Materi Kesetimbangan - Kimia
Materi Kesetimbangan - Kimia
Kesetimbangan Kimia
Untuk persamaan reaksi kimia umum:
aA + bB ⇌cC + dD
Jika A dan B direaksikan, pada suatu titik akan
tercapai dimana tak terdapat perubahan lebih
lanjut dalam sistem, titik ini disebut
kesetimbangan.
Kesetimbangan kimia adalah suatu
kesetimbangan dinamik. Spesi-spesi dalam
reaksi terus terbentuk secara konstan namun
tanpa terjadi perubahan total dalam konsentrasi
sistem.
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan yang hanya melibatkan satu fasa
yang sama.
Contoh: semua spesi berada dalam fasa gas:
H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g)
Contoh: semua spesi berada dalam larutan:
HC2H2O2(aq) ⇌ H+(aq) + C2H3O2(aq)
Tahap-tahap dasar: untuk reaksi umum
A + B ⇌ C, maka reaksi dapat dibagi dalam 3
tahap:pencampuran awal, daerah kinetik, daerah
kesetimbangan.
Kesetimbangan Kimia
Pencampuran Awal
Ketika A dan B mulai bereaksi, produk C belum
terbentuk. Reaksi berlangsung sebagai:
A + B C.
Hal ini hanya terjadi pada tahap awal sekali
dalam reaksi.
Daerah Kinetik
Segera setelah C terbentuk, reaksi kebalikan
mungkin bisa terjadi. Secara keseluruhan
konsentrasi total C mulai bertambah. Ketika
hampir mencapai kesetimbangan, laju reaksi
pembentukan produk makin lambat.
Kesetimbangan Kimia
Daerah Kesetimbangan
Suatu titik akhirnya tercapai dimana reaksi
pembentukan produk dan reaksi kebalikannya
terjadi dengan laju reaksi yang sama. Pada
saat ini tak ada perubahan dalam konsentrasi
setiap spesi. A + B ⇌ C.
Daerah Daerah
Kinetik Kesetimbangan
Konsentrasi
Waktu
Tetapan Kesetimbangan
Untuk reaksi kimia umum:
aA + bB ⇌eE + fF
tetapan kesetimbangan dapat dituliskan sebagai:
e f
[E] [F]
KC a b
[A] [B]
Dengan Kc adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi
kesetimbangan homogen
[ ]n adalah konsentrasi semua spesi dipangkatkan dengan
koefisien dalam persamaan reaksi yang setara.
Tetapan Kesetimbangan
Kesetimbangan Heterogen
Kesetimbangan yang melibatkan lebih dari
satu fasa.
Contoh: CaCO3(s) ⇌CaO(s) + CO2(g)
Penulisan tetapan kesetimbangan untuk sistem
heterogen tidak melibatkan konsentrasi zat padat
atau zat cair murni, karena aktivitas zat padat dan zat
cair murni sama dengan 1.
Kc = [CO2]
Penentuan Tetapan Kesetimbangan
Tetapan kesetimbangan dapat ditentukan dari
percobaan. Jika konsentrasi awal semua reaktan
diketahui, hanya cukup diketahui satu nilai
konsentrasi spesi pada kesetimbangan, maka nilai
Kc bisa dihitung.
Contoh: H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g). Jika pada 425,4
o
C konsentrasi awal diketahui: H2(g) 0,00500 M;
I2(g) 0,01250 M dan HI(g) 0,00000 M. Sedangkan
pada kesetimbangan diperoleh konsentrasi iod
adalah 0,00772 M.
Penentuan Tetapan Kesetimbangan
Pada kesetimbangan:
I2(g) = 0,00772 M
HI(g) = 2 x konsentrasi I2 yang bereaksi= 2 x
(0,01250 - 0,00772)M = 2 x 0,00478M = 0,00956 M
H2(g) = konsentrasi awal H2 dikurangi konsentrasi I2
yang bereaksi = (0,00500 – 0,00478)M = 0,00022 M
[HI]2 (0,00956)2
Kc
[H2 ][I2 ] (0,00022)(0,00772)
= 54
Tekanan Parsial dan Tetapan
Kesetimbangan
PE ePF f
Kp a b
PA PB
Kp digunakan ketika tekanan parsial dituliskan dalam satuan
atmosfer. Secara umum, Kp = Kc, pada kasus tertentu: Kp =
Kc(RT)Δng; dimana Δng = (e+f) – (a+b).
Tekanan Parsial dan Tetapan
Kesetimbangan
Untuk reaksi kesetimbangan berikut, Kc = 1,10 x 107
pada 700 OC. Berapa nilai Kp?
2H2(g) + S2(g) ⇌2H2S(g)
Jawab:
K = K (RT)Δng
p c
T = 700 + 273 = 973 K
R = 0,08206 atm.L.mol-1K-1
Δn = 2 – (2+1) = -1 n
g
K p K c RT g
1
atm.L
= 1,10 x 107 0,08206 973K
mol .K
= 1,378 x 105
Perhitungan Kesetimbangan
Kita dapat meramal arah reaksi dengan
menghitung kuosien reaksi.
Kuosien reaksi, Q, untuk reaksi:
aA + bB ⇌eE + fF
[E]e [F]f
Q
[A]a [B]b
Kuosien reaksi, Q, memiliki bentuk yang sama
dengan Kc, namun perbedaannya adalah bahwa Q
berlaku untuk semua jenis konsentrasi pada kondisi
apa saja, bukan hanya konsentrasi pada saat
kesetimbangan.
Kuosien Reaksi
Setiap tahap dengan konsentrasi tertentu
dapat dihitung nilai Q-nya. Dengan
membandingkan nilai Q dengan Kc, kita
bisa meramalkan arah reaksi:
Q < Kc: reaksi pembentukan produk akan
berlangsung.
Q = Kc: tidak terjadi perubahan, terjadi
kesetimbangan.
Q > Kc: Reaksi penguraian produk menjadi
reaktan akan berlangsung
Contoh Kuosien Reaksi
Untuk reaksi: H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g), nilai Kc
adalah 54 pada 425,4 oC. Jika terdapat
campuran sebagai berikut, ramalkan arah reaksi:
[H2] = 4,25 x 10-3M; [I2] = 3,97 x 10-1 M; [HI] =
9,83 x 10-2M.
Jawab: karena nilai Q < Kc, dan sistem bukan
dalam kesetimbangan, maka reaksi akan
berlangsung ke arah pembentukan produk.
[HI]2 (9,83x10 2 )2
Q
[H2 ][I2 ] (4,25x103 )(3,97x101)
= 5,73
Menghitung Konsentrasi pada
Kesetimbangan
Jika stoikiometri dan nilai Kc untuk suatu
reaksi diketahui, maka penghitungan
konsentrasi kesetimbangan untuk semua
spesi bisa dilakukan.
Contoh: suatu sampel COCl2 mengalami
dekomposisi. Nilai Kc untuk reaksi
COCl2(g)⇌ CO(g) + Cl2(g)
adalah 2,2x10-10 pada 100 oC. Jika
konsentrasi awal COCl2 adalah 0,095 M,
berapa konsentrasi kesetimbangan untuk
tiap spesi yang terlibat dalam reaksi?
Menghitung Konsentrasi pada
Kesetimbangan
Perubahan konsentrasi, M -x x x
Kc
CO Cl2
x2
COCl2 0, 095 x
Menghitung Konsentrasi pada
Kesetimbangan
x2
K c 2, 2 x1010
0, 095 x
Penataan ulang menghasilkan:
x2 + 2,2.10-10x – 2,09.10-11= 0
x 2 2, 2.1010 x 2, 09.1011 0
a b c
b b 2 4ac
x
2a
1
2, 2.10 4 1 2, 09.10
10 2
10 11 2
2, 2.10
x
2
x 9,1x106 M
Menghitung Konsentrasi pada
Kesetimbangan
T, oC Kp T, oC Kp
649 2,7 x 10o 227 9,0 x 10-2
760 6,3 x 101 427 8,1 x 10-5
871 8,2 x 102 627 1,3 x 10-6
982 6,8 x 103 827 9,7 x 10-8
Hubungan Temperatur dengan
Tetapan Kesetimbangan K
Dengan menghubungkan Hukum II Termodinamika mengenai energi
bebas Gibbs dan kaitannya dengan persamaan gas ideal, maka
diperoleh hubungan:
Dengan memilih nilai Q pada keadaan standar, pada saat semua konsentrasi 1 M
(atau tekanan 1 atm), maka nilai ln Q = 0 dan G = G0, sehingga:
Go = - RTlnK
Pada setiap kondisi selain sistem kesetimbangan, kespontanan reaksi dapat pula
ditentukan:
G = Go + RTlnQ
Jadi, jika Q<K, lnQ/K < 0, reaksi bergeser ke kanan (G <0)
Jika Q>K, lnQ/K > 0, reaksi bergeser ke kiri (G>0)
Jika Q = K, lnQ/K = 0, reaksi dalam kesetimbangan (G = 0)
Hubungan Temperatur dengan
Tetapan Kesetimbangan K
Dengan menggabungkan persamaan
Go = - RTlnK dengan Go = Ho-
TS, diperoleh persamaan van’t Hoff
lnK
yang menunjukkan hubungan antara K Endoterm
dengan termperatur.
K2 0
Hrks 1 1
ln
K1 R T2 T1
Temperatur naik akan menaikkan nilai
Kc untuk sistem dengan Hrks positif
Eksoterm
(endoterm).
Temperatur naik akan menurunkan 1/T
nilai Kc untuk sistem dengan Hrks
negatif (eksoterm)