Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN STUDI KASUS GANGGUAN EMPEDU KOLELITIASIS

Disusun oleh:

Nama : Tassya Oktaviana


NIM : 1807026069
Kelas : Gizi 6C

Dosen Pengampu: Dwi Hartanti, S.Gz., M.Gizi

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG

2021
BAB I: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.1.1. Data Riwayat Pasien
Seorang pasien wanita ibu rumah tangga usia 35 tahun didiagnosa kolelitiasis.
Pasien mengeluhkan sering merasa mual yang hilang timbul serta sakit nyeri
perut bagian kanan atas yang menjalar sampai ke bahu kanan atas. Pasien sudah
merasakan keluhan tersebut lebih dari 1 bulan yang lalu. Namun baru
memeriksakan diri ke dokter karena nyeri dirasakan makin lama makin hebat
selama lebih dari 15 menit. Kondisi pasien saat ini dalam keadaan kuning di
seluruh tubuh.
1.1.2. Gambaran Umum Pasien
Sejak mengalami keluhan yang disampaikan, asupan pasien saat ini mulai
berkurang dari biasanya. Pola makan 3 kali sehari, tetapi tidak bisa makan
banyak. Setiap kali makan, pasien hanya mampu makan 10 sdm nasi, ½ potong
hewani (kebanyakkan memilih ayam goreng) dan nabati (terbanyak pilihannya
adalah tempe goreng). Pasien tidak suka sayur dan buah. Sebelum sakit, pasien
memiliki kebiasaan makan sebagai berikut: sering mengonsumsi goreng-
gorengan (bala-bala dan tahu goreng) setiap harinya sebanyak masing-masing 3
buah sedang dan keripik dan kacang goreng 3 kali seminggu kurang lebih 1
genggam tangan dewasa. Pasien menyatakan tidak mengetahui apa penyebab
kejadian penyakitnya saat ini dengan kebiasaan makannya. Hasil laboratorium
menunjukkan urin pasien berwarna coklat, kadar kolesterol tinggi (250 mg/dL)
dan ada lemak di fesesnya. Berat badan pasien mengalami perubahan dari 63 kg
menjadi 60 kg dalam 1 minggu, sementara tinggi badan pasien 168 cm.
BAB II: GAMBARAN UMUM
2.1 Identitas & Skrinning Gizi
SKRINNING PASIEN
FORMULIR SIMPLE NUTRITION SCREENING TOOL (SNST)
Nama Pasien: Ny. X Diagnosis: Kolelitiasis
No. RM: - Usia: 35 tahun
Tanggal Masuk RS: - Tanggal Skrinning: 25 Mei 2021
Bangsal: - Jenis Kelamin: Perempuan
2.2
Tabel 1. Skrinning Pasien
NO PERTANYAAN NILAI JAWABAN
(SKOR)

1. Apakah Pasien terlihat kurus? Ya =1 0


Tidak = 0

2. Apakah pakaian anda terlihat lebih longgar? Ya = 1 1


Tidak = 0

3. Apakah akhir-akhir ini anda kehilangan berat badan Ya = 1 1


secara tidak sengaja (6 bulan terakhir)?
Tidak = 0

4. Apakah anda mengalami penurunan asupan makan Ya = 1 1


selama 1 minggu terakhir?
Tidak = 0

5. Apakah anda menderita suatu penyakit yang Ya = 1 1


mengakibatkan adanya perubahan jumlah atau jenis
Tidak = 0
makanan yang anda makan?

6. Apakah anda merasakan lemah, lesu, dan tidak Ya = 1 1


bertenaga?
Tidak = 0

TOTAL SKOR 5

KESIMPULAN :
Skor 0-2 = Tidak beresiko Malnutrisi  dilakukan pengkajian awal gizi 1 kali
oleh Dietisien / Dokter Divisi Gizi di Ruang Ranap

 Skor ≥ 3 = Beresiko Malnutrisi  dilakukan pengkajian awal gizi dan lanjutan


setiap hari selama dirawat di RS oleh Dietisien/Dokter Divisi Gizi
2.3 Asesment
2.2.1 Keluhan Utama
Tabel 2. Pengkajian Keluhan Utama
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
CH-2.1.1 Patient nutrition Sering mual, nyeri
complaint perut bagian kanan
atas yang menjalar
sampai ke bahu
kanan atas, kuning
seluruh tubuh
CH-2.1.5 Gastrointestinal Kolelitiatis
Kesimpulan: Pasien sering mual, nyeri perut bagian kanan atas yang menjalar sampai ke
bahu kanan atas, kuning seluruh tubuh, dan didiagnosa kolelitiatis

2.2.2 Pengukuran Antropometri


Tabel 3. Pengkajian Antropometri
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
AD-1.1.1 TB 168 cm
AD-1.1.2 BB 60 kg
AD-1.1.4 Weight Change Penurunan BB dari
63 menjadi 60
dalam 1 minggu
AD-1.1.7 IMT 21,25 N = 18,5-24,9 Normal
Kesimpulan: Pasien mengalami penurunan berat badan
Sumber: Handayani (2015).

2.2.3 Pemeriksaan Biokimia (BD)


Tabel 4. Pengkajian Data Biokimia
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
BD-1.7.1 Cholesterol 250 mg/dL <200 mg/dL Tinggi
BD-1.12.1 Urine Color Urin berwarna
cokelat
Kesimpulan: Pasien memiliki kadar kolesterol yang tinggi dan urin berwarna cokelat
Sumber: Handayani (2015).
2.2.4 Pemeriksaan Klinik/Fisik (PD)
Tabel 5. Pengkajian Data Klinik
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
PD-1.1.1 Overall appearance Sadar
PD-1.1.4 Extremities, muscles, Sering mual, nyeri Diagnosa
and bones perut bagian kanan kolelitiatis
atas menjalar
sampai bahu kanan
atas
PD-1.1.5 Digestive system Terdapat lemak di
feses
PD-1.1.8 Skin Keadaan kuning Diagnosa
seluruh tubuh kolelitiatis
Kesimpulan: Pasien sering mual dan nyeri perut bagian kanan atas yang menjalar sampai
bahu kanan serta keadaan kuning seluruh tubuh

2.2.5 Pengukuran Dietary History


2.2.5.1 Kualitatif
Tabel 6. Pengkajian Riwayat Makanan
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
FH-1.2.2.1 Amount of food 10 sdm nasi, ½ potong
hewani (biasanya ayam),
dan nabati (biasanya
tempe), kacang goreng 1
genggam tangan dewasa
FH-1.2.2.2 Types of food Sering menonsumi goreng-
gorengan
FH-1.2.2.3 Meal/snack pattern Pola makan 3x sehari,
gorengan (bala-bala dan
tahu) 3 bh sdg/hari, keripik
dan kacang goreng 3x
seminggu
FH-4.2.12 Food preferences Tidak suka sayur dan buah
Kesimpulan: Pasien menyukai olahan makanan yang digoreng dan tidak suka sayur dan buah

2.2.5.2 Kuantitatif
Tabel 7. Pengkajian Riwayat Makanan
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
FH-1.1.1.1 Total energy 1087,5 kkal %Asupan Defisit tingkat
intake berat
= 1087,5/2295 x 100%
= 47,3%
FH-1.5.1.1 Total fat 46,5 gram %Asupan Defisit tingkat
= 46,5/63,75 x 100% berat
= 30,3%
FH-1.5.2.1 Total protein 30 gram %Asupan Defisit tingkat
= 30/86,6 x 100% berat
= 34,6%
FH-1.5.3.1 Total 130,5 gram %Asupan Defisit tingkat
carbohydrate = 130,5/344,25 x 100% berat
= 37,9%
Kesimpulan: Pasien kurang asupan oral
Sumber: Handayani (2015).

Tabel 8. Hasil Recall 1 hari SMRS


Jenis Bahan URT BDD Penuka E KH (g) P (g) L (g)
Makana (g/ml) r (kkal)
n
Pagi
Nasi Nasi 10 sdm 100 1 175 40 4 -
Daging
ayam ½ ptg
Ayam 27,5 ½ 75 - 3,5 6,5
dengan sdg
Goreng kulit
Minyak ½ sdt 2,5 ½ 25 - - 2,5
1 ptg
Tempe Tempe 25 ½ 37,5 3,5 2,5 1,5
sdg
Goreng
Minyak 1 sdt 5 1 50 - - 5
Siang
Nasi Nasi 10 sdm 100 1 175 40 4 -
Daging
ayam ½ ptg
Ayam 27,5 ½ 75 - 3,5 6,5
dengan sdg
Goreng kulit
Minyak ½ sdt 2,5 ½ 25 - - 2,5
Tempe 1 ptg
Tempe 25 ½ 37,5 3,5 2,5 1,5
Goreng sdg
Minyak 1 sdt 5 1 50 - - 5
Malem
Nasi Nasi 10 sdm 100 1 175 40 4 -
Daging
ayam ½ ptg
Ayam 27,5 ½ 75 - 3,5 6,5
dengan sdg
Goreng kulit
Minyak ½ sdt 2,5 ½ 25 - - 2,5
1 ptg
Tempe Tempe 25 ½ 37,5 3,5 2,5 1,5
sdg
Goreng
Minyak 1 sdt 5 1 50 - - 5
Total 1087,5 130,5 30 46,5

Perhitungan kebutuhan SMRS:


1. Energi:
BBI = (TB – 100) – 10%
= (168 – 100) – 10%
= 61,2 kg
Rumus Brocca = 25 kkal/kgBB/har
= 25 x 61,2
= 1530
Energi = REE x FA (sedang)
= 1530 x 1.5
= 2295 kkal
2. Protein = 15% x 2295 kkal
= 344,25 kkal : 4
= 86,6 gram
3. Lemak = 25% x 2295 kkal
= 573,75 kkal : 9
= 63,75 gram
4. Karbohidrat = 60% x 2295 kkal
= 1377 kkal : 4
= 344,25 gram
2.2.6 Riwayat Personal
Tabel 9. Pengkajian Riwayat Personal
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
CH-1.1.1 Age 35 tahun
CH-1.1.2 Gender Perempuan
CH-1.1.7 Role in family Ibu
Kesimpulan: Tn. F berusia 35 tahun dan merupakan seorang ibu

2.2.7 Riwayat Penyakit Dahulu


Tabel 10. Pengkajian Riwayat Penyakit Dahulu
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
- - - - -
Kesimpulan: Data riwayat penyakit dahulu tidak diketahui

2.2.8 Riwayat Penyakit Keluarga


Tabel 11. Pengkajian Riwayat Sosial Ekonomi
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
- - - - -
Kesimpulan: Data riwayat penyakit keluarga tidak diketahui

2.2.9 Riwayat Sosial Ekonomi


Tabel 12. Pengkajian Riwayat Sosial Ekonomi
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
CH-3.1.6 Occupation Ibu rumah tangga
Kesimpulan: Pasien merupakan ibu rumah tangga

2.2.10 Keadaan Lingkungan Hidup


Tabel 13. Pengkajian Keadaan Lingkungan Hidup
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
- - - - -
Kesimpulan: Data keadaan lingkungan hidup tidak diketahui

2.2.11 Kebiasaan Hidup sebelum Dirawat


Tabel 14. Kebiasaan Hidup sebelum dirawat
Domain Terminologi Data Standar Keterangan
FH-1.2.2.1 Amount of food 10 sdm nasi, ½ potong
hewani (biasanya ayam),
dan nabati (biasanya
tempe), kacang goreng 1
genggam tangan dewasa
FH-1.2.2.2 Types of food Sering menonsumi goreng-
gorengan
FH-1.2.2.3 Meal/snack pattern Pola makan 3x sehari,
gorengan (bala-bala dan
tahu) 3 bh sdg/hari, keripik
dan kacang goreng 3x
seminggu
FH-4.2.12 Food preferences Tidak suka sayur dan buah
Kesimpulan: Pasien terbiasa mengonsumsi olahan yang digoreng, dan tidak menyukai sayur dan
buah

2.3 Diagnosis
2.3.1 Diagnosa Gizi
Tabel 14. Diagnosa Gizi
DOMAIN INTAKE (NI)
PROBLEM ETIOLOGI SYMPTOM
Penurunan daya terima Asupan energi total pasien
NI.1.2 Asupan energi tidak
makanan akibat mual serta hanya 1087,5 kkal atau
adekuat
nyeri pada perut bagian atas 47,3%
Asupan energi total pasien
hanya 1087,5 kkal atau
NI.2.1 Asupan makanan dan Penurunan daya terima 47,3%, lemak 46,5 gram
minuman per oral tidak makanan akibat mual serta atau 30,3%, protein 30 gram
adekuat nyeri pada perut bagian atas atau 34,6% dan asupan
karbohidrat 130,5 gram atau
37,9%
Penurunan daya terima
NI. 5.6.1 Asupan lemak Asupan lemak total pasien
makanan akibat gangguan
tidak adekuat hanya 46,5 gram atau 30,3%
saluran pernapasan
Penurunan daya terima
NI. 5.7.1 Asupan protein Asupan protein total pasien
makanan akibat gangguan
tidak adekuat hanya 30 gram atau 34,6%
saluran pernapasan
Penurunan daya terima Asupan karbohidrat total
NI. 5.8.1 Asupan
makanan akibat gangguan pasien hanya 130,5 gram
karbohidrat tidak adekuat
saluran pernapasan atau 37,9%
NI. 5.8.5 Asupan serat tidak Kurangnya pengetahuan
Tidak suka sayur dan buah
adekuat tentang gizi
DOMAIN KLINIS (NC)

NC. 1.4 Perubahan funsgi Adanya lemak pada feses,


Diagnosa kolelitiasis
gastrointestinal urin berwarna coklat
NC. 2.2 Perubahan nilai
Diagnosa kolelitiasis, suka
laboratorium terkait gizi Kolesterol 250 mg/dL
mengkonsumsi lemak jenuh
(kolesterol)
BB menurun dari 63 kg ke
Penurunan kemampuan 60 kg dalam 1 minggu,
NC. 3.2 Kehilangan berat
untuk mengkonsumsi energi asupan energi total pasien
badan yang tidak diinginkan
yang cukup hanya 1087,5 kkal atau
47,3%
DOMAIN BEHAVIOUR (NB)
tidak mengetahui apa
NB. 1.1 Kurangnya
Kurang paparan informasi penyebab kejadian
pengetahuan tentang gizi
terkait gizi penyakitnya saat ini dengan
dan makanan
kebiasaan makannya

2.3.2 Prioritas Diagnosis Gizi


1. NI.2.1 Asupan makanan dan minuman per oral tidak adekuat berkaitan dengan
Penurunan daya terima makanan akibat mual serta nyeri pada perut bagian atas
ditandai oleh Asupan energi total pasien hanya 1087,5 kkal atau 47,3%, lemak
46,5 gram atau 30,3%, protein 30 gram atau 34,6% dan asupan karbohidrat 130,5
gram atau 37,9%
2. Perubahan funsgi gastrointestinal berkaitan dengan Diagnosa kolelitiasis
ditandai oleh Adanya lemak pada feses, urin berwarna coklat
3. NC. 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi (kolesterol) berkaitan dengan
Diagnosa kolelitiasis, suka mengkonsumsi lemak jenuh ditandai oleh Kolesterol
250 mg/dL
4. NB. 1.1 Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan makanan berkaitan dengan
Kurang paparan informasi terkait gizi ditandai oleh tidak mengetahui apa
penyebab kejadian penyakitnya saat ini dengan kebiasaan makannya
BAB III: RENCANA INTERVENSI

3.1 Rencana Terapi Diet


3.1.1 Tujuan Diet
Umum
 Memberikan asupan makanan yang adekuat sesuai dengan kebutuhan pasien
 Memulihkan kondisi kesehatan dan meningkatkan status gizi.
 Mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan pasien agar status gizi pasien
dapat optimal dan tetap menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit.

Khusus

 Mengurangi keluhan yang dialami pasien yaitu sering mual dengan pemberian
menu makan yang sesuai
 Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen
 Mengatasi absorbsi lemak
 Memperbaiki perilaku dan kebiasaan dan pemilihan makan yang salah
 Memberikan informasi, edukasi, dan konseling kepada keluarga pasien mengenai
cara memilih bahan, pola makan seimbang dan cara makan yang tepat untuk
pasien

3.1.2 Prinsip dan Syarat Diet


 Energi diberikan sesuai kebutuhan. Jika pasien kegemukan, hindari penurunan
berat badan yang terlalu cepat.
 Protein diberikan dalam jumlah sedang sampai tinggi, yaitu 1 sd 1.25 gram/kg
berat badan.
 Lemak diberikan sesuai kondisi pasien, pada keadaan akut lemak tidak
diperbolehkan sampai keadaan akutnya mereda, sedangkan keadaan kronis
diberikan 20-25% total energi. Bila keadaan steatorea (lemak feses >25 gram/24
jam) diberikan dalam bentuk asam lemak rantai sedang (MCT).
 Suplemen vitamin A, D, E dan K jika dibutuhkan.
 Serat diberikan tinggi dalam bentuk pektin untuk mengikat kelebihan asam
empedu dalam saluran cerna.
 Hindari bahan makanan yang menyebabkan rasa kembung dan tidak nyaman.
3.1.3 Perhitungan Kebutuhan Gizi

1. Energi
Rumus Mifflin = ( 10 × BB ) + ( 6 , 25 ×TB )−( 5 ×U ) −161
= ( 10 ×60 )+ ( 6 ,2 5 ×168 ) −( 5× 35 )−161
= 1314 kkal
Energi = REE x 1,2
= 1314 x 1,2
= 1576,8 kkal
2. Protein
Protein 1-1,25g/kgBBI/hari
P ¿ 1,2 ×60=¿ 72 g (x4 = 288 kkal)
3. Lemak
L = 20 % × 1576,8: 9
= 315,36 kkal : 9
= 35,04 gram
4. Karbohidrat
KH = (E – (P + L))kkal : 4
= (1576,8 – (288 + 315,36))kkal : 4
= 973,44 kkal : 4
= 243,36 gram
5. Cairan
30ml x 60 kgBB = 1800 ml

3.1.4 Jenis diet, bentuk makanan, frekuensi makan dan cara pemberian / rute
Jenis diet: Diet Tinggi Protein Rendah Lemak
 Bentuk makanan : Lunak
 Rute : per oral
 Frekuensi makan : 3x makan utama, 2x selingan

3.1.1 Perencanaan Menu

Tabel 15. Perencanaan Menu

Jenis Energi KH P L
Bahan URT BDD Penukar
Makanan (kkal) (gram) (gram) (gram)
Sarapan (06.00-08.00)
Bubur ¾
Nasi 100 1 175 40 4 -
Nasi gls
Wortel 1 bj 50 ½ 12,5 2,5 0,5 -
sdg
Sayur Sup Buncis ½ 50 ½ 12,5 2,5 0,5 -
ikat
Sawi ½ 50 ½ 12,5 2,5 0,5 -
ikat
Telur
Telur
Bumbu 1 btr 55 1 75 - 7 5
Ayam
Kuning
Pepes 1 bj
Tahu 110 1 75 7 5 3
Tahu bsr
Air Putih Air Putih 1 gls 300 - - - - -
Selingan (10.00-11.00)
4 bh
Strawberry 215 1 50 12 - -
Susu bsr
Strawberry Susu Skim
1 gls 200 1 75 10 7 -
Cair
1
Gula 13 1 50 12
sdm
Makan Siang (13.00-14.00)
Bubur ¾
Nasi 100 1 175 40 4 -
Nasi gls
½
Sayur Bayam 50 ½ 12,5 2,5 0,5 -
ikat
Bayam
1 bj 50 ½ 12,5 2,5 0,5 -
Bening Wortel
sdg
1 bj
Tahu Tim Tahu 110 1 75 7 5 3
bsr
1/3
Pepes Ikan
Ikan Mas ekor 45 1 50 - 7 2
Mas
sdg
Jeruk 2 bh
110 1 50 12
Manis sdg
Jus Jeruk
1
Gula 13 1 50 12
sdm
Air Putih 1 gls 300 - - - - -
Selingan (16.00-17.00)
Kacang 2
Bubur 20 1 75 7 5 3
Hijau sdm
Kacang
1
Hijau Gula pasir 13 1 50 12 - -
sdm
Santan 1/3 40 1 50 - - 5
gls
Makan Malam (19.00)
Bubur ¾
Nasi 100 1 175 40 4 -
Nasi gls
Kacang Kacang ½
50 ½ 12,5 2,5 0,5 -
Panjang Panjang ikat
Kukus Minyak 1 sdt 5 1 50 - - 5
Daging
Ayam
Ayam 1 ptg
Bumbu 40 1 50 - 7 2
Tanpa sdg
Kuning
Kulit
1 bj
Tahu 110 1 75 7 5 3
Tahu bsr
Kukus ½ bj
Wortel 50 ½ 12,5 2,5 0,5 -
sdg
Susu Skim Susu Skim
1 gls 200 1 75 10 7 -
Cair Cair
TOTAL 1587,5 245,5 70,5 36

3.2 Konseling Gizi


1. Tema
Diet tinggi protein rendah lemak
2. Sasaran
Pasien Penderita Kolelitiasis dan Keluarga Pasien
3. Durasi
30-40 menit
4. Tempat
Ruang Perawatan Pasien
5. Metode
Ceramah/diskusi
6. Instrumen
Leaflet
7. Tanggal pelaksanaan
26 Mei 2021
8. Materi
 Penjelasan tentang Kolelitiasis
 Penjelasan tentang masalah kesehatan pasien dan Diet Tinggi Protein Rendah
Lemak untuk memulihkan keadaan dan menghilangkan keluhan yang dialaminya
 Memberikan informasi mengenai jenis dan tekstur makanan anak yang baik
dikonsumsi oleh pasien selama proses pengasuhan gizi
 Memberikan contoh bahan makanan dan contoh menu makan sehari sesuai
dengan Diet Kolelitiasis
 Memberikan pengetahuan tentang pola hidup sehat dengan membiasakan
aktivitas fisik
 Memberikan motivasi kepada pasien agar mau menjalankan diet sesuai dengan
yang telah disepakati

9. pertemuan. Edukasi ini


dilakukan di ruang
perawatan pasien
menggunkan
10.media leaflet, daftar
bahan makanan penukar
serta rekomendasi menu
untuk
11.pasien
9. Strategi
Menggunakan Transtheoritical model. Tahapan dalam TTM meliputi
precontemplation (tidak siap), contemplation (persiapan), preparation, action,
maintenance dan relaps (kekambuhan)
3.3 Rencana Monitoring Dan Evaluasi
3.3.1 Data Antropometri
Tabel 16. Rencana Monitoring dan Evaluasi Data Antropometri

Parameter Target Pelaksanaan Frekuensi


Berat Badan Berat badan tidak Penimbangan berat Setiap dua kali sehari
menurun badan secara rutin

3.3.2 Asupan Makan


Tabel 17. Rencana Monitoring dan Evaluasi Asupan Makan

Parameter Target Pelaksanaan Frekuensi


Asupan Makan Asupan makan Recall 24 jam, Setiap hari secara rutin
meningkat, dihabiskan metode comstock
sebagian besar porsi (sisa makanan)

3.3.3 Data Laboratorium


Tabel 18. Rencana Monitoring dan Evaluasi Data Laboratorium

Parameter Target Pelaksanaan Frekuensi


Kolesterol Menurun secara Pemeriksaan Setiap kali ada hasil
bertahap sampai nilai laboratorium laboratorium terbaru
normal

3.3.4 Data Klinis


Tabel 19. Rencana Monitoring dan Evaluasi Data Klinis

Parameter Target Pelaksanaan Frekuensi


Mual, nyeri perut Mengurangi gejala Wawancara dan Setiap hari secara rutin
seperti mual, nyeri
kanan atas, kulit Pantau langsung
perut kanan atas dan
berwarna kuning, kulit berwarna kuning,
urin berwarna urin berwarna coklat,
coklat, lemak pada dan lemak pada feses
feses
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Dian., dkk. (2015). Nutrition Care Process (NCP). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai