218-File Utama Naskah-918-1-10-20220428
218-File Utama Naskah-918-1-10-20220428
Abstract
Batang pisang kepok merupakan salah satu limbah pertanian yang dapat dimanfatkan sebagai
bahan baku pembuatan pulp, karena mengandung selulosa, sehingga dapat digunakan sebagai bahan
baku untuk pembuatan tisu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi
pelarut etanol dan waktu pemasakan terhadap kadar pulp, uji penampakan tisu, uji mudah hancur dan
daya serap air. Proses yang digunakan pada penelitian ini adalah proses organosolv dengan menggukan
pemanas microwave. Ada pun variable yang diteliti adalah konsentrasi etanol yang digunakan pada
penelitian ini yaitu 5%, 10%, 15% dan 20% dan waktu pemasakan 15, 30, 45, dan 60 menit. Hasil yang
didapatkan menunjukkan bahwa kondisi optimum yang di peroleh yaitu pada konsentrasi etanol 10%
dengan waktu pemasakan selama 30 menit, yaitu: kadar pulp 81,86%, penampakan permukan agak
bersih, agak lembut, tidak berlubang dan tidak mudah luntur, daya hancur 82 detik dan daya serap 40
mm.
Kata Kunci : Tisu, Batang Pisang Kepok, Organosolv, Konsentrasi Etanol, Waktu Pemasakan.
57
SAINTIS, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN : 2443-2369
58
SAINTIS, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN : 2443-2369
59
SAINTIS, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN : 2443-2369
60
SAINTIS, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN : 2443-2369
pengeringan dibanding dengan bobot bahan dihasilkan. Semakin tinggi konsentrasi pelarut
awal. Pengujian kadar air bertujuan untuk etanol yang digunakan maka kadar pulp yang
mengetahui kadar pulp awal yang terkandung didapatkan semakin rendah. Penurunan kadar
dalam batang pisang . Berdasarkan pengujian pulp disebabkan karena penambahan konsentrasi
yang telah dilakukan kadar air sebesar 1,88% etanol mengakibatkan semakin besarnya
,sehingga kadar pulp awal pada batang pisang konsentrasi ion OH- yang ada pada larutan
adalah 58,74%. Menurut Rosmaniar (2017) yang pelarut sehingga kemampuan delignifikasi
melakuan penelitian tentang analisis bahan semakin baik. Selain itu berdasarkan Gambar
alternatif pada pembuatan kertas. Kadar pulp 4.1 juga menunjukkan semakin lama waktu
pada batang pisang berkisar antara 35,18 % - pemasakan menujukkan kadar pulp yang
61,43%. dihasilkan pula akan ikut menurun. Penurunan
Berdasarkan data analisa awal kadar pulp kadar pulp menunjukkan bahwa semakin
yang telah dilakukan pada bahan baku awal meningkatnya degradasi polisakarida dari
yaitu sebesar 58,74%. Dari data tersebut sebagian selulosa, hemiselulosa yang ikut telarut
menunjukkan bahwa potensi batang pisang dengan meningkatnya waktu pemasakan. Kadar
kepok untuk dijadikan bahan baku pembuatan pulp terbesar diperoleh pada variasi konsentrasi
pulp cukup besar memenuhi syarat bahan baku etanol 10% dengan waktu pemasakan selama 30
yang dapat digunakan dalam pulp yaitu lebih menit yaitu sebesar 81,86%. Sedangkan kadar
dari 40% (Stephenson, 1950). pulp terendah terdapat pada variasi konsentrasi
etanol 20% dengan waktu pemasakan selama 60
4.2.2 Analisis Kadar Pulp menit yaitu sebesar 58,84%.
Pengujian kadar pulp bertujuan untuk
mengetahui kualitas tisu yang akan dihasilkan. 4.2.3 Analisis Keadaan Lembaran Tisu
Semakin tinggi perolehan pulp maka semakin Uji keadaan lembaran tisu terdiri dari
bagus kualitas produk yang akan dihasilkan. beberapa pegujian yaitu pengujian penampakan,
Pada hasil analisis kadar pulp yang telah uji warna dan uji mudah hancur. Pengujian
dilakukan pada berbagai variasi konsentrasi penampakan tisu dilakukan dengan
etanol 5, 10, 15, dan 20% dan waktu pemasakan menggunakan panca indra yaitu dengan melihat,
15, 30, 45 dan 60 menit menunjukkan adanya meraba dan menerawang tisu.
penurunan kadar pulp yang dihasilkan. Hasil
perolehan kadar pulp pada berbagai operasi
dilihat pada Gambar 4.1
100
90
Kdar Pulp (%)
80
15 menit
30 menit
70
45 menit
60 60 menit
Gambar 4.1 Pengaruh konsentrasi etanol dan Gambar 4.2 Uji Keadaan Lembaran
waktu pemasakan terhadap kadar pulp (Penampakan dan Uji Warna Tisu).
50
0 10 20 30 Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Konsentrasi Etanol (%) dilakukan rata-rata tisu yang diperoleh memiliki
warna yang kurang bersih yaitu berwarna putih
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kekuning-kuningan. Selain itu tekstur tisu agak
konsentrasi etanol dan waktu pemasakan lembut hal ini dikarenakan proses blending
berpengaruh terhadap kadar pulp yang belum optimal sehingga menghasilkan tisu yang
61
SAINTIS, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN : 2443-2369
teksturnya berserat dan kasar. Selain itu Untuk pengujian warna pada lembaran tisu,
dikarenakan pada penelitian ini penambahan zat tisu direndam dalam air selama kurang lebih 60
adikitf yaitu tepung tapioca, kitosan dan VCO detik, bila air rendaman tidak berwarna
yang belum optimum sehingga warna yang menunjukkan bahwa tisu tidak luntur.
diperoleh tidak sama dengan tisu yang komersial
yang beredar di pasaran yang berwarna putih Tabel 4.4 Hasil Uji Warna Tisu Pada
bersih. Hasil pengujian penampakan tisu dengan Berbagai Variasi Kondisi Operasi.
variasi konsentrasi etanol 5, 10, 15 dan 20 %
dengan waktu pemasakn 15, 30, 45 dan 45 menit Waktu Uji Warna
dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Uji Penampakan Tisu Pada Konsntri 15 30 45 60
Berbagai Variasi Kondisi Operasi. Etanol menit menit menit menit
Uji Penampakan Tisu 5% Tidak Tidak Tidak Tidak
luntur luntur luntur luntur
15 30 45 60 10% Tidak Tidak Tidak Tidak
menit menit menit menit luntur luntur luntur luntur
5 % Kurang Kurang Kurang Kurang 15% Tidak Tidak Tidak Tidak
bersih bersih bersih bersih luntur luntur luntur luntur
Tdk Agak Agak Agak 20% Tidak Tidak Tidak Tidak
lembut lembut lembut lembut luntur luntur luntur luntur
Tdk Tdk Tdk Lembut
berluba- berluba- berluba- Tdk Berdasarkan tabel diatas menujukkan bahwa
ng ng ng berlubang uji warna pada tisu dengan variasi konsentrasi
10 Kurang Kurang Kurang Kurang pelarut 5, 10, 15 dan 20% dan variasi waktu
% bersih bersih bersih bersih pemasakan 15, 30, 45 dan 60 menit menujukkan
Tdk Agak Agak Agak hasil yang sama yakni tidak luntur. Hal ini
lembut Lembut Lembut Lembut menunjukkan bahwa tisu dari pisang kepok
Tdk Tdk Tdk Tdk memiliki kualitas warna yang baik, karena tidak
berluba- berluba- berluba berlubang ada perubahan warna atau warna pada tisu tidak
ng ng ng luntur. Hal juga ini dikarenakan pada penelitian
15 Kurang Kurang Kurang Kurang ini tidak menggukana zat pewarna sehingga
% bersih bersih bersih bersih warna tisu tidak luntur.
Tdk Agak Agak Agak
Lembut lembut lembut lembut 4.2.4 Uji Mudah Hancur
Agak Tdk Tdk Tdk Hasil pengujian mudah hancur dalam air
berluba- berluba- berluba- berlubang pada tisu yang dihasilkan menunjukkan adanya
ng ng ng pengaruh variasi konsentrasi etanol dan waktu
20 Kurang Kurang Kurang Kurang pemasakan terhadap nilai mudah hancur pada
% bersih bersih bersih bersih tisu. Hal ini dapat dibuktikan pada Gambar 4.2
Tdk Agak Agak Agak
lembut lembut lembut Lembut
Agak Tdk Tdk Tdk
berluba- berluba- berluba- berlubang
ng ng ng
62
SAINTIS, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN : 2443-2369
160 45
140 40
30
100
15 menit 25 15 menit
80
30 menit 20 30 menit
60
45 menit 15 45 menit
40 10
60 menit 60 menit
20 5
0 0
0 10 20 30 0 10 20 30
Konsentrasi Etanol (%) Konsentrasi Etanol (%)
Gambar 4.3 Grafik Grafik Pengaruh Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Konsentrasi
Konsentrasi Etanol dan Waktu Pemasakan Etanol Terhadap Daya Serap Air Pada
Terhadap Uji Mudah Hancur Berbagai Waktu Pemasakan.
63
SAINTIS, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN : 2443-2369
64