Anda di halaman 1dari 4

GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA

(The Christian Evangelical Church in Minahasa)


KOMISI PELAYANAN REMAJA SINODE

TATA IBADAH MINGGU KEDUA (10-16 Juli 2023) | REMAJA GMIM


Pembacaan Alkitab: Kejadian 50:15-21| Tema “Allah Mereka-rekakan Kebaikan”
PERSIAPAN

AJAKAN BERIBADAH
P Syalom…..damai di Hati……. Pembina dan Remaja GMIM : Bersorak-soraklah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! Ketahuilah, bahwa
Tuhan lah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian,
bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan
kesetiaan-Nya tetap turun-temurun. (TB Mzm 100:1-5) Marilah kita menggaungkan Tuhan Allah Kita sebab Dia Allah
yang layak kita tinggikan, Mari kita memulaikan Ibadah ini dengan melagukan bersama :

P+J Menyanyi PKJ 2 - Mulia, Mulia Namanya

Mulia, mulia namaNya.


Bagi Yesus kemuliaan, puji, sembah!
Mulia, kekuasaanNya
Memb’ri berkat bagi jemaat,
Bersyukurlah!
Pujilah, tinggikanlah Rajamu Yesus.
Dialah selamanya Sang Raja benar!
Mulia, mulia namaNya!
Sang Penebus, Mahakudus, Mahabesar.

TAHBISAN(Berdiri)
P Mari kita merendahkan diri dan memohon Allah hadir dan menahbiskan Ibadah ini : Ibadah ini, jadi dan tertahbislah
dalam Pertolongan Allah Tritunggal Bapa, Anak dan Roh Kudus ketigaNya yang Esa.
P+J Amin.
P+J Menyanyi Nyanyian Bersama“Allah itu Baik”
Allah itu baik, sungguh baik bagiku
DitunjukkanNya kasih setiaNya
Dia menyediakan yang kuperlukan
Menyatakan kebaikan, menyatakan kebaikan
Menyatakan kebaikanNya padaku
Reff : Kasih setiaNya tak pernah berubah
Dulu, sekarang dan selamanya
Ajaiblah kuasa dalam namaNya
Yesusku luar biasa

PENGAKUAN DOSA (Duduk)


P Pembina dan Remaja yang dikasihi Tuhan, Sadarkah kita bahwa banyak yang telah Tuhan brikan bagi kita? Jika kita
menyadari itu, sadarkah kita juga seberapa banyak yang kita berikan kepada Tuhan? Mari kita merenungkan kebaikan
Tuhan yang telah merekakan kebaikan dalam hidup kita sambil kita mengintrospeksi diri untuk semakin setia dan taat
akan perintahNya.Dalam Sikap berdoa mari kita melantunkan pujian ini .
P+J Menyanyi “Selidiki Aku”
Selidiki aku, lihat hatikuapakahku sungguh mengasihimu Yesus
kau yang maha tahudan menilai hidupkutak ada yang tersembunyi bagiMu
t’lah kulihat kebaikan-Muyang tak pernah habis dihidupku
kuberjuang sampai akhirnya
kau dapati aku tetap setia.

1
P Mari berdoa untuk pengakuan dosa:

BERITA ANUGERAH ALLAH


P Mazmur 145:14TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang
tertunduk.

P Mengucap syukur atas anugerah Tuhan kita menyanyi:


P+J Menyanyi NKB 73 “Kasih Tuhanku Lembut”
Kasih Tuhanku lembut
PadaNya ku bertelut
Dan ku dambakan penuh
Kasih besar
Yesus datang di dunia
Tanggung dosa manusia
Bagiku pun nyatalahKasih besar
Kasih besarKasih besar
Tidak terhinggaDan ajaib benarKasih besar

PELAYANAN FIRMAN
P Mari kita berdoa ………..
Membaca Alkitab : Kejadian 50 : 15-21
Puji-Pujian sebelum khotbah:
Khotbah:
Pendahuluan
Adik-adik remaja dan teman-teman pembina remaja yang dikasihi Tuhan, Nelson Mandela Presiden Afrika Selatan
di tahun 1994-1999, sebelum menjadi presiden pernah mendekam dalam penjara selama 27 tahun. Di penjara, ia sering
disiksa oleh sipir-sipir penjara atau petugas lapas. Hal yang sangat menyedihkan dan tidak dapat dilupakan oleh Mandela
adalah ia disiksa dengan cara digantung terbalik dan dikencingi oleh petugas lapas atau sipir penjara. Setelah bebas dan
terpilih menjadi presiden, Mandela menyuruh ajudannya untuk mencari sipir yang sering menyiksanya itu dan membawanya
ke hadapan Mandela. Sipir itu ketakutan sekali, ia berpikir Mandela telah memiliki kekuasaan sebagai orang nomor satu di
negara itu akan membalas dendamnya. Tetapi saat sipir itu berhadapan dengan presiden, sang presiden memeluk sipir itu
lalu berkata, “Hal pertama yang aku lakukan ketika menjadi presiden adalah memaafkanmu”

Kisah yang hampir mirip terjadi dalam diri saudara-saudara Yusuf. Dimana saudara-saudaranya diburu oleh rasa bersalah
terhadap Yusuf. Adik mereka yang pernah di-bully oleh mereka kakak-kakaknya, maka sepeninggalnya Yakub ayah mereka,
kekuatiran akan terjadi pembalasan oleh Yusuf mulai merasuki kehidupan kakak-kakaknya ini. Perhatikan kata-kata mereka:
“Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan
kepadanya” (Ayat 15b). Mengapa saudara-saudara Yusuf berpikir demikian? Paling kurang ada tiga alasan yaitu: Pertama,
ada rasa bersalah yang menghantui mereka. Terlihat
di sini, bila hati nurani merasa bersalah, orang akan merasa ketakutan. Di satu sisi hal ini baik karena bila bersalah dan tidak
ada lagi rasa takut maka itu bertanda Roh Allah tidak ada lagi dalam dirinya. Di sisi lain ketakutan akan menggangu
ketenangan jiwa. Kedua, saudara-saudara Yusuf nampaknya meragukan ketulusan kasih dan pengampunan yang telah
diberikan Yusuf sejak ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya (Kejadian 45:5-8). Kenapa mereka ragu? Bisa
jadi selama ini saudara-saudara Yusuf berpikir bahwa Yusuf memperhatikan dan memelihara mereka lantaran ada ayah
mereka (Yakub) yang tinggal bersama dengan mereka. Tetapi sekarang ayah mereka telah mati, maka kemungkinan balas
dendam akan dilakukan Yusuf bagi mereka dan itulah yang ada di otak mereka sehingga ini diakui dan dibenarkan oleh ayat
15. Alasan ketiga ialah pikiran saudara-saudara Yusuf dipengaruhi oleh pandangan yang ada dalam Kejadian 42:20-22 yakni
yang berbuat jahat tidak akan luput dari hukuman.

Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, mengatasi ketakutan ini, apa yang
kemudian yang dilakukan saudara-saudara Yusuf? Mari kita lihat jawaban yang diberikan oleh ayat 16 dan 18 yakni:
Pertama, mereka menyuruh orang mendatangi Yusuf di ibukota kerajaan dan menyampaikan pesan ayah mereka sewaktu
hidup yaitu agar saudara-saudara Yusuf harus merendahkan diri dan memohon pengampunan atas kejahatan yang mereka
lakukan terhadap Yusuf (ayat 16). Kedua, mereka mendatangi vusuf dan menyerahkan diri mereka untuk dijadikan budak
oleh Yusuf sebagai hukuman atas kesalahan mereka tempo hari (ayat 18). Atas tindakan saudara-saudaranya ini, bagaimana
reaksi Yusuf? Reaksi yang pertama menurut ayat 17c yaitu Yusuf menangis. Kenapa menangis? Yusuf sedih melihat keraguan
saudara-saudaranya atas kasih dan pengampunan yang tulus darinya untuk mereka dan juga Yusuf terharu atas penyerahan
diri saudara-saudaranya yang siap dihukum, siap menjadi budak menebus kesalahan mereka. Reaksi yang kedua menurut
ayat 19 dan 21 kepada sauadara-saudaranya, Yusuf berkata “Jangan takut!". Kenapa jangan takut? Karena Yusuf tidak pernah
berpikir untuk membalas kejahatan dari saudara-saudaranya sebab ia bukanlah Allah yang memiliki kewenangan untuk
menghukum. Meskipun saudara-saudaranya telah mereka-rekakan kejahatan terhadap dirinya, tetapi Allah telah mereka-
rekakannya untuk kebaikan (sesuai dengan tema minggu ini). Lalu kebaikan seperti apa yang dirancangkan Allah di dalam

2
kejahatan saudara-saudara Yusuf? Kebaikan yang boleh kita lihat adalah memelihara hidup keluarga Yusuf sebagai suatu
bangsa yang besar yaitu bangsa Israel (ayat 20). Dengan kata lain, rancangan jahat dari saudara-saudara Yusuf oleh Allah
telah diubah menjadi berkat dan keselamatan bagi bangsa Israel. Jangan takut sebab Yusuf akan terus memelihara dan
menanggung makanan saudara-saudaranya dan anak-anak mereka (ayat 21) karena ia mengasihi mereka. Kasih yang abadi
yang menunjuk pada Kasih Kristus. Dari semua reaksi-reaksi yang ada, menjadi pertanyaan yang menarik untuk kita ketahui
yaitu mengapa Yusuf mau melakukan semuanya ini? Sebab Yusuf sangat yakin bahwa penderitaan yang ia alami adalah
kehendak atau seizin Tuhan dalam rangka untuk memelihara dan menyelamatkan keluarganya dan bangsa Israel dari
kelaparan

Dalam nas hari ini kita belajar dari pengalaman Yusuf tentang orang yang mereka-reka yang jahat kepadanya. Kalimat yang
diucapkan Yusuf dalam nas hari ini keluar setelah orang yang dikasihinya, yaitu Yakub, ayahnya, meninggal dunia. Kematian
Yakub membuat saudara-saudara Yusuf ketakutan. Mereka mengira Yusuf bersikap baik kepada mereka karena Yakub masih
hidup. Mereka takut Yusuf akan membalaskan kejahatan yang telah mereka perbuat kepadanya. Mereka pernah
melemparkannya ke dalam sumur kering, lalu menjualnya kepada orang-orang Ismael. Mungkin saat itu Yusuf berteriak
meminta tolong atau memohon belas kasihan, tetapi mereka tidak memedulikan kepedihan Yusuf. Perbuatan mereka
sungguh jahat.

Kejahatan yang dilakukan saudara-saudara Yusuf membuka penderitaan demi penderitaan bagi Yusuf. Namun, respons
Yusuf ketika saudara-saudaranya memohon ampun di luar perkiraan. Yusuf justru mengungkapkan bahwa meskipun mereka
mereka-rekakan yang jahat, tetapi Allah mereka-rekakannya untuk kebaikan. Mengapa Yusuf bisa mengatakan kalimat mulia
tersebut meskipun mengalami penderitaan akibat saudara-saudaranya?

Pertama, Yusuf memercayai penyertaan Tuhan. Saat Yusuf ditimpa berbagai pencobaan, Tuhan tidak pernah
meninggalkannya. Tuhan menyertainya dan membuat apa yang ia kerjakan selalu berhasil. Karena Tuhan, ia akhirnya
menjadi orang kepercayaan Potifar, lalu menjadi kepercayan sipir penjara dan puncaknya kepercayaan Raja Firaun di Mesir.
Kedua, Yusuf telah mengampuni dan tidak menaruh dendam. Yusuf tidak memungkiri apa yang telah dilakukan
saudara-saudaranya, tetapi ia juga melepaskan pengampunan. Waktu pengampunan terlepas maka penyertaan Tuhan justru
terjadi di dalam dirinya sehingga hidupnya berhasil.
Ketiga, Yusuf menyadari rancangan Allah indah pada waktunya. Yusuf melihat rancangan Allah sehingga
mengucapkan kalimat tersebut. Ia percaya apa pun yang terjadi, tidak ada yang terjadi di luar izin Tuhan. Ketika seseorang
berjalan di dalam terang firman-Nya, apa pun yang terjadi akan membawa kebaikan baginya.

Jika kitaa saat ini sedang mengalami kesulitan yang disebabkan oleh orang lain, janganlah membenci pribadi orang tersebut
tapi bencilah perbuatan jahatnya dan jangan kita melakukan hal serupa.

Kalau ada torang p teman ato torang p kaka ato ada atau siapapun yang beking salah pa torang, apa yang akan torang
lakukan. Pasti ada rasa marah kecewa ada rasa dendam benci. Adakah disini yang langsung memaafkan ketika orang lain
berbuat salah pa torang ? Paling hanya sebagian kecil toh. Melalui bacaan ini torang diajak untuk jangan piker-pikir dulu
untuk memaafkan orang lain. Jangan biarkan ada ruangan dihati kita yang diisi dengan dendam benci marah dll. Biarlah hati
kita diisi dengan kasih.
Jika masih ada dendam mari sekarang torang berikan pengampunan bukan Cuma adik-adik remaja tapi juga Pembina
remaja.
Seperti doa Bapa kami “ampunilah kesalahan kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami”. Jika
toramg ingin diampuni maka ampunilah terlebih dahulu.

Seperti Yusuf yang mmembalas kejahatan saudaranya dengan kebaikan maka Allah mereka-rekakan kebaikan kepada Yusuf.
Demikian juga dengan kita jika ada orang lain teman saudara yang berbuat jahat kepada kita maka balaslah dengan kebaikan
agar Allahpun mereka-rekakan yang baik bagi kehidupan kita.

Firman Tuhan saat ini mengajak kita untuk seperti Yusuf yang dengan iman percaya bahwa Allah merancangkan kebaikan di
balik setiap masalah kita. Dalam realita kehidupan kita, tantangan dan pergumulan yang kita hadapi dalam generasi saat ini
begitu kompleks, banyak kita temui remaja yang terlibat perkelahian karena alasan balas dendam, ada juga kita temui remaja
yang terlibat dalam narkoba, pesta ehabon bahkan minuman keras yang disebabkan oleh tekanan-tekanan penderitaan yang
dialami baik di rumah, di sekolah dan di lingkungan tempat tinggal kita. Bahkan bukan cuma remaja, para pembina remaja
pun sering terlibat dalam “perang dingin” dalam kerja dan pelayanan akibat tidak mau dan tidak dapat melihat tangan Allah
yang berkerja dalam tekanan-tekanan dan persoalan yang datang di hidup dan pelayanan kita. Kisah Yusuf dan sauadara-
saudarannya kiranya membangunkan kita untuk menata kembali sikap kita yang selama ini keliru dan bahkan bertentangan
dengan kemauan Tuhan.

Maukah kita berkomitmen untuk meniru sikap Yusuf yang selalu melihat pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang mereka-rekakan
kebaikan dalam segala penderitaan yang dialami? Dan juga maukah kita bersikap “siap salah” seperti yang dilakukan oleh
saudara- saudara Yusuf yang menyadari kesalahan? Kalau kita mau berkomitmen menjadi seperti Yusuf dan saudara-
saudaranya, Percayalah ada kasih Tuhan dalam setiap rencana-Nya yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan kita.
Tuhan Yesus menolong dan memampukan kita mewujudkan komitmen kita

3
P Puji-pujian setelah khotbah:

PERSEMBAHAN
P Marilah kita membawa persembahan, sambil memberi persembahan kita menyanyi:
P+J Menyanyi Nyanyian Bersama) “Bernyanyilah Bagi Tuhan Hua”
Bernyanyilah bagi Tuhan Hua Nyanyikanlah nyanyian syukur, syukur bagi Dia
Persembahkanlah hormat dan pujian Atas kemurahanNya pada kita
Bersyukurlah atas segala berkat Yang telah dilimpahkanNya bagi kita, bagi kita
Dan tak putus-putusnya kita terima terima terima Ya Allahku yang ajaib
Ya Yesus Engkau sangat, sangat mulia
bagi semua orang percaya
Naikkanlah doa kepadaNya sebab bagi Kristus tidak ada yang mustahil

DOA SYAFAAT
P Mari kita berdoa: …
P+J Doa Bapa Kami. Amin

NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)


P+J Menyanyi KJ 424 “Yesus Menginginkan Daku”
Yesus menginginkan daku bersinar bagiNya,
di mana pun 'ku berada, 'ku mengenangkanNya.
Reff
Bersinar, bersinar; itulah kehendak Yesus;
bersinar, bersinar, aku bersinar terus.

PENGUTUSAN DAN BERKAT


P: Pergilah, Jadilah Yusuf masa kini yang terus percaya pada rencana Allah dan jadilah berkat bagi sesama dan,
Mari terima berkat Tuhan:
P: Kasih Karunia dari Allah Bapa kita Kasih Yesus dalam Persekutuan dengan Roh Kudus akan terus memberkati
kehidupan kita semua dengan rancangan masa depan yang penuh harapan, Sejak sekarang ini sampai Maranatha
Tuhan datang kembali.
P+J: Amin….Amin….Amin.

KOMISI PELAYANAN REMAJA SINODE GMIM - BIDANG APIM


Download Tata Ibadah melalui Website Remaja GMIM: remaja.gmim.or.id

Anda mungkin juga menyukai