Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

DONOR DARAH
UPTD PUSKESMAS KELAPA KAMPIT

I. PENDAHULUAN
Donor darah desa sudah ada sejak lama. Setiap masyarakat yang membutuhkan darah
masyarakat yang lain sudah siap untuk mendonorkan darah, baik itu dari desa itu sendiri atau pun
dari desa lain. Oleh karena masih belum tersedianya darah yang cukup dan masih rendahnya
tingkat partisipasi masyarakat sebagai pendonor darah serta masih rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang tujuan dan manfaat melakukan donor darah, sehingga perlu diberikan
informasi yang cukup agar masyarakat mengetahui dan mengerti tentang apa dan bagaiman
donor darah.
Berdasarkan uraian diatas, maka Puskesmas Kelapa Kampit bersama-sama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten dan PMI menjalin kerja sama melakukan sosialisasi sekaligus
melakukan kegiatan donor darah di tingkat kampung/kelurahan, agar dalam penanganan ibu
melahirkan yang disebabkan karena perdarahan dan faktor lainnya yang memerlukan transfusi
darah dapat tertolong karena masyarakatnya memiliki kesiap siagaan terhadap ibu melahirkan
maupun masyarakat lainnya serta menyiapkan pendonor darah dari kelompok.

II. LATAR BELAKANG


Angka kematian ibu melahirkan (AKI) merupakan salah satu indicator untuk melihat
derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian ibu melahirkan juga merupakan salah satu target
yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium yaitu tujuan ke 5 meningkatkan
kesehatan ibu.. Persoalan kematian ibu melahirkan yang terjadi lantaran indikasi yang lazim
muncul yaitu pendarahan, keracunan kehamilan, aborsi dan infeksi. Pendarahan menempati
persentase tertinggi penyebab kematian ibu melahirkan (28 %), anemia dan kekurangan energy
kronis pada ibu hamil. Pendarahan pada ibu melahirkan apabila tidak segera ditangani maka
akan meyebabkan kematian. Untuk menanggulangi pendarahan pada ibu melahirkan maka perlu
penanganan yang cepat dan tepat serta tersedianya darah yang cukup di PMI. Oleh karena masih
belum tersedianya darah yang cukup dan masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat
sebagai pendonor darah serta masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang tujuan dan
manfaat melakukan donor darah, sehingga perlu diberikan informasi yang cukup agar
masyarakat mengetahui dan mengerti tentang apa dan bagaiman donor darah.
III.DASAR HUKUM
1. Permenkes RI Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil,Persalinan, dan Masa, Sesudah Melahirkan
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 tahun 1980 tentang Tranfusi Darah

IV.TUJUAN

Tujuan Umum :
Terbentuknya kelompok donor darah sebagai upaya kesiap siagaan dan kegawat daruratan
terhadap ibu hamil ibu melahirkan dan masyarakat lainnya.

Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang donor darah
b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang kesiap siagaan
terhadap ibu hamil/ ibu melahirkan dan masyarakat yang membutuhkan
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat kelompok donor darah
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka penyelamatan ibu hamil dan
ibu melahirkan serta masyarakat dengan kasus lain melalui kelompok donor darah
sebagai pendonor darah.

V.KEGIATAN POKOK

Kegiatan pokok adalah Pemeriksaan golongan darah dan pengambilan darah pada masyarakat
yang berumur 17-45 tahun dan tidak ada penyakit kronis.

CARA PELAKSANAAN
Setiap empat bulan sekali Puskesmas dan PMI mengadakan donor darah ke kampung secara
bergantian, Dalam pelaksanaan PMI yang datang ke kampung di wilayah kerja Puskesmas.
Masyarakat yang akan mendonorkan darah datang ke tempat yang telah di tentukan yang ada
di desa untuk pengambilan darahnya.

VI.SASARAN
Pengambilan darah pada masyarakat (pendonor darah ) yang berumur 17-45 tahun dan tidak ada
penyakit kronis.

VII.JADWAL
Pelaksanaan pengambilan donor darah dilakukan jika PMI kekurangan stok darah
N Kegiatan Jumlh Bulan
o

Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
Donor
Darah
1 V V
Biaya Kegiatan Donor Darah

no kegiatan Detail kegiatan

Petugas Puskesmas
1 Kelas Gonor Darah ( 50 org/hari X Rp. 100.000 )

• Transport petugas : 50 orang/hari x Rp 100.000 = Rp 5.000.000

VIII.EVALUASI
Evaluasi dilakukan setiap habis melakukan kegiatan donor darah
IX.PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dilakukan setiap kegiatan dan dilaporkan ke pemegang program.

Anda mungkin juga menyukai