Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERATING PROSEDURE (SOP) RUANG OPERASI (OK)

NO DAFTAR SOP OK HAL


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

SOP Cuci Tangan


PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :
1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima

PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR 1. Mendekatkan bahan dan alat yang dibutuhkan
seperti sabun serta handuk bersih dan kering.
2. Melepas semua perhiasan yang ada ditangan dan
jari tangan meletakkanya di tempat yang aman/
saku baju / celana.
3. Membuka kran air memakai tangan.
4. Menggosok tangan di bawah air mengalir.
5. Mengambil sabun cair dengan menekankan siku
pada penutup sabun cair.
6. Menggosok tangan dengan sabun secara merata
pada celah jari tangan.
7. Mengulangi kegiatan di atas secara berulang-ulang
minimal 7 kali.
8. Menggosok juga pergelangan tangan dengan
melingkarkan jari-jari satu tangan ke tangan
satunya.
9. Membersihkan kuku dan bawah kuku sampai
bersih ( dapat digunakan sikat yang lembut dan
menyikat searah ke arah distal ).
10. Mencuci tangan dan dan telapak tangan dari arah
jari-jari ke arah pergelangan hingga bersih.
11. Mengeringkan jari tangan dan pergelangan tangan
dengan handuk bersih dan kering. Atau biarkan
mengering dengan sendirinya ( jika handuk tidak
tersedia ).
UNIT TERKAIT

SOP Pemakaian Handscoen


PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :
1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima

PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR 1. Mengambil handscoen steril dengan menggunakan
tangan dominan.
2. Menerima handscoen kiri dengan memegang bagian
dalam dari handscoen yang terlipat dari lipatannya.
3. Mengecek adanya kebocoran handscoen dengan
cara membuka hanscoen. Jika terdapat lubang atau
terasa adanya udara keluar dari hanscoen (bocor)
maka handscoen dibuang. Jika tidak ada kebocoran,
letakkan handscoen kiri di tempat yang steril.
Memegang handscoen dengan tangan kiri pada
bagian dalam handscoen, masukkan jari-jari perlahan
sampai semua jari pas pada bagiannya, lalu dengan
tangan kiri tetap memegang bagian dalam
handscoen ke dalam hingga handscoen terpakai
dengan sempurna.
4. Begitu juga sebaliknya pada saat memakai
handscoen kiri.

Prosedur Pemakaian Handschoen Baru

1. Cuci tangan sesuai prosedur.


2. Packing steril disobek pada pada bagian tepi
yang diberi tanda sehingga lapiran kertas
terbuka.
3. Menarik keluar bungkus dalam handschoen,
meletakkan bungkus dalam dalam posisi terbuka
di atas meja datar.
4. Mengambil handschoen tangan kanan dengan
menggunakan tangan kiri dengan memegang
bagian pergelangan handschoen yang terlipat
keluar.
5. Memasukkan tangan kanan kedalam
handschoen.
6. Mengambil handschoen tangan kiri dengan
menggunakan 3 jari (telunjuk, tengah dan manis)
diselipkan di lipatan handschoen (hanya
menyentuh sisi luar handschoen).
7. Memasukkan tangan kiri kedalam handschoen.
8. Merapikan posisi jari dan tangan didalam
handschoen.
9. Selama prosedur, tangan yang belum terpasang
handschooen hanya boleh menyentuh sisi dalam
handschoen. Tangan yang sudah memakai
handschoen hanya boleh menyentuh sisi luar
handschoen.
10. Bila kidal, dapat dipasang handschoen tangan kiri
lebih dahulu.

SOP Melepas Handscoen

1. Tangan kanan menarik handscoen tangan kiri


dari luar
2. Tangan kiri menarik handscoen tangan kanan
dari bagian dalam
3. Handscoen dibuang ke tempat sampah medis
UNIT TERKAIT

SOP HEACTING
PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :
1
Ditetapkan Di tetapkan Oleh :
tanggal : Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima

PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
1. Mengambil pemegang jarum beserta jarum dan
benangnya dengan tangan kanan
2. Mengambil klaim chirugis dengan tangan kiri
3. Menjepit pinggir luka dengan klaim chirugis
4. Menusukkan jarum sekitar 0,5 cm dipinggir luka
5. Jarum dilepas dari nail pouder, ujung jarum dijepit
nail pouder lalu ditarik sampai terlepas dari kulit, lalu
jarum diklaim lagi dengan nail pouder
6. Menjepit jaringan kulit disebelahnya dengan klaim
chirugis dan jarum ditusukan dari dalam luka kearah
luar. ujung jarum dijepit nail pouder lalu ditarik
sampai terlepas dari kulit
7. tarik ujung benang yang ada jarumnya dengan
tangan kiri sampai ujung benang yang satunya tersisa
3 cm dari permukaan kulit, kemudian pegang nald
pouder dengan tangan kanan lalu benang yang
panjang dililitkan pada ujung nald pouder sampai
tiga kali.
8. Jepit ujung benang yang satunya  (benang yang
pendek) dengan nald pouder kemudian di tarik
kearah yang berlawanan sampai jaringan kulit yang
satu bertemu dengan jaringan kulit yang lain (tarikan
tidak boleh terlalu kencang dan terlalu longgar)
9. Ulangi cara tindakan tersebut sampai (3) tiga kali
untuk menghindari simpul tersebut terlepas

UNIT TERKAIT

SOP ALAT TENUN RUANG OK


PROSEDUR TETAP No. Dok: No. Rev: Juml.Hal :
1
Ditetapkan tanggal : Di tetapkan Oleh :
Kepala RSIA Maria Assyifa
Indramayu

Dr.H.Ikrima

PENGERTIAN Suatu alat yang berupa bahan dasar yang dapat menyerap keringat dan
mudah dibersihkan guna
mendukung pelayanan keperawatan dan kebidanan yang efektif dan
efisien .
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya infeksi silang.
2. Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai
KEBIJAKAN Tersedianya alat tenun yang memadai untuk mencapai tujuan pelayanan
keperawatan dan kebidanan.
PROSEDUR 1. MASKER
 Ukuran standar
 Terbuat dari bahan katun
Penggunaan :
1. Masker digunakan sesuai dengan kebutuhan pada saat kita
berhadapan atau melakukan tindakan kepada pasien
2. Masker digunakan dengan menaruh masker pada mulut dan
hidung lalu mengkaitkan tali masker pada kedua telinga
Pemeliharaan :
Masker yang sudah dipakai langsung dibuang ke pembuangan yang
sudah ditentukan.

2. DUK DAN DUK BOLONG


 Ukuran disesuaikan dengan jenis luka
 Terbuat dari bahan katun yang kuat dan tahan lama
Penggunaan :
1. Duk dipasangkan pada daerah luka yang akan dilakukan tindakan
2. Letakkan pada bagian luka dan bagian yang terbuka, untuk
menjaga kesterilan luka.
Pemeliharaan :
1. Duk yang sudah dipakai atau sudah kotor dikumpulkan menjadi
satu.
2. Pada saat akan dicuci, sebelumnya dipisahkan menurut jenis dan
warnanya, serta dipisahkan lagi untuk duk yang digunakan oleh
pasien yang mempunyai penyakit menular. Dan direndam
menggunakan disenfektan.
3. Lalu dicuci menggunakan mesin cuci. Kemudian dijemur di tempat
terbuka dan di bawah terik matahari yang telah disediakan.
4. Setelah duk kering, lalu disetrika dan disusun menurut
pemakaiannya.

3. PAKAIAN OPERASI
1. Ukuran standar :
2. Terbuat dari bahan katun, yang kuat dan tahan lama.
Penggunaan :
1. Pakaian operasi digunakan sesuai dengan kebutuhan, pada saat
akan melakukan tindakan operasi ke pasien.
2. Pakaian digunakan seperti menggunakan pakaian biasa lainnya,
namun pemakaiannya tidak diperbolehkan keluar dari ruang steril.
Pemeliharaan :
1. Pakaian yang sudah dipakai atau sudah kotor dikumpulkan
menjadi satu. Pada saat akan dicuci, sebelumnya dipisahkan
menurut jenis dan warnanya, serta dipisahkan lagi untuk pakaian
yang digunakan oleh pasien yang mempunyai penyakit menular.
2. Dan direndam menggunakan disenfektan. Lalu dicuci
menggunakan mesin cuci. Kemudian dijemur di tempat terbuka
dan di bawah terik matahari yang telah disediakan.
3. Setelah pakaian kering, lalu disetrika dan disterilkan
menggunakan autoklaf..
UNIT TERKAIT  Petugas Sarana
 Petugas Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai