Anda di halaman 1dari 6

BUPATI I\ABIRE

Yth. l Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten


Nabire;
2. Pimpinan OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Nabire
3. Pimpinan BUMNIBUMD di Wilayah Kab. Nabire;
4. Kepala KKP Biak Perwakilan Nabire;
5. Kepala Otoritas Pelabuhan Nabire:
6. Kepala Bandara Nabire;
7. Kepala PT. PELNI Nabire;
8" Pimpinan Garuda Indonesia Nabire;
9. Pimpinan Wings Air Nabire;
10. Ketua FKUB Kabupaten Nabire.

Di-
Tempat.

SURAT EDARAN
NOMOR: Wo t /Ftr lsgf
TENTANG
PEMBERLAKUAIT PEMBATASAN KEGIATAI\I MASYARAKAT
(PPKIVD KABUPATEN NABIRE

A. LATARBELAKANG
1. Kondisi Terkini Infeksi COVID-l9 Tanggal4 Agustus 2021 :

a. Komulatif Kasus Positif 762 Orang


b. Kasus dirawat 15 Orang
c. Kasus Sembuh 704 Orang
d. KasustMeninggal 43 Orang
e. Suspek 1.359 Orang
f. Kontak Erat 299 Orang
g. Probable 39 Orang

2. Bahwa selama periode 1 s/d 30 luli 2021 tercatat jumlah kasus harian yang cenderung
meningkat sepanjang pandemi COVID-l9 di Nabire.
3. Bahwa selama periode yang sama tercatat iumlah kasus kematian sepanjang
pandemi COVID-I9 di Kabupaten Nabire juga meningkat.
l Bahu'a tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Kab. Nabire cukup tinggi,
denga,n betran sebagai rumah sakit rujukan covid-l9 untuk wilayah Meepag ;
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud kebijakan ini adalah untuk mengatur Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) melalui pembatasan akses masuk orang ke Kabupaten Nabire. memperkuat
manaiemen kesehatan dan percepatan vaksinasi COVID-19.
Tujuan kebijakan ini adalah untuk melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi dalam
rangka mencegah terjadinya peningkatan penularan COVID-I9 di Kabupaten Nabire.

C. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua
Pasal 59;
2. Undang-undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;
3. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 7 tahun 2010 tentang Pelayanan
Kesehatan P asal 26 dan 27 ;
4. Peraturan Gubernur Papua Nomor 32 Tahun 2020 tenta,ng Peningkatan Disiplin dan
Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona
Virus Disease 2019;
5. Instruksi Mendagri Nomor 23 tahun 2A21 tentang Perpanjangan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko
Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk
Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2A19;
6. Instruksi Mendagri Nomor 28 tahun 2021 tentang Pernberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Level 4 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;
7. Instruksi Mendagri Nomor 29 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan
Corona Virus Disease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian
Penyebaran Corona Virus Disease 2019:.

8. Surat Edaran Gubemur Paprn Nomor 440l8936lSET tanggal 03 Agustus 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Percepatan Vaksinasi
COVID-19 di Provinsi Papua.
9. Peraturan Bupati Nabire Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan
Penegakan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten Nabire;

D. KEBIJAKAN

Memperhatikan kondisi terkini dan berpedoman pada dasar hukum diatas, Pemerintah
Kabupaten Nabire menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) di Kalupaten Nabire, mencakup :
1. Kebijakan PPKM Kabupaten Nabire mengacu pada Instruksi Mendagri Nomor 28 tahun
2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 Corctna flirus
Disease 2AI9 di Wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan
Papua dan Instruksi Mendagri Nomor 29 tahun 2021 te*ang Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1 serta Mengoptimalkan Posko
Penanganan Corona Virus Disease 2A19 di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk
Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019, kecuali kebijakan pembatasan
dan pengetatan akses masuk orang ke Kabupaten Nabire;
2. Kebijakan pembatasan dan pengetatan akses masuk orang ke Kabupaten Nabire
sebagaimana dimaksud angka 1 diatas, melalui penerbangan, pelayaran komersial.
ASDP, lintas batas darat/laut Kabupaten. baik transportasi darat, laut dan udara, berlaku
selama 25hari terhitung mulai tanggal 6 s/d 30 Agustus 2A2l :
Pembatasan dan pengetatan akses masuk orang ke Kabupaten Nabire melalui
transportasi udara, diatur sebagai berikut :
1) Orang yang berkunjung ke wila,vah Nabire dalam rangka kegiatan
kedinasan wajib menunjukan surat keterangan perjalanan dinas dari pejabat
tertinggi instansi tempat bekerja sesuai dengan keperluan dan kepentingan
perjalanan dinas, menunjukkan surat/bukti telah melaksanakan vaksin COVD-
19 (minimal vaksinasi dosis pertama) dan menyertakan surat hasil pemeriksaan
PCR negatif COVID-19 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimai
2 x 24jam sebelum keberangkatan. dan Surat Ijin Keluar Masuk ( SIKM) dari
Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Nabire;
2) Orang yang berkunjung ke wilayah Nabire untuk keperluan dan
kepentingan khusus yaitu logistik dan bahan pokok, bahan bakar. logistik
kesehatan dan obat-obatan, tenaga medis, evakuasi pasien dan jenazah, sektor
perbankan, pergantian creu, pesawat.^ emergency keamatan, menunjukkan
surat keterangan pe{alanan dari pimpinan tertinggi institusi masing-masing,
menunjukkan surat/bukti telah melaksanakan vaksin COVID-l9 (minimal
vaksinasi dosis pertama) dan menyertakan surat hasil pemeriksaan PCR negatif
COVID-19 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 x 24 jam
sebelum keberangkatan, dan Surat Ijin Keluar Masuk ( SIKM) dari Gugus Tugas
Covid-l 9 Kabupaten Nabire;
3) Orang yang berkunjung ke wilayah Nabire yang berlempat
tinggal/penduduk ber-KTPlkartu identitas tetmasuk suamiiistri/anak di
Kabupaten Nabire Wajib menunjukkan surat/bukti telah melaksanakan vaksin
COVID-19 (minimal vaksinasi dosis pertama) dan menyertakan surat hasil
pemeriksaan PCR negatif COVID-19 yang sampelnya diambil dalam kurun
waktu maksimal 2 x 24 jam sebelum keberangkatan, dan Surat Ijin Keluar
Masuk ( SIKM) dari Gugus Tugas Covid-19 KabupatenNabire;
4) Orang yang berkunjung ke wilayah Nabire yang bukan berternpat
tinggal/bukan penduduk/bukan ber-KTPlkartu identitas di Kabupaten Nabire
dan bukan berdinas, wajib menunjukkan surat keterangan keperluan dan
kepentingan perjalanan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah asal
(Pemerintah Kabupaten{Kota), menunjukkan surat/bukti telah melaksanakan
vaksin COVID-19 (minimal vaksinasi dosis pefiama) dan menyertakan surat
hasil pemeriksaan PCR negatif COVID-l9 yang sampelnya diambil dalam
kurun waktu maksimal 2 x 24 jam sebelum keberangkatan, serta dan Surat ljin
Keluar Masuk ( SIKM) dari Gugus Tugas Covid-19 KabupatenNabire;
5) Orang yang berkunjung ke Kabupaten Nabire dari dalam Provinsi Papua,
waiib menunjukkan surat/bukti telah melaksanakan vaksin COVID-19 (minimal
vaksinasi dosis pertama) dan menyertakan surat hasil pemeriksaan PCR negatif
COVID-I9 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 5 x24 jam
sebelum keberangkatan atau Rapid Antigen negatif dalam kurun waktu
maksimal 2 x 24 jam sebelum keberangkatan, dan dan Surat Ijin Keluar Masuk
(SIKM) dari Gugus Tugas Covid-I9 KabupatenNabire;
6) Orang yang berkunjung ke wilayah Nabire dan Intra Papua, yang secara
medis tidak dianiurkan vaksin COVID-19, wajib melampirkan surat keterangan
dari dokter spesialis atau Dokter pejabat P2P Dinas Kesehatan;
7) Bagi penumpang transportasi udara akan dilaktkan double screening dengan
pemeriksaan Rapid AntigenlPCR di bandar udara dan dilakukan isolasi terpusat
jika ditemukan hasil positif COVID-19 yang biayanya menjadi beban
penumpang atau maskapai penerbangan.

b. Pembatasan dan pengetatan akses masuk orang ke Kabupaten Nabire melalui


transporlasi laut dan ASDP, diatur sebagai berikut :
1) Orang yang berkunjung ke wilayah Nabire untuk sementara tidak
diperkenankan kecuali untuk keperluan dan kepentingan khusus yaitu logistik
dan bahan pokok. bahan bakar, logistik kesehatan dan obat-obatan, tenaga
medls, evakuasi pasien dan jenazah, sektor perbankan, emergency keamanan,
pro-vek strategis nasional dan daerah di Nabire:
2) Orang yang berkunjung ke wilayah Nabire untuk keperluan dan
kepentingan khusus sebagaimana dimaksud angka 1) diatas, wajib
menunjukkan surat/bukti telah melaksanakan vaksin COVID-19 (minimal
vaksinasi dosis pertama) dan menyertakan surat hasil pemeriksaan PCR negatif
COVID-19 yang sampelnya diambil daiam kurun waktu maksimal 5 x 24 jam
sebelum keberangkatan dan Surat Ijin Keluar Masuk ( SIKM) dari Gugus Tugas
Covid- 1 9 Kabupaten Nabire.
c. Pembatasan dan pengetatan akses masuk orang ke Kabupaten Nabire melalui
transportasi umum/darat, diatur sebagai berikut :
1) Transportasi umum seperti kendaraan umum, angkutan massal, taksi
(konvensional ) dan kendaraan sewa/rental dapat beroperasi hingga pukul 20.00
WIT dengan pembatasan penumpang 50Yo dan menerapkan protokol kesehatan
yang lebih ketat, menyertakan surat hasil pemeriksaan PCR negatif COVID-I9
yang sampelnya diambil dalam kurur waktu maksimal 5 x 24 jam sebelum
keberangkatan, dan dan Surat Ijin Keluar Masuk ( SIKM) dari Gugus Tugas
Covid- 1 9 Kabupaten Nabire;
2) Transportasi umum seperti ojek (konvensional) agar memakai masker serta
telah divaksinasi (minimal dosis pertama), dan juga mengikuti pembatasan
waktu operasional yang ditetapkan Pemerintah Daerah beroperasi hingga pukul
20.00 WIT dan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat.

3. Menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)


Level 3;

4. Memperkuat dan meningkatkan manajemen kesehatan, yaitu:


a. Pemerintah Kabupaten Nabire mendukung ketersediaan dan distribusi oksigen,
obat-obatan, bahan habis pakai, ventilator dan alat pelindung diri serta insentif
bagi petugas kesehatan;
b. Dalam rangka pemngarum COVID-l9 Pemerintah Kabupaten Nabire
membantu RSUD Nabire guna percepatan pengendalian COVID-l9;
c. Mengoptimalkan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dalam penanganan
COVID-l9 khususnya dalam pencegahan, testing dan tracing
d. Menyiapkan tempat isolasi terpusat bagi masyarakat dengan hasil positif COVID-I9
dengan pengawasan ketat untuk memastikan pasien isolasi tidak berkeliaran dan
edukasi massif bagi masyarakat tentang treatment suplementasi untuk mencegah
lonjakan kasus yang melebihi kapasitas tempat tidur di rumah sakit;
e. Tenaga tracing di Posko Kampung/Keltrahan dengan melibatkan Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agxra,Toko Adat, TP PKK, TNI danPOLRI;
f. Memperkuat koordinasi, pemantauan dan memastikan ketersediaan BO& ICU dan
nxmg isolasi diatas 7Ao/o dalammeagantisipasi ledakan kasus COVID-l9.

5. Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-l9 di Kabupaten Nabire, melalui :

pembentukan herdimmunity diKabupatenNabire paling lambat di tahun 2422;


b. Membentuk tim percepatan vaksinasi COVID-I9 yang bersinergr dengan TNI,
POLRI, Tokoh Agama, Tokoh Adat" Tokoh Masyarakat Lerfiaga Keagamaarr,
Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga lainnya;
c. Mendukung percepataa pelaksanaan vaksinasi COVID-l9 di Kabupaten Nabire
dengan menggerakkan perangkat Distrik, Kelurahan dan Kampung seda RW/RT
sebagai basis pelaks arraan percepalan vaksinasi COVID-1 9;
d. Penguatan komunikasi, informasi dan edukasi secara massif tentang
pentingnya disiplin protokol kesehatan dan vaksin COVID-l9 kepada masyarakat;
e. Menjamin ketersediaan vaksin COVID-19 dan memperkuat manajemen
distribusi vaksin COVID-19 (rantai dingir) serta memperkuat pelaporan dan
pendataan vaksinasi;
f. Pemerintah Kabupaten Nabire dukungan anggaran dalam percepatan pelaksanaan
Vaksinasi COVID-I9.
6. Menjaga Ketertiban dan Keamanan Masyarakat

a. Instansi Pelaksana Perhubungan dan Satpol PP untuk melakukan


penguatan, pengendalian dan pengawasan terhadap perjalanan orang pada Posko
check poinl bersama dengan TNI/POLRI;
b. Seluruh Satpol PP, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keterlibatan aktif dalam mencegah,
mengantisipasi dan mengatasi aktivitas publik yang dapat mengganggu ketentraman
dan ketertiban masyarakat, yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa seperti
ditempat fasilitas umum, fasilitas hiburan (pusat perbelanjaan dan restoran) dan
tempat wisata:
c. Bidang pertanian dan perdagangan melakukan ilpaya yang lebih intensif untuk
menjaga stabilitas harga (terutama harga bahan pangan) dan memastikan kelancaran
distribusi pangan dari dan ke lokasi penjualan/pasar;

7. Setiap pemilik atau pengelola restoran, rumah makan, warung makan dan caf6 atau
sejenisnya diijinkan untuk membuka usahanya dengan ketentuan :
a. Mengikuti pembatasan waklu operasional yang ditetapkan Pemerintah Daerah;
b. Mengatur jarak antar meja dan kursi;
c. Menyajikan makanan secara prasmanan yang dilayani oleh pelayan;
d. Mengutamakan pembayaran secara non tunailuang elektronik;
e. Menyediakan masker baru bagi tamu yang tidak menggunakan masker;
f. Menyediakan fasilitas yang minim sentuhan;
g. Memprioritaskan pelayanan pemesanan secara online atau take a way;
h. Melayani pesanan secara online;
i. Menggunakan sarung tangan dalam melayani pembelian makanan dan minuman;
j. Membatasi menerima pelanggan paling banyak 50% dari kapasitas atau daya
tampung yang tersedia; dan
k. Mewajibkan pengunjung memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air yang
mengalir atau menyediakan hand sanitizer, mengatar jarak dan mengukur suhu tubuh
pengunjung.

8. Pimpinan Tempat lbadah memperhatikan hal-hal berikut;


a. Membatasi jumlah umat yang dapat beribadah maksimai 50% dari kapasitas atau daya
tampung yang tersedia;
b. Menyediakan sarana dan prasarana ibadah secara virtual;
c. Mewajibkan umat yang mengikuti ibadah memakai masker, sebelum masuk tempat
ibadah mencuci tangan di air yang mengalir dengan sabun, menyediakan
handsanitizer. Mengukur suhu tubuh dan menjaga jarak.
d. Apabila terdapat jemaat yang positif Covid-19 maka Pimpinan Tempat Ibadah secara
sukarela menutup tempat ibadah dan melaporkanya kepada gugus Tugas Covid-l9
Kab. Nabire.

9. Setiap penyelenggara resepsi pernikahan, olahraga, pertemuan atau kegiatan lainnya yang
melibatkan banyak orang (kerumunan) tidak diijinkan untuk dilaksanakan.

10. Setiap pemilik atau pengelola tempat permainan ketangkasan anak-anak tidak diijinkan
untuk membuka usahanya;

11. Pengelola, penyelenggara atau penanggungjawab kegiatan di toko, toko swalayan, dan
pusat perbelanjaan wajib memerhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Mengikuti pembatasan in'aktu operasional yang ditetapkan Pemerintah Daerah;
b. Dapat melayani pemesanan secara online dengan fasilitas layanan antar;
c. Menyediakan masker baru bagi pembelilpengunjung yang tidak menggunakan
masker;
d. Menyediakan fasilitas yang minim sentuhan;
e. Mengutamakan pembayaran secara non tunai/uang elektronik;
f. Menyediakan fasilitas yang minim sentuhan;
g. Mewajibkan pembelilpengunjung memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di
air yang mengalir atau menyediakan hand sanitizer, mengatur jarak dan mengukur
suhu tubuh pengunjung.
h. Memastikan agar seluruh karyawan-karyawati bebas dari COVID-19 dan telah di
vaksin (minimal dosis pertama).

t2. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada satuan pendidikan (TK, SD, SMP dan SMA)
tetap dilakukan dengan metode jarak jauh/daring sampai tanggal 30 Agustus 2A21 dan
akan di evaluasi selanjutnya;

13. Dilarang melakukan aktivitas yang bersentuhan badan seperti berjabat tangan,
berpelukan, berebutan, berdesak-desakan, makan bersama dalarn safu wadah/tempat
makan dan tidak membuang ludah pinang sembarangan karena berpotensi menyebarkan
Virus COVID-19;

14. Kepala Distrik, Kapolsek, Danramil, Lurah, Kepala Kampung dan Ketua RT/RW terus
menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pada
Tingkat Kelurahan/trkmpung, RT/RW di Kabupaten Nabire dan Pos Komando (POSKO)
COVID-l9 yang telah dibentuk di Kelurahan/Ifumpung agar terus melaksanakan
tugasnya sesuai dengan Instruksi MENDAGRI Nomor 3 Tahun 20211'

PEI{UTUP
l. Kebijakan ini dibuat untuk mendukung pencegahan dan pengendalian COVID-l9 serta
percepatan vaksinasi COYID-l9 di Kabupaten Nabire;
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Instksi Bupati ini, akan diatur kemul dian hari;
3. Kebdakan PPKM ini akan dievaluasi secara berkala sesuai perkembangan kondisi
COVID- 1 9 di Kabupaten Nabire.
4. Demikian agar dapat dipedomani dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
5. Instruksi ini mulai berlaku pada tanggalO - 30 Agustus 2021.

Dikeluarkan di Nabire
Pada Tanggal6 Agustus 2021

Cffi;' UPATI NABIRE

,S\*t'P''+"
Kl * \--.i : ANTON TONY MOTE
Tembusan disampaikan kepada Yth :

1. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta;


2. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-I9 Nasional di Jakarta;
3. Kepala BNPB di Jakarta;
4. Gubernur Provinsi Papua di Jayapura;
5. FORKOMPINDA Kabupaten Nabire di Nabire;
6. Ketua DPRD Kabupaten Nabire;
7. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Papua di Jayapura;
8. Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Nabire di Nabire:

Anda mungkin juga menyukai