! Saluran
OE (Output Enable) mula-mula dihubungkan ke gnd (keadaan logik 0). Catat
keadaan logik awal dari keluaran Q0, Q1, Q2, dan Q3 ketika OE dikenai keadaan 1
sesaat. Masukkan sembarang data 4 bit secara serial (misal 1011) pada saluran
masukan. Kemudian masukkan pulsa detak pada saluran pulsa geser dengan
mengubah sebentar keadaan yang semula 0 menjadi 1 dan kembalikan ke 0 lagi.
3. Keluarkan data dengan mengatur OE pada keadaan logik 1. Nilai data yang keluar
dapat diamati pada LED keluaran dan catatlah keadaan tersebut dengan urutan Q3
Q2 Q1 Q0.
4. Ulangi percobaan di atas (langkah 2 dan 3) dengan data lain sebanyak 4 kali lagi,
dan tuliskan hasil pengamatan tersebut pada tabel berikut !

3
Masukan pada detak Keluaran
No.
1 2 3 4 Q3 Q2 Q1 Q0
1
2
3
4
5

C. Serial In - Serial Out (SISO)

1. Susunlah rangkaian register seperti gambar berikut pada breadboard. Putuskan


lebih dahulu hubungan dengan catu daya. Rangkaian berikut terdiri dari 2 buah IC-
7474 (Flip-flop D), sebuah IC-7408 (gerbang AND), sebuah LED, dan sumber
detak (saklar).

Serial In
D Q3 D Q2 D Q1 D Q0

Ck Ck Ck Ck Serial Out

OE
Pulsa geser

Gambar : Register Serial In Serial Out (SISO).

2. Hubungkan saluran keluaran dengan LED. Setelah rangkaian diyakini benar,


hubungkan dengan catu daya dan hidupkan ! Saluran OE (Output Enable) mula-
mula dihubungkan ke gnd (keadaan logik 0). Catat keadaan logik awal dari
keluaran ketika OE dikenai keadaan 1 sesaat. Masukkan sembarang data 4 bit
secara serial (misal 1011) pada saluran masukan. Kemudian masukkan pulsa
detak pada saluran pulsa geser dengan mengubah sebentar keadaan yang semula 0
menjadi 1 dan kembalikan ke keadaan 0 lagi.

3. Keluarkan data dengan mengatur OE pada keadaan logik 1. Nilai data yang keluar
dapat diamati pada LED keluaran secara serial dan catatlah keadaan tersebut
secara serial.

4
4. Ulangi percobaan di atas (langkah 2 dan 3) dengan data lain sebanyak 4 kali lagi,
dan tuliskan hasil pengamatan tersebut pada tabel berikut !

Masukan pada detak Keluaran pada detak


No.
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5

D. Paralel In - Serial Out (PISO)

1. Susunlah rangkaian register seperti gambar berikut pada breadboard. Putuskan


lebih dahulu hubungan dengan catu daya. Rangkaian berikut terdiri dari 2 buah IC-
7474 (Flip-flop D), sebuah IC-7400 (gerbang NAND), sebuah LED dan sumber
detak (saklar).
P3 P2 P1 P0

IE

Pr Pr Pr Pr
D Q3 D Q2 D Q1 D Q0
Serial Out
Ck Ck Ck Ck
Cr Cr Cr Cr
Reset
r

Pulsa geser
Gambar : Register Paralel In Serial Out (PISO)

2. Hubungkan saluran keluaran dengan LED. Setelah rangkaian diyakini benar,


hubungkan dengan catu daya dan hidupkan ! Saluran IE (Input Enable) mula-
mula dihubungkan ke gnd (keadaan logik 0). Catat keadaan logik awal dari
keluaran ketika Reset dikenai keadaan 0 sesaat. Masukkan sembarang data 4 bit
(misal P3P2P1P0 = 1011) pada saluran P0, P1, P2, dan P3. Kemudian ubah IE
sebentar ke keadaan 1.

5
3. Selanjutnya masukkan pulsa detak ke saluran pulsa geser secara serial dengan
mengubah sebentar keadaan yang semula 0 menjadi 1 sebanyak 3 kali. Amati dan
catat nilai/keadaan LED pada keadaan awal dan pada setiap kali pulsa detak
dimasukkan.
4. Ulangi percobaan di atas (langkah 2 dan 3) dengan data lain sebanyak 4 kali lagi,
dan tuliskan hasil pengamatan tersebut pada tabel berikut !

Masukan Keluaran pada detak


No.
P3 P2 P1 P0 0 1 2 3
1 1 0 1 1
2
3
4
5

Catatan :

IC-7474 (Flip-flop D) dapat digantikan dengan IC-7476 (Flip-flop JK) dan IC-7404
(gerbang NOT) dengan konfigurasi sebagai berikut :

Pr Pr
D Q J Q

Ck Ck

Q K Q
Cr Cr

E. IC- Register

Dengan sejumlah informasi berikut, selidikilah rangkaian register di dalam IC-7495 (4


bit right/left shift register). Penyelidikannya meliputi transfer data baik secara serial
maupun paralel dan geser data baik ke kiri maupun ke kanan. Susunlah tabel untuk
mencatat hasil penyelidikan tersebut.

6
6 2 3 4 5 14
PE P0 P1 P2 P3 Vcc

9 CP1

8 CP2 7495
1 Ds

Q0 Q1 Q2 Q3 Gnd

13 12 11 10 7

CP1 : Masukan detak serial


CP2 : Masukan detak paralel
Ds : Masukan data serial
P0 – P3 : Masukan data paralel
PE : Masukan Paralel Enable (aktif HIGH)
Q0 – Q3 : Keluaran paralel

Ketika PE HIGH, CP2 enable dan memungkinkan terjadinya transfer data paralel dari

masukan P0 - P3 ke keluaran Q0 – Q3. Ketika PE LOW, CP1 enable dan memungkinkan


transfer data dari masukan serial (Ds) ke Q0 dan menggeser data berturut-turut dari Q0
ke Q1, dari Q1 ke Q2 dan dan dari Q2 ke Q3. Geser kiri dilakukan dengan cara
menghubungkan Q3 ke P2, Q2 ke P1, dan Q1 ke P0, serta mengoperasikan IC tersebut
dalam mode paralel (PE dalam keadaan HIGH).

7
PERCOBAAN
PENGENALAN MIKROPROSESOR MPF-I

( Oleh : Sumarna, Dep_Dik Fisika, FMIPA, UNY)

Percobaan ini akan memperkenalkan MPF-I Z80 dan memahami cara


menggunakannya, mempelajari berbagai register dalam MPF-I, serta memahami operasi
aritmatik dan logik dalam kaitannya dengan register flag (status register).

Register pada MPF-I

Register merupakan tempat untuk menyimpan data meskipun sangat terbatas,


sehingga register memiliki sifat yang sama dengan RAM (Random Access Memory).
Data yang tersimpan di dalam register setiap saat dapat diubah dan dibaca. Di dalam
sistem mikroprosesor terdapat beberapa jenis register antara lain :
a. Register 8 bit yang memiliki kemampuan untuk menyimpan data 8 bit atau 1 byte.
b. Register 16 bit yang memiliki kemampuan untuk menyimpan data 16 bit atau 2
byte.
Berdasarkan penggunaannya, register 8 bit dipisahkan menjadi 2 kelompok, yaitu
Register Utama dan register alternatif. Kelompok register utama bersifat identik dengan
kelompok register alternatif, tetapi yang boleh digunakan setiap saat hanya salah satu
kelompok saja. Dengan kata lain kelompok register itu tidak boleh digunakan bersama-
sama. Register utama terdiri dari :
1. Register Akumulator atau register A
a. sekedar untuk menyimpan data 1 byte,
b. data pada register A dapat dikenai operasi aritmatik ,
c. data pada register A dapat dikenai operasi logik,
d. lintas data antar komponen penunjang harus disinggahkan terlebih dahulu pada
register A baru kemudian dikirim ke tujuan.
2. Register Flag atau register F
Register flag merupakan register pembantu terhadap operasi aritmatik dan logik.
Bentuk bantuannya berupa menyimpan tanda keadaan (status) bilamana terjadi

1
carry, non carry, borrow, zero, dan parity/overflow. Letak definisi dan simpan
keadaan flag (status) pada register F adalah sebagai berikut :

Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit 0


S Z - H - P/V N C

dengan S : sign
Z : zero
H : half carry
P/V : parity/overflow
N : non carry
C : carry

Register untuk penggunaan umum (general purpose) terdiri dari :


1. Register B (8 bit) dan register C (8 bit) yang dapat dipasangkan menjadi register
BC (16 bit),
2. Register D (8 bit) dan register E (8 bit) yang dapat dipasangkan menjadi register
DE (16 bit),
3. Register H (8 bit) dan register L (8 bit) yang dapat dipasangkan menjadi register
HL (16 bit).

Register B, C, D, E, H, dan L dapat digunakan secara umum, masing-masing berupa


register 8 bit yang bebas dioperasikan sediri-sendiri. Isi setiap register itu dapat
dioperasikan secara aritmatik dan logik terhadap register A. Selain itu, register-register
tersebut dapat dioperasikan berpasangan seperti di atas (BC, DE, dan HL) dan tidak
boleh membentuk pasangan lain (BD, CE, DL, EH dll.). Register umum memiliki sifat
sebagai berikut :
a. Sekedar untuk menyimpan data 1 byte,
b. Isinya dapat dikutipkan dari satu register ke register lainnya,
c. Isinya dapat dioperasikan secara aritmatik atau logik terhadap isi register A,
d. Dapat dioperasikan dalam register berpasangan sehingga mampu menyimpan data 2
byte,
e. Sebagai pencatat address,

2
f. Register HL dapat berfungsi sebagai akumulator untuk operasi aritmatik 16 bit.

Selain register di atas, ada beberapa jenis register lain untuk penggunaan khusus, yaitu :
1. Register Interupsi atau register I yang besarnya 8 bit khusus untuk melayani
keperluan operasi interupsi (penyelaan),
2. Register Memory Refresh atau register R yang besarnya 8 bit khusus untuk
melayani keperluan operasi dynamic memory refresh.
3. Register indeks IX atau register IX,
4. Register indeks IY atau register IY,
5. Register Stack Pointer atau register SP
Stack adalah memori tempat menyimpan isi register 16 bit yang berkaitan dengan
operasi penyimpanan PUSH dan operasi pengambilan POP. Selain itu register SP
merupakan pencatat address stack dan memiliki sifat menunjuk ke address memori,
dan memiliki sifat yang berbeda dengan penunjuk address memori lainnya. Operasi
register SP selalu berkaitan dengan operasi PUSH dan POP, di mana opersi ini
khusus menyimpan dan mengambil isi register BC, DE, HL, IX, IY, dan register AF
di stack.
6. Register Program Counter atau register PC.

Modus Pengalamatan pada Pemrograman

1. Pengalamatan Tersirat
Address data tidak perlu disebutkan karena sudah tersirat pada instruksi tersebut.
Contoh : NEG mengubah isi register A menjadi negatif,
CPL komplemenkan isi dari register A.
2. Pengalamatan Dekat
Dalam pengalamatan ini nilai data disebutkan dalam instruksi.
Contoh : LD A, 05H isi register A dengan bilangan 05 H
LD BC,1200H isi pasangan register BC dengan bilangan 1200 H.
3. Pengalamatan Tidak Langsung
Dalam modus ini data terletak pada alamat yang tersimpan di suatu pasangan
register.
Contoh : LD HL, 1200H isi pasangan register HL dengan bilangan 1200H

3
LD B,(HL) isi register B dengan data pada address yang
ditunjukkan oleh register HL.
Misalkan pada address 1200H berisi data 06H, maka regsiter B akan
berisikan data yang berupa bilangan 06H tersebut.

4. Pengalamatan Berindeks
Pada mikroprosesor Z80 terdapat 2 buah register berindeks yaitu register IX dan IY
yang masing-masing berukuran 16 bit dan berguna untuk menunjukkan suatu data
pada lokasi address tertentu.
Contoh : LD IX,1200H isi regiater IX dengan bilangan 1200H
LD (IX + 5),02H isi memori pada lokasi IX+5 yakni 1205H dengan
data yang berupa bilangan 02 H.

Operasi Aritmatik

Pada dasarnya hanya ada 5 macam operasi aritmatik yang dapat dilaksanakan
oleh mikroprosesor Z80. Operasi aritmatik tersebut meliputi penjumlahan,
pengurangan, tambah satu, kurang satu, dan membandingkan. Operasi
penjumlahan ada 2 macam yaitu ADD dan ADC (penjumlahan dengan carry-nya).
Operasi pengurangan juga ada 2 macam yaitu SUB dan SBC (pengurangan dengan
carry-nya). Selain itu dapat dibedakan operasi 8 bit dengan operasi 16 bit. Untuk operasi
8 bit salah satu datanya harus berada pada register A (akumulator). Mnemonic dan arti
simbol operasi 8 bit adalah sebagai berikut :
ADD A,s : A  A+s
ADC A,s : A  A + s + cy
SUB A,s : A  A–s
SBC A,s : A  A – s – cy
INC s : s  s+1
DEC s : s  s–1
CP s : A – s di mana harga A tetap
Keterangan
s : register A, B, C, D, E, H, l, n, (HL), (IX + d), (IY + d).
n : data 8 bit langsung
cy : carry.
Sedangkan mnemonic dan arti simbol pada operasi 16 bit adalah sebagai berikut :
ADD HL,ss : HL  HL + ss
ADC HL,ss : HL  HL + ss + cy

4
SBC HL,ss : HL  HL – ss – cy
ADD IX,pp : IX  IX + pp
ADD IY,rr : IY  IY + rr
INC tt : tt  tt + 1
DEC tt : tt  tt – 1

Keterangan
ss : untuk BC, DE, SP, HL
pp : untuk BC, DE, SP, IX
rr : untuk BC, DE, SP, IY
tt : untuk semua register 16 bit.

Operasi Logik

Operasi logik di dalam mikroprosesor Z80 terdiri dari AND, OR, NOT, dan
XOR yang tabel kebenarannya dapat dirangkum kembali sebagai berikut :

A B AND OR XOR A NOT


0 0 0 0 0
0 1 0 1 1 0 1
1 0 0 1 1
1 1 1 1 0 1 0

Contoh program operasi aritmatik dan logik adalah sebagai berikut :


1800 06 1F LD B, 1FH isikan 1FH ke register B
1802 48 LD C, B kutip isi register B ke register C
1803 3E 01 LD A, 01H isikan 01H ke register A
1805 80 ADD A, B isi register B dijumlahkan dengan isi register A
dan hasilnya disimpan pada register A,
(A = 1F + 01 = 20H)
1806 E6 0F AND 0FH isi register A di-AND-kan dengan) 0FH dan
hasilnya disimpan pada register A,
(A = 20H AND 0FH = 0H)
1808 04 INC B isi register B ditambah 1 dan hasilnya disimpan
pada register B, (B = 1FH + 1 = 20H).

Dari program di atas jika dilihat isi registernya masing-masing akan seperti pada
keterangan program. Selain itu dapat juga dilihat pengaruhnya terhadap isi register

5
flagnya setelah terjadi operasi aritmatik atau logik, yaitu dengan melihat harga-harga
yang ada pada masing-masing bit dari register F (flag). Setelah terjadi operasi aritmatik
dan logik pada program di atas maka register flag yang terpengaruh adalah sebagai
berikut :

Setelah operasi S Z - H - P/V N C


ADD A, B 0 0 - 1 - 0 0 0
AND 0F H 0 1 - 1 - 1 0 0
INC B 0 0 - 1 - 0 0 0

Setelah terjadi operasi aritmatik ADD maka register F yang terpengaruh adalah S, Z, H,
V, C. Sehingga setelah terjadi operasi ADD A, B tersebut di atas dapat dijabarkan
sebagai berikut :
S=0 : tidak terjadi perubahan tanda (hasilnya adalah positif)
Z=0 : hasilnya tidak nol
H=1 : terjadi half carry (terjadi carry pada bit 4 dalam register A)
V=0 : pada operasi tersebut tidak terjadi overflow
C=0 : tidak terjadi carry.

Setelah terjadi operasi logik AND 0FH, maka isi register F dapat dijabarkan sebagai
berikut :
S = 0 : tidak terjadi perubahan tanda
Z = 1 : hasilnya sama dengan nol
P = 1 : paritasnya ganjil.

Setelah terjadi operasi INC B, maka isi register F dapat dijabarkan sebagai berkut :
S=0 : tidak terjadi perubahan tanda (hasilnya positif)
Z=0 : hasilnya tidak sama dengan nol
H=1 : terjadi half carry (terjadi carry pada bit 4 dalam register A)
V=0 : pada operasi tersebut tidak terjadi overflow.

6
PERCOBAAN
TRANSFER DATA

Oleh : Sumarna, Dep_Dik Fisika, FMIPA, UNY

Percobaan ini akan memperkenalkan dan membiasakan diri dengan konsep dasar
serta fungsi suatu instruksi transfer data. Selain itu juga melatih menuliskan,
memasukkan dan menjalankan perogram dalam bahasa mesin. Data ditransfer dari
sumber ke tujuan dalam satuan 8 bit (1 byte) atau 16 bit (2 byte). Instruksi seperti LD,
LDA, MOV, POP, PUSH dan lain-lain dapat digunakan untuk keperluan transfer data.
Instruksi yang banyak digunakan adalah LD. Suatu instruksi LD mencakup 2 operand
(data yang akan diproses). Operand pertama menunjukkan lokasi tempat data akan
disimpan (pada memori atau register), yang disebut sebagai operand tujuan. Operand ke
dua menunjukkan lokasi asal data yang ditransfer, yang disebut sebagai operand
sumber. Operand sumber dapat berupa data langsung. Kemungkinan arah transfer data
dapat dirangkum sebagai berikut (pada mikroprosesor Z80) :

1. Register Register LD A,B LD HL,BC


2. Register Memori LD A,(HL) POP AF
3. Register Data LD A,25H LD HL,125H
4. Memori Register LD (HL),A PUSH BC
5. Memori Memori LDD LDIR
6. Memori Data LD (HL),25H

Percobaan 2.1 :

Tulislah program dalam bentuk mnemonic dan kemudian dalam bahasa mesin untuk
memasukkan data ke dalam register dengan ketentuan A = 0, B = 1, C = 2, D = 3, E
= 4, H = 5, L = 6. Gunakan instruksi LD 8 bit untuk setiap kali mentransfer data 1
byte. Ikutilah langkah-langkah berikut :

1
a. Tulislah program dalam bentuk mnemonic untuk men-set register-register di atas.
Instruksi terakhir adalah RST 38H yang akan mengembalikan kendali
mikroprosesor pada program monitor setelah menjalankan seluruh program.
b. Dengan menggunakan tabel instruksi LD 8 bit, terjemahkan mnemonic di atas ke
dalam bahasa mesin dengan address awal pada 1800H. Tuliskan address yang benar
untuk setiap instruksi.
c. Masukkan program dalam bahasa mesin itu ke dalam MPF-I (Z80), dan periksa isi
dalam setiap address yang dilibatkan (yang tersimpan dalam memori), dan jalankan
program tersebut.
d. Periksalah isi setiap register (tekan tombol REG) apakah sudah sesuai dengan yang
diprogramkan. Jika masih ada kesalahan ulangi dari langkah-langkah di atas.
e. Tabel untuk menuliskan program percobaan 1.1 :

Address Bahasa Mnemonic Keterangan


Memory Mesin

1800H 3E00 LD A,00 Isilah register A dengan data 00H

1802H 0601 LD B,01 Isilah register B dengan data 01H

1804H 0E02 LD C,02 Isilah register C dengan data 02H

1806H 1603 LD D,03 Isilah register D dengan data 03H

1808H 1E04 LD E,04 Isilah register E dengan data 04H

180AH 2605 LD H,05 Isilah register H dengan data 05H

180CH 2E06 LD L,06 Isilah register L dengan data 06H

180EH FF RST 38H Kembali ke Program Monitor

Percobaan 2.2 :

Tulislah program dalam bentuk mnemonic dan kemudian dalam bahasa mesin untuk
memasukkan data ke dalam register dengan ketentuan B = 12, C = 34, D = 56, E = 78,
H = 9, L = A. Gunakan instruksi LD 16 bit untuk setiap kali mentransfer data 2 byte.
Ikutilah langkah-langkah berikut :

2
a. Tulislah program dalam bentuk mnemonic untuk men-set register-register di atas.
Instruksi terakhir adalah RST 38H yang akan mengembalikan kendali
mikroprosesor pada program monitor setelah menjalankan seluruh program.
b. Dengan menggunakan tabel instruksi LD 16 bit, terjemahkan mnemonic di atas ke
dalam bahasa mesin dengan address awal pada 1820H. Tuliskan address yang benar
untuk setiap instruksi.
c. Masukkan program dalam bahasa mesin itu ke dalam MPF-I (Z80), dan periksa isi
dalam setiap address yang dilibatkan (yang tersimpan dalam memori), set PC pada
address 1820H dan jalankan program tersebut.
d. Periksalah isi setiap register (tekan tombol REG) apakah sudah sesuai dengan yang
diprogramkan. Jika masih ada kesalahan ulangi dari langkah-langkah di atas.
e. Tabel untuk menuliskan program percobaan 1.2 :

Address Bahasa Mnemonic Keterangan


Memory Mesin

1820H 013412 LD BC,3412H Isilah register BC dengan data 1234H

1823H 117856 LD DE,5678H Isilah register DE dengan data 5678H

1826H 210A09 LD HL,090AH Isilah register HLdengan data 090AH

1829G FF RST 38H Kembali ke Program Monitor

Catatan :
Suatu data 16 bit terdiri dari 2 byte. Byte berorde tinggi berada pada address memori
yang lebih tinggi, sedangkan byte berorde rendah berada pada address memori yang
lebih rendah. Misalkan data 16 bit 1234H disimpan pada address dari 1820H hingga
1821H dengan ilustrasi sebagai berikut :

Data 16 bit Isi Memori Address Memori

12 34 byte berorde rendah 34 1820H (address lebih rendah)


byte berorde tinggi 12 1821H (address lebih tinggi).

3
Percobaan 2.3 :

Buatlah program untuk menghapus isi memori pada address 1850H hingga
186FH. Jika digunakan instruksi LD 8 bit untuk mentransfer setiap data ke tujuan
masing-masing, maka akan diperlukan 32 (20H) kali pelaksanaan transfer data. Program
tersebut akan lebih efisien bila digunakan metode loop. Digunakan register B sebagai
pencacah loop. Set register B = 20H sebelum pelaksanaan program loop. Register HL
digunakan sebagai penunjuk address memori dan set register HL = 1850H sebagai
address awal. Kemudian HL ditambah dengan 1 (increment INC HL) dan B dikurangi
dengan 1 (decrement DEC B) untuk setiap loop. Jika B = 0 (berarti semua loop telah
dilaksanakan) dan jika sebaliknya (B  0) maka loop diulangi lagi. Gunakan tabel
berikut untuk merancang program tersebut !

Address Bahasa Label Mnemonic Keterangan


Mesin

1800H 0620 LD B,20H Set pencacah loop B = 20H

1802H 215018 LD HL,1850H Set alamat awal memori yang akan


dihapus isinya
1805H AF XOR A Kosongkan A

1806H 77 LOOP LD (HL),A Kosongkan address memori yang


ditunjuk oleh HL
1807H 23 INC HL Tambah HL dengan 1

1808H 05 DEC B Kurangi B dengan 1

1809H 20FB JR NZ,LOOP Jika B  0, kembali ke LOOP

180BH FF RST 38H Kembali ke program monitor

Setelah dilengkapi, masukkan program di atas ke dalam MPF-I dan kemudian jalankan.
Periksa apakah isi address dari 1850H hingga 186FH telah terhapus (nol) atau kosong.
Jika terjadi kesalahan, periksalah sekali lagi dan ulangi langkah-langkah pengosongan
suatu lokasi memori seperti di atas.

4
Percobaan 2.4 :

Rancanglah suatu program dalam bahasa mesin untuk men-set address memori
dari 1840H hingga 184FH berturut-turut dengan data 0, 1, 2, 3, 4, … F. Petunjuk :
Ubahlah pencacah loop dan nilai address awalnya. Register A ditambah dengan 1 pada
loop berikutnya. Setelah itu, masukkan program rancangan tersebut ke MPF-I untuk
kemudian dijalankan. Periksa apakah isi dari suatu lokasi memori yang dimaksud telah
sesuai dengan rancangannya. Jika belum, ulangi hingga berhasil. Tabel berikut dapat
digunakan sebagai penuntun untuk perancangan program.

Address Bahasa Label Mnemonic Keterangan


Mesin

1800H 0610 LD B,10H Set pencacah loop B = 10H

1802H 214018 LD HL,1840H Set alamat awal memori yang akan


dihapus isinya
1805H 3E00 LD A,00 Set agar A = 0

1807H 77 LOOP LD (HL),A Kosongkan address memori yang


ditunjuk oleh HL
1808H 3C INC A Tambah A dengan 1

1809H 23 INC HL Tambah HL dengan 1

180AH 05 DEC B Kurangi B dengan 1

180BH 20FA JR NZ,LOOP Jika B  0, kembali ke LOOP

180DH FF RST 38H Kembali ke program monitor

5
PERCOBAAN
INSTRUKSI ARITMATIK DAN LOGIK

(Oleh : Sumarna, Depdik Fisika, FMIPA, UNY)

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membiasakan diri dengan berbagai
instruksi aritmatik dan logik serta menjelaskan tentang status flag. Instruksi aritmatik 8
bit dan operasi logik dalam CPU-Z80 dilaksanakan pada register akumulator A.
Register-register A, B, C, D, E, H, dan L dapat digunakan sebagai operand (besaran
hitungan) bersama-sama dengan register A. Setelah suatu operasi aritmatik atau logik
selesai dilaksanakan, hasilnya akan disimpan pada register A dan beberapa status flag
(Carry, Overflow, Change Sign, Zero Result, Parity) juga akan terpengaruh. Status flag
disimpan dalam flip-flop yang membentuk register Flag.
Carry flag berada dalam keadaan set (1) bila dalam operasi penjumlahan tanpa
tanda (+ atau -) hasil yang didapat lebih besar dari bilangan 8 bit. Flag ini juga berada
dalam keadaan set bila dalam operasi pengurangan terjadi peminjaman (borrow). Carry
flag juga berguna sebagai suatu syarat untuk instruksi JUMP, CALL, dan RETURN.
Overflow/parity flag berfungsi pada operasi aritmatik komplemen 2 yang menggunakan
tanda (+ atau -). Overflow flag menyatakan bahwa bilangan komplemen 2 yang
bertanda pada akumulator telah melebihi kapasitas maksimumnya (+127) atau kurang
dari kapasitas minimumnya (-128). Ketika operasi aritmatik dilaksanakan, bilangan pada
register A dapat dianggap sebagai data yang tidak bertanda (0 s/d 255) atau data yang
bertanda (-128 s/d +127). Untuk operasi logik flag overflow/parity bernilai 1 bila hasil
parity 8 bit dalam akumulator adalah genap. Overflow/parity flag juga sangat berguna
dalam memeriksa transmisi data. Zero flag berkaitan dengan register A ketika bernilai
nol (zero) setelah selesai suatu operasi aritmatik atau logik. Zero flag digunakan sebagai
syarat dalam instuksi percabangan dan berguna dalam program ‘loop’. Sedangkan Sign
flag terkait jika bit yang paling kiri (bit ke 7) dari register A bernilai 1 setelah suatu
operasi logik atau aritmatik selesai dilaksanakan, bilangan pada register A
diinterpretasikan sebagai bilangan negatif atau positif (sign flag di-set menjadi 1 untuk

1
bilangan negatif). Berikut ini dikemukakan beberapa instruksi aritmatik dan logik
beserta penjelasannya !

Mnemonic Penjelasan

ADD A Data pada register A ditambahkan pada register A sendiri, artinya data
di-dua kali-kan, atau digeser ke kiri 1 bit

ADC B Isi register B bersama dengan Carry Flag ditambahkan pada register A

SUB C Data pada register A dikurangi dengan data pada register C

SBC (HL) Isi register A dikurangi dengan isi memori yang address-nya ditunjuk
oleh HL, dikurangi lagi dengan Carry Flag

AND D Operasi AND logik antara register D dan Register A

OR 0FH Operasi OR logik antara data 0FH dan register A

XOR A Operai EX-OR logik antara register A dengan dirinya sendiri (karena
register A sama dengan dirinya maka hasilnya pasti nol)

INC H Menambah isi register H dengan 1 (increment)

INC (IX) Menambah isi memori pada address yang ditunjuk oleh IX dengan 1

DEC C Mengurangi isi register C dengan 1 (decrement)

DEC (IY + 3) Hasil penjumlahan dari isi register IY dan 3 dipakai sebagai penunjuk
address pada memori. Kemudian isi memori pada address yang
ditunjuk oleh IY + 3 dikurangi dengan 1

Percobaan 3.1 :

Buatlah program yang dapat dipakai untuk menjumlahkan isi register D dan isi
register E dan hasil penjumlahannya disimpan dalam pasangan register HL. Masukkan
program tersebut ke dalam MPF dan jalankan. Periksa apakah hasil penjumlahan itu
sesuai dengan rancangan ! Tabel berikut dapat digunakan sebagai petunjuk pembuatan.

2
Address Bahasa Mnemonik Keterangan
Mesin
1800 1E 05 LD E,05 Masukkan suatu bilangan 8 bit ke dalam
register E
1802 7B LD A,E Masukkan data pada register E ke dalam
register A
1803 16 06 LD D,06 Masukkan suatu bilangan 8 bit ke dalam
register D
1805 82 ADD A,D Tambahkan data pada register D ke dalam
register A (Carry flag dapat berubah)
1806 6F LD L,A Masukkan data pada register A ke dalam
register L
1807 3E 00 LD A,00H Masukkan bilangan 0 ke dalam A
1809 CE 00 ADC A,00H Tambahkan 0 bersama Carry ke dalam A
180B 67 LD H,A Masukkan data pada register A ke dalam
register H
180C FF RST 38 H Kembali ke program monitor

Data di dalam E dan D (05 dan 06) dapat diganti dengan data lain yang berukuran 8 bit.
Kemudian periksalah isi di dalam pasangan register HL setelah pelaksanaan program.

Percobaan 3.2 :

Rancanglah suatu program untuk menjumlahkan data 16 bit di dalam memori


pada address 1A00H hingga 1A01H dengan data 16 bit yang ada di dalam pasangan
register DE dan hasil penjumlahannya di simpan dalam pasangan register HL.
Masukkan program tersebut ke dalam MPF dan jalankan. Periksa apakah hasil
penjumlahan itu sesuai dengan rancangan ! Tabel berikut dapat digunakan sebagai
petunjuk pembuatan program.

Address Bahasa Mnemonik Keterangan


Mesin
1800 3A 00 1A LD A,(1A00H) Masukkan data dari lokasi memori 1A00
ke dalam register A
1803 1E 67 LD E,67H Masukkan data 67 ke dalam register E
1805 83 ADD A,E Tambahkan data pada register E ke dalam
register A (Carry flag dapat berubah)
1806 6F LD L,A Masukkan data pada register A ke dalam
register L
3
1807 3A 01 1A LD A,(1A01H) Masukkan data dari lokasi memori 1A01
ke dalam register A
180A 16 89 LD D,89H Masukkan data 89 ke dalam register D
180C 8A ADC A,D Tambahkan data dalam register D bersama
Carry ke dalam A
180D 67 LD H,A Masukkan data pada register A ke dalam
register H
180E FF RST 38 H Kembali ke program monitor

Memasukkan data 98 ke dalam lokasi


ADDR 1A00 DATA 98
memori 1A00
Memasukkan data 23 ke dalam lokasi
ADDR 1A01 DATA 23
memori 1A01

Data di dalam E dan D (67 dan 89) serta di dalan lokasi memori 1A00 dan 1A01 (98
dan 23) dapat diganti dengan data lain yang berukuran 8 bit. Kemudian periksalah isi di
dalam pasangan register HL setelah pelaksanaan program.

Percobaan 3.3 :

Rancanglah suatu program untuk menjumlahkan data 32 bit di dalam lokasi


memori yang address-nya 1A00H s/d 1A03H dengan data 32 bit yang terdapat pada
lokasi memori yang address-nya 1A04H s/d 1A07H. Hasil penjumlahannya disimpan di
dalam lokasi memori pada address 1A08H s/d 1A0BH. Ingat bahwa hal yang mutlak
dalam mikrokomputer adalah byte berorde tinggi disimpan di dalam address yang lebih
tinggi. Masukkan program tersebut ke dalam MPF dan jalankan. Periksa apakah hasil
penjumlahan itu sesuai dengan rancangan ! Tabel berikut dapat digunakan sebagai
petunjuk pembuatan program.

Address Bahasa Label Mnemonik


Mesin
1800 06 04 LD B,04H
1802 DD 21 00 1A LD IX,1A00H
1806 A7 AND A
1807 DD 7E 00 LOOP LD A, (IX + 00)
180A DD 8E 04 ADC A, (IX + 04)
180D DD 77 08 LD (IX + 08),A
1810 DD 23 INC IX
1812 05 DEC B
4
1813 C2 07 18 JP NZ, LOOP
1816 FF RST 38 H

Misalkan dicoba untuk data berikut :


Data 1A00 = 87 1A04 = A2
1A01 = 9A 1A05 = 97
1A02 = 7B 1A06 = A8
1A03 = 48 1A07 = 6B

Hasil 1A08 = 29
48 7B 9A 87
1A09 = 32 6B A8 97 A2
1A0A = 24 +
B4 24 32 29
1A0B = B4

Data di dalam lokasi memori 1A00 s/d 1A03 dan 1A04 s/d 1A07 dapat diganti dengan
data lain yang berukuran 8 bit. Kemudian periksalah isi di dalam lokasi memori 1A08
s/d 1A0B setelah pelaksanaan program.

Percobaan 3.4 :

Susunlah program untuk melaksanakan operasi pengurangan pada bilangan 16


bit (2 byte). Address awal bilangan yang dikurangi adalah 2D70H dan address awal
bilangan pengurangnya adalah 2D72H. Sedangkan address awal tempat penyimpanan
hasil pengurangannya adalah 2D74H. Masukkan program tersebut ke dalam MPF dan
jalankan. Periksa apakah hasil penjumlahan itu sesuai dengan rancangan ! Tabel berikut
dapat digunakan sebagai petunjuk pembuatan program.

Address Bahasa Label Mnemonik


Mesin
1800 06 02 LD B,02H
1802 DD 21 70 2D LD IX,2D70H
1807 DD 7E 00 LOOP LD A, (IX + 00)
180A DD 9E 02 SBC A, (IX + 02)
180D DD 77 04 LD (IX + 04),A
1810 DD 23 INC IX
5
1813 10F3 DJNZ, LOOP
1816 C9 RET

Misalkan dicoba untuk data berikut :


Data 2D70 = CD 2D72 = 12
2D71 = EF 2D73 = 34 CD EF
12 34
-
Hasil 2D74 = BB
BB BB
2D75 = BB

Data di dalam lokasi memori 2D70 s/d 2D71 dan 2D72 s/d 2D73 dapat diganti dengan
data lain yang berukuran 8 bit. Kemudian periksalah isi di dalam lokasi memori 2D74
s/d 2D75 setelah pelaksanaan program.

Anda mungkin juga menyukai