Kelas/no : XII-TOI/25
Judul teks : Kemelut Di Majapahit
(S.H. Mintardja)
terbuka. Kiranya tidak ada terjadi hal-hal oleh Sang Prabu menjadi
yang lebih hebat sebagai akibat pembesar yang tertinggi dan
masuknya Dara Petak ke dalam kehidupan paling berkuasa sesudah raja
Sang Prabu, sekiranya tidak terjadi yaitu Senopati
hal yang membakar hati Ronggo Lawe, Nambi.
yaitu pengangkatan patih hamangku
bumi, yaitu Patih Kerajaan Mojapahit. Yang
diangkat oleh Sang Prabu menjadi
pembesar yang tertinggi dan paling
berkuasa sesudah raja yaitu Senopati
Nambi.
Pengangkatan ini memang banyak
terpengaruh oleh bujukan Dara Petak.
Mendengar akan pengangkatan patih ini,
merahlah muka Adipati Ronggo
Lawe. Ketika mendengar berita ini dia
sedang makan, seperti biasa dilayani
oleh kedua orang istrinya yang setia, yaitu
Dewi Mertorogo dan Tirtowati. Peristiwa yang diungkapkan
Mendengar berita itu dari seorang pada bagian ini merupakan
penyelidik yang datang menghadap pada terjadinya kemarahan hebat
waktu sang adipati sedang makan, Ronggo Ronggo Lawe akibat tak
Lawe marah bukan main. Nasi yang terimanya dia dengan
sudah dikepalnya itu dibanting ke atas Menuju konflik pengangkatan patih hamengku
lantai dan karena dalam kemarahan bumi yang dilakukan oleh Sang
tadi sang adipati menggunakan aji Prabu Kertarajasa
kedigdayaannya, maka nasi sekepal itu Jayawardhana.
amblas ke dalam lantai. Kemudian
terdengar bunyi berkerotok dan ujung meja Dan awal dari segala masalah ini
diremasnya menjadi hancur. sendiri yaitu Dyah Dara Petak