Anda di halaman 1dari 40

ASK – AMPLITUDE SHIFT KEYING

A. Generation

Amplitudo shift keying - ASK - dalam konteks komunikasi digital adalah


proses modulasi yang memberikan ke sinusoid dua atau lebih tingkat
amplitudo diskrit 1. Ini terkait dengan jumlah tingkat yang diadopsi oleh
pesan digital.

Untuk urutan pesan biner ada dua level, salah satunya biasanya nol.

Jadi bentuk gelombang termodulasi terdiri dari semburan sinusoid.

Gambar 1 mengilustrasikan sinyal ASK biner (bawah), bersama dengan


urutan biner yang memulainya (atas). Tidak ada sinyal yang dibatasi pita.

Gambar 1: Sinyal ASK (bawah) dan sinyal informasi (atas)

Ada diskontinuitas tajam yang ditunjukkan pada titik-titik transisi. Ini


menghasilkan sinyal yang memiliki bandwidth lebar yang tidak perlu.
Bandlimiting umumnya diperkenalkan sebelum transmisi, dalam hal ini
diskontinuitas akan 'dibulatkan'. Bandlimiting dapat diterapkan pada
pesan digital, atau sinyal termodulasi itu sendiri.

Kecepatan data sering dibuat sub-kelipatan dari frekuensi pembawa. Ini


telah dilakukan dalam bentuk gelombang Gambar 1.

Salah satu kelemahan ASK dibandingkan dengan FSK dan PSK, misalnya,
tidak memiliki amplop yang konstan. Hal ini membuat pemrosesannya
(misalnya, penguatan daya) lebih sulit, karena linearitas menjadi faktor
penting. Namun, itu memudahkan demodulasi dengan detektor amplop.

Diagram blok generator ASK dasar ditunjukkan pada Gambar 2. Ini


menunjukkan pembatasan pita setelah modulasi.

Page 1 of 9
Gambar 2: Prinsip pembentukan ASK

Saklar dibuka dan ditutup oleh urutan biner unipolar.

B. Bandwidth modification

Seperti yang telah ditunjukkan, diskontinuitas tajam dalam bentuk


gelombang ASK pada Gambar 1 menyiratkan bandwidth yang lebar.
Pengurangan yang signifikan dapat diterima sebelum kesalahan pada
penerima meningkat secara tidak dapat diterima. Ini dapat disebabkan
oleh pembatasan pita (pembentukan pulsa) pesan sebelum modulasi,
atau pembatasan pita sinyal ASK itu sendiri setelah pembangkitan.

Kedua opsi ini diilustrasikan pada Gambar 3, yang menunjukkan salah


satu generator yang akan Anda modelkan dalam percobaan ini.

Gambar 3: Pembentukan ASK dengan LPF atau BPF untukmembatasi pita


frekuensi yang digunakan

Gambar 4 menunjukkan sinyal yang ada dalam model Gambar 3, di mana


pesan telah dibatasi pita. Bentuknya, setelah bandlimiting, secara alami
cukup tergantung pada karakteristik amplitudo dan fasa dari filter
bandlimiting.

Page 2 of 9
Gambar 4: Sinyal informasi (bawah), sinyal informasi setelah dibatasi pita
frekuensinya (tengah), dan sinyal hasil ASK (atas)

Anda dapat memperkirakan bentuk gelombang ini dengan SEQUENCE


GENERATOR yang memiliki clock sekitar 2 kHz, filter #3 dari FILTER
SALURAN BASEBAND, dan pembawa 10 kHz dari VCO.

C. Demodulation methods

Terlihat dari Gambar 1 dan 4 bahwa sinyal ASK memiliki amplop yang
terdefinisi dengan baik. Dengan demikian dapat menerima demodulasi
oleh detektor amplop.

Demodulator sinkron juga akan sesuai.

Perhatikan bahwa:

• sirkuit deteksi amplop sederhana.

• demodulasi sinkron membutuhkan pembawa lokal fase-terkunci dan


oleh karena itu sirkuit akuisisi pembawa.

Dengan pembatasan pita ASK yang ditransmisikan, tak satu pun dari
metode demodulasi ini akan memulihkan urutan biner asli; sebagai
gantinya, output mereka akan menjadi versi bandlimited. Jadi pemrosesan
lebih lanjut - dengan semacam sirkuit pengambilan keputusan misalnya -
akan diperlukan.

Jadi demodulasi adalah proses dua tahap:

1. pemulihan aliran bit terbatas

2. regenerasi aliran bit biner

Gambar 5 mengilustrasikan.

Page 3 of 9
Gambar 5: Proses demoddulasi dengan 2 cara

D. Bandwidth estimation

Sangat mudah untuk memperkirakan bandwidth sinyal ASK. Lihat diagram


blok Gambar 3. Ini adalah pemancar DSB. Ini adalah contoh modulasi
linier. Jika kita mengetahui bandwidth pesan, maka bandwidth ASK adalah
dua kali lipat ini, berpusat pada frekuensi 'pembawa'.

Menggunakan analogi generator DSB, urutan biner adalah pesan


(kecepatan bit 'µ'), dan gelombang sinus yang diaktifkan adalah pembawa
('ω').

Meskipun Anda mungkin tidak memiliki ekspresi analitis untuk lebar pita
urutan biner acak semu, Anda dapat memperkirakan bahwa urutannya
akan sama dengan gelombang persegi, atau mungkin persegi panjang.

Untuk kasus khusus dari urutan biner alternatif satu dan nol spektrum
akan:

• simetris terhadap frekuensi pembawa 'ω'

• memiliki komponen di 'ω', karena akan ada istilah DC dalam pesan

• memiliki sidebands yang berjarak pada kelipatan ganjil 'µ' di kedua sisi
carrier

• memiliki amplitudo pita sisi yang akan menurunkan kedua sisi pembawa
(sebanding dengan 1/n, di mana 'n' adalah urutan suku).

Jika Anda menerima spektrum simetris di sekitar operator, maka Anda


dapat mengukur bandwidth efektifnya dengan melewatkannya melalui
filter lowpass yang dapat disetel. Sebuah metode disarankan dalam
percobaan di bawah ini.

Anda dapat mendiskusikan ini saat menjawab Pertanyaan Tutorial Q2.

Page 4 of 9
EXPERIMENT

A. Generation

Ada banyak metode untuk memodelkan generator ASK dengan TIMS.


Untuk salah satu dari mereka, urutan pesan biner paling baik diperoleh
dari SEQUENCE GENERATOR, di-clock pada kecepatan yang sesuai.
Tergantung pada konfigurasi generator, baik aliran bit data dapat dibatasi
pita, atau ASK itu sendiri dapat difilter bandpass.

Saran untuk pemodelan generator ASK adalah:

1. Modelling with a DUAL ANALOG SWITCH

Susunan ini ditunjukkan dimodelkan pada Gambar 6.

Gambar 6: Memodelkan ASK berdasarkan Gambar 2

Susun rangkaian EMONA sesuai dengan Gambar 6. Setelah itu sesuaikan


semua modul EMONA yang digunakan sesuai dengan ketentuan berikut:

AUDIO OSCILLATOR disesuaikan agar frekuensinya mendekati 8.333 kHz


lalu hubungkan 8.333 kHz dari MASTER SIGNALS ke port yang ditunjukkan
pada gambar.

SEQUENCE GENERATOR dibuat menjadi urutan 32 bit. Hal ini dilakukan


dengan cara mengatur switch SW2 pada bagian belakang papan PCB yang
ada. Saklar dapat diatur berdasarkan tabel dibawah ini. Setelah saklar
dirubah sesuai kebutuhan, silahkan dipasang Kembali pada EMONA.

DUAL ANALOG SWITCH yang digunakan adalah sebagian bagian saja


karena hanya akan menampilkan berdasarkan masukan TTL yang ada.

Page 5 of 9
Selain itu tidak ada pengaturan yang perlu dilakukan pada DUAL ANALOG
SWITCH

TUNEABLE LPF dapat digunakan setelah DUAL ANALOG SWITCH untuk


dapat membentuk ASK dengan pita frekuensi yang terbatas.

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Di Ranah Waktu

a. Keluaran sin AUDIO OSCILLATOR dengan keluaran DUAL ANALOG


SWITCH pada Ch1 dan Ch2!
b. Keluaran TTL X SEQUENCE GENERATOR dengan keluaran DUAL
ANALOG SWITCH pada Ch1 dan Ch2!

2. Modelling with a MULTIPLIER

Susunan ini ditunjukkan dimodelkan pada Gambar 7.

Gambar 7: memodelkan ASK berdasarkan Gambar 3

Susun rangkaian EMONA sesuai dengan Gambar 7. Setelah itu sesuaikan


semua modul EMONA yang digunakan sesuai dengan ketentuan berikut:

SEQUENCE GENERATOR dibuat menjadi urutan 32 bit.

ADDER diatur agar memiliki penguatan 1:1. DC dari modul VARIABEL DC


dapat digunakan untuk mengatur ulang level DC dari isyarat dengan
menggabungkannya pada ADDER. Besar tegangan DC yang dibutuhkan
akan berada pada level 0 V atau +2 V,

MULTIPLIER diatur pada saklar bagian depan pada DC

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Di Ranah Waktu

Page 6 of 9
a. Keluaran SEQUENCE GENERATOR yang digunakan dengan keluaran
ADDER pada Ch1 dan Ch2!
b. Keluaran SEQUENCE GENERATOR dengan keluaran MULTIPLIER
(ASK) pada Ch1 dan Ch2!

B. Demodulation

Kedua metode demodulasi asinkron dan sinkron digunakan untuk


demodulasi sinyal ASK.

1. Envelope Demodulation

Gambar 9 adalah model untuk pemulihan amplop dari sinyal FSK pita
dasar.

Tetap pasang rangkaian dari Gambar 7. Susun rangkaian EMONA sesuai


dengan Gambar 9. Setelah itu sesuaikan semua modul EMONA yang
digunakan sesuai dengan ketentuan berikut:

TUNEABLE LPF diatur agar masih menyisakan data yang dikirimkan

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Di Ranah Waktu

a. Keluaran ASK yang digunakan dengan keluaran RECTRIFIER


UTILITIES pada Ch1 dan Ch2!
b. Keluaran RECTRIFIER UTILITIES dengan keluaran TUNEABLE LPF
pada Ch1 dan Ch2!
c. Keluaran ASK dengan keluaran TUNEABLE LPF pada Ch1 dan Ch2!

2. Synchronous demodulation

Page 7 of 9
Tetap pasang rangkaian dari Gambar 7. Susun rangkaian EMONA sesuai
dengan Gambar 10. Setelah itu sesuaikan semua modul EMONA yang
digunakan sesuai dengan ketentuan berikut:

PHASE SHIFTER diatur agar memiliki fase yang sama dengan ASK yang
digunakan. Pengaturan tersebut dilakukan dengan melihat hasil dari
TUNEABLE LPF mendekati sama dengan data yang digunakan.

MULTIPLIER diatur saklar bagian depan ke DC.

TUNEABLE LPF diatur agar masih menyisakan data yang dikirimkan

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Di Ranah Waktu

a. Keluaran ASK yang digunakan dengan keluaran MULTIPLIER pada


Ch1 dan Ch2!
b. Keluaran MULTIPLIER dengan keluaran TUNEABLE LPF pada Ch1 dan
Ch2!
c. Keluaran ASK dengan keluaran TUNEABLE LPF pada Ch1 dan Ch2!

Page 8 of 9
TUTORIAL QUESTION

Q1 menyarankan keuntungan membuat data rate sub-kelipatan dari


carrier rate.

Q2 mendiskusikan metode Anda mengukur dan/atau memperkirakan


bandwidth sinyal ASK. Perkirakan jumlah maksimum bandwidth yang
membatasi mungkin, dan trade-off yang terlibat.

Q3 bentuk gelombang ASK pada Gambar 1 adalah 'khusus' karena:

a) laju bit adalah sub-kelipatan dari operator

b) pentahapan pesan memastikan bahwa setiap 'ledakan' pembawa


dimulai dan berakhir pada amplitudo nol.

Jika kondisi khusus ini diubah, pertimbangkan bentuk gelombang pada


awal dan akhir setiap semburan pembawa. Apa pengaruhnya, jika ada,
terhadap bandwidth sinyal ASK ?

Page 9 of 9
FSK – FREQUENCY SHIFT KEYING

A. Generation

Seperti namanya, pemancar dengan kunci pergeseran frekuensi memiliki


frekuensi yang digeser oleh pesan.

Meskipun mungkin ada lebih dari dua frekuensi yang terlibat dalam sinyal
FSK, dalam percobaan ini pesan akan menjadi aliran bit biner, sehingga
hanya dua frekuensi yang akan terlibat.

Kata 'dikunci' menunjukkan bahwa pesannya adalah dari berbagai 'on-off'


(mark-space), seperti satu (secara historis) yang dihasilkan oleh kunci
morse, atau lebih mungkin dalam konteks sekarang, urutan biner. Output
dari generator tersebut diilustrasikan pada Gambar 1 di bawah ini.

Secara konseptual, dan pada kenyataannya, pemancar dapat terdiri dari


dua osilator (pada frekuensi f1 dan f2), dengan hanya satu yang
terhubung ke output pada satu waktu. Hal ini ditunjukkan dalam bentuk
diagram blok pada Gambar 2 di bawah ini.

Kecuali ada hubungan khusus antara dua frekuensi osilator dan clock bit,
akan ada diskontinuitas fase yang tiba-tiba dari bentuk gelombang
keluaran selama transisi pesan.

B. Bandwidth

Latihan yang dilakukan saat ini adalah untuk nada f1 dan f2 untuk
menanggung hubungan antar khusus, dan menjadi kelipatan bilangan
bulat dari bit rate. Ini mengarah pada kemungkinan fase kontinu, yang

Page 1 of 8
menawarkan keuntungan, terutama sehubungan dengan kontrol
bandwidth.

Atau frekuensi osilator tunggal (VCO) dapat dialihkan di antara dua nilai,
sehingga menjamin fase kontinu - CPFSK.

Keuntungan fase kontinu dari VCO tidak disertai dengan kemampuan


untuk memastikan bahwa f1 dan f2 adalah kelipatan bilangan bulat dari
bit rate. Ini akan sulit (bahkan tidak mungkin) untuk diterapkan dengan
VCO.

Salah satu contoh modulasi non-linier, perhitungan bandwidth sinyal FSK


adalah latihan tidak mudah. Ini tidak akan dicoba di sini.

Lihat Pertanyaan Tutorial Q1.

Sinyal FSK dapat dihasilkan di baseband, dan ditransmisikan melalui


saluran telepon (misalnya). Dalam hal ini, baik f1 dan f2 (dari Gambar 2)
akan menjadi frekuensi audio. Atau, sinyal ini dapat diterjemahkan ke
frekuensi yang lebih tinggi. Sekali lagi, itu dapat dihasilkan secara
langsung pada frekuensi 'pembawa'.

C. Demodulation

Ada berbagai metode demodulasi FSK. Sebuah klasifikasi alami menjadi


sinkron (koheren) atau asinkron (non-koheren).

Demodulator representatif dari kedua jenis ini adalah sebagai berikut:

1. Asynchronous

Sebuah melihat dekat pada bentuk gelombang Gambar 1


mengungkapkan bahwa itu adalah jumlah dari dua sinyal amplitudo shift
keyed (ASK).

Penerima Gambar 3 mengambil keuntungan dari ini. Sinyal FSK telah


dipisahkan menjadi dua bagian oleh bandpass filter (BPF) yang disetel ke
frekuensi MARK dan SPACE.

Keluaran dari setiap BPF terlihat seperti sinyal amplitudo shift keyed
(ASK).

Page 2 of 8
Ini dapat didemodulasi secara asinkron, menggunakan envelope.

Rangkaian keputusan, di mana output dari envelope detector disajikan,


memilih output yang paling mungkin salah satu dari dua input. Ini juga
membentuk kembali bentuk gelombang dari pita terbatas ke bentuk
persegi panjang.

Ini, pada dasarnya, adalah penerima dua saluran. Bandwidth masing-


masing tergantung pada bit rate pesan. Akan ada pemisahan frekuensi
minimum yang diperlukan dari dua nada.

Petunjuk

Anda disarankan untuk membaca terlebih dahulu, sebelum mencoba


eksperimen, untuk mempertimbangkan pemodelan demodulator ini. Tidak
seperti kebanyakan model TIMS, Anda tidak bebas memilih parameter -
khususnya frekuensi. Jika mereka akan disetel ke frekuensi yang berbeda,
maka salah satu dari frekuensi ini harus 2.083 kHz (didefinisikan sebagai
frekuensi MARK). Ini adalah batasan yang dikenakan oleh modul BIT
CLOCK REGEN, di mana BPF adalah sub-sistemnya. Akibatnya, sebagian
besar frekuensi lain yang terlibat telah ditentukan sebelumnya. Pastikan
Anda menghargai mengapa demikian, lalu putuskan:

• kecepatan clock bit

• Frekuensi SPACE

• karakteristik LPF detektor envelope

2. Synchronous

Dalam diagram blok Gambar 4 dua pembawa lokal, pada masing-masing


dari dua frekuensi sinyal FSK biner, digunakan dalam dua demodulator
sinkron. Rangkaian keputusan memeriksa dua keluaran, dan memutuskan
mana yang paling mungkin.

Ini, pada dasarnya, adalah penerima dua saluran. Bandwidth masing-


masing tergantung pada bit rate pesan. Akan ada pemisahan frekuensi
minimum yang diperlukan dari dua nada. Demodulator ini lebih kompleks
daripada kebanyakan demodulator asinkron.

Page 3 of 8
D. Phase locked loop

Loop terkunci fase adalah metode demodulasi sinyal FM yang terkenal.


Dengan demikian mampu mendemodulasi sinyal FSK. Hal ini diperiksa
dalam percobaan berjudul Demodulasi FM dengan PLL dalam Volume A2 -
Eksperimen Analog Lanjut & Lanjutan. Ditunjukkan, dalam bentuk diagram
blok, pada Gambar 5 di bawah ini.

Sinyal kontrol, yang memaksa penguncian, adalah salinan urutan pesan


yang dibatasi pita. Tergantung pada bandwidth integrator loop, LPF
terpisah mungkin akan diperlukan (seperti yang ditunjukkan) untuk
memulihkan pesan.

E. Post-demodulation processing

Output dari demodulator biasanya akan menjadi versi bandlimited dari


urutan biner asli. Beberapa jenis perangkat keputusan kemudian
diperlukan untuk meregenerasi urutan biner asli. Hal ini ditunjukkan pada
diagram blok di atas, tetapi belum diimplementasikan dalam model TIMS
yang akan datang.

Comments

Seseorang mungkin menyiratkan, dari semua hal di atas, bahwa


pembangkitan dan demodulasi sinyal FSK relatif sepele, dan tidak banyak
lagi yang perlu diketahui tentang sifat-sifatnya. Tidak demikian halnya.

Penelitian ekstensif telah dilakukan terhadap sifat-sifat sinyal FSK. Ini


termasuk penentuan hubungan optimal antara frekuensi dua nada dan
kecepatan data. Anda harus merujuk ke buku teks Anda untuk informasi
lebih lanjut.

Page 4 of 8
EXPERIMENT

Eksperimen ini tidak biasa. Tidak ada tugas khusus yang harus
diselesaikan. Sebaliknya Anda diundang untuk menyelidiki salah satu atau
semua model di bawah ini dengan cara Anda sendiri.

Berbagai metode generasi FSK dimungkinkan dengan TIMS, dan beberapa


saran mengikuti.

Dalam semua skema modulasi, pesan akan diturunkan dari SEQUENCE


GENERATOR biner acak semu.

A. Generation
1. Scheme #1

Rangkaian Modulator

Susun rangkaian EMONA sesuai dengan Gambar 4. Setelah itu sesuaikan


semua modul EMONA yang digunakan sesuai dengan ketentuan berikut:

SEQUENCE GENERATOR dibuat menjadi urutan 32 bit. Hal ini dilakukan


dengan cara mengatur switch SW2 pada bagian belakang papan PCB yang
ada. Saklar dapat diatur berdasarkan tabel dibawah ini. Setelah saklar
dirubah sesuai kebutuhan, silahkan dipasang Kembali pada EMONA.

VCO diatur agar dapat menjalankan komunikasi FSK. Cara


mengaktifkannya adalah dengan mengubah saklar VCO pada board
berwarna hitam kearah FSK. Setelah itu diatur potensio yang ada di
bagian PCB berwarna biru yang berjumlah 2 bernama FSK 1 dan FSK 2.
Kedua potensio tersebut digunakan untuk mengatur frekuensi yang
digunakan pada saat nilai low dan high berurutan. Saat menggunakan
modul ini untuk membetuk FSK, harapan yang ingin dicapai adalah

Page 5 of 8
sebuah sinyal yang kontinyu geser fasenya. Dalam mode FSK, tidak satu
pun dari kontrol putar panel depan VCO yang beroperasi.

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Di Ranah Waktu

a. Masukan dari VCO pada bagian DATA dan keluaran dari VCO pada
bagian sin c (CPSK out) pada Ch1 dan Ch2!

2. Scheme #2

Gambar 7 menunjukkan model pengaturan Gambar 2. Model tersebut


menggunakan dua frekuensi yang berbeda dan masukan berupa biner.

Susun rangkaian EMONA sesuai dengan Gambar 7. Setelah itu sesuaikan


semua modul EMONA yang digunakan sesuai dengan ketentuan berikut:

BIT CLOCK REGEN diatur agar dapat melakukan pembagian menjadi 1/8
frekuensi yang dimasukkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengatur saklar pada papan PCB bernama SW-2 kearah bawah/turun (off
semua). Catatan. Untuk berjaga-jaga, silahkan mengganti saklar SW 1
bagian kiri diubah keatas dan saklar kanan diubah kebawah.

AUDIO OSCILATOR diatur agar dapat menghasilkan frekuensi dibawah 2


kHz.

VCO diatur agar menghasilkan keluaran frekuensi sebesar 4 kHz hingga 8


kHz. Harap perhatikan bagian papan PCB VCO terdapat saklar dengan dua
pilihan, FSK dan VCO, pilih yang VCO!

SEQUENCE GENERATOR dibuat menjadi urutan 32 bit. Hal ini dilakukan


dengan cara mengatur switch SW2 pada bagian belakang papan PCB yang
ada. Saklar dapat diatur berdasarkan tabel dibawah ini. Setelah saklar
dirubah sesuai kebutuhan, silahkan dipasang Kembali pada EMONA.
Catatan. Pada Gambar 4 akan digunakan keluaran dengan port berwarna

Page 6 of 8
merah, silahkan diganti menjadi port berwarna kuning sebagai keluaran
yang digunakan pada rangkaian Gambar 4.

ADDER diatur agar antara keluaran dan masing-masing masukan memiliki


penguatan 1:1. Silahkan diatur dengan menggunakan sinyal yang ada di
MASTER SIGNAL satu persatu. Potensio yang ada dibagian depan
digunakan untuk mengatur penguatan dari ADDER.

DUAL AUDIO SWITCH tidak perlu diatur karena berfungsi secara otomatis
memilih keluaran berdasarkan masukan yang ada. Sinyal pada f1 dan f2
dari DUAL ANALOG SWITCH disediakan oleh MESSAGE 2.083 kHz dari
modul MASTER SIGNALS, dan VCO. SAKLAR ANALOG lainnya digerakkan
oleh urutan TTL yang sama, terbalik dalam polaritas, dan kemudian DC
digeser sebesar +5 volt. Pembalikan dan pergeseran DC dilakukan oleh
ADDER, dengan output maksimum -ve dari modul VARIABEL DC. Meskipun
sinyal 5 volt melebihi TINGKAT REFERENSI ANALOG TIMS, desain ADDER
sedemikian rupa sehingga tidak akan kelebihan beban.

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Di Ranah Waktu

a. Keluaran dari AUDIO OSCILLATOR TTL dengan keluaran BIT CLOCK


REGEN pada Ch1 dan Ch2!
b. Keluaran dari BIT CLOCK REGEN dengan keluaran SEQUENCE
GENERATOR pada Ch1 dan Ch2!
c. Keluaran dari SEQUENCE GENERATOR dengan keluaran ADDER pada
Ch1 dan Ch2!
d. Keluaran dari SEQUENCE GENERATOR dengan keluaran DUAL
ANALOG SWITCH pada Ch1 dan Ch2!
e. Keluaran dari ADDER dengan keluaran DUAL ANALOG SWITCH pada
Ch1 dan Ch2!

Page 7 of 8
TUTORIAL QUESTION

Q1 Analisis dari spektrum sinyal FM (contoh modulasi non-linier) tidak


sepele. Untuk kasus di mana sinyal FSK dapat dilihat sebagai jumlah dari
dua sinyal ASK (contoh modulasi linier), apa yang dapat Anda katakan
tentang spektrum frekuensinya?

Q2 VCO adalah metode yang sangat nyaman untuk membuat FSK -


sebenarnya, CFSK. VCO hadir sebagai sirkuit terintegrasi berbiaya rendah,
dan karakteristik modulasinya memungkinkan FM pita lebar. Namun,
untuk aplikasi komunikasi, mereka memiliki satu kekurangan serius.
Sebagai contoh ?

Q3 keuntungan apa yang ada dalam membuat frekuensi dari dua nada
sinyal FSK, dan bit rate, sub-kelipatan dari beberapa frekuensi referensi?

Q4 mengingat bandwidth dari sepasang BPF, apa yang akan menentukan


pemisahan frekuensi dari dua nada f1 dan f2, dan bit rate pesan fs. , di
penerima seperti diilustrasikan pada Gambar 3 ?

Q5 faktor apa saja yang mungkin menentukan pilihan demodulator FSK


sinkron atau asinkron?

Q6 di mana seseorang dapat menemukan TTL HI yang nyaman, dan TTL


LO yang nyaman, di TIMS ?

Q7 mempertimbangkan penerima asynchronous Gambar 3. Pesan dapat


direkonstruksi dari output dari kedua detektor amplop. Misalnya, jika
sinyal MARK tersedia maka sinyal SPACE adalah pelengkapnya. Jadi
mengapa memiliki kedua detektor amplop?

Page 8 of 8
BPSK – BINARY PHASE SHIFT KEYING

A. Generation of BPSK

Pertimbangkan pembawa sinusoidal. Jika dimodulasi oleh aliran bit bi-


polar sesuai dengan skema yang diilustrasikan pada Gambar 1 di bawah,
polaritasnya akan dibalik setiap kali aliran bit mengubah polaritas. Ini,
untuk gelombang sinus, setara dengan pembalikan fase (pergeseran).
Keluaran pengali adalah sinyal BPSK 1.

Informasi tentang aliran bit terkandung dalam perubahan fase sinyal yang
ditransmisikan.

Demodulator sinkron akan sensitif terhadap pembalikan fase ini.

Penampakan sinyal BPSK dalam domain waktu ditunjukkan pada Gambar


2 (bagian bawah). Jejak atas adalah urutan pesan biner.

Ada sesuatu yang khusus tentang bentuk gelombang Gambar 2. Bentuk


gelombang 'simetris' pada setiap transisi fase. Ini karena bit rate adalah
sub-kelipatan dari frekuensi pembawa /(2π). Selain itu, transisi pesan
telah diatur waktunya untuk terjadi pada zero-crossing carrier.

Meskipun ini disebut sebagai 'khusus', tidak jarang dalam praktiknya. Ini
menawarkan keuntungan menyederhanakan pemulihan bit clock dari
sinyal yang diterima. Setelah pembawa diperoleh maka clock bit dapat
diturunkan dengan pembagian.

Tapi apa pengaruhnya terhadap bandwidth?

B. Bandlimiting

Page 1 of 8
BPSK dasar yang dihasilkan oleh pengaturan yang disederhanakan yang
diilustrasikan pada Gambar 1 akan memiliki bandwidth lebih dari yang
dianggap dapat diterima untuk komunikasi yang efisien.

Jika Anda dapat menghitung spektrum urutan biner maka Anda


mengetahui bandwidth dari BPSK itu sendiri. Sinyal BPSK adalah DSB
termodulasi linier, sehingga memiliki bandwidth dua kali lipat dari sinyal
data baseband asalnya.

Dalam prakteknya perlu ada beberapa bentuk kontrol bandwidth.

Bandlimiting dapat dilakukan baik pada baseband atau pada frekuensi


pembawa. Ini akan dilakukan pada baseband dalam percobaan ini.

C. BPSK demodulation

Demodulasi sinyal BPSK dapat dianggap sebagai proses dua tahap.

1. terjemahan kembali ke pita dasar, dengan pemulihan bentuk


gelombang pesan terbatas pita

2. regenerasi dari bentuk gelombang terbatas kembali ke aliran bit pesan


biner.

Terjemahan kembali ke pita dasar membutuhkan operator lokal yang


disinkronkan.

1. Stage 1

Terjemahan kembali ke baseband dicapai dengan demodulator sinkron,


seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 di bawah.

Ini membutuhkan pembawa sinkron lokal. Dalam percobaan ini akan


digunakan stolen carrier.

2. Stage 2

Proses terjemahan tidak mereproduksi urutan biner asli, tetapi versi


bandlimited itu.

Urutan biner asli dapat dibuat ulang dengan detektor. Ini memerlukan
informasi mengenai bit clock rate. Jika bit rate adalah sub-kelipatan dari
frekuensi pembawa maka regenerasi bit clock disederhanakan.

Page 2 of 8
Pada TIMS modul DECISION MAKER dapat digunakan untuk regenerator,
dan pada percobaan ini bit clock akan menjadi sub-multiple dari carrier.

D. Phase ambiguity

Anda akan melihat dalam percobaan bahwa tanda fase pembawa


demodulator itu penting.

Ambiguitas fasa merupakan masalah dalam demodulasi sinyal BPSK.

Ada teknik yang tersedia untuk mengatasinya. Salah satunya


mengirimkan training sequence, dengan format yang diketahui, untuk
memungkinkan penerima memilih fase yang diinginkan, setelah itu urutan
pelatihan diganti dengan data normal (sampai sinkronisasi hilang!).

Teknik alternatif adalah dengan menggunakan pengkodean diferensial. Ini


akan ditunjukkan dalam percobaan ini dengan memilih kode yang
berbeda dari LINE-CODE ENCODER.

Page 3 of 8
EXPERIMENT

A. The BPSK generator

Generator BPSK pada Gambar 1 ditunjukkan dalam bentuk yang diperluas


pada Gambar 4, dan dimodelkan pada Gambar 5

Perhatikan bahwa operator akan menjadi empat kali kecepatan bit clock.

Filter lowpass disertakan sebagai pembatas pita jika diperlukan. Sebagai


alternatif, filter bandpass dapat dimasukkan pada output generator.
Menjadi sistem linier, efeknya akan sama.

Rangkaian Modulator

Susun rangkaian EMONA sesuai dengan Gambar 5. Setelah itu sesuaikan


semua modul EMONA yang digunakan sesuai dengan ketentuan berikut:

SEQUENCE GENERATOR dibuat menjadi urutan 32 bit. Hal ini dilakukan


dengan cara mengatur switch SW2 pada bagian belakang papan PCB yang
ada. Saklar dapat diatur berdasarkan tabel dibawah ini. Setelah saklar
dirubah sesuai kebutuhan, silahkan dipasang Kembali pada EMONA.

Page 4 of 8
AUDIO OSCILLATOR diatur agar dapat menghasilkan sinyal dengan
frekuensi 8 kHz. Sinyal yang terbentuk dapat dilihat besar frekuensinya
dengan menggunakan FREQUENCY COUNTER pada alat EMONA.

PHASE SHIFTER tidak diwajibkan ada atau tidak harus digunakan. PHASE
SHIFTER berfungsi untuk bisa mengubah posisi perubahan fase dari
isyarat BPSK yang akan terbentuk nantinya. Jika digunakan, atur saklar
yang ada di PCB menjadi LO pada saklar SW1. Saat menggunakan
pengaturan ini maka perubahan fase akan terlihat saat digunakan isyarat
dengan frekuensi tinggi dari AUDIO OSCILLATOR. Untuk isyarat dengan
frekuensi relative rendah (kurang dari 10 kHz) silahkan merubah saklar
pada PHASE SHIFTER SW1

LINE-CODE ENCODER tidak perlu ilakukan pengaturan. Pada LINE-CODE


ENCODER terdapat fungsi yang bernama DIVIDE-BY-FOUR yang nantinya
akan membagi frekuensi dari AUDIO OSCILLATOR menjadi ¼ frekuensi
yang ada karena DECISION MAKER, yang digunakan pada receiver, perlu
beroperasi pada rentang sekitar 2 hingga 4 kHz, pembawa BPSK akan
berada pada rentang sekitar 8 hingga 16 kHz. Keluaran LINE-CODE
ENCODER yang digunakan adalah NRZ-L

MULTIPLIER diatur pada saklar depannya menjadi DC.

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Di Ranah Waktu

a. Keluaran TTL AUDIO OSCILLATOR dengan masukan TTL SEQUENCE


GENERATOR pada Ch1 dan Ch2!
b. Keluaran TTL X SEQUENCE GENERATOR dengan keluaran NRZ-L
LINE-CODE ENCODER pada Ch1 dan Ch2!
c. Keluaran NRZ-L LINE-CODE ENCODER dengan keluaran MULTIPLIER
pada Ch1 dan Ch2!
d. Keluaran PHASE SHIFTER (atau sin pada AUDIO OSCILLATOR jika
tidak menggunakan PHASE SHIFTER) dengan keluaran MULTIPLIER
pada Ch1 dan Ch2!

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda! Dengan
menggunakan osiloskop anda, silahkan amati sinyal dari keluaran dari
modul LINE ENCODER bagian atas dan keluaran dari modul MULTIPLIER.

Page 5 of 8
B. BPSK Demodulator

Gambar 3 menunjukkan demodulator sinkron untuk sinyal BPSK dalam


bentuk diagram blok. Ini telah dimodelkan pada Gambar 6 di bawah ini.
Pada bagian pertama percobaan, pembawa dan clock bit akan dicuri.

Rangkaian Demodulator

Tetap pasang rangkaian Gambar 5 dan letakkan rangkaian tersebut pada


bagian paling kiri. Susun rangkaian EMONA sesuai dengan Gambar 6.
Setelah itu sesuaikan semua modul EMONA yang digunakan sesuai
dengan ketentuan berikut:

PHASE SHIFTER diatur agar keluaran memiliki fase yang sama dengan
fase dari sinyal carrier yang digunakan agar hasil keluaran dari LPF yang
digunakan maksimal. Hal tersebut dapat dicapai dengan menghubungkan
masukan dan keluaran dari PHASE SHIFTER dengan CH1 dan CH2
osciloscope kemudian masuk ke mode tampilan XY pada ociloscope.
Keluaran harus membentuk garis dari pojok kiri atas ke pojok kanan
bawah. Jika tidak sesuai, atur dengan potensio yang ada dibagian depan
PHASE SHIFTER.

MULTIPLIER diatur dengan saklar yang ada dibagian depan kearah AC.

TUNEABLE LPF diatur pada frekuensi dengan nilai maksimum 12 kHz

DECISION MAKER tidak ada yang perlu diatur. Bit clock yang digunakan
berasal dari masukan TTL SEQUENCE GENERATOR dari modulator.

LINE-CODE DECODER tidak ada yang perlu diatur. Masukan yang


digunakan adalah NRZ-L

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Di Ranah Waktu

a. Keluaran BPSK dengan keluaran MULTIPLIER pada Ch1 dan Ch2!

Page 6 of 8
b. Keluaran MULTIPLIER dengan keluaran TUNEABLE LPF pada Ch1 dan
Ch2!
c. Keluaran TUNEABLE LPF dengan keluaran DECISION MAKER pada
Ch1 dan Ch2!
d. Keluaran DECISION MAKER dengan keluaran LINE-CODE DECODER
pada Ch1 dan Ch2!
e. Keluaran LINE-CODE ENCODER dengan keluaran LINE-CODE
DECODER pada Ch1 dan Ch2!

Page 7 of 8
TUTORIAL QUESTION

Q1 apakah menurut Anda BPSK adalah sinyal analog? Ada komentar ?

Q2 pada model Gambar 5, apakah MULTIPLIER perlu dialihkan ke DC,


seperti yang ditunjukkan?

Q3 Anda mengamati bentuk transisi fase sebagai PHASE SHIFTER dari


Gambar 5 diubah. Apakah ini akan mempengaruhi spektrum sinyal BPSK?

Q4 apakah membuat bit rate menjadi sub-kelipatan dari frekuensi


pembawa memiliki pengaruh pada spektrum sinyal BPSK?

Q5 apa tujuan dari lowpass filter pada model demodulator BPSK ? Apa
yang menentukan bandwidth-nya?

Q6 amplitudo sinyal pada input DECISION MAKER dapat berkurang karena


bandwidth pemancar diperlebar (atau sebaliknya). Sepintas ini tampak
tidak biasa? Menjelaskan.

Q7 PHASE SHIFTER di demodulator Gambar 6 telah disesuaikan untuk


output maksimum. Fase apa yang dioptimalkan, dan berapa besarnya
fase ini? Bisakah Anda mengukurnya?

APPENDIX

Digital divider dalam modul BIT CLOCK REGEN dapat diatur untuk
membagi dengan 1 (inversi), 2, 4, atau 8, sesuai dengan pengaturan
sakelar terpasang SW2.

Page 8 of 8
QAM AND 4-PSK

A. The QAM principle

Modulator QAM adalah dari jenis yang ditunjukkan pada Gambar 1 di


bawah ini. Dua jalur ke penambah biasanya disebut sebagai lengan atau
bagian 'I' (inphase), dan 'Q' (quadrature).

Pada Gambar 1 tidak ditampilkan keadaan saat bandlimiting. Dalam


keadaan praktis, bandlimiting diimplementasikan pada tingkat pesat bit
pada setiap input atau pada hasil dari adder. Mungkin diterapkan juga
pada keduanya.

Motivasi untuk QAM berasal dari fakta bahwa sinyal DSBSC menempati
dua kali bandwidth dari pesan yang berasal. Ini dianggap boros sumber
daya. QAM mengembalikan keseimbangan dengan menempatkan dua
sinyal DSBSC independen, yang diturunkan dari pesan #1 dan pesan #2,
dalam ruang spektrum yang sama dengan satu DSBSC.
Ketidakseimbangan bandwidth dihapus.

Dalam komunikasi digital pengaturan ini banyak digunakan. Ini digunakan


karena sifatnya yang menghemat bandwidth (dan lainnya).

Hal ini tidak digunakan untuk multiplexing dua pesan independen.


Diberikan urutan biner input (pesan) pada laju n bit/s, dua urutan dapat
diperoleh dengan membagi aliran bit menjadi dua jalur, masing-masing
n/2 bit/s. Ini mirip dengan konversi serial-ke-paralel.

Kedua aliran tersebut menjadi pesan saluran 1 dan saluran 2 pada


Gambar 1.

Karena laju yang dibelah dua, bit-bit di jalur I dan Q diregangkan menjadi
dua kali periode clock bit urutan input.

Kedua pesan digabungkan kembali di penerima, yang menggunakan


demodulator tipe QAM.

Page 1 of 9
Kedua aliran bit biasanya dibatasi pita dan/atau berbentuk pulsa sebelum
mencapai modulator.

Diagram blok dari sistem tersebut ditunjukkan pada Gambar 2 di bawah


ini.

B. QAM becomes QPSK

Modulator QAM dinamakan demikian karena, dalam aplikasi analog, pesan


sebenarnya memvariasikan amplitudo masing-masing sinyal DSBSC.

Di QPSK, modulator yang sama digunakan, tetapi dengan pesan biner di


saluran I dan Q, seperti yang dijelaskan di atas.

Setiap pesan hanya memiliki dua level, V volt. Untuk pesan non-
bandlimited ini tidak memvariasikan amplitudo keluaran DSBSC. Saat
pesan mengubah polaritas, ini ditafsirkan sebagai pergeseran fasa 180 °,
yang diberikan ke DSBSC.

Dengan demikian sinyal di setiap lengan dikatakan mengalami pergeseran


fasa 180°, atau penguncian pergeseran fasa - atau PSK.

Karena ada dua sinyal PSK yang digabungkan, dalam kuadratur,


modulator dua saluran menimbulkan sinyal pergeseran fase kuadratur -
QPSK -.

C. Constellation

Dilihat sebagai diagram fasor (dan untuk pesan non-bandlimited ke setiap


saluran), sinyal terlihat menempati salah satu dari empat lokasi titik pada
bidang kompleks. Ini berada di sudut persegi (kisi persegi), pada sudut
π/4, 3π/4, 5π/4 dan 7π/4 terhadap sumbu nyata.

Anda akan melihat konstelasi sinyal ini nanti dalam percobaan.

D. M-PSK and M-QAM

Page 2 of 9
Di atas telah dijelaskan digital-QAM atau QPSK. Sinyal ini disebut juga 4-
PSK atau 4-QAM. Lebih umum sinyal dapat dihasilkan yang digambarkan
sebagai M-QAM atau M-PSK.

Di sini M = 2^L, di mana L = jumlah level di masing-masing lengan I dan


Q. Untuk percobaan ini L = 2, dan M = 4.

'M' mendefinisikan jumlah titik dalam konstelasi sinyal.

Untuk kasus M > 4 maka M-PSK tidak sama dengan M-QAM.

Adalah di luar cakupan eksperimen yang dimaksudkan untuk membahas


perbedaan-perbedaan ini. Tetapi tentu saja Anda perlu membaca lebih
lanjut tentang subjek ini, dan untuk menemukan konstelasi berbeda yang
dihasilkan oleh sinyal-sinyal ini.

Lihat buku teks Anda untuk detail lebih lanjut.

E. The QAM receiver

Penerima QAM mengikuti prinsip yang sama dengan yang ada di


pemancar, dan diilustrasikan dalam bentuk ideal dalam diagram blok
Gambar 3.

Ini diidealkan karena mengasumsikan sinyal yang masuk memiliki dua


DSBSC tepat di kuadratur fase. Jadi hanya satu fase penyesuaian
diperlukan.

Blok konverter paralel-ke-serial melakukan operasi berikut:

1. meregenerasi bit clock dari data yang masuk. Lihat, misalnya,


eksperimen yang berjudul Regenerasi clock bit dalam Volume ini.

2. meregenerasi bentuk gelombang digital dari kedua output analog dari


lengan I dan Q.

Page 3 of 9
3. menggabungkan kembali sinyal I dan Q, dan mengeluarkan aliran data
serial.

Tidak ditampilkan adalah metode akuisisi operator. Ini memastikan bahwa


osilator, yang memasok sinyal pembawa lokal, disinkronkan dengan sinyal
(input) yang diterima dalam frekuensi dan fase. Lihat juga eksperimen
regenerasi pembawa dalam manual lab terlampir.

F. Experiment simplification

Anda sudah familiar dengan praktek menggunakan pembawa yang


diambil dari transmitter. Ini memungkinkan Anda untuk berkonsentrasi
pada aspek tertentu dari suatu sistem, tanpa harus menghabiskan waktu
untuk terlibat dengan akuisisi operator, yang dapat menjadi proses yang
rumit.

Demikian juga, dalam eksperimen ini, tidak perlu terlibat dengan detail
yang tidak relevan secara langsung. Jadi dua urutan data independen
akan digunakan pada input ke modulator, daripada memiliki sirkuit digital
untuk membagi satu aliran data menjadi dua (konverter serial-ke-paralel).

Untuk keperluan demonstrasi teknik yang disebutkan di atas


menyederhanakan model.

Dua urutan data independen tersebut, berbagi clock bit umum (2,083
kHz), tersedia dari modul SEQUENCE GENERATOR tunggal. Aliran data dari
mana kedua saluran ini dianggap berasal akan memiliki kecepatan dua
kali lipat ini - 4,167 kHz.

Pembatasan pita filter lowpass dan pembentukan pulsa bukanlah subjek


penyelidikan dalam percobaan ini. Jadi filter bandpass tunggal pada
output ADDER sudah cukup, asalkan bandwidthnya memadai. Modul
CHANNEL FILTER 100 kHz dapat diterima (filter #3).

Page 4 of 9
EXPERIMENT

A. The QPSK transmitter

Model generator pada Gambar 1 ditunjukkan pada Gambar 4.

Modulator QAM melibatkan sirkuit analog. Overload harus dihindari untuk


mencegah crosstalk antara saluran ketika mereka berbagi jalur yang
sama antara output dengan ADDER. Dalam praktiknya mungkin akan ada
filter yang dipasang pada tiap MULTIPLIER yang digunakan. Meskipun filter
ini akan disertakan untuk pembentukan pulsa dan/atau pembatasan pita,
tujuan sekundernya adalah untuk menghilangkan sebanyak mungkin
komponen yang tidak diinginkan pada input multiplier dari modulator.
Hubungan dari permasalahan tersebut dapat anda lihat Pertanyaan
Tutorial Q7.

Rangkaian Modulator

Susun rangkaian EMONA sesuai dengan Gambar 4. Setelah itu sesuaikan


semua modul EMONA yang digunakan sesuai dengan ketentuan berikut:

SEQUENCE GENERATOR dibuat menjadi urutan 32 bit. Hal ini dilakukan


dengan cara mengatur switch SW2 pada bagian belakang papan PCB yang
ada. Saklar dapat diatur berdasarkan tabel dibawah ini. Setelah saklar
dirubah sesuai kebutuhan, silahkan dipasang Kembali pada EMONA.
Catatan. Pada Gambar 4 akan digunakan keluaran dengan port berwarna
merah, silahkan diganti menjadi port berwarna kuning sebagai keluaran
yang digunakan pada rangkaian Gambar 4.

Page 5 of 9
QUADRATURE UTILITIES dibuat agar memiliki keluaran gain input ADDER
yang sama antara device yang digunakan. Untuk dapat merubah gain dari
tiap masukan ADDER bisa dilakukan dengan mengatur potensio yang ada
pada bagian papan PCB. Potensio berwarna biru yang ada diatas
merupakan pengatur masukan input gain A sedangkan Potensio berwarna
biru yang ada dibawah digunakan untuk mengatur input gain B. Saat
melakukan pengaturan keluaran antara input dengan output, pastikan
untuk melakukan saat QUADRATURE UTILITIES terpasang pada EMONA
dan gunakan masukan yang ada dari MASTER SIGNAL yang tersedia.
Masukan dapat menggunakan dari 100 kHz, 2 kHz atau yang lain yang
berasal dari port merah ataupun kuning.

100 KHZ CHANNEL FILTER diatur agar menunjukkan channel 3 pada saklar
putar yang ada dibagian depan. Selain itu atur saklar pemilih yang ada di
depan ke pilihan AC

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Di Ranah Waktu

a. Keluaran X dan Y dari SEQUENCE GENERATOR pada Ch1 dan Ch2!


b. Keluaran X dari SEQUENCE GENERATOR dengan keluaran Multiplier
1 dari Quadrature Utilities pada Ch1 dan Ch2!
c. Keluaran Y dari SEQUENCE GENERATOR dengan keluaran Multiplier
2 dari Quadrature Utilities pada Ch1 dan Ch2!
d. Keluaran Multiplier 1 dan Multiplier 2 dari Quadrature Utilities pada
Ch1 dan Ch2!
e. Keluaran Adder dari Quadrature Utilities pada Ch1 dan keluaran dari
100 KHZ CHANNEL FILTER pada Ch2!

B. Constellation

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Diagram Konstelasi (XY)

Sebelum melakukan pengambilan data, silahkan rubah tampilan menjadi


XY dengan menekan menu View  Pilih Add view  Pilih XY

a. Keluaran I dan Q dari M-Level Encoder pada Ch1 dan Ch2!

Page 6 of 9
C. The demodulator

Pemodelan demodulator Gambar 3 sangat mudah. Tetapi itu


membutuhkan jumlah modul yang mungkin tidak Anda miliki. Akibatnya
hanya satu dari dua bagian antara i atau q yang ditunjukkan pada Gambar
5.

Susun rangkaian EMONA sesuai dengan Gambar 5. Setelah itu sesuaikan


semua modul EMONA yang digunakan sesuai dengan ketentuan berikut:

PHASE SHIFTER memiliki saklar dibagian depan yang harus diruah ke HI.
PHASE SHIFTER diatur agar memiliki perbedaan fase 90 0. Untuk dapat
mencapai pengaturan tersebut, dapat dilakukan dengan mengubah
tampilan oscilloscope anda ke tampilan XY. Setelah itu masukkan Ch1
pada bagian input dan Ch2 pada bagian output dari PHASE SHIFTER. Anda
harus mendapatkan gambar berbentuk lingkaran pada tampilan. Jika
sudah dapat lingkaran sempurna maka silahkan untuk digunakan pada
percobaan ini.

MULTIPLIER diatur saklar bagian depan ke arah AC.

TUNEABLE LPF diatur saklar bagian depan ke arah WIDE. Atur juga coarse
dan fine pada bagian depan TUNEABLE LPF agar berada di bagian tengah.

DECISION MAKER diatur potensio yang ada di bagian depan agar berada
di tengah-tengah

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Di Ranah Waktu

a. Keluaran X dari SEQUENCE GENERATOR Modulator pada Ch1 dan


keluaran DECISION MAKER pada Ch2 saat menggunakan stolen
carrier berdasarkan MULTIPLIER 1!
b. Keluaran Y dari SEQUENCE GENERATOR Modulator pada Ch1 dan
keluaran DECISION MAKER pada Ch2 saat menggunakan stolen
carrier berdasarkan MULTIPLIER 2!

Page 7 of 9
c. Keluaran Y dari SEQUENCE GENERATOR Modulator pada Ch1 dan
keluaran DECISION MAKER pada Ch2 saat menggunakan stolen
carrier berdasarkan MULTIPLIER 1!
d. Keluaran X dari SEQUENCE GENERATOR Modulator pada Ch1 dan
keluaran DECISION MAKER pada Ch2 saat menggunakan stolen
carrier berdasarkan MULTIPLIER 2!

Page 8 of 9
TUTORIAL QUESTION

Q1 jelaskan bagaimana sistem QAM menghemat bandwidth.

Q2 bagaimana Anda mengukur fase antara dua DSBSC? Apakah PHASE


METER dasar, yang digunakan untuk menunjukkan fase antara dua
gelombang sinus, dapat membantu?

Q3 modulator menggunakan output quadrature 100 kHz dari modul


MASTER SIGNALS. Apakah penting jika ini tidak tepat dalam kuadratur?
Menjelaskan.

Q4 demodulator tidak bergantung pada pentahapan output kuadratur 100


kHz dari modul MASTER SIGNALS, melainkan memerlukan beberapa cara
penyesuaian fase pembawa ke dalam kedua modul MULTIPLIER. jelaskan.

Q5 di modulator, jika setiap sinyal pada output ADDER adalah 2-volt


puncak-ke-puncak, berapa amplitudo puncak jumlah mereka?

Q6 sebutkan satu keuntungan membuat bit rate menjadi sub-kelipatan


dari frekuensi pembawa.

Q7 mengapa ada kebutuhan untuk menghilangkan sebanyak mungkin


komponen yang tidak diinginkan ke dalam modulator?

Page 9 of 9
MULTI-LEVEL QAM & PSK WITH BER

DASAR TEORI
Percobaan ini tentang penggunaan demodulator amplitudo kuadratur untuk
demodulasi sinyal m-QAM dan m-PSK.

Modulator yang menghasilkan sinyal quadrature amplitudo modulation (QAM)


diamati dengan menggunakan percobaan yang ada kaitannya dengan phase
division multiplex dan QAM and 4-PSK. Sinyal m-QAM dan m-PSK yang lebih
umum akan diperiksa dalam percobaan ini.

A. the m-QAM generator

Gambar 1 menunjukkan diagram blok encoder multi-level dan modulator


kuadratur. Yang pertama telah diperiksa dalam eksperimen yang berjudul
Signal Constellation, yang dianggap telah Anda selesaikan.

Eksperimen itu juga memeriksa decoder multi-level.

B. the m-QAM demodulator

Gambar 2 menunjukkan diagram blok demodulator quadrature dan decoder


multi-level.

carrier & bit clocks

carrier dan clock bit yang dicuri akan digunakan di demodulator.

carrier phasing

carrier lokal (kuadrature) ke dua modul MULTIPLIER akan dicuri dari pemancar.
Ini akan menghemat banyak waktu dalam menyelidiki banyak kombinasi fase
yang mungkin terjadi pada penerima, hanya satu yang akan memenuhi kondisi
untuk penguraian kode hingga terjadi error-free.

Page 1 of 6
Satu-satunya penyesuaian fase akan diperkenalkan oleh satu PHASE SHIFTER
yang dimasukkan secara seri dengan input bandpass ke modulator. Modul
PHASE SHIFTER adalah perangkat pita sempit, memperkenalkan jumlah fase
yang berbeda pada frekuensi yang berbeda. Namun, sinyal QAM itu sendiri
juga merupakan pita sempit, sehingga penggunaan PHASE SHIFTER ini tidak
sepenuhnya tidak tepat.

Setelah error free decoding telah dicapai, kondisi yang benar pada
demodulator diketahui, dan skema (perkiraan) PHASE CHANGER tunggal dapat
diganti dengan metode yang tepat, yaitu PHASE CHANGER di setiap jalur
pembawa. Kedua skema tersebut diilustrasikan dalam bentuk diagram blok
pada Gambar 3 di bawah ini.

decoder and error counting

Decoding dilakukan oleh modul M-LEVEL DECODER, bekerja pada output i dan
q dari demodulator. Penjajaran sistem yang benar, yang memerlukan
penyesuaian fase pembawa, diperiksa dengan menghitung kesalahan yang
terbentuk.

complexity

Membangun sistem yang lengkap (yaitu encoder, modulator, saluran bising,


demodulator, decoder dan fasilitas pengukuran tingkat kesalahan bit)
dimungkinkan tanpa menggunakan rak ekspansi TIMS asalkan dua modul
QUADRATURE UTILITIES digunakan.

Anda akan menyelidiki satu atau lebih dari enam skema modulasi yang
tersedia termasuk 4/8/16-QAM dan 4/8/16-PSK. Semua didasarkan pada
operator 100 kHz dan jam bit 8,333 kHz.

Pesan mereka akan diturunkan dari modul SEQUENCE GENERATOR yang


serupa dengan milik Anda, dan dari panjang urutan yang dinyatakan. Jadi
pesan referensi dapat dibuat di penerima, dan korelator jendela geser

Page 2 of 6
digunakan untuk melapisinya dengan urutan yang didekodekan, seperti yang
telah dilakukan pada percobaan sebelumnya.

the noisy channel

Saluran menggunakan ADDER untuk berfungsi sebagai titik injeksi untuk


kebisingan sistem. Ini diikuti oleh modul 100 kHz CHANNEL FILTERS untuk
memodelkan batasan bandwidth di saluran. Modul ini juga berfungsi ganda
untuk filter pada input penerima yang digunakan untuk menolak noise out-of-
band.

Page 3 of 6
EKSPERIMENT
KETERANGAN

Ulangi percobaan untuk modulasi dengan urutan

I. QAM
a. 4 QAM
b. 8 QAM
c. 16 QAM
II. QPSK
a. 4 QPSK
b. 8 QPSK
c. 16 QPSK

Rangkaian Modulator

Untuk tujuan percobaan ini, Anda memerlukan sinyal m-QAM berdasarkan


pembawa nominal 100 kHz. Sinyal dimodelkan menggunakan skema pada
Gambar 4 yang mengimplementasikan modulator m-QAM pada Gambar 1 di
atas. Ini membawa dua saluran, yang akan secara bebas bernama 'I' dan 'Q'.

Susun rangkaian EMONA sesuai dengan Gambar 4. Setelah itu sesuaikan


semua modul EMONA yang digunakan sesuai dengan ketentuan berikut:

1. SEQUENCE GENERATOR diatur menjadi urutan 32 bit. Hal ini dilakukan


dengan cara mengatur switch SW2 pada bagian belakang papan PCB
yang ada. Saklar dapat diatur berdasarkan tabel dibawah ini. Setelah
saklar dirubah sesuai kebutuhan, silahkan dipasang Kembali pada
EMONA

Page 4 of 6
2. QUADRATURE UTILITIES diatur agar memiliki keluaran gain input ADDER
yang sama antara device yang digunakan. Untuk dapat merubah gain
dari tiap masukan ADDER bisa dilakukan dengan mengatur potensio
yang ada pada bagian papan PCB. Potensio berwarna biru yang ada
diatas merupakan pengatur masukan input gain A sedangkan Potensio
berwarna biru yang ada dibawah digunakan untuk mengatur input gain
B. Saat melakukan pengaturan keluaran antara input dengan output,
pastikan untuk melakukan saat QUADRATURE UTILITIES terpasang pada
EMONA dan gunakan masukan yang ada dari MASTER SIGNAL yang
tersedia. Masukan dapat menggunakan dari 100 kHz, 2 kHz atau yang
lain yang berasal dari port merah (sinyal kotak) ataupun kuning (sinyal
analog).
3. M-LEVEL ENCODER memiliki jumper pada bagian papan PCB dengan kode
J3 berwarna hitam. Pastikan bahwa jumper tersebut berada pada posisi
NORM. Jika tidak, silahkan dirubah atau diganti ke posisi NORM.

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda!

Di Ranah Waktu

a. Keluaran I dan Q dari M-Level Encoder pada Ch1 dan Ch2!


b. Keluaran I dari M-Level Encoder dengan keluaran Multiplier 1 dari
Quadrature Utilities pada Ch1 dan Ch2!
c. Keluaran Q dari M-Level Encoder dengan keluaran Multiplier 2 dari
Quadrature Utilities pada Ch1 dan Ch2!
d. Keluaran Multiplier 1 dan Multiplier 2 dari Quadrature Utilities pada Ch1
dan Ch2!
e. Keluaran Adder dari Quadrature Utilities pada Ch1!

Diagram Konstelasi (XY)

Sebelum melakukan pengambilan data, silahkan rubah tampilan menjadi XY


dengan menekan menu View  Pilih Add view  Pilih XY

a. Keluaran I dan Q dari M-Level Encoder pada Ch1 dan Ch2!

Band Limited Experiment

Gambar 5 merupakan susunan yang memodelkan QAM/QPSK pada pita


frekuensi yang dibatasi. Selain itu Gambar 5 ini memodelkan keadaan saat

Page 5 of 6
QAM/QPSK sudah ditransmisikan sehingga memiliki noise. Modul filter yang
digunakan juga berfungsi ganda untuk filter pada input penerima yang
digunakan untuk menolak noise out-of-band. Note, 100 kHz CHANNEL FILTERS
dapat tidak digunakan.

Jangan lepas susunan rangkaian Gambar 4! Susun rangkaian EMONA sesuai


dengan Gambar 5. Setelah itu sesuaikan semua modul EMONA yang digunakan
sesuai dengan ketentuan berikut:

NOISE GENERATOR diatur ke 10 dB

100 kHz CHANNEL FILTERS diatur pada Channel #3. Atur kontrol INPUT
COUPLING ke 'AC'. Pastikan bahwa keluaran terbatas pada frekuensi tertentu
dan noise terbentuk pada bagian keluaran dari filter.

Amati dan catat hasil tersebut pada kertas grafik anda dengan
ketelitian yang baik!

Di Ranah Waktu

a. Keluaran M-QAM dengan keluaran dari 100kHz CHANNEL FILTER atau


ADDER Quadrature Utilities

Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai