Kepada
Yth. 1. Para Kepala Perangkat
Daerah;
2. Para Camat dan Lurah se-
Kota Depok;
3. Ketua TP-PKK se-Kota
Depok;
4. Ketua Organisasi Profesi;
5. Ketua FKDS, FKKS dan
Pokja Sehat se-Kota Depok;
6. Akademisi;
7. Seluruh Masyarakat Kota
Depok
di
DEPOK
SURAT EDARAN
NOMOR 440/436-Dinkes
TENTANG
PUBLIKASI DATA STUNTING BULAN FEBRUARI TAHUN 2023
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara
72/2021). Salah satu indikator sasaran pada urusan Kesehatan adalah prevalensi Balita
Stunting. Dinas Kesehatan Kota Depok setiap tahun mengeluarkan data prevalensi balita
stunting yang diperoleh dari hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) yang dilaksanakan
pada bulan Februari dan Agustus. BPB merupakan bagian dari pelaksanaan surveilans
gizi. Dasar dari pelaksanaan surveilans gizi adalah Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
no. 14 Tahun 2019 tentang pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi dan PMK no.2 Tahun
2020 tentang Standar Antropometri Anak. Sehubungan dengan telah selesainya
pelaksanaan BPB bulan Agustus tahun 2022 dengan sumber data dari elektronik
pencatatan pelaporan gizi balita berbasis masyarakat (e-ppgbm), maka kami sampaikan
hal hal sebagai berikut :
1. Target prevalensi stunting RPJMD Kota Depok tahun 2023 sebesar 4,77%
2. Data BPB dilaporkan oleh 38 UPTD Puskesmas se-Kota Depok menggunakan
aplikasi e-ppgbm dan dilanjutkan dengan hasil verifikasi dan validasi.
3. Jumlah Anak bawah Lima Tahun (Balita) di Kota Depok yang diukur adalah
sebanyak 103.401 balita dari 122.758 balita sasaran (84,23%) berdasarkan
data riil yang di input ke aplikasi, sedangkan bila dibandingkan data estimasi
balita menurut BPS adalah sebanyak 103.401 balita dari 210.974 balita
sasaran (49,01%), dan bila dibandingkan dengan data DKB Disdukcapil
141.497 balita dari 141.497 (73,08 %)
4. Kelurahan dengan persentase partisipasi masyarakat ke Posyandu atau D/S
tertinggi Tahun 2023 adalah Kelurahan Leuwinanggung sebesar 98,91% dan
terendah di Kelurahan Pasir Putih sebesar 50,87% dan Kelurahan Tugu
sebesar 51,9 %.
5. Prevalensi Balita stunting di Kota Depok Bulan Februari tahun 2023 adalah
sebesar 3,46% (3.576 balita).
6. Kecamatan dengan prevalensi Stunting tertinggi di Bojongsari sebesar 5,85%;
terendah di Kecamatan Cinere sebesar 1,49%;
7. Kelurahan dengan prevalensi Stunting tertinggi di Kelurahan Duren seribu
sebesar 9,24%; terendah di Kelurahan Baktijaya sebesar 0,36%.
8. Terlampir data status gizi balita hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB )
Februari Tahun 2023
9. Terdapat Kelurahan yang mengalami kenaikan Persentase prevalensi Stunting
di Bulan Agustus 2022 dibandingkan dengan Februari 2023, yaitu :
1) Sawangan Baru
2) Sawangan Lama
3) Pondok Petir
4) Curug Bojongsari
5) Pancoran Mas
6) Depok
7) Depok Jaya
8) Cipayung Jaya
9) Bojong Pondok Terong
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara
10) Tirtajaya
11) Mekarjaya
12) Cisalak
13) Sukmajaya
14) Tugu
15) Harjamukti
16) Leuwinanggung
17) Kukusan
18) TanahBaru
19) Kemirimuka
20) Grogol
21) Krukut
22) Limo
23) Cimpaeun
24) PangkalanJati Baru
25) PangkalanJati
26) Ratujaya
27) PondokJaya
28) CisalakPasar
29) Cinangka
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara
Intervensi spesifik, diantaranya penyediaan fasilitas pelayanan
Therapeutic Feeding Center (TFC) di Puskesmas, pemberian PMT bagi
Balita Kurang Gizi dan Bumil KEK, suplementasi Vit. A dan Tablet
Tambah Darah, Pelatihan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA),
Pemberian Obat Cacing.
Intervensi sensitif, diantaranya program Makanan B2SA
(Beragam,Bergizi, Seimbang dan Aman), Gerakan Gemar Makan Ikan,
Susu dan telur, Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Pembinaan PAUD
dan DAY CARE, Bimbingan/Konseling Calon pengantin, Program
Keluarga Harapan (PKH), Penyediaan Sarana Sanitasi Dasar dan Air
Bersih, Kota Layak Anak, Tim Pendamping Keluarga, D'Lasting (Disdik
Lawan Stunting) dan lain-lain.
7. Melakukan kolaborasi dengan TP.PKK Kota Depok melalui program
D'SUNTING MENARA (Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Depok
Ramah Anak) dan pihak lainnya dalam upaya percepatan penurunan stunting
di Kota Depok.
Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan dapat dijadikan
sebagai data untuk dasar perencanaan program percepatan penurunan stunting di Kota
Depok.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara