Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KOTA DEPOK

DINAS KESEHATAN
Jl. Margonda Raya No. 54, Gedung DIBALEKA II Lt. 3 DEPOK 16432
Telp. / Fax : (021) 29402281

No. : 443.43/ 1225 - P3M Depok, 15 Februari 2023


Lamp. : 1 (satu) Lembar Kepada
Perihal : Pelaksanaan Pemberian Obat Yth. Kepala UPTD Puskesmas
Pencegahan Massal (POPM) Cacingan se – Kota Depok
di
Depok

Menindaklanjuti beberapa ketentuan sebagai berikut :


1. Surat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor
GM.03.03/B.III/461/2023 Tentang Himbauan Pelaksanaan Bulan Pemberian
Vitamin A terintegrasi dengan pemantauan Tumbuh Kembang, PMBA,
Taburia, Imunisasi dan POPM Kecacingan.
2. Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
PV.04.02/C/412/2023 tanggal 26 Januari 2023, Indonesia berupaya
mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan menyiapkan sumber daya
manusia yang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan
maksimal, sehingga ditargetkan penurunan balita stunting menjadi 14
persen pada tahun 2024 dan target Sustainable Development Goals
(SDGs) nol pada Tahun 2030.
3. Surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nomor
3494/KS.02.09.02/P2P tanggal 30 Januari 2023 tentang Pelaksanaan
Pemberian Obat Pencegahan Massal Cacingan Tahun 2023, berdasarkan
Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor
KEP.10/M.PPN/HK/02/2021 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/ Kota
Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 15 Tahun 2017 tentang
Penanggulangan Cacingan pada Bab I, Pasal 14, menyatakan bahwa
POPM Cacingan dapat dilaksanakan secara integrasi dengan kegiatan:
a. Bulan Vitamin A;
b. Pemberian Makanan Tambahan Anak Balita, Anak Usia Pra Sekolah,
dan Anak Usia Sekolah;
c. Usaha Kesehatan Sekolah; dan/ atau
d. Program Kesehatan Lain.

Untuk mendukung pencapaian target tersebut maka POPM Cacingan di


Kota Depok Tahun 2023 perlu dilakukan upaya sebagai berikut :
1. Jadwal Pelaksanaan POPM Cacing Tahun 2023 yaitu Periode 1 (satu) pada
bulan Februari - Mei dan Periode 2 (kedua) bulan Agustus - Oktober;
2. Pelaksanaan POPM harus dimulai dengan skrining dan pemeriksaan suhu
tubuh, dengan tempat pelaksanaannya sebagai berikut :
a) Posyandu untuk sasaran anak usia 1 – 4 tahun, obat diberikan dengan
jadwal yang diatur oleh kader Posyandu.
b) TK/ PAUD untuk sasaran anak 5 – 6 tahun, obat diberikan dengan
jadwal yang diatur oleh pihak sekolah untuk diminumkan kepada anak
didik.
c) SD/ MI sederajat untuk sasaran anak usia 7 – 12 tahun, obat diberikan
dengan jadwal yang diatur oleh pihak sekolah untuk diminumkan
kepada anak didik, terintegrasi dengan kegiatan penjaringan UKS.
3. Pemberian obat cacing dilakukan dengan interval minimum 14 hari sebelum
atau sesudah pemberian vaksinasi Covid-19 maupun vaksinasi yang lain;

Dokumeninitelahditandatanganisecaraelektronikmenggunakansertifikatelektronik yang diterbitkan oleh


BalaiSertifikasiElektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara
4. Pemeriksaan Cacingan kepada Ibu hamil dengan gejala anemis dan
pemberian obat cacing pada ibu hamil yang hasil pemeriksaan Cacingan
positif telur cacing, pengobatan diberikan dimulai trimester kedua usia
kehamilan di bawah pengawasan dokter;
5. Pemeriksaan dan pengobatan kasus Cacingan secara selektif di fasilitas
pelayanan kesehatan;
6. POPM Cacingan menggunakan Albendazole baik sediaan tablet maupun
puyer, yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan dosis
sebagai berikut :
i. Bayi/ Balita usia 12 – 23 bulan diberikan Albendazol tablet dengan
dosis 200 mg (½ Tablet).
ii. Balita/ Anak usia 2 – 12 tahun diberikan Albendazol tablet dengan
dosis 400 mg (1 Tablet).
7. Pemberian obat Albendazol suspense sementara waktu ditangguhkan
sampai mendapatkan informasi selanjutnya dari Badan Pemeriksa Obat
dan Makanan (BPOM);
8. Mengirimkan laporan POPM Cacingan periode I pada pelaksanaan POPM
Cacingan bulan Februari – Mei 2023 paling lambat tanggal 5 Juni 2023 dan
periode ke II pada pelaksanaan bulan Agustus – Oktober 2023 paling
lambat tanggal 5 November 2023 ke alamat email
filariasis.jabar@gmail.com dan melalui sistem pelaporan e-filca;

Kemungkinan timbulnya efek samping dari obat selalu ada, jika memang
ada Kejadian Ikutan Paska Pemberian Obat (KIPPO) dalam waktu 4 s.d 48 jam
setelah pemberian obat cacing maka kasus dapat dilaporkan ke Puskesmas
wilayah dan dapat dirujuk oleh Puskesmas wilayah ke rumah sakit terdekat
ataupun datang langsung ke IGD rumah sakit. Pembiayaan penanganan KIPPO
melalui kepesertaan BPJS Kesehatan atau Bantuan Sosial Kota Depok jika
memang tidak memiliki kepersertaan BPJS Kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Cacingan di Kota Depok dilaksanakan dengan tetap mengedepankan protokol
kesehatan meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) di Indonesia sudah resmi dicabut oleh Presiden RI, Joko Widodo pada
tanggal 30 Desember 2022.
Koordinasi dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Seksi Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan melalui Pengelola
Program Filariasis dan Cacingan, Sdri. Elvida Rosyita,S.KM (081293377196).
Demikian disampaikan, untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KOTA DEPOK

Ditandatangani Secara Elektronik


Oleh:
Kepala Dinas Kesehatan

dr. MARY LIZIAWATI


Pembina Tk.I,IV/b

Tembusan :

1. Wali Kota Depok


2. Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok
3. Kepala Dinas Sosial Kota Depok
4. Kepala KEMENAG Kota Depok
5. Direktur Rumah Sakit se Kota Depok
6. Ketua TP-PKK Kota Depok

Dokumeninitelahditandatanganisecaraelektronikmenggunakansertifikatelektronik yang diterbitkan oleh


BalaiSertifikasiElektronik (BSrE), Badan Siber dan Sandi Negara

Anda mungkin juga menyukai