Muhammad Alwi Husein - 19045163 - Makalah - Tuagas 2
Muhammad Alwi Husein - 19045163 - Makalah - Tuagas 2
KEWIRAUSAHAAN
“Memulai Usaha (Materi Kelompok 2)”
Dosen Pengampu :
Atika Ulya Akmal,S.Pd.,M.Pd
Disusun oleh
Kelompok 5 :
1. Anggun Tiara Ningsih (19045057)
2. Anna Mariana Zebua (19045058)
3. Fauziah Mutiara Yusuf (19045068)
4. Nur ‘Aini Lativa (19045089)
5. Muhammad Alwi Husein (19045163)
6. Yolanda Putri (19045164)
7. Meisya Alifa Iskandar (19046098)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“Memulai Usaha”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada yang terhormat
Ibu Atika Ulya Akmal,S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Kewirausahaan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu
setia membantu dalam hal mengumpulkan mater-materi dalam pembuatan
makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi semua khususnya bagi kami sendiri, umumnya
bagi kita semua dan mudah-mudahan dengan makalah ini dapat meningkatkan
wawasan tentang Kewirausahaan.
Adapun kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam pembahasan
makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini,
supaya kedepannya dapat lebih baik.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………..…………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan …………………………………………….………………..29
B. Saran ……………………………………………….……………………29
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..30
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Cara-Cara Memulai Suatu Usaha Pada Umumnya?
2. Apakah Hambatan Yang Muncul Dalam Memulai Suatu Usaha?
3. Bagaimanakah Strategi Dalam Memulai Usaha?
4. Bagaimana Analisis Terhadap Lingkungan Usaha?
5. Bagaimana Menganalisis Peluang Usaha?
C. TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menentukan produk
Untuk memulai sebuah usaha maka kita harus menentukan
produk apa yang akan menjadi usaha kita. Dalam menetukan produk
kita dapat melihat berdasarkan tiga hal, yaitu :
Menetukan produk berdasarkan keahlian kita, kita bisa melihat
apa yang bisa kita buat, apakah kita ahli memasak atau ahli
membuat kerajian atau jasa, jadi dari keahlian itulah kita
membuat produk untuk sebuag usaha.
Menetukan produk berdasarkan trend, artinya kita menetukan
produk usaha dengan melihat apa yang sedang digemari oleh
masyarakat, misalnya di masyarakat sedang digemari makanan
yang pedas, maka kita bisa mengolah berbagai makanan bercita
rasa pedas sebagai produk usaha.
Menentukan produk berdasarkan peluang, dengan cara ini kita
bisa melihat peluang apa yang ada yang dapat kita manfaatkan
untuk dijadikan produk, setelah itu kita menetukan peluang
usaha, kita manfaatkan peluang itu, kita jadikan peluang
tersebut sebagai usaha kita.
6
2. Menetukan Target Pasar
Cara kedua untuk memulai usaha adalah kita harus menentuakn
sasaran pasar yang kita tuju. Menentukan kepada siapa produk kita
akan dijual, apakah akan dijual kepada kalangan atas, kalangan
menengah, kalangan bawah. Maka produk yang kita pasarkan harus
sesuai dengan daya beli dan kebutuhan target pasar kita. Kita juga
menentukan target pasar berdasarkan umur, profesi, aktifitas dan lain-
lain.
3. Menguji kelayakan Usaha
Dalam menguji kelayakan usaha yang akan kita dirikan,
setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah :
Biaya investasi
Biaya modal kerja
Prediksi kas masuk
4. Struktur Menejemen
Ada dua jenis struktur menejemen yang bisa digunakan dalam
memulai sebuah usaha, yaitu struktur menejemen yang sederhana dan
struktur menejemen yang rumit. Menejemen sederhana yaitu hanya ada
kita sebagai bos dan karyawan sebagai anak buah yang membuat
produk, tidak ada menejemen pemasaran, menejemen operasi, dan
menejemen lainnya selain kita sendiri, sedangkan menejemen yang
cukup rumit, selain kita sebagai bos dan karyawan sebagai anak buah
yang membuat produk, kita harus membuat menejemen-menejemen
lainnya, seperti menejemen keuangan, operasional, pemasaran dan
lainnya. Dan di setiap menejemen tersebut memerlukan lagi beberapa
karyawan.
7
5. Modal
Dalam memulai usaha modal bukan hanya sebatas uang , tapi
juga tenaga dan waktu, kalu modal tenaga dan waktu ini, akan mudah
di dapat ketika kita memiliki keinganan yang kuat untuk memulai
sebuah usaha. Sedangkan modal uang tidak dapat didapatkan dengan
cara seseserhana itu. Modal uang dapat diperoleh melalui beberapa
cara diantaranya adalah diperoleh dari tabungan sendiri, saham,
obligasi, dan lainnya.
6. Bentuk usaha
Kita dapat menentukan bentuk usaha dengan apa yang kita
inginkan, apakah bisa berbentuk usaha perorangan, PT, CV, ataupun
bentuk saha lainnya yang mungkin dapat kita lakukan.
8
Untuku dapat sukses dalam sebuah bisnis atau usaha kita harus
mampu menangani berbagai halangan dan rintangan. Dalam memulai
bisnis atau usaha akan ada banyak yang mungkin memberatkan atau
bahkan menghancurkan kesempatan kita untuk maju.
1. Faktor Internal Hambatan Memulai Usaha
Hambatan yang menghalangi kita dalam memulai sebuah usaha
pertama datang dari diri kita sendiri. Hambatan atau rintangan tersebut
lebih kepada kualitas kepribadian kita yang tidak mendukung untuk
memulai sebuah usaha.
Hambatan ini lebih kepada kemampuan mental dan
keterampilan yang akan kita gunakan. Beberapa faktor internal yang
dapat menjadi penghalang terciptanya usaha mandiri antara lain
sebagai berikut:
Perasaan takut gagal dan tidak mau mengambil resiko
Rendahnya kemampuan dan pengalaman dalam mengelola
usaha
Tidak memiliki modal yang cukup
9
Untuk dapat sukses dalam membuka usaha maka kita harus
menjadi pribadi yang tangguh dan untuk menjadi pribadi yang
tangguh kita harus menghilangkan berbagai perasaan atau emosi
negatif yang akan menghalangi kita dalam melakukan sebuah usaha.
Kita bisa berlatih dan belajar tentang manajemen diri atau bagaimana
mengelola emosi negatif.
10
Kesempatan yang bagus, peluang menjanjikan dan
kemampuan yang memadai bisa kita jadikan senjata untuk mengatasi
hambatan permodalan . Caranya adalah dengan menggunakan modal
usaha dari pihak lain, meminjam, menyewa dan sebagainya. Kita bisa
mulai mengatasi hambatan permodalan ini dengan cara tersebut.
11
akhirnya kita dapat memberikan hatga kompetitif untuk produk
yang ditawarkan.
Perlu kita catat bahwa masalah persaingan ini semakin
hari biasanya akan semakin ketat. Untuk itu dalam menjalankan
bisnis atau usaha kita harus tetao konsisten dengan pelayanan
produk yang memuaskan. Tanpa itu semua kita tentu akan lebih
mudah digeser oleh orang lain yang mendirikan usaha serupa.
Kondisi Lingkungan yang Tidak Mendukung
Lingkungan dapat memberikan banyak sekali efek pada
usaha yang akan didirikan, untuk itu analisa terhadap kondisi
lingkungan usaha mutlak harus kita lakukan. Dalam upaya
untuk mendirikan sebuah usaha yang sukses maka kita harus
memastikan bahwa kondisi lingkungan bisa mendukung usaha
kita. Untuk itu kita dapat melihat bagaimana kondisi
lingkungan yang dipilih mulai dari sarana transportasi, sumber
daya yang akan kita gunakan dan juga aspek budaya
masyarakatnya. Meski tidak berpengaruh langsung pada tingkat
keberhasilan usaha namun kondisi lingkungan yang buruk tentu
akan memperlambat perkembangan usaha yang kita jalani.
Setidaknya dua hal diatas umumnya akan menjadi
kendala yang cukup berarti saat kita hendak memulai membuka
sebuah usaha. Meski bukan satu-satunya masalah namun
penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh mengenai hal
tersebut dan merumuskan berbagai upaya dan rencana
penanganan.
12
III. Strategi Dalam Memulai Suatu Usaha
1. Mencari pasar khusus yang belum tergarap
Identifikasikan sebuah pangsa pasar khusus (niche market)
yang kebutuhan utamanya belum terpenuhi oleh kompetitor. Bangun
sebuah spesialisasi yang Anda tahu merupakan keunggulan dari
perusahaan Anda. Ingatlah, bahwa bahkan sebuah perusahaan besar
dan bertaraf internasional pun tak bisa memuaskan semua orang.
Banyak pasar khusus yang seringkali tak tergarap karena dianggap
terlalu kecil.
2. Peka terhadap tren terbaru berani memulai
Carilah kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen
yang tumbuh dari perubahan tren di segi kultural, ekonomi, teknologi
yang menjadi sinyal kesempatan pasar baru. Bertindaklah dengan
cepat, jangan menunda terlalu lama.
3. Lakukan dengan pasti
Berhenti membuat alasan-alasan. Waktu paling "sempurna"
untuk meluncurkan bisnis takkan pernah bisa diprediksi secara tepat
dan pasti. Jangan biarkan para bakal calon kompetitor mencuri start
dari bisnis yang sebenarnya bisa Anda mulai terlebih dulu. Mulailah
bergerak. Ciptakan gol-gol pendek dan deadline yang membawa Anda
lebih dekat untuk membuka lahan bisnis baru.
4. Hindari kata-kata yang mematahkan semangat
Abaikan orang-orang yang berkata "Itu tak akan berhasil" atau
"Tak akan bisa berhasil kalau kamu melakukannya dengan cara itu".
Sesekali, menjauh dari anggapan yang menurunkan semangat dan
aturan baku bisa membantu Anda untuk meraih kesuksesan. Perhatikan
dan pelajari cara para pebisnis yang sukses di bidang mereka dengan
pandangan yang kritis. Pelajari cara mereka bekerja dan program yang
13
mereka lakukan. Ajukan pertanyaan-pertanyaan "bagaimana jika" di
dalam pikiran Anda.
5. Eksplorasikan kelemahan kompetitor
Ambil pandangan kritis terhadap kompetisi Anda dari
perspektif konsumen. Dengarkan baik-baik akan kebutuhan dan
komplain dari konsumen prospektif saat melakukan telepon sales. Hal
ini akan membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan
kompetitor. Carilah cara untuk menutup kekurangan dari servis dan
produk Anda sendiri, lalu perbaiki hal tersebut.
6. Isi kekosongan
Pusatkan pandangan Anda di area yang lupa ditutupi oleh
kompetitor Anda. Pelajari bagaimana mengantisipasi area baru yang
bisa Anda isi dengan servis atau bisa memposisikan bisnis Anda lebih
cepat dari kompetitor Anda.
7. Tenar dengan dana minim
Pikirkan cara bagaimana agar lebih dikenal dengan dana
seminim mungkin. Jangan terlalu menutup diri, jadilah kreatif,
beranikan diri untuk makin dikenal banyak orang (tapi untuk alasan
yang baik). Tukar ide dengan orang-orang terdekat Anda.
8. Percaya kemampuan diri
Bangun dan belajar untuk menggunakan kekuatan intuisi Anda.
Dengarkan hati Anda. Akan ada saat-saat Anda harus memilih bermain
aman atau justru bermain nekat untuk menghadapi tantangan bisnis.
Orang-orang sekitar Anda juga memberi masukan yang beragam,
sehingga yang bisa Anda percayai hanyalah diri dan hati Anda.
9. Jangan biarkan kesulitan atau kegagalan mengalahkan Anda
Jangan biarkan batasan yang diciptakan oleh orang lain atau
keadaan yang menjepit membuat Anda lemah. Banyak wirausahawan
yang menutup usaha mereka karena tidak percaya pada diri sendiri.
Sebagai wirausahawan, Anda akan menghadapi masa-masa penuh stres
yang akan menguji kepercayaan Anda. Ingatlah, bahwa alat untuk
14
mengusir kegundahan itu adalah kegigihan dan daya lenting.
Percayalah pada konsep bisnis Anda dan komitmen diri untuk melihat
bisnis ini sukses.
10. Jangan berhenti berinovasi
Secara kontinu, carilah cara-cara baru untuk memperkenalkan
produk-produk baru dan servis untuk konsumen langganan Anda dan
pasar baru yang Anda temui. Berpuas diri adalah hal yang bisa
membahayakan perusahaan Anda. Sesuaikan bisnis Anda dengan tren
pasar.
15
c. Usaha Lain yang Mendukung
Semakin banyak usaha yang ada disekitar lokasi, maka
semakin banyak pula konsumen yang datang ke lokasi tersebut.
d. Sesuaikan Dana
Sesuaikan dana yang Anda miliki dengan lokasi usaha yang
dipilih. Jangan memilih lokasi usaha yang harga sewanya mahal
tetapi tidak ramai pengunjung.
e. Tingkat Kompetisi Rendah
Sebaiknya hindari lokasi yang sudah banyak usaha sejenis
dengan usaha Anda. Atau ciptakan inovasi baru yang dapat
membedakan usaha Anda dengan usaha sejenis yang lain.
f. Akses Menuju Lokasi
Usahakan memilih lokasi usaha yang mudah diakses
konsumen. Pilih lokasi usaha yang dilalui transportasi umum.
g. Keamanan
Dengan lingkungan yang aman, Anda bisa mengurangi
risiko pencurian atau kerusaka pada usaha Anda dan menambah
kenyamanan bagi para konsumen.
h. Kebersihan
Jaga kebersihan lingkungan sekitar usaha Anda, agar
konsumen merasa nyaman berkunjung ke lokasi tempat usaha
Anda.
16
2. Tempat Usaha yang Paling Strategis
Tempat usaha harus berdekatan dengan tempat pembeli agar
dapat menjamin penyerahan barang yang mudah dan cepat.
Pengambilan keputusan dalam mencari tempat usaha yang strategis
dapat dipandang sebagai proses encari tempat usaha yang strategis dan
khas.
Tempat usaha yang strategis adalah tempat perusahaan
melakukan aktivitas pemasarannya, penjualan barang dagang, yang
dapat memberikan keuntungan yang besar. Tempat usaha yang
strategis besar sekali pengaruh terhadap biaya produksi maupun biaya
pemasaran dan penjualan barang dagang.
Biasanya tempat strategis dan paling dinginkan oleh pemilik
usaha adalah diantaranya sebagai berikut :
Letaknya strategis
Dekat dengan bahan baku
Dekat dengan pasar
Tenaga kerja mudah didapat
Biaya transportasi murah
Fasilitas pemerintah daerah mendukung dan menunjang
Fasilitas tenaga penggerak/energi mudah didapat
Keadaan ekonomi sekitar cukup baik
17
3. Menetapkan Tempat Usaha
Tempat usaha adalah tempat dimana perusahaan melakukan
kkegiatan usaha. Pengertian tempat yang strategis ditinjau dari sudut
ekonomisnya. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi didalam
menetapkan tempat adalah sebagai berikut :
Pasar
Tenaga Kerja
Fasilitas Transportasi
Faktor – Faktor Pendukung, seperti :
a) Fasilitas perbankan
b) Sikap atau animo masyarakat terhadap produk atau
jasa
c) Kemungkinan tempat untuk pengembangan
perusahaan
d) Keamanan tempat usaha
e) Daya tahan tempat usaha
f) Kebersihan dan kesehatan tempat usaha.
18
berpenduduk banyak, maka bisa dipastikan akses untuk menuju
lokasi pun mudah. Ketiga, pembeli mudah percaya dengan bisnis
yang lokasinya gampang dijangkau ketika mau dikunjungi.
2. Amati Usaha-Usaha yang Mendukung di Sekitar Lokasi
Apa pun usahanya, tentu harus mempertimbangkan hal ini.
Usaha-usaha lain yang mendukung bisa menyangkut warung makan
atau toko kelontong penyedia kebutuhan kecil. Anda tidak mau kan,
kelaparan sepanjang hari hanya karena di sekitar lokasi usaha tidak
terdapat warung makan? Sekalinya ada, jauh sekali.
Cek usaha apa saja yang ada di sekitar lokasi. Minimal, ada
satu warung makan atau toko kelontong. Jadi, jika sewaktu-waktu
Anda membutuhkan sesuatu, tinggal berjalan kaki untuk
membelinya.
Hal tersebut dapat memberi keuntungan jika bisnis yang
digeluti ada di bidang properti seperti rumah kost. Sudah pasti,
adanya warung makan dan toko kelontong yang dekat lokasi menjadi
pertimbangan pertama calon pembeli sebelum lanjut ke transaksi.
3. Pilihlah Tempat Usaha yang Strategis dengan Kompetitor
Rendah
Semakin sedikit kompetitor di area lokasi, semakin
menguntungkan, bukan? Jadi, pilihlah lokasi usaha yang tingkat
kompetisinya rendah, atau justru belum ada sama sekali. Tentu lebih
menguntungkan jika Anda yang pertama kali memulai bisnis di
tempat tersebut.
Strategi ketiga ini berhubungan dengan kejelian Anda
mengamati keadaan sekitar. Semakin jeli dan kreatif, maka Anda
akan menemukan tempat usaha yang strategis dengan tingkat
kompetisi rendah. Pasalnya, usaha yang tengah Anda bangun adalah
sesuatu yang di luar pemikiran orang-orang.
19
4. Sesuaikan dengan Bujet
Menurut Henry Ford, “Bisnis yang hanya tentang uang
adalah bisnis yang jelek.” Memang benar adanya. Jika Anda hanya
mengejar keuntungan tinggi dan angan-angan akan mendapat hasil
banyak dengan memilih lokasi usaha di pinggir jalan, tanpa
memperhitungkan faktor keuangan, sudah pasti bisnis tidak akan
berkembang. Bukannya jalan, yang ada malah berhenti. Karena apa?
Tidak ada bujet yang cukup untuk membeli atau menyewa bangunan
tersebut. Sesuaikan dengan porsi yang tepat.
Yang terpenting adalah bagaimana Anda merencanakan bujet
yang sesuai dengan kemampuan Anda. Berbicara soal lokasi usaha,
memang semakin strategis lokasinya harganya bisa semakin tinggi.
Untuk itu, atasi solusi bisnis tanpa batas bersama Pegadaian lewat
program Gadai Bisnis untuk keperluan ekspansi dan peluang bisnis
sampai dengan modal usaha. Sebagai fitur perluasan Kredit Cepat
dan Aman, Gadai Bisnis menawarkan pendanaan bisnis dengan
proses yang mudah, cepat, dan aman. Anda bisa mendapatkan
pinjaman mulai dari 100 juta rupiah dengan menyerahkan barang
jaminan berupa emas perhiasan dan emas batangan/lantakan. Gadai
pun bisa diulang dan dicicil dengan plafon uang pinjaman sebesar
86,5% dari nilai taksiran barang jaminan.
5. Cari yang Dekat dengan Target Pasar
Tidak mungkin jika target pasar adalah pekerja kantoran
yang mencari kos, tetapi lokasi bisnis ada di wilayah pinggir yang
jauh dari area perkantoran? Jadi, tentukan sasaran penjualan terlebih
dahulu sebelum memilih lokasi. Pilih lokasi yang dekat target, jika
ingin bisnis sukses.
20
6. Cek Prosedur Perizinan Bisnis di Lokasi Usaha Berada
Sebelum memutuskan, alangkah baiknya Anda cek dulu
bagaimana perizinan bisnis di lokasi yang ingin ditempati. Jika
susah, lebih baik tinggalkan. Cari lokasi lain. Pasalnya, perizinan
yang rumit dan terkesan mempersulit hanya akan menghambat
bisnis.
21
data pasar minimal 3 tahun ke belakang untuk semua industri dan
pasar secara menyeluruh.
22
Business plan berbentuk pernyataan formal dan tertulis yang
dibuat agar bisnisnya bisa mencapai tujuan. Banyak orang yang
mengalami kegagalan dalam bisnisnya karena kurang memiliki
perencanaan yang matang.
Namun, bukan berarti seseorang yang sudah
membuat business plan berhasil dalam menjalankan bisnisnya.
Setidaknya Anda sudah mempersiapkannya sejak awal.
6. Sumber dana
Hal terpenting merancang rencana bisnis adalah dengan
mencantumkan sumber dana yang didapat. Apakah sumber dana
berasal dari pribadi, perbankan, atau investor. Dalam hal ini, sumber
dana harus dicantumkan sejelas mungkin agar tidak menimbulkan
kekeliruan di kemudian hari.
Apabila Anda berencana mendapatkan dana dari investor
ataupun kreditur, ada beberapa poin yang harus bisa jawab. Beberapa
diantaranya apakah bisnis tersebut bisa menghasilkan uang (mulai
dari risiko dan return agar investor atau kreditur mau berinvestasi),
apakah pemilik usaha benar-benar memahami bisnisnya dan
mengetahui siapa orang yang layak dipercaya untuk berinvestasi.
7. Menyelaraskan persepsi di antara pemilik saham
Di dalam sebuah bisnis, biasanya ada beberapa orang yang
terlibat di dalamnya. Adanya business plan sangat bermanfaat dalam
membantu pemilik saham untuk saling menyelaraskan persepsi.
Tujuannya tentu agar tidak ada kesalahpahaman di masa yang akan
datang. Tentu saja untuk meminimalisir konflik yang mungkin saja
bisa terjadi.
23
Melakukan analisis peluang usaha sangatlah penting
dilakukan sebelum memulai usaha. Pengenalan akan kelemahan dan
kekuatan bisa membantu calon entrepreneur untuk mendapatkan
peluang-peluang baru hingga mengantisipasi berbagai hal buruk
yang mungkin saja bisa terjadi.
24
3. Menganalisis peluang usaha diawali melalui analisis SWOT :
S = Strenght (Kekuatan )
W = Weakness(Kelemahan)
O= Opportunity(Peluang)
T = Threat(Ancaman)
4. Proses analisis peluang usaha secara sistematis:
Menentukan tujuan usaha
Mengumpulkan fakta
Mengadakan analisis mengenai fakta-fakta,data-data informasi
Merumuskan secara tegas , tepat dan bertanggung jawab
Merumuskan berbagai alternative
Merumuskan rencana strategi
Merumuskan rencana taktis
menyusun anggaraan belanja
5. Menganalisis peluang usaha berdasarkan produk/jasa ;
a. Menganalisis bidang produk
Ada 3 kalsifikasi produk :
Produk primer (penggalian SDA)
Produk sekunder(Pengolahan /proses bahan baku)
Produk tersier (Peralatan dan Pelayanan Jasa )
Tujuan diadakan analisis terhadap jenis produk:
Memenuhi keinginan dn minat konsumen
Memenangkan persaingan
Meningkatkan jumlah penjualan
Mendayagunakan sumber-sumber produksi
Mencegah kebosanan konsumen
25
b. Menganalisis bidang jasa :
Jasa adalah hasil produksi yang tidak mempunyai bentuk.
Upaya dibidang usaha jasa dapat menarik konsumen ;
Memasang reklame/iklan yang mencolok dan menarik
Memasang lampu yang terang dan menarik
Menyebar pamphlet
Mengadakan demonstrasi
Memberikan potongan harga
Hal yang harus dipertimbangkan wirausahawan agar
berhasil dalam bidang jasa :
Pengetahuan tentang selera dan minat calon konsumen
Mengetahui bidang jasa yangm paling laku
Menjaga hubungan harmonis dengan pensuplai
26
Merencakan dan melaksanakan sebuah alternative
Taksiran risiko usaha
Mengumpulkan informasi usaha
Mengurangi risiko usaha
27
Upayakan agar para karyawan memahami peranannya dan
berikan kesempatan untuk teribat untuk pengembangan usaha
dalam prestasi perusahaan.
Mengembangkan ide dan peluang usaha
c. Contoh pengembangan ide dan peluang usaha :
Bidang usaha Perawatan computer
Bidang usaha pembekalan
Bidang usaha Promosi penjualan
Bidang usaha angkutan
Bidang usaha pelayanan SDM
Bidang usaha Cinderamata
Bidang usaha perkreditan
Bidang usaha olahan
Bidang usaha Rekruitmen
Bidang usaha tata boga
Dan bidang usaha lainnya
28
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Semoga kita semua bisa mempratikkan dalam kehidupan sehari-
hari bagaimana menjadi seorang pembisnis yang sukses.
29
DAFTAR PUSTAKA
30