LPD Bok SHK Agustus 2023
LPD Bok SHK Agustus 2023
I. LATAR BELAKANG
Penyakit akibat gangguan tiroid merupakan salah satu penyakit tidak men
ular (PTM) yang berpotensi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lima kondi
si akibat gangguan fungsi tiroid meliputi kanker tiroid, auto-imun, gangguan kesu
buran, depresi, dan defisiensi iodium. Salah satu gangguan tiroid yang berdamp
ak berat bagi individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah adalah hipotiroid ko
ngenital. Kekurangan hormon yang dialami bayi sejak lahir ini dapat mengakibat
kan gangguan pertumbuhan, perkembangan dan keterbelakangan mental. Gang
guan tumbuh kembang ini akan berakibat peningkatan angka morbiditas, mortalit
as, disabilitas, beban psikososial dan kerugian ekonomi. Bila tidak dilakukan inte
rvensi, diperkirakan pada 16-26 tahun mendatang sekitar 24.000 39.000 pendud
uk Indonesia berpotensi menyandang keterbelakangan mental. Kerugian yang h
arus ditanggung negara diperkirakan mencapai 5.000 8.000 triliyun rupiah, deng
an asumsi bahwa setiap tahunnya negara merugi sebesar 309 triliyun. Berdasar
kan hasil pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital (SHK) dari tahun 2000-2014
di beberapa lokasi terpilih di Indonesia, ditemukan kasus positif dengan proporsi
sebesar 0,4 per 1,000 bayi baru lahir. Untuk itu perlu upaya sungguh-sungguh u
ntuk mendapatkan data lain terkait gangguan tiroid di Indonesia. SHK telah menj
adi standar pelayanan bagi semua bayi baru lahir yang tertuang dalam Permenk
es No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Anak dan Permenk
es No. 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital. Pada tahun 2015,
SHK akan diimplementasikan di 19 provinsi dan diharapkan pada tahun 2016 sel
uruh provinsi di tanah air telah diperkenalkan dan melakukan pelayanan SHK. P
enyakit akibat gangguan tiroid sesungguhnya dapat dideteksi 3 hari sejak bayi b
aru lahir. Bagi bayi yang positif mengalami penyakit akibat gangguan tiroid dapat
dilakukan intervensi dini berupa sulih hormon. Hal ini dapat menjadikan anak tu
mbuh dan berkembang secara normal sesuai potensinya Masyarakat dunia telah
memberikan perhatian serius terhadap gangguan tiroid yang mendorong dicana
ngkannya Pekan Peduli Tiroid Internasional pada tahun 2009, yang diinisiasi ole
h Organisasi Pemerhati Tiroid Internasional atau Thyroid Federation Internationa
l. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan seluruh masyarakat dunia terhadap penti
ngnya kesadaran mengenai penyakit akibat gangguan tiroid. Memperkuat upaya
pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama penerapan gizi seimba
ng bagi keluarga termasuk penggunaan garam beriodium. Mendorong masyarak
at yang mempunyai bayi baru lahir untuk melakukan skrining hipotiroid kongenita
l sebagai upaya deteksi dini dan intervensi dini untuk mencegah timbulnya peny
akit gangguan akibat tiroid. Selamatkan generasi bangsa, sebelum terlambat de
ngan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital.
II. DASAR
Surat Tugas Nomor : /DAKNONFISIK/VIII/2023
VI. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat untuk bisa ditindak lanjuti, mohon saran dan
kritik, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
FOTO KEGIATAN
KUNJUNGAN SHK
BULAN Agustus 2023
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS KELAPA KAMPIT
Alamat: Jalan Raya Manggar Ds.Mayang Kecamatan Kelapa Kampit Kab. Belitung Timur
E-mail:puskesklkampit@belitungtimurkab.go.id
I. LATAR BELAKANG
Penyakit akibat gangguan tiroid merupakan salah satu penyakit tidak men
ular (PTM) yang berpotensi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lima kondi
si akibat gangguan fungsi tiroid meliputi kanker tiroid, auto-imun, gangguan kesu
buran, depresi, dan defisiensi iodium. Salah satu gangguan tiroid yang berdamp
ak berat bagi individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah adalah hipotiroid ko
ngenital. Kekurangan hormon yang dialami bayi sejak lahir ini dapat mengakibat
kan gangguan pertumbuhan, perkembangan dan keterbelakangan mental. Gang
guan tumbuh kembang ini akan berakibat peningkatan angka morbiditas, mortalit
as, disabilitas, beban psikososial dan kerugian ekonomi. Bila tidak dilakukan inte
rvensi, diperkirakan pada 16-26 tahun mendatang sekitar 24.000 39.000 pendud
uk Indonesia berpotensi menyandang keterbelakangan mental. Kerugian yang h
arus ditanggung negara diperkirakan mencapai 5.000 8.000 triliyun rupiah, deng
an asumsi bahwa setiap tahunnya negara merugi sebesar 309 triliyun. Berdasar
kan hasil pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital (SHK) dari tahun 2000-2014
di beberapa lokasi terpilih di Indonesia, ditemukan kasus positif dengan proporsi
sebesar 0,4 per 1,000 bayi baru lahir. Untuk itu perlu upaya sungguh-sungguh u
ntuk mendapatkan data lain terkait gangguan tiroid di Indonesia. SHK telah menj
adi standar pelayanan bagi semua bayi baru lahir yang tertuang dalam Permenk
es No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Anak dan Permenk
es No. 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital. Pada tahun 2015,
SHK akan diimplementasikan di 19 provinsi dan diharapkan pada tahun 2016 sel
uruh provinsi di tanah air telah diperkenalkan dan melakukan pelayanan SHK. P
enyakit akibat gangguan tiroid sesungguhnya dapat dideteksi 3 hari sejak bayi b
aru lahir. Bagi bayi yang positif mengalami penyakit akibat gangguan tiroid dapat
dilakukan intervensi dini berupa sulih hormon. Hal ini dapat menjadikan anak tu
mbuh dan berkembang secara normal sesuai potensinya Masyarakat dunia telah
memberikan perhatian serius terhadap gangguan tiroid yang mendorong dicana
ngkannya Pekan Peduli Tiroid Internasional pada tahun 2009, yang diinisiasi ole
h Organisasi Pemerhati Tiroid Internasional atau Thyroid Federation Internationa
l. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan seluruh masyarakat dunia terhadap penti
ngnya kesadaran mengenai penyakit akibat gangguan tiroid. Memperkuat upaya
pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama penerapan gizi seimba
ng bagi keluarga termasuk penggunaan garam beriodium. Mendorong masyarak
at yang mempunyai bayi baru lahir untuk melakukan skrining hipotiroid kongenita
l sebagai upaya deteksi dini dan intervensi dini untuk mencegah timbulnya peny
akit gangguan akibat tiroid. Selamatkan generasi bangsa, sebelum terlambat de
ngan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital.
II. DASAR
Surat Tugas Nomor : /DAKNONFISIK/VIII/2023
VI. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat untuk bisa ditindak lanjuti, mohon saran dan
kritik, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
I. LATAR BELAKANG
Penyakit akibat gangguan tiroid merupakan salah satu penyakit tidak men
ular (PTM) yang berpotensi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lima kondi
si akibat gangguan fungsi tiroid meliputi kanker tiroid, auto-imun, gangguan kesu
buran, depresi, dan defisiensi iodium. Salah satu gangguan tiroid yang berdamp
ak berat bagi individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah adalah hipotiroid ko
ngenital. Kekurangan hormon yang dialami bayi sejak lahir ini dapat mengakibat
kan gangguan pertumbuhan, perkembangan dan keterbelakangan mental. Gang
guan tumbuh kembang ini akan berakibat peningkatan angka morbiditas, mortalit
as, disabilitas, beban psikososial dan kerugian ekonomi. Bila tidak dilakukan inte
rvensi, diperkirakan pada 16-26 tahun mendatang sekitar 24.000 39.000 pendud
uk Indonesia berpotensi menyandang keterbelakangan mental. Kerugian yang h
arus ditanggung negara diperkirakan mencapai 5.000 8.000 triliyun rupiah, deng
an asumsi bahwa setiap tahunnya negara merugi sebesar 309 triliyun. Berdasar
kan hasil pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital (SHK) dari tahun 2000-2014
di beberapa lokasi terpilih di Indonesia, ditemukan kasus positif dengan proporsi
sebesar 0,4 per 1,000 bayi baru lahir. Untuk itu perlu upaya sungguh-sungguh u
ntuk mendapatkan data lain terkait gangguan tiroid di Indonesia. SHK telah menj
adi standar pelayanan bagi semua bayi baru lahir yang tertuang dalam Permenk
es No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Anak dan Permenk
es No. 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital. Pada tahun 2015,
SHK akan diimplementasikan di 19 provinsi dan diharapkan pada tahun 2016 sel
uruh provinsi di tanah air telah diperkenalkan dan melakukan pelayanan SHK. P
enyakit akibat gangguan tiroid sesungguhnya dapat dideteksi 3 hari sejak bayi b
aru lahir. Bagi bayi yang positif mengalami penyakit akibat gangguan tiroid dapat
dilakukan intervensi dini berupa sulih hormon. Hal ini dapat menjadikan anak tu
mbuh dan berkembang secara normal sesuai potensinya Masyarakat dunia telah
memberikan perhatian serius terhadap gangguan tiroid yang mendorong dicana
ngkannya Pekan Peduli Tiroid Internasional pada tahun 2009, yang diinisiasi ole
h Organisasi Pemerhati Tiroid Internasional atau Thyroid Federation Internationa
l. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan seluruh masyarakat dunia terhadap penti
ngnya kesadaran mengenai penyakit akibat gangguan tiroid. Memperkuat upaya
pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama penerapan gizi seimba
ng bagi keluarga termasuk penggunaan garam beriodium. Mendorong masyarak
at yang mempunyai bayi baru lahir untuk melakukan skrining hipotiroid kongenita
l sebagai upaya deteksi dini dan intervensi dini untuk mencegah timbulnya peny
akit gangguan akibat tiroid. Selamatkan generasi bangsa, sebelum terlambat de
ngan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital.
II. DASAR
Surat Tugas Nomor : /DAKNONFISIK/VIII/2023
VI. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat untuk bisa ditindak lanjuti, mohon saran dan
kritik, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
I. LATAR BELAKANG
Penyakit akibat gangguan tiroid merupakan salah satu penyakit tidak men
ular (PTM) yang berpotensi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lima kondi
si akibat gangguan fungsi tiroid meliputi kanker tiroid, auto-imun, gangguan kesu
buran, depresi, dan defisiensi iodium. Salah satu gangguan tiroid yang berdamp
ak berat bagi individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah adalah hipotiroid ko
ngenital. Kekurangan hormon yang dialami bayi sejak lahir ini dapat mengakibat
kan gangguan pertumbuhan, perkembangan dan keterbelakangan mental. Gang
guan tumbuh kembang ini akan berakibat peningkatan angka morbiditas, mortalit
as, disabilitas, beban psikososial dan kerugian ekonomi. Bila tidak dilakukan inte
rvensi, diperkirakan pada 16-26 tahun mendatang sekitar 24.000 39.000 pendud
uk Indonesia berpotensi menyandang keterbelakangan mental. Kerugian yang h
arus ditanggung negara diperkirakan mencapai 5.000 8.000 triliyun rupiah, deng
an asumsi bahwa setiap tahunnya negara merugi sebesar 309 triliyun. Berdasar
kan hasil pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital (SHK) dari tahun 2000-2014
di beberapa lokasi terpilih di Indonesia, ditemukan kasus positif dengan proporsi
sebesar 0,4 per 1,000 bayi baru lahir. Untuk itu perlu upaya sungguh-sungguh u
ntuk mendapatkan data lain terkait gangguan tiroid di Indonesia. SHK telah menj
adi standar pelayanan bagi semua bayi baru lahir yang tertuang dalam Permenk
es No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Anak dan Permenk
es No. 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital. Pada tahun 2015,
SHK akan diimplementasikan di 19 provinsi dan diharapkan pada tahun 2016 sel
uruh provinsi di tanah air telah diperkenalkan dan melakukan pelayanan SHK. P
enyakit akibat gangguan tiroid sesungguhnya dapat dideteksi 3 hari sejak bayi b
aru lahir. Bagi bayi yang positif mengalami penyakit akibat gangguan tiroid dapat
dilakukan intervensi dini berupa sulih hormon. Hal ini dapat menjadikan anak tu
mbuh dan berkembang secara normal sesuai potensinya Masyarakat dunia telah
memberikan perhatian serius terhadap gangguan tiroid yang mendorong dicana
ngkannya Pekan Peduli Tiroid Internasional pada tahun 2009, yang diinisiasi ole
h Organisasi Pemerhati Tiroid Internasional atau Thyroid Federation Internationa
l. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan seluruh masyarakat dunia terhadap penti
ngnya kesadaran mengenai penyakit akibat gangguan tiroid. Memperkuat upaya
pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama penerapan gizi seimba
ng bagi keluarga termasuk penggunaan garam beriodium. Mendorong masyarak
at yang mempunyai bayi baru lahir untuk melakukan skrining hipotiroid kongenita
l sebagai upaya deteksi dini dan intervensi dini untuk mencegah timbulnya peny
akit gangguan akibat tiroid. Selamatkan generasi bangsa, sebelum terlambat de
ngan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital.
II. DASAR
Surat Tugas Nomor : /DAKNONFISIK/VIII/2023
VI. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat untuk bisa ditindak lanjuti, mohon saran dan
kritik, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
FOTO KEGIATAN
KUNJUNGAN SHK
BULAN AGUSTUS 2023
PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS KELAPA KAMPIT
Alamat: Jalan Raya Manggar Ds.Mayang Kecamatan Kelapa Kampit Kab. Belitung Timur
E-mail:puskesklkampit@belitungtimurkab.go.id
I. LATAR BELAKANG
Penyakit akibat gangguan tiroid merupakan salah satu penyakit tidak men
ular (PTM) yang berpotensi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lima kondi
si akibat gangguan fungsi tiroid meliputi kanker tiroid, auto-imun, gangguan kesu
buran, depresi, dan defisiensi iodium. Salah satu gangguan tiroid yang berdamp
ak berat bagi individu, keluarga, masyarakat dan pemerintah adalah hipotiroid ko
ngenital. Kekurangan hormon yang dialami bayi sejak lahir ini dapat mengakibat
kan gangguan pertumbuhan, perkembangan dan keterbelakangan mental. Gang
guan tumbuh kembang ini akan berakibat peningkatan angka morbiditas, mortalit
as, disabilitas, beban psikososial dan kerugian ekonomi. Bila tidak dilakukan inte
rvensi, diperkirakan pada 16-26 tahun mendatang sekitar 24.000 39.000 pendud
uk Indonesia berpotensi menyandang keterbelakangan mental. Kerugian yang h
arus ditanggung negara diperkirakan mencapai 5.000 8.000 triliyun rupiah, deng
an asumsi bahwa setiap tahunnya negara merugi sebesar 309 triliyun. Berdasar
kan hasil pemeriksaan skrining hipotiroid kongenital (SHK) dari tahun 2000-2014
di beberapa lokasi terpilih di Indonesia, ditemukan kasus positif dengan proporsi
sebesar 0,4 per 1,000 bayi baru lahir. Untuk itu perlu upaya sungguh-sungguh u
ntuk mendapatkan data lain terkait gangguan tiroid di Indonesia. SHK telah menj
adi standar pelayanan bagi semua bayi baru lahir yang tertuang dalam Permenk
es No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Anak dan Permenk
es No. 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital. Pada tahun 2015,
SHK akan diimplementasikan di 19 provinsi dan diharapkan pada tahun 2016 sel
uruh provinsi di tanah air telah diperkenalkan dan melakukan pelayanan SHK. P
enyakit akibat gangguan tiroid sesungguhnya dapat dideteksi 3 hari sejak bayi b
aru lahir. Bagi bayi yang positif mengalami penyakit akibat gangguan tiroid dapat
dilakukan intervensi dini berupa sulih hormon. Hal ini dapat menjadikan anak tu
mbuh dan berkembang secara normal sesuai potensinya Masyarakat dunia telah
memberikan perhatian serius terhadap gangguan tiroid yang mendorong dicana
ngkannya Pekan Peduli Tiroid Internasional pada tahun 2009, yang diinisiasi ole
h Organisasi Pemerhati Tiroid Internasional atau Thyroid Federation Internationa
l. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan seluruh masyarakat dunia terhadap penti
ngnya kesadaran mengenai penyakit akibat gangguan tiroid. Memperkuat upaya
pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama penerapan gizi seimba
ng bagi keluarga termasuk penggunaan garam beriodium. Mendorong masyarak
at yang mempunyai bayi baru lahir untuk melakukan skrining hipotiroid kongenita
l sebagai upaya deteksi dini dan intervensi dini untuk mencegah timbulnya peny
akit gangguan akibat tiroid. Selamatkan generasi bangsa, sebelum terlambat de
ngan melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital.
II. DASAR
Surat Tugas Nomor : /DAKNONFISIK/VIII/2023
VI. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat untuk bisa ditindak lanjuti, mohon saran dan
kritik, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
VIII. DASAR
Surat Tugas Nomor : /DAKNONFISIK/VIII/2023
XII. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat untuk bisa ditindak lanjuti, mohon saran dan
kritik, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
FOTO KEGIATAN
KUNJUNGAN SHK
BULAN AGUSTUS 2023