Anda di halaman 1dari 4

WALI KOTA DEPOK

Depok, 24 Juli 2023

Kepada
Yth. 1. Para Kepala Perangkat
Daerah;
2. Para Camat dan Lurah se-
Kota Depok;
3. Ketua TP-PKK se-Kota
Depok;
4. Ketua Organisasi Profesi;
5. Ketua FKDS, FKKS dan
Pokja Sehat se-Kota Depok;
6. Akademisi;
7. Seluruh Masyarakat Kota
Depok

di
DEPOK

SURAT EDARAN
NOMOR 440/436-Dinkes
TENTANG
PUBLIKASI DATA STUNTING BULAN FEBRUARI TAHUN 2023

Dalam rangka menindaklanjuti :


1. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal;
2. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan
Stunting;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya
Kesehatan Anak;
4. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan
Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021 - 2024;
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat
kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi
badannya dibandingkan dengan umur, berada dibawah standar yang ditetapkan oleh
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan (Perpres

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara
72/2021). Salah satu indikator sasaran pada urusan Kesehatan adalah prevalensi Balita
Stunting. Dinas Kesehatan Kota Depok setiap tahun mengeluarkan data prevalensi balita
stunting yang diperoleh dari hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) yang dilaksanakan
pada bulan Februari dan Agustus. BPB merupakan bagian dari pelaksanaan surveilans
gizi. Dasar dari pelaksanaan surveilans gizi adalah Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
no. 14 Tahun 2019 tentang pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi dan PMK no.2 Tahun
2020 tentang Standar Antropometri Anak. Sehubungan dengan telah selesainya
pelaksanaan BPB bulan Agustus tahun 2022 dengan sumber data dari elektronik
pencatatan pelaporan gizi balita berbasis masyarakat (e-ppgbm), maka kami sampaikan
hal hal sebagai berikut :
1. Target prevalensi stunting RPJMD Kota Depok tahun 2023 sebesar 4,77%
2. Data BPB dilaporkan oleh 38 UPTD Puskesmas se-Kota Depok menggunakan
aplikasi e-ppgbm dan dilanjutkan dengan hasil verifikasi dan validasi.
3. Jumlah Anak bawah Lima Tahun (Balita) di Kota Depok yang diukur adalah
sebanyak 103.401 balita dari 122.758 balita sasaran (84,23%) berdasarkan
data riil yang di input ke aplikasi, sedangkan bila dibandingkan data estimasi
balita menurut BPS adalah sebanyak 103.401 balita dari 210.974 balita
sasaran (49,01%), dan bila dibandingkan dengan data DKB Disdukcapil
141.497 balita dari 141.497 (73,08 %)
4. Kelurahan dengan persentase partisipasi masyarakat ke Posyandu atau D/S
tertinggi Tahun 2023 adalah Kelurahan Leuwinanggung sebesar 98,91% dan
terendah di Kelurahan Pasir Putih sebesar 50,87% dan Kelurahan Tugu
sebesar 51,9 %.
5. Prevalensi Balita stunting di Kota Depok Bulan Februari tahun 2023 adalah
sebesar 3,46% (3.576 balita).
6. Kecamatan dengan prevalensi Stunting tertinggi di Bojongsari sebesar 5,85%;
terendah di Kecamatan Cinere sebesar 1,49%;
7. Kelurahan dengan prevalensi Stunting tertinggi di Kelurahan Duren seribu
sebesar 9,24%; terendah di Kelurahan Baktijaya sebesar 0,36%.
8. Terlampir data status gizi balita hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB )
Februari Tahun 2023
9. Terdapat Kelurahan yang mengalami kenaikan Persentase prevalensi Stunting
di Bulan Agustus 2022 dibandingkan dengan Februari 2023, yaitu :
1) Sawangan Baru
2) Sawangan Lama
3) Pondok Petir
4) Curug Bojongsari
5) Pancoran Mas
6) Depok
7) Depok Jaya
8) Cipayung Jaya
9) Bojong Pondok Terong

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara
10) Tirtajaya
11) Mekarjaya
12) Cisalak
13) Sukmajaya
14) Tugu
15) Harjamukti
16) Leuwinanggung
17) Kukusan
18) TanahBaru
19) Kemirimuka
20) Grogol
21) Krukut
22) Limo
23) Cimpaeun
24) PangkalanJati Baru
25) PangkalanJati
26) Ratujaya
27) PondokJaya
28) CisalakPasar
29) Cinangka

Adapun dalam rangka percepatan penurunan stunting, maka diharapkan seluruh


pihak dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Peningkatan Manajemen Data dan Informasi secara terpadu serta terintegrasi
hasil penimbangan balita melalui aplikasi e-ppgbm.
2. Peningkatan pemenuhan sisi input, diantaranya pelatihan SDM Kesehatan dan
Non Kesehatan, pemenuhan sarana prasarana yang dibutuhkan, kalibrasi alat
antropometri, penyediaan dukungan anggaran secara berkala,baik APBD
maupun Non APBD.
3. Melakukan strategi Prevent, Detect dan Response, diantaranya
a. Prevent: Fokus pada sosialisasi dan intervensiperubahan perilaku
b. Detect: Fokus pada skrining dan surveilans gizi secara berkala
c. Response: melakukan pendampingan Keluarga Berisiko Stunting dan
One Stop Service Stunting
4. Melakukan percepatan di masa Pandemi melalui Kelompok Penimbangan
(Pokbang) dan sweeping penimbangan dengan tetap menerapkan protokol
Kesehatan.
5. Melakukan sosialisasi publikasi stunting secara berjenjang di tingkat
kecamatan oleh TPPS Kecamatan dan di tingkat Kelurahan olehTPPS
Kelurahan secara berjenjang.
6. Melakukan intervensi spesifik dan sensitif dengan lintas sektor, yaitu:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara
 Intervensi spesifik, diantaranya penyediaan fasilitas pelayanan
Therapeutic Feeding Center (TFC) di Puskesmas, pemberian PMT bagi
Balita Kurang Gizi dan Bumil KEK, suplementasi Vit. A dan Tablet
Tambah Darah, Pelatihan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA),
Pemberian Obat Cacing.
 Intervensi sensitif, diantaranya program Makanan B2SA
(Beragam,Bergizi, Seimbang dan Aman), Gerakan Gemar Makan Ikan,
Susu dan telur, Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Pembinaan PAUD
dan DAY CARE, Bimbingan/Konseling Calon pengantin, Program
Keluarga Harapan (PKH), Penyediaan Sarana Sanitasi Dasar dan Air
Bersih, Kota Layak Anak, Tim Pendamping Keluarga, D'Lasting (Disdik
Lawan Stunting) dan lain-lain.
7. Melakukan kolaborasi dengan TP.PKK Kota Depok melalui program
D'SUNTING MENARA (Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Depok
Ramah Anak) dan pihak lainnya dalam upaya percepatan penurunan stunting
di Kota Depok.

Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan dapat dijadikan
sebagai data untuk dasar perencanaan program percepatan penurunan stunting di Kota
Depok.

WALI KOTA DEPOK

Ditandatangani Secara Elektronik Oleh:


WALI KOTA DEPOK

KH. MOHAMMAD IDRIS

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara

Anda mungkin juga menyukai