Proposal Terapi Bermain
Proposal Terapi Bermain
Disusun Oleh:
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan
suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain makanan, perawatan,
cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk
kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.
Bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya dan juga
emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya dan pikirannya.
Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka
mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan
cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal
sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan
cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat
kesempatan bermain.
B. Tujuan
C. Sasaran
Anak usia dini (0-6tahun)
BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik sasaran
1. Anak usia prasekolah (0-6 tahun)
2. Anak yang dirawat di ruang Baitunnisa 1
3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat menghalangi
proses terapi bermain.
4. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai.
5. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai
B. Analisis kasus
a. Herbert Spencer
Menurut Herbert Spencer (Catron & Allen, 1999) anak bermain karena mereka punya
energi berlebih. Energi ini mendorong mereka untuk melakukan aktivitas sehingga
mereka terbebas dari perasaan tertekan. Hal ini berarti, tanpa bermain, anak akan
mengalami masalah serius karena energi mereka tidak tersalurkan.
b. Moritz Lazarus
c. Erikson
Menurut Erikson (1963), bermain membantu anak mengembangkan rasa harga diri.
Alasannya adalah karena dengan bermain anak memperoleh kemampuan untuk
menguasai tubuh mereka, menguasai, dan memahami benda-benda, serta belajar
keterampilan sosial. Anak bermain karena mereka berinteraksi guna belajar
mengkreasikan pengetahuan. Bermain merupakan cara dan jalan anak berpikir dan
menyelesaikan masalah. Anak bermain karena mereka membutuhkan pengalaman
langsung dalam interaksi sosial agar mereka memperoleh dasar kehidupan sosial.
D. Karakteristik bermain
METODOLOGI BERMAIN
A. DESKRIPSI PERMAINAN
Anak akan diberi 2 pilihan gambar pola karakter yang akan diwarnai, kemudian anak
mewarnai sesuai dengan kreasimya.
B. TUJUAN PERMAINAN
Mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat sakit
anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Walaupun
demikian, selama anak dirawat di rumah sakit, kegiatan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan masih harus tetap dilanjutkan untuk menjaga kesinambungannya.
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
3. Mengembangkan kreativitas dan kemampuannya
4. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat dirumah
sakit.
C. JENIS PERMAINAN
Mewarnai karakter yang disukai anak-anak
E. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari / Tanggal : Selasa, 9 Mei 2023
2. Waktu : 13:00 WIB
3. Tempat : Kamar 10.4 Ruang Baitunnisa RSI Sultan Agung Semarang
A. Struktur
1. Persiapan audience
2. Lingkungan
B. Proses
C. Hasil
PENUTUP
Kesimpulan
Bermain memiliki ciri (1) menyenangkan dan menggembirakan bagi anak; (2)
dorongan bermain muncul dari anak bukan paksaan orang lain; (3) anak melakukan karena
spontan dan sukarela, tidak diwajibkan; (4) semua anak ikut serta secara bersama-sama
sesuai peran masingmasing; (5) anak berlaku pura-pura, tidak sungguh-sungguh, atau
memerankan sesuatu; (6) anak menetapkan aturan main sendiri yang dipatuhi oleh semua
peserta bermain; (7) anak berlaku aktif; (8) bermain bersifat fleksibel.
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih. (2016) Tumbuh Kembang Anak. EGC: Jakarta. Whaley and Wong, 1991
Lampiran 1
Dokumentasi