SESERAHAN,
DAN MAHAR”
PAGE 02
Anggota Kelompok
AKMALIA DEWI (045)
SONIA BREGI (048)
MUTHIA SATIRAH (056)
RADEN ZAKYA KAMILA(062)
AURA SYIFA BILLAH (063)
PAGE 03
Pengertian hantaran
Hantaran pernikahan merujuk pada pemberian hadiah sebagai sarana
untuk mempererat hubungan antara keluarga mempelai wanita dan
keluarga mempelai pria. Hantaran juga sering disebut sebagai 'pengetuk
pintu', memiliki peran penting dalam upacara pernikahan. Berbeda dari
seserahan yang khusus diberikan kepada calon mempelai wanita,
hantaran umumnya berisi barang-barang umum seperti kue, buah-
buahan, kudapan tradisional, dan barang-barang kebutuhan sehari-
hari.
Lampiran
PAGE 04
) Pelaksanaan Penyerahan Hantaran
1. Kedatangan Keluarga Calon Mempelai
Laki-laki
Proses lamaran dimulai dengan kunjungan keluarga dan calon
mempelai laki-laki ke rumah calon mempelai perempuan. Calon
mempelai laki-laki biasanya datang bersama keluarga besarnya
dan dikawal oleh rombongan, termasuk tetangga dan kerabat,
serta membawa seserahan sebagai tanda niat untuk melamar
calon mempelai perempuan. Pihak keluarga mempelai perempuan
menyambut kedatangan rombongan calon mempelai laki-laki
dengan hangat. Setelah itu, rombongan calon mempelai laki-laki
diarahkan masuk ke lokasi acara lamaran.
PAGE 05
2. Pembukaan Lamaran
5. Penyerahan Seserahan
Setelah lamaran dari calon mempelai laki-laki resmi diterima oleh calon
mempelai perempuan, maka agenda selanjutnya adalah penyerahan
seserahan kepada keluarga calon mempelai perempuan.Seserahan juga
bisa diartikan secara simbolis, seperti menyimbolkan tentang
keseriusan dari pihak pelamar.
PAGE 09
6. Bertukar Cincin
Acara tukar cincin biasanya hanya sebagai simbolis dan tidak wajib untuk
dilakukan pada tahapan tahapan lamaran.Kalau pun ada prosesinya, biasanya
dilakukan dengan pemasangan cincin oleh ibu dari calon mempelai laki-laki
kepada calon mempelai perempuan.Dilanjutkan dengan pemasangan cincin oleh
ibu dari calon mempelai perempuan kepada calon mempelai laki-laki.
PAGE 11
8. Penutupan
Selayaknya agenda pada umumnya, sesi penutupan ini merupakan ujung dari
acara lamaran yang dilakukan oleh calon mempelai laki-laki.Pada sesi ini
dilakukan penutupan acara serta pembacaan doa untuk kelancaran pernikahan
yang akan berlangsung. Sesi doa ini dapat dilakukan oleh perwakilan dari salah
satu keluarga atau mengundang ustad atau pemuka agama khusus.
PAGE 13
9. Foto Bersama
Setelah itu akan dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Tidak
hanya pernikahan saja yang perlu diabadikan, tetapi juga sesi
lamaran. Tentunya, dengan dilakukannya foto bersama ini kedua
keluarga dapat mengabadikan momen sakral ini sepanjang
hidupnya.
PAGE 14
b) Bentuk Hantaran
Hantaran dapat diberikan dalam bentuk berupa apa saja
seperti makanan parcel, gerobak sayur, hingga sembako.
c) Jenis-Jenis Hantaran
Jenis hantaran bisa berupa makanan berat, camilan,
makanan olahan jadi maupun makanan mentah seperti
sayur dan sembako
PAGE 17
b. Pengertian seserahan
Secara umum seserahan merupakan sebuah hadiah yang di persiapkan oleh
pengantin laki laki untuk sang perempuan sebagai bentuk kesanggupan dalam
melaksanakan pernikahan. Maksudnya, kesanggupan ini dimaknai bahwa seorang
pria bersedia dan mampu mencukup segala kebutuhan mempelai wanita
Lampiran
PAGE 18
c. Bentuk seserahan
Bentuk bentuk seserahan biasa nya barang
tersebut di letakan dalam box bening lalu di hias
dengan sedemikian rupa seperti menambahkan
bungga atau aksesoris lain nya.
PAGE 20
C. Mahar
Secara bahasa, mahar berasal dari kata dalam bahasa Arab, yaitu al-mahru yang
artinya pemberian untuk seorang wanita karena suatu akad. Sementara dalam
ilmu fiqih, istilah mahar memiliki makna yang lebih luas, yaitu pemberian yang
menjadi sebab terjadinya hubungan seksual atau hilangnya keperawanan seorang
perempuan dalam perkawinan.
PAGE 22
c. Syarat-syarat Mahar
1.Berupa harta atau benda yang berharga
2.Barang suci dan bisa diambil manfaatnya
3.Barang bukan hasil ghasab
4.Bukan barang yang tidak jelas keadaannya16
PAGE24
a) Batasan Mahar
Agama tidak menetapkan jumlah mahar. Hal ini disebabkan
oleh perbedaan tingkatan kemampuan manusia dalam
memberi. Orang yang kaya mempunyai kemampuan untuk
memberi mahar yang lebih besar jumlahnya kepada calon
istrinya. Sebaliknya, orang yang miskin ada yang hampir tidak
mampu memberinya. Sahnya mahar tidak ditentukan dengan
sesuatu. Karena itu, sah, jika mahar adalah harta yang sedikit
atau banyak. Batasannya adalah semua yang sah untuk dijual
atau yang memiliki nilai adalah sah untuk dijadikan mahar.
Dan yang tidak memiliki nilai, maka tidak bisa dijadikan
mahar.
PAGE 25
Kesimpulan
Dalam pernikahan, terdapat tiga konsep penting: hantaran, mahar, dan
PAGE 27