Anda di halaman 1dari 19

TSI 309 - Perencanaan dan Pengendalian Proyek Konstruksi

PROGRAM EVALUATION AND


REVIEW TECHNIQUE (PERT)

Dr. Cut Zukhrina Oktaviani

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
KONSEP PROBABILITAS DALAM CPM (1)

A
d A= 8

di anggap tetap

VOLUME A
VOLUME
DURASI = DA = → Deterministik
PRODUKTIFITAS PRODUKTIFITAS

di anggap tetap

2
KONSEP PROBABILITAS DALAM CPM (2)
1. Sebenarnya banyak faktor yang dapat menyebabkan
bahwa dA tidak bersifat deterministik, misalnya ketidak-
pastian:
- cuaca;
- pasokan material dan tenaga kerja;
- peralatan rusak;
- produktifitas; bervariasi;
- dll.
2. Sering ditanyakan kapan proyek selesai, karena ada
aktifitas lain yang menunggu; pemakaian oleh users, dll.
3. Dalam hal ini, lebih tepat memandang dA sebagai bilangan
random, bukan bilangan deterministik.
4. Random variable merupakan besaran yang tidak dapat
dipastikan, namun setiap besarannya dapat dikaitkan
dengan probabilitas kejadiannya.

3
KONSEP PROBABILITAS DALAM CPM (3)
5. Misalnya:
- terdapat kemungkinan 50% bahwa proyek dapat
diselesaikan dalam waktu dA = 10 hari;
- terdapat kemungkinan 80% bahwa proyek dapat
diselesaikan dalam waktu dA = 14 hari;
- dstnya.
6. Suatu random variabel terdistribusi menurut Probability
Density Function (PDF) atau Fungsi Kepadatan Distribusi
tertentu.
7. Setiap PDF mempunyai paramater tertentu.
8. PDF yang paling sering dipakai dalam analisis PERT
adalah:
a. PDF Normal → Parameter: m = nilai rata-rata, dan
s = standar deviasi

4
KONSEP PROBABILITAS DALAM CPM (4)
b. PDF Beta → Parameter: a = waktu optimis;
m = Waktu paling mungkin;
b = waktu pesimis.
c. Sangat sulit untuk menetapkan: a, m, b; kegiatan mengikuti
kurva Beta hanya merupakan pendekatan (tidak selamanya
tepat), hanya dapat dilakukan jika banyak pengalaman.

5
FUNGSI KEPADATAN DISTRIBUSI (1)

1. PDF Normal; parameter:


- mx = mean = nilai rata-rata;
- sx = standard deviasi. S xi
mx = n
N (mx , sx) Σ (x - xi ) 2
σx2 =
n- 1

Median (te):
P (t < te) = 50%

te = mx
s t 2e = σx2
mx = te
6
FUNGSI KEPADATAN DISTRIBUSI (2)

2. PDF Beta; parameter:


- a = waktu optimis (hanya 1% kejadian lebih cepat);
- m = waktu paling mungkin;
- b = waktu pesimis (hanya 1% kejadian lebih lambat).
Median (te):
P (t < te) = 50%

a + 4m + b
te = 6

 - 
2

s te 2 =  b a
1% 1%  6 

a m b
CENTRAL LIMIT THEOREM

A B C D
1 2 3 4 5

a =4 a =3 a =2 a =4
m =6 m =8 m =4 m =5
b =8 b =9 b =7 b =6
t =6 t = 7,33 t = 4,16 t =5
e e e e
st2 = 4/ 9 s t2 =1 s t2 = 25/36 s t2 = 1/9
e e e e

T = te + te + te + te = 6 + 7,33 + 4,16 + 5 = 22,5


e A B C D
s 2 = Var t + Var t + Var t + Var t = 2.25
Te eA eB eC eD

s = 1,5 → dan mengikuti distribusi Normal.


Te

Catatan: Asumsi kegiatan A,B,C, dan D adalah bebas statistik


Dengan diketahunya TE dan sTe yang berdistribusi normal, maka dapat dihitung
seluruh probabilitas melalui tabel distribusi standar normal. 8
PERHITUNGAN PROBABILITAS
PENYELESAIAN PROYEK (1)
1. Jika berdasarkan perhitungan terdahulu dikatakan suatu
proyek berdurasi TE mengikuti distribusi (PDF) normal
dengan:
- mean = m = 22,5 (hari);
T e
- standard deviasi = s
Te
= 1,5;

- atau ditulis N (m T , s ) → N (22,5;1,5).


e Te
2. Maka dapat dihitung probabilitas proyek dapat
diselesaikan:
- untuk suatu hari tertentu, misalnya 20 hari atau 24 hari;
- probabilitas proyek dapat diselesaikan dalam 22,5 hari adalah
50%, karena mengikuti Distribusi Normal.

9
PERHITUNGAN PROBABILITAS
PENYELESAIAN PROYEK (2)
3. Atau, dapat pula dihitung:
- ’jumlah hari yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek’
jika probabilitas keberhasillan penyelesaiannya ditetapkan
misalnya 90%, 95%, dstnya.
4. Dengan cara yang sama, probabilitas penyelesaian setiap
event dapat dihitung:
- misalnya diminta untuk menghitung probabilitas selesainya
kejadian atau event-event tertentu dalam network.

10
PERHITUNGAN PROBABILITAS
PENYELESAIAN PROYEK (3)
Tranformasi Distribusi Normal menjadi Distribusi Standard Normal

2
1 X - mX
1 -_
sX
N (Te, sTe) → f (x) = exp 2
σx 2π
1 2
1 - _z
N (0, 1) → f (z) 2
= exp

Transformasi variabel
N (mx, , σx ) N (0, 1)
x – mX
z =
sX

11
PERHITUNGAN PROBABILITAS
PENYELESAIAN PROYEK (4)
5. Misalnya berapa probabilitas proyek dapat diselesaikan
dalam 24 hari atau P (x < 24):
- Hitung t = ( x – mx)/sx = (24 – 22,5)/1,5 = 1;
- Dari tabel ’distribusi standar normal’ dapat dibaca
Probabilitas (t < 1) = 0, 8413.
- Jadi kemungkinan proyek dapat diselesaikan dalam 24
hari adalah 84,13%.

N (22,5; 1,5)

0,8413

22,5 24 12
PERHITUNGAN PROBABILITAS
PENYELESAIAN PROYEK (5)
6. Atau berapa waktu harus disediakan agar probabilitas
proyek dapat diselesaikan adalah 95%:
- Probabilitas: P (z < zx) = 90%;
- Dari tabel ’distribusi standar normal’ dapat dibaca bahwa
untuk P (z < zx) = 95%, diperoleh z = 1,64.
- z = (x – mx ) sx = (x – 22,5)/1,5 = 1,64
- Maka diperoleh x = 24,96; atau perlu disediakan waktu
24,96 hari, agar 95% yakin proyek dapat diselesaikan.

N (22,5; 1,5)

95%

13

22,5 x = 24,96
PENERAPAN DALAM NETWORK (1)

1. Biasanya yang ditinjau jalur kritis; karena jalur kritis


merupakan jalur terpanjang; dan jumlah durasi-nya sama
dengan waktu penyelesaian proyek.

A 10 E 19
3 11 6 20
10 9

0 13 2 H
1 0 5 14

B 5 C 12 J 22
2 5 4 12 7 22
5 7 10
Ket:

Jalur Kritis
14
PENERAPAN DALAM NETWORK (2)

2. Durasi jalur kritis (B-C-J) adalah 22 hari, selanjutnya perlu


diketahui bagaimana karakteristik distribusinya.
3. Namun demikian, perlu hati-hati terhadap jalur lain
dimana:
- Te sedikit lebih kecil dari Te jalur kritis, tetapi jumlah
variance-nya (sTe2) lebih besar.
4. Tidak selamanya jalur kritis menentukan, misalnya dalam
contoh diatas:
- jalur kritis (B-C-J) → Te = 22 hari;
- jalur lain (A-D-I) → Te = 21 hari.
- dalam hal ini perlu diperiksa jumlah variance-nya (sTe2);
kedua jalur perlu dicek.

15
CONTOH PERHITUNGAN (1)

1. Dari network diatas diketahui:


PDF
No Kegiatan Durasi
Jenis Parameter
1 A 10 Normal (10, 3)
2 B 5 Beta (4, 5, 6)
3 C 7 Normal (7, 1)
4 D 3 Beta (2, 3, 6)
5 E 9 Normal (9, 1)
6 F 4 Beta (3, 4, 6)
7 G 0 - -
8 H 2 Beta (1, 2, 4)
9 I 8 Beta (5, 8, 10)
10 J 10 Normal (10, 1)

2. Berapa probabilitas proyek dapat diselesaikan dalam


waktu 23 hari:
- hitung berdasarkan jalur kritis B-C-J;
- hitung berdasarkan jalur A-D-I;
- apa kesimpulan anda. 16
CONTOH PERHITUNGAN (2)

3. Berapa waktu harus dialokasikan jika ingin 95% yakin


proyek dapat diselesaikan:
- hitung berdasarkan jalur kritis B-C-J;
- hitung berdasarkan jalur A-D-I;
- apa kesimpulan anda.

17
JAWABAN SOAL (1)

NO. KEGIATAN DURASI PDF PARAMETER tе VAR (te) σ (tе)


1 A 10 Normal 10 3 10 9 3
2 B 5 Beta 4 5 6 5 0.11 0.33
3 C 7 Normal 7 1 7 1 1
4 D 3 Beta 2 3 6 3.33 0.44 0.67
5 E 9 Normal 9 1 9 1 1
6 F 4 Beta 3 4 6 4.17 0.25 0.50
7 G 0 - - - - - - -
8 H 2 Beta 1 2 4 2.17 0.25 0.50
9 I 8 Beta 5 8 10 7.83 0.69 0.83
10 J 10 Normal 10 1 10 1 1

18
JAWABAN SOAL (2)

JALUR tе VAR (te) σ(tе) z = ((23-tе)/σ(tе)) P (x < 23) Z 95% t = Te +


(z95%*σ(tе))
B-C-J 22 2.11 1.45 0.69 75% 1.64 24.38
A-D-I 21.17 10.14 3.18 0.57 72% 1.64 26.39

Kesimpulan:
Jalur A-D-I lebih menentukan:
- P (x < 23) = 72%;
- Waktu yang diperlukan agar 95% yakin proyek dapat diselesaikan
adalah 26, 39 hari.

Anda mungkin juga menyukai