Anda di halaman 1dari 7

SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID-19

KABUPATEN BLITAR
Jl. Kusuma Bangsa No. 60 Kanigoro Telp. (0342) 801201
BLITAR

Blitar, April 2021


Kepada Yth. :
1. Satgas Penanganan COVID-19
Kabupaten Blitar;
2. Satgas Penanganan COVID-19
Tingkat Kecamatan;
3. Satgas Penanganan COVID-19
Tingkat Desa/Kelurahan; dan
4. Perangkat Daerah Terkait
Di
BLITAR

SURAT EDARAN
NOMOR : 1/SATGAS.BLT/IV/2021

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENANGANAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA (PMI), PELAKU PERJALANAN LUAR
NEGERI (PPLN), PEMUDIK, DAN PELAKU PERJALANAN DALAM NEGERI (PPDN)
DI MASA PANDEMI COVID-19

Dasar : 1. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2021 tentang


Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona
Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk
Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019;
2. Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 13
Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun
1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) Selama Bulan Suci Ramadan 1442
Hijriah;
3. Addendum Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19
Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul
Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Selama Bulan Suci
Ramadan 1442 Hijriah;
-2-

4. Surat Gubernur Jawa Timur Nomor: 440/6599/102.5/2021 Tanggal


23 April 2021 Perihal Pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di
Jawa Timur.

Waktu : 1.: Periode H-14 menjelang masa peniadaan mudik (6 Mei 2021 sampai
dengan tanggal 17 Mei 2021) yang dimaksudkan dalam Addendum
Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 13
Tahun 2021 berlaku mulai tanggal 22 April 2021 sampai dengan
tanggal 5 Mei 2021.
2. Periode H+7 pasca masa peniadaan mudik (6 Mei 2021 sampai
dengan tanggal 17 Mei 2021) yang dimaksudkan dalam Addendum
Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 13
Tahun 2021 ini berlaku pada tanggal 18 Mei sampai dengan tanggal
24 Mei 2021.

A. SOP Penanganan : Prosedur penanganan kedatangan PMI Kabupaten Blitar dari


Kedatangan PMI luar negeri sesuai dengan Surat Gubenur Jawa Timur Nomor :
440/6599/102.5/2021 Tanggal 23 April 2021, sebagai berikut:
1. Seluruh PMI Kabupaten Blitar dilakukan tes ulang RT-PCR
oleh KKP Kelas I Surabaya di bandara kedatangan Juanda;
2. Selama waktu tunggu hasil pemeriksaan RT-PCR, PMI
Kabupaten Blitar wajib menjalani karantina di tempat
akomodasi karantina khusus yang telah disediakan oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Timur selama 2 (dua) hari;
3. Apabila hasil RT-PCR negatif, maka PMI Kabupaten Blitar
dapat dipulangkan ke tempat domisili dengan penjemputan
dari Pemerintah Kabupaten Blitar, sedangkan bila hasil RT-
PCR positif, maka PMI Kabupaten Blitar akan langsung
dirawat di Rumah Sakit Lapangan COVID-19;
4. Sesampainya di Kabupaten Blitar, PMI Kabupaten Blitar akan
langsung dikarantina di tempat yang telah disediakan atau
direkomendasikan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar selama
3 (tiga) hari;
5. Selanjutnya pada hari ke 3 (tiga) karantina di daerah atau
pada hari ke 5 (lima) dari hari kedatangan, PMI Kabupaten
Blitar melaksanakan RT-PCR ulang oleh Pemerintah
Kabupaten Blitar;
6. Apabila hasil RT-PCR negatif, maka PMI Kabupaten Blitar
dapat dipulangkan ke rumah masing-masing dengan
melanjutkan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari,
sedangkan bila hasil RT-PCR Test positif, maka PMI
Kabupaten Blitar tersebut akan langsung dirawat di Rumah
Sakit Rujukan COVID-19 Kabupaten Blitar.
-3-

B. SOP Penanganan : Prosedur penanganan Pemudik dan PPDN tanpa dokumen


Pemudik dan administrasi perjalanan tertentu berdasarkan Intruksi Menteri
PPDN tanpa Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2021 tentang Perpanjangan
Dokumen Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro
Administrasi dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease
Perjalanan 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian
Tertentu Penyebaran Corona Virus Disease 2019, sebagai berikut:
1. Pemudik/PPDN (lintas Provinsi, Kabupaten/Kota) yang datang
tanpa membawa dokumen administrasi perjalanan tertentu
wajib menjalani karantina selama 5x24 jam di rumah
karantina yang disediakan oleh Posko Desa/Kelurahan
dengan biaya ditanggung sendiri oleh pemudik atau PPDN.
2. Posko Desa/Kelurahan menyediakan rumah karantina yang
memenuhi persyaratan protokol kesehatan.
3. Tenaga kesehatan melaksanakan RT-PCR di hari pertama
Pemudik/PPDN menjalani karantina.
4. Bila mendapatkan hasil RT-PCR positif, Pemudik/PPDN
dibawa oleh pihak satgas COVID-19 Desa/Kelurahan dibantu
unsur TNI/POLRI menuju rumah isolasi Kabupaten (LEC
Pojok Garum) untuk yang tanpa gejala. Sedangkan yang
bergejala dibawa oleh petugas kesehatan menuju rumah sakit
rujukan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
5. Bilamana hasil RT-PCR negatif maka Pemudik/PPDN
melanjutkan karantina sampai dengan 5 (lima) hari dan pada
hari ke 5 (lima) akan dilakukan tes kembali.
6. Satgas COVID-19 Desa/Kelurahan bersama unsur TNI dan
POLRI agar memastikan para Pemudik/PPDN dapat menjalani
karantina dengan baik.
7. Satgas COVID-19 Desa/Kelurahan melaporkan secara berkala
kedatangan Pemudik/PPDN kepada Satgas COVID-19
Kecamatan untuk secara berjenjang dilaporkan kepada
Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar.

Dalam rangka penatalaksanaan SOP sebagaimana diuraikan di atas maka dimohon


perhatian anggota Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar, Perangkat Daerah
terkait, Camat dan Kepala Desa/Lurah se-Kabupaten Blitar untuk melaksanakan tugas
sebagai berikut:

1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat


a. Mengoordinasikan Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar yang dibantu
otoritas penyelenggara transportasi umum bersama-sama menyelenggarakan
pengendalian perjalanan orang dan transportasi umum yang aman COVID-19
dengan membentuk Pos Pengamanan Terpadu;
-4-

b. Mengoordinasikan Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar bersama TNI dan


POLRI, dalam penentuan hak menghentikan dan/atau melakukan peniadaan
perjalanan orang dengan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
c. Pemantauan dan evaluasi kinerja Posko COVID-19 Desa/Kelurahan dilakukan
secara berkala dan berjenjang oleh Posko dan Satgas Penanganan COVID-19 daerah
kepada Posko dan Satgas Penanganan COVID-19 satu tingkat di bawahnya;

2. Dinas Perhubungan
a. Bersama TNI dan POLRI melaksanakan pemeriksaan kendaraan yang keluar dan
masuk wilayah Kabupaten Blitar sesuai jadwal yang ditetapkan;
b. Bersama TNI dan POLRI membantu melaksanakan skrining dokumen surat izin
perjalanan/SIKM dan surat keterangan negatif COVID-19 dengan RT- PCR/rapid
test antigen/tes GeNose C19 di pintu kedatangan atau pos kontrol yang berada di
rest area, perbatasan kota besar, titik pengecekan (checkpoint) dan titik penyekatan
daerah aglomerasi oleh anggota TNI, POLRI dan pemerintah daerah;
c. Melakukan penutupan total secara temporer apabila diperlukan, guna memutus
mata rantai penyebaran COVID-19 dengan persetujuan Satuan Tugas COVID-19
Kabupaten Blitar;
d. Melaksanakan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur untuk
penjemputan PMI yang akan diantar ke Rumah Karantina Kabupaten Blitar; dan
e. Mendukung kegiatan penegakan sanksi kepada para pelanggar sesuai peraturan
perundang-undangan.

3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi


a. Penghentian sementara proses pelayanan penggunaan tenaga kerja asing untuk
permohonan baru;
b. Penghentian sementara sebagaimana dimaksud pada huruf a dikecualikan bagi
tenaga kerja asing yang bekerja pada Proyek Strategis Nasional (PSN) dan objek vital
strategis/nasional berdasarkan pertimbangan atau izin khusus tertulis dari
kementerlan/lembaga terkait; dan
c. Melakukan pendataan jumlah PMI Kabupaten Blitar yang melakukan perjalanan
mudik dikarenakan habis masa kontrak bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri
Tahun 1442 Hijriah pada tanggal 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021.

4. Dinas Sosial
a. Memastikan kecukupan kebutuhan dasar PMI Kabupaten Blitar saat dalam
menjalani karantina Kabupaten;
b. Bersama TNI dan POLRI membantu kepulangan PMI Kabupaten Blitar yang telah
selesai menjalani karantina ke asal tempat tinggal di wilayah Kabupaten Blitar; dan
c. Melakukan penanganan terhadap potensi masalah sosial seperti penolakan, konflik,
dan stigma masyarakat yang mungkin timbul terkait COVID-19.
-5-

5. Dinas Kesehatan
a. Memastikan kembali kesiapan sarana dan pelayanan Rumah Karantina yang sesuai
standar, dilanjutkan tes ulang RT-PCR, apabila tidak tersedia tes RT-PCR maka
dilakukan tes RT Antigen;
b. Melaksanakan tes ulang RT-PCR pada hari ke-5 isolasi, apabila keluar hasil negatif
akan diterbitkan klirens dari Satgas Penanganan COVID-19 dan melanjutkan
karantina mandiri selama 14 (empat belas) hari. Sedangkan apabila hasil positif
maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan COVID-19;
c. Memastikan ketersediaan material dalam tes RT-PCR/RT Antigen/tes GeNose C19;
dan
d. Menyediakan fasilitas ambulan untuk penjemputan PMI Kabupaten Blitar yang
memiliki gejala COVID-19.

6. Satuan Polisi Pamong Praja


a. Mendukung dan berkoordinasi dalam pengamanan Rumah Karantina Kabupaten
Blitar dan Rumah Karantina Tingkat Desa/Kelurahan;
b. Mendukung kegiatan pemantauan dan evaluasi kinerja Posko COVID-19
Desa/Kelurahan dilakukan secara berkala dan berjenjang oleh Posko dan Satgas
Penanganan COVID-19 daerah kepada posko dan Satgas Penanganan COVID-19
satu tingkat di bawahnya;
c. Mendukung skrining dokumen surat izin perjalanan/SIKM dan surat keterangan
negatif COVID-19 dengan tes RT-PCR/RT Antigen/tes GeNose C19 dilakukan di
pintu kedatangan atau pos kontrol yang berada di rest area, perbatasan kota besar,
titik pengecekan (checkpoint) dan titik penyekatan daerah aglomerasi oleh anggota
TNI, POLRI, dan pemerintah daerah; dan
d. Penegakan sanksi kepada para pelanggar sesuai peraturan perundang-undangan.

7. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah


Mendukung penatalaksanaan anggaran kegiatan pelaksanaan standar operasional
prosedur bagi pelaku perjalanan dan kepulangan PMI Kabupaten Blitar.

8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah


a. Mendukung kegiatan pemantauan dan evaluasi kinerja Posko COVID-19
Desa/Kelurahan dilakukan secara berkala dan berjenjang oleh Posko dan Satgas
Penanganan COVID-19 daerah kepada Posko dan Satgas Penanganan COVID-19
satu tingkat di bawahnya;
b. Mendukung skrining dokumen surat izin perjalanan/SIKM dan surat keterangan
negatif COVID-19 dengan tes RT-PCR/RT Antigen/tes GeNose C19 dilakukan di
pintu kedatangan atau pos kontrol yang berada di rest area, perbatasan kota besar,
titik pengecekan (checkpoint) dan titik penyekatan daerah aglomerasi oleh anggota
TNI, POLRI dan pemerintah daerah;
-6-

c. Memastikan ketersediaan Rumah Karantina Kabupaten Blitar dan Rumah Karantina


Tingkat Desa/Kelurahan serta dukungan komunikasi dan administrasi Posko
COVID-19 Desa/Kelurahan; dan
d. Mendukung penegakan sanksi kepada para pelanggar sesuai peraturan perundang-
undangan.

9. Camat se-Kabupaten Blitar


a. Bersama unsur Forkopimcam memastikan bahwa Posko Satgas COVID-19
Desa/Kelurahan bekerja dengan optimal dalam penanganan COVID-19 dan sudah
siap dalam penanganan Pemudik; dan
b. Memerintahkan Kepala Desa/Lurah melalui Posko Desa/Posko Kelurahan
menyiapkan tempat karantina mandiri selama 5x24 jam dengan penerapan
protokol kesehatan yang ketat dan biaya karantina dibebankan kepada pemudik
yang tidak memiliki dokumen administrasi perjalanan yang telah diatur oleh
Pemerintah.

10. Lurah/Kepala Desa se-Kabupaten Blitar


a. Kepala Desa/Lurah melalui Posko Desa/Kelurahan wajib melaporkan setiap hari
kedatangan para pemudik di Desa/Kelurahan masing-masing kepada Ketua Satgas
COVID-19 Kecamatan dan selanjutnya Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan
melaporkan kepada Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar melalui
Koordinator Bidang Data dan Informasi (Kepala Bappeda Kabupaten Blitar), yang
selanjutnya Kepala Bappeda melaporkan kepada Bupati Blitar selaku Ketua Satgas
Penanganan COVID-19 melalui Sekretariat Satgas;
b. Melaksanakan karantina untuk pemudik sampai batas waktu yang ditentukan; dan
c. Melaksanakan pembatasan mobilitas masuk Desa dengan mengaktifkan check point.

11. TNI dan POLRI


Berperan aktif sebagai anggota Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar dalam
penanganan PMI, PPLN, Pemudik, dan PPDN.

12. Pelaku Perjalanan


a. Peniadaan mudik untuk sementara bagi masyarakat yang menggunakan moda
transportasi darat, kereta api, laut, dan udara lintas
kota/kabupaten/provinsi/negara sebagai upaya pengendalian mobilitas selama
bulan Ramadan dan Idul Fitri;
b. Peniadaan perjalanan orang selama bulan Ramadan dan Idul Fitri dikecualikan bagi
kendaraan pelayanan distribusi logistik dan pelaku perjalanan dengan keperluan
mendesak untuk kepentingan nonmudik, yaitu bekerja/perjalanan dinas,
kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil
yang didampingi oleh 1 (satu) orang anggota keluarga, dan kepentingan persalinan
yang didampingi maksimal 2 (dua) orang;
-7-

c. Pelaku perjalanan orang lintas kota/kabupaten/provinsi/negara selama bulan


Ramadan dan Idul Fitri sebagaimana dimaksud pada huruf c wajib memiliki print
out surat izin perjalanan tertulis atau Surat Izin Keluar/Masuk (SIKM) sebagai
persyaratan melakukan perjalanan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Bagi pegawai instansi pemerintahan/Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), prajurit
TNI, dan anggota POLRI melampirkan print out surat izin tertulis dari pejabat
setingkat Eselon II yang dilengkapi tanda tangan basah/tanda tangan elektronik
pejabat serta identitas diri calon pelaku perjalanan;
2) Bagi pegawai swasta melampirkan print out surat izin tertulis dari pimpinan
perusahaan yang dilengkapi tanda tangan basah/tanda tangan elektronik
pimpinan perusahaan serta identitas diri calon pelaku perjalanan;
3) Bagi pekerja sektor informal melampirkan print out surat izin tertulis dari Kepala
Desa/Lurah yang dilengkapi tanda tangan basah/tanda tangan elektronik
Kepala Desa/Lurah serta identitas diri calon pelaku perjalanan; dan
4) Bagi masyarakat umum nonpekerja melampirkan print out surat izin tertulis dari
kepala desa/lurah yang dilengkapi tanda tangan basah/tanda tangan elektronik
kepala desa/lurah serta identitas diri calon pelaku perjalanan;
5) Surat izin perjalanan/SIKM sebagaimana dimaksud pada huruf c memiliki 3
(tiga) ketentuan berlaku, yaitu (1) berlaku secara individual, (2) berlaku untuk
satu kali perjalanan pergi-pulang lintas kota/kabupaten/provinsi/negara, dan
(3) bersifat wajib bagi pelaku perjalanan dewasa yang berusia 17 tahun ke atas.

Demikian untuk menjadikan perhatian dan pelaksanakannya.

Tembusan disampaikan kepada :


Yth. 1. Sdri. Gubernur Jawa Timur;
2. Sdr. Ketua DPRD Kabupaten Blitar;
3 Sdr. Komandan Kodim 0808 Blitar;
4. Sdr. Kepala Kepolisian Resor Blitar; dan
5. Sdr. Kepala Kepolisian Resor Blitar Kota.

Anda mungkin juga menyukai