Anda di halaman 1dari 2

Perancangan Biaya dan Jadwal Proyek Konstruksi

BAB II
WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)

Work Breakdown Structure (WBS) merupakan suatu cara untuk membagi-


bagi pekerjaan suatu proyek konstruksi dan mempunyai sifat hirarkis dan logic,
yaitu makin lama makin terinci dengan lingkup yang juga mengecil, menjadi
divisi-divisi dan subdivisi pekerjaan sampai pada bagian terkecil, atau struktur
rincian lingkup kerja atau proyek dari kegiatan yang paling awal hingga kegiatan
paling akhir, sedangkan kompleksibilitasnya makin berkurang sampai akhirnya
dianggap cukup terinci tetapi masih dapat dikelola dengan baik.
Dalam menghitung (estimasi) biaya suatu bangunan, volume pekerjaan
haruslah dihitung dengan teliti karena volume pekerjaan mempunyai pengaruh
yang besar terhadap perkiraan harga yang didapat. Volume suatu pekerjaan adalah
perhitungan jumlah banyaknya suatu pekerjaan dalam satu satuan atau sering juga
disebut dengan kubikasi pekerjaan. Volume suatu pekerjaan bukanlah volume
yang sesungguhnya, melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu
kesatuan.
Pekerjaan perhitungan volume dilakukan mulai tahap persiapan yakni
pembersihan, pemasangan bouwplank, pekerjaan tanah, pekerjaan batu, beton
bertulang sampai pekerjaaan akhir seperti pengecatan atau perlengkapan lainnya.
Setiap jenis pekerjaan yang dihitungan, mempunyai kaitan dengan pekerjaan
yang lain sehingga perhitungan volume pekerjaan ini haruslah seteliti mungkin.
Berikut Work Breakdown Structure (WBS) proyek Pembangunan
Jembatan Blang Ceurieh Kp. Aree Reubee I Kec. Delima ini:

NO.
URAIAN PEKERJAAN
PEMABAYARAN
DIVISI 1. UMUM
1.1 Pembersihan Lapangan
1.2 Pengukuran
1.3 Pembuatan Direksi Keet
1.4 Pembuatan Papan Nama Proyek
1.5 Jembatan Sementara
1.6 Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Haddad Rahmat (1904101010081) 5


Perancangan Biaya dan Jadwal Proyek Konstruksi

NO.
URAIAN PEKERJAAN
PEMABAYARAN
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
3.1 (1) Galian Biasa
3.1 (4) Galian Struktur dengan Kedalaman 0-2 Meter
3.1 (5) Galian Struktur dengan Kedalaman 2-4 Meter
3.1 (6) Galian Struktur dengan Kedalaman 4-6 Meter
3.2 (1a) Timbunan Biasa Dari Sumber Galian
3.2 (2a) Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian
3.3 (1) Penyiapan Badan Jalan
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON
SEMEN
5.1 (1) Lapisan Pondasi Agregat Kelas A
5.1 (2) Lapisan Pondasi Agregat Kelas B
5.2 (1) Lapisan Permukaan Agregat Tanpa Penutup Aspal
5.2 (2) Lapisan Pondasi Agregat Tanpa Penutup Aspal
DIVISI 6. PEKERJAAN ASPAL
6.1 (1) Lapis Resap Pengikat = Aspal Cair/Emulsi
6.1 (2a) Lapis Perekat Aspal Cari/Emulsi
6.3 (6a) Laston Lapis Antara (AC-BC)
6.3 (8) Bahan Anti Pengelupasan
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (5a) Beton Struktur fc'30 Mpa
7.1 (7a) Beton Struktur fc'20 Mpa
7.1 (8) Beton Struktur fc'15 Mpa
7.1 (10) Beton Struktur fc'10 Mpa
7.3 (1) Baja Tulangan Polos BjTP 280
7.3 (3) Baja Tulangan Sirip BjTS 420A
7.6.19 (b) Tiang Bor Beton, Diameter 400 mm
7.9 (1) Pasangan Batu
7.11 (1a) Sambungan Siar Type Asphaltic Plug, Fixed
7.12 (3) Perletakan Elastomerik Sintesis Uk 600 mm x 400 mm x 60 mm
7.13 (1) Sandaran (Railing)
7.14 (1) Papan Nama Jembatan
7.16 (3a) Pipa Drainase PVC Dia. 100 mm (Pada Pelat Lantai)
7.15 (2) Pembongkaran Beton
DIVISI 8. PRESERVASI JEMBATAN
8.10 (14) Pengecatan/Perlindungan Sandaran dan Tembok Pengarah
DIVISI 8. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN - LAIN
7.1 (5a) Marka Jalan Temoplastik

Haddad Rahmat (1904101010081) 6

Anda mungkin juga menyukai