Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
“Memulai Usaha (Materi Kelompok 2)”
Dosen Pengampu :
Atika Ulya Akmal,S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh
Kelompok 5 :
1. Anggun Tiara Ningsih (19045057)
2. Anna Mariana Zebua (19045058)
3. Fauziah Mutiara Yusuf (19045068)
4. Nur ‘Aini Lativa (19045089)
5. Muhammad Alwi Husein (19045163)
6. Yolanda Putri (19045164)
7. Meisya Alifa Iskandar (19046098)

Program Studi Pendidikan Geografi


Jurusan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Padang
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat limpahan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“Memulai Usaha”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada yang terhormat
Ibu Atika Ulya Akmal,S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Kewirausahaan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu
setia membantu dalam hal mengumpulkan mater-materi dalam pembuatan
makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi semua khususnya bagi kami sendiri, umumnya
bagi kita semua dan mudah-mudahan dengan makalah ini dapat meningkatkan
wawasan tentang Kewirausahaan.
Adapun kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam pembahasan
makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini,
supaya kedepannya dapat lebih baik.

Daring, 12 September 2020

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………..…………………………….3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ……………………………………….……………………4


B. Rumusan Masalah…….…………………………………………………...5
C. Tujuan Penulisan ……………………….…………………………………5

BAB II PEMBAHASAN

I. Cara-Cara Memulai Suatu Usaha………………..………..........................6


II. Hambatan Dalam Memulai Suatu Usaha…………………...……………..8
III. Strategi Dalam Memulai Suatu Usaha...…………………………………13
IV. Analisis Lokasi Dalam Memulai Suatu Usaha…………………………...15
V. Analisis Peluang Dalam Memulai Suatu Usaha……………………..…...21

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………….………………..29
B. Saran ……………………………………………….……………………29

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..30

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dunia pendidikan dan dunia bisnis merupakan dua dunia yang


sepintas sangat berbeda tapi pada dasarnya saling terkait dan saling
bergantung satu sama lainnya. Oleh karena itu maka seseorang dari dunia
pendidikanpun perlu mempelajari bagaimana cara memulai sebuah usaha.
Selain itu juga sebuah wirausaha bisa sangat menunjang kemandirian
suatu sistem pendidikan dari sisi ekonomi juga bisa meningkatkan taraf
hidup orang-orang yang bergelut di dunia pendidikan dan semua pihak
yang terkait.

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang


dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan
jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi,
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai
tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara
baru dan berbeda.

Peluang untuk memulai suatu usaha sebenarnya ada di sekeliling


kita, hanya saja ada individu yang hisa melihatnya sebagai sebuah peluang
untuk memulai suatu usaha dan ada juga yang tidak bisa melihatnya. Hal
ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya faktor informasi yang
dimiliki. Oleh karena itu, pada makalah ini dijelaskan tentang cara-cara
memulai usaha, hambatan dalam memulai usaha, dan strategi memulai
suatu usaha.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Cara-Cara Memulai Suatu Usaha Pada Umumnya?
2. Apakah Hambatan Yang Muncul Dalam Memulai Suatu Usaha?
3. Bagaimanakah Strategi Dalam Memulai Usaha?
4. Bagaimana Analisis Terhadap Lingkungan Usaha?
5. Bagaimana Menganalisis Peluang Usaha?

C. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui Cara-Cara Memulai Suatu Usaha.

2. Mahasiswa dapat mengetahui Hambatan yang Muncul dalam Memulai


Suatu Usaha.

3. Mahasiswa dapat mengetahui Strategi dalam Memulai Suatu Usaha.

4. Mahasiswa dapat mengetahui Analisis Lingkungan Usaha.

5. Mahasiswa dapat menentukan Analisis Peluang Suatu Usaha .

5
BAB II

PEMBAHASAN

I. Cara-Cara Memulai Suatu Usaha

Dari pengertian wirausaha kita mengetahui bahwa wirausaha itu


adalah orang yang menjalankan suatu usaha dengan berbagai resikonya.
Lalu bagaimana cara memulai sebuah usaha ?

Berikut akan diuraikan beberapa tahapan untuk memulai sebuah


usaha, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Menentukan produk
Untuk memulai sebuah usaha maka kita harus menentukan
produk apa yang akan menjadi usaha kita. Dalam menetukan produk
kita dapat melihat berdasarkan tiga hal, yaitu :
 Menetukan produk berdasarkan keahlian kita, kita bisa melihat
apa yang bisa kita buat, apakah kita ahli memasak atau ahli
membuat kerajian atau jasa, jadi dari keahlian itulah kita
membuat produk untuk sebuag usaha.
 Menetukan produk berdasarkan trend, artinya kita menetukan
produk usaha dengan melihat apa yang sedang digemari oleh
masyarakat, misalnya di masyarakat sedang digemari makanan
yang pedas, maka kita bisa mengolah berbagai makanan bercita
rasa pedas sebagai produk usaha.
 Menentukan produk berdasarkan peluang, dengan cara ini kita
bisa melihat peluang apa yang ada yang dapat kita manfaatkan
untuk dijadikan produk, setelah itu kita menetukan peluang
usaha, kita manfaatkan peluang itu, kita jadikan peluang
tersebut sebagai usaha kita.

6
2. Menetukan Target Pasar
Cara kedua untuk memulai usaha adalah kita harus menentuakn
sasaran pasar yang kita tuju. Menentukan kepada siapa produk kita
akan dijual, apakah akan dijual kepada kalangan atas, kalangan
menengah, kalangan bawah. Maka produk yang kita pasarkan harus
sesuai dengan daya beli dan kebutuhan target pasar kita. Kita juga
menentukan target pasar berdasarkan umur, profesi, aktifitas dan lain-
lain.
3. Menguji kelayakan Usaha
Dalam menguji kelayakan usaha yang akan kita dirikan,
setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah :
 Biaya investasi
 Biaya modal kerja
 Prediksi kas masuk
4. Struktur Menejemen
Ada dua jenis struktur menejemen yang bisa digunakan dalam
memulai sebuah usaha, yaitu struktur menejemen yang sederhana dan
struktur menejemen yang rumit. Menejemen sederhana yaitu hanya ada
kita sebagai bos dan karyawan sebagai anak buah yang membuat
produk, tidak ada menejemen pemasaran, menejemen operasi, dan
menejemen lainnya selain kita sendiri, sedangkan menejemen yang
cukup rumit, selain kita sebagai bos dan karyawan sebagai anak buah
yang membuat produk, kita harus membuat menejemen-menejemen
lainnya, seperti menejemen keuangan, operasional, pemasaran dan
lainnya. Dan di setiap menejemen tersebut memerlukan lagi beberapa
karyawan.

7
5. Modal
Dalam memulai usaha modal bukan hanya sebatas uang , tapi
juga tenaga dan waktu, kalu modal tenaga dan waktu ini, akan mudah
di dapat ketika kita memiliki keinganan yang kuat untuk memulai
sebuah usaha. Sedangkan modal uang tidak dapat didapatkan dengan
cara seseserhana itu. Modal uang dapat diperoleh melalui beberapa
cara diantaranya adalah diperoleh dari tabungan sendiri, saham,
obligasi, dan lainnya.
6. Bentuk usaha
Kita dapat menentukan bentuk usaha dengan apa yang kita
inginkan, apakah bisa berbentuk usaha perorangan, PT, CV, ataupun
bentuk saha lainnya yang mungkin dapat kita lakukan.

II. Hambatan Dalam Memulai Suatu Usaha


Banyak faktor yang dapat melatarbelakangi kesuksesan seseorang
dan banyak juga faktor yang dapat menhalangi kesuksesan tersebut.
Beberapa faktor tersebut berasal dari dalam diri kita sendiri dan beberapa
lainnya berada dari faktor luar. Untuk menjadi sukses kita harus mampu
menghilangkan berbagai hambatan tersebut.
Sukses adalah sebuah pilihan dimana kita harus mau dengan
senang hati untuk mampu menghadapi dan memecahkan segala macam
persoalan yang menghalangi kita dalam mencapai tujuan. Tanpa ada
kemauan yang kuat pada diri kita tidak mungkin dapat mengatasi berbagai
hambatan untuk memulai usaha tersebut. Meski kita tahu apa saja yang
akan dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya namun tanpa ada tekad
bulat untuk sukses semua tidak akan bisa dengan mudah dilalui.

8
Untuku dapat sukses dalam sebuah bisnis atau usaha kita harus
mampu menangani berbagai halangan dan rintangan. Dalam memulai
bisnis atau usaha akan ada banyak yang mungkin memberatkan atau
bahkan menghancurkan kesempatan kita untuk maju.
1. Faktor Internal Hambatan Memulai Usaha
Hambatan yang menghalangi kita dalam memulai sebuah usaha
pertama datang dari diri kita sendiri. Hambatan atau rintangan tersebut
lebih kepada kualitas kepribadian kita yang tidak mendukung untuk
memulai sebuah usaha.
Hambatan ini lebih kepada kemampuan mental dan
keterampilan yang akan kita gunakan. Beberapa faktor internal yang
dapat menjadi penghalang terciptanya usaha mandiri antara lain
sebagai berikut:
 Perasaan takut gagal dan tidak mau mengambil resiko
 Rendahnya kemampuan dan pengalaman dalam mengelola
usaha
 Tidak memiliki modal yang cukup

Perasaan atau emosi adalah hal yang paling mendasar yang


harus kita lakukan terlebih dahulu jika kita ingin memulai sebuah
bisnis. Disini kita harus menghilangkan berbagai perasaan atau emosi
negatif yang menghalangi usaha kita dalam membangun sebuah bisnis
yang diinginkan. Beberapa perasaan yang mengganggu bahkan
merusak yaitu perasaan takut gagal ketika hendal memulai sebuah
usaha, rasa takut untuk mengambil resiko dan hanya ingin berada pada
posisi yang aman, rasa malas dan lain sebagainya.

9
Untuk dapat sukses dalam membuka usaha maka kita harus
menjadi pribadi yang tangguh dan untuk menjadi pribadi yang
tangguh kita harus menghilangkan berbagai perasaan atau emosi
negatif yang akan menghalangi kita dalam melakukan sebuah usaha.
Kita bisa berlatih dan belajar tentang manajemen diri atau bagaimana
mengelola emosi negatif.

Kemampuan atau skill juga merupakan satu hal yang sering


kali menjadi hambatan dalam memulai usaha. Kegagalan seringkali
timbul karena kemampuan seseorang yang terbatas. Karena letak
kesuksesan seseorang banyak dipengaruhi oleh kemampuan. Jika tidak
mampu maka seseorang akan lebih rentan dengan kegagalan.

Sebelum memulai sebuah bisnis maka sangat dianjurkan untuk


mengukur seberapa jauh kemampuan yang kita miliki untuk
menjalankan usaha yang dipilih. Kita harus tahu keterampilan apa
yang dibutuhkan dan apakah kita mampu atau tidak melakukannya. Ini
merupakan salah satu alasan banyak pakar menyarankan kepada kita
untuk memulai sebuah bisnis yang kita kuasai, membangun bisnis
berdasarkan minat dan bakat yang dimiliki. Untuk menutup apa yang
tidak kita miliki maka kita harus berani belajar dan mengambil contoh
dan pengalaman dari orang lain.

Selanjutnya, hambatan yang paling banyak dikeluhkan para


pelaku usaha adalah modal. Kekurangan modal merupakan hal yang
sangat sering dialami oleh kita yang baru ingin memulai sebuah
bisnis. Namun perlu diingat bahwa modal tersebut adalah uang. Kita
memang tidak bisa memulai usaha tanpa uang tetapi kita bisa memulai
usaha meski kita tidak memiliki uang.

10
Kesempatan yang bagus, peluang menjanjikan dan
kemampuan yang memadai bisa kita jadikan senjata untuk mengatasi
hambatan permodalan . Caranya adalah dengan menggunakan modal
usaha dari pihak lain, meminjam, menyewa dan sebagainya. Kita bisa
mulai mengatasi hambatan permodalan ini dengan cara tersebut.

2. Faktor Eksternal Hambatan Memulai Usaha


Mengukur kemampuan dan pengalaman yang kta miliki
sebagai pemula, ada beberapa faktor dari luar yang menjadi kendala
dan hambatan saat kita memutuskan untuk membuka sebuah usaha.
Faktor tersebut menjadi penghalang terutama karena kita memiliki
keterbatasan dalam menangani hal tersebut. Ini berarti bahwa seiring
berjalannya waktu faktor eksternal tersebut tidak akan menjadi
masalah yang serius. Hambatan dari luar tersebut secara garis besar
terdiri dari dua hal sebagai berikut:
 Persaingan Pasar yang Ketat
Persaingan pasar adalah hal alami yang akan kita hadapi
dalam mengelola sebuah usaha, dimanapun dan kapanpun kita
akan dihadapkan dengan masalah tersebut. Untuk usaha yang
sudah lama berdiri, persaingan tidak akan menjadi momok
yang menghantui namun bagi kita kondisi persaingan yang
ketat akan menjadi hal berat yang harus dihadapi.
Saat baru memulai usaha atau ketika hendak memulai
usaha ada kalanya kita memilih sebuah usaha yang tingkat
persaingannya tinggi. Jika demikian maka hal terbaik yang
dapat kita lakukan adalah dengan memperkuat produk yang
kita berikan. Selain itu juga bisa masuk di persaingan tersebut
dengan menjaga harga jual produk tetap terjangkau. Kita harus
bisa menekan serendah mungkin biaya produksi sehingga pada

11
akhirnya kita dapat memberikan hatga kompetitif untuk produk
yang ditawarkan.
Perlu kita catat bahwa masalah persaingan ini semakin
hari biasanya akan semakin ketat. Untuk itu dalam menjalankan
bisnis atau usaha kita harus tetao konsisten dengan pelayanan
produk yang memuaskan. Tanpa itu semua kita tentu akan lebih
mudah digeser oleh orang lain yang mendirikan usaha serupa.
 Kondisi Lingkungan yang Tidak Mendukung
Lingkungan dapat memberikan banyak sekali efek pada
usaha yang akan didirikan, untuk itu analisa terhadap kondisi
lingkungan usaha mutlak harus kita lakukan. Dalam upaya
untuk mendirikan sebuah usaha yang sukses maka kita harus
memastikan bahwa kondisi lingkungan bisa mendukung usaha
kita. Untuk itu kita dapat melihat bagaimana kondisi
lingkungan yang dipilih mulai dari sarana transportasi, sumber
daya yang akan kita gunakan dan juga aspek budaya
masyarakatnya. Meski tidak berpengaruh langsung pada tingkat
keberhasilan usaha namun kondisi lingkungan yang buruk tentu
akan memperlambat perkembangan usaha yang kita jalani.
Setidaknya dua hal diatas umumnya akan menjadi
kendala yang cukup berarti saat kita hendak memulai membuka
sebuah usaha. Meski bukan satu-satunya masalah namun
penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh mengenai hal
tersebut dan merumuskan berbagai upaya dan rencana
penanganan.

12
III. Strategi Dalam Memulai Suatu Usaha
1. Mencari pasar khusus yang belum tergarap
Identifikasikan sebuah pangsa pasar khusus (niche market)
yang kebutuhan utamanya belum terpenuhi oleh kompetitor. Bangun
sebuah spesialisasi yang Anda tahu merupakan keunggulan dari
perusahaan Anda. Ingatlah, bahwa bahkan sebuah perusahaan besar
dan bertaraf internasional pun tak bisa memuaskan semua orang.
Banyak pasar khusus yang seringkali tak tergarap karena dianggap
terlalu kecil.
2. Peka terhadap tren terbaru berani memulai
Carilah kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen
yang tumbuh dari perubahan tren di segi kultural, ekonomi, teknologi
yang menjadi sinyal kesempatan pasar baru. Bertindaklah dengan
cepat, jangan menunda terlalu lama.
3. Lakukan dengan pasti
Berhenti membuat alasan-alasan. Waktu paling "sempurna"
untuk meluncurkan bisnis takkan pernah bisa diprediksi secara tepat
dan pasti. Jangan biarkan para bakal calon kompetitor mencuri start
dari bisnis yang sebenarnya bisa Anda mulai terlebih dulu. Mulailah
bergerak. Ciptakan gol-gol pendek dan deadline yang membawa Anda
lebih dekat untuk membuka lahan bisnis baru.
4. Hindari kata-kata yang mematahkan semangat
Abaikan orang-orang yang berkata "Itu tak akan berhasil" atau
"Tak akan bisa berhasil kalau kamu melakukannya dengan cara itu".
Sesekali, menjauh dari anggapan yang menurunkan semangat dan
aturan baku bisa membantu Anda untuk meraih kesuksesan. Perhatikan
dan pelajari cara para pebisnis yang sukses di bidang mereka dengan
pandangan yang kritis. Pelajari cara mereka bekerja dan program yang

13
mereka lakukan. Ajukan pertanyaan-pertanyaan "bagaimana jika" di
dalam pikiran Anda.
5. Eksplorasikan kelemahan kompetitor
Ambil pandangan kritis terhadap kompetisi Anda dari
perspektif konsumen. Dengarkan baik-baik akan kebutuhan dan
komplain dari konsumen prospektif saat melakukan telepon sales. Hal
ini akan membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan
kompetitor. Carilah cara untuk menutup kekurangan dari servis dan
produk Anda sendiri, lalu perbaiki hal tersebut.
6. Isi kekosongan
Pusatkan pandangan Anda di area yang lupa ditutupi oleh
kompetitor Anda. Pelajari bagaimana mengantisipasi area baru yang
bisa Anda isi dengan servis atau bisa memposisikan bisnis Anda lebih
cepat dari kompetitor Anda.
7. Tenar dengan dana minim
Pikirkan cara bagaimana agar lebih dikenal dengan dana
seminim mungkin. Jangan terlalu menutup diri, jadilah kreatif,
beranikan diri untuk makin dikenal banyak orang (tapi untuk alasan
yang baik). Tukar ide dengan orang-orang terdekat Anda.
8. Percaya kemampuan diri
Bangun dan belajar untuk menggunakan kekuatan intuisi Anda.
Dengarkan hati Anda. Akan ada saat-saat Anda harus memilih bermain
aman atau justru bermain nekat untuk menghadapi tantangan bisnis.
Orang-orang sekitar Anda juga memberi masukan yang beragam,
sehingga yang bisa Anda percayai hanyalah diri dan hati Anda.
9. Jangan biarkan kesulitan atau kegagalan mengalahkan Anda
Jangan biarkan batasan yang diciptakan oleh orang lain atau
keadaan yang menjepit membuat Anda lemah. Banyak wirausahawan
yang menutup usaha mereka karena tidak percaya pada diri sendiri.
Sebagai wirausahawan, Anda akan menghadapi masa-masa penuh stres
yang akan menguji kepercayaan Anda. Ingatlah, bahwa alat untuk

14
mengusir kegundahan itu adalah kegigihan dan daya lenting.
Percayalah pada konsep bisnis Anda dan komitmen diri untuk melihat
bisnis ini sukses.
10. Jangan berhenti berinovasi
Secara kontinu, carilah cara-cara baru untuk memperkenalkan
produk-produk baru dan servis untuk konsumen langganan Anda dan
pasar baru yang Anda temui. Berpuas diri adalah hal yang bisa
membahayakan perusahaan Anda. Sesuaikan bisnis Anda dengan tren
pasar.

IV. Analisis Lokasi Dalam Memulai Suatu Usaha


Pemilihan lokasi usaha menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi kesuksesan sebuah usaha. Semakin strategis lokasi usaha
yang dipilih maka semakin tinggi pula tingkat penjualan sehingga usaha
bisa sukses.
1. Pertimbangan Memilih Tempat Usaha
Sebelum Anda memulai sebuah usaha, pilih terlebih dahulu
tempat usaha yang paling tepat untuk pemasaran usaha Anda.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan lokasi tempat usaha.
a. Tingkat Kepadatan Penduduk
Usahakan memilih tempat usaha yang ramai penduduk atau
tingkat kepadatan cukup. Pendapatan usaha yang lokasinya
didaerah pedesaan dengan usaha yang berada didaerah perkotaan
memiliki omset yang jauh berbeda.
b. Besar Pendapatan Masyarakat Setempat
Besar pendapatan masyarakat yang berada disekitar lokasi
usaha juga mampu mempengaruhi usaha yang akan didirikan.
Karena, tingkat pendapatan masyarakat berpengaruh terhadap daya
beli konsumen.

15
c. Usaha Lain yang Mendukung
Semakin banyak usaha yang ada disekitar lokasi, maka
semakin banyak pula konsumen yang datang ke lokasi tersebut.
d. Sesuaikan Dana
Sesuaikan dana yang Anda miliki dengan lokasi usaha yang
dipilih. Jangan memilih lokasi usaha yang harga sewanya mahal
tetapi tidak ramai pengunjung.
e. Tingkat Kompetisi Rendah
Sebaiknya hindari lokasi yang sudah banyak usaha sejenis
dengan usaha Anda. Atau ciptakan inovasi baru yang dapat
membedakan usaha Anda dengan usaha sejenis yang lain.
f. Akses Menuju Lokasi
Usahakan memilih lokasi usaha yang mudah diakses
konsumen. Pilih lokasi usaha yang dilalui transportasi umum.
g. Keamanan
Dengan lingkungan yang aman, Anda bisa mengurangi
risiko pencurian atau kerusaka pada usaha Anda dan menambah
kenyamanan bagi para konsumen.
h. Kebersihan
Jaga kebersihan lingkungan sekitar usaha Anda, agar
konsumen merasa nyaman berkunjung ke lokasi tempat usaha
Anda.

Sebelum membuka usaha sebaiknya Anda harus mengetahui


apakah bangunan yang Anda sewa atau Anda dirikan semua perijinan
seperti ; AMDAL, IMB, HO sudah selesai, agar tidak terjadi kejadian yang
tidak terduga yang akan merugikan usaha yang Anda jalankan

16
2. Tempat Usaha yang Paling Strategis
Tempat usaha harus berdekatan dengan tempat pembeli agar
dapat menjamin penyerahan barang yang mudah dan cepat.
Pengambilan keputusan dalam mencari tempat usaha yang strategis
dapat dipandang sebagai proses encari tempat usaha yang strategis dan
khas.
Tempat usaha yang strategis adalah tempat perusahaan
melakukan aktivitas pemasarannya, penjualan barang dagang, yang
dapat memberikan keuntungan yang besar. Tempat usaha yang
strategis besar sekali pengaruh terhadap biaya produksi maupun biaya
pemasaran dan penjualan barang dagang.
Biasanya tempat strategis dan paling dinginkan oleh pemilik
usaha adalah diantaranya sebagai berikut :
 Letaknya strategis
 Dekat dengan bahan baku
 Dekat dengan pasar
 Tenaga kerja mudah didapat
 Biaya transportasi murah
 Fasilitas pemerintah daerah mendukung dan menunjang
 Fasilitas tenaga penggerak/energi mudah didapat
 Keadaan ekonomi sekitar cukup baik

17
3. Menetapkan Tempat Usaha
Tempat usaha adalah tempat dimana perusahaan melakukan
kkegiatan usaha. Pengertian tempat yang strategis ditinjau dari sudut
ekonomisnya. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi didalam
menetapkan tempat adalah sebagai berikut :
 Pasar
 Tenaga Kerja
 Fasilitas Transportasi
 Faktor – Faktor Pendukung, seperti :
a) Fasilitas perbankan
b) Sikap atau animo masyarakat terhadap produk atau
jasa
c) Kemungkinan tempat untuk pengembangan
perusahaan
d) Keamanan tempat usaha
e) Daya tahan tempat usaha
f) Kebersihan dan kesehatan tempat usaha.

6 Pertimbangan dalam Memilih Lokasi Usaha

1. Perhatikan Kepadatan Penduduk dan Tingkat Keramaian


Sekitar Tempat Usaha
Lokasi dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi dan
keramaian yang padat menjadi faktor utama dalam memilih
lokasi. Tempat usaha yang strategis tentu dibarengi dengan
banyaknya orang yang tinggal di sekitar lokasi. Hal ini, akan
membawa keuntungan pada bisnis.
Pertama, orang kenal apa yang menjadi produk usaha Anda.
Semakin banyak orang tahu, semakin tinggi pula hasil penjualan
yang didapat. Kedua, dengan lokasi bisnis ada di tempat

18
berpenduduk banyak, maka bisa dipastikan akses untuk menuju
lokasi pun mudah. Ketiga, pembeli mudah percaya dengan bisnis
yang lokasinya gampang dijangkau ketika mau dikunjungi.
2. Amati Usaha-Usaha yang Mendukung di Sekitar Lokasi
Apa pun usahanya, tentu harus mempertimbangkan hal ini.
Usaha-usaha lain yang mendukung bisa menyangkut warung makan
atau toko kelontong penyedia kebutuhan kecil. Anda tidak mau kan,
kelaparan sepanjang hari hanya karena di sekitar lokasi usaha tidak
terdapat warung makan? Sekalinya ada, jauh sekali.
Cek usaha apa saja yang ada di sekitar lokasi. Minimal, ada
satu warung makan atau toko kelontong. Jadi, jika sewaktu-waktu
Anda membutuhkan sesuatu, tinggal berjalan kaki untuk
membelinya.
Hal tersebut dapat memberi keuntungan jika bisnis yang
digeluti ada di bidang properti seperti rumah kost. Sudah pasti,
adanya warung makan dan toko kelontong yang dekat lokasi menjadi
pertimbangan pertama calon pembeli sebelum lanjut ke transaksi.
3. Pilihlah Tempat Usaha yang Strategis dengan Kompetitor
Rendah
Semakin sedikit kompetitor di area lokasi, semakin
menguntungkan, bukan? Jadi, pilihlah lokasi usaha yang tingkat
kompetisinya rendah, atau justru belum ada sama sekali. Tentu lebih
menguntungkan jika Anda yang pertama kali memulai bisnis di
tempat tersebut.
Strategi ketiga ini berhubungan dengan kejelian Anda
mengamati keadaan sekitar. Semakin jeli dan kreatif, maka Anda
akan menemukan tempat usaha yang strategis dengan tingkat
kompetisi rendah. Pasalnya, usaha yang tengah Anda bangun adalah
sesuatu yang di luar pemikiran orang-orang.

19
4. Sesuaikan dengan Bujet
Menurut Henry Ford, “Bisnis yang hanya tentang uang
adalah bisnis yang jelek.” Memang benar adanya. Jika Anda hanya
mengejar keuntungan tinggi dan angan-angan akan mendapat hasil
banyak dengan memilih lokasi usaha di pinggir jalan, tanpa
memperhitungkan faktor keuangan, sudah pasti bisnis tidak akan
berkembang. Bukannya jalan, yang ada malah berhenti. Karena apa?
Tidak ada bujet yang cukup untuk membeli atau menyewa bangunan
tersebut. Sesuaikan dengan porsi yang tepat.
Yang terpenting adalah bagaimana Anda merencanakan bujet
yang sesuai dengan kemampuan Anda. Berbicara soal lokasi usaha,
memang semakin strategis lokasinya harganya bisa semakin tinggi.
Untuk itu, atasi solusi bisnis tanpa batas bersama Pegadaian lewat
program Gadai Bisnis untuk keperluan ekspansi dan peluang bisnis
sampai dengan modal usaha. Sebagai fitur perluasan Kredit Cepat
dan Aman, Gadai Bisnis menawarkan pendanaan bisnis dengan
proses yang mudah, cepat, dan aman. Anda bisa mendapatkan
pinjaman mulai dari 100 juta rupiah dengan menyerahkan barang
jaminan berupa emas perhiasan dan emas batangan/lantakan. Gadai
pun bisa diulang dan dicicil dengan plafon uang pinjaman sebesar
86,5% dari nilai taksiran barang jaminan.
5. Cari yang Dekat dengan Target Pasar
Tidak mungkin jika target pasar adalah pekerja kantoran
yang mencari kos, tetapi lokasi bisnis ada di wilayah pinggir yang
jauh dari area perkantoran? Jadi, tentukan sasaran penjualan terlebih
dahulu sebelum memilih lokasi. Pilih lokasi yang dekat target, jika
ingin bisnis sukses.

20
6. Cek Prosedur Perizinan Bisnis di Lokasi Usaha Berada
Sebelum memutuskan, alangkah baiknya Anda cek dulu
bagaimana perizinan bisnis di lokasi yang ingin ditempati. Jika
susah, lebih baik tinggalkan. Cari lokasi lain. Pasalnya, perizinan
yang rumit dan terkesan mempersulit hanya akan menghambat
bisnis.

V. Analisis Peluang Dalam Memulai Usaha


7 Cara Analisis Peluang Usaha
1. Identifikasi peluang dan persaingan
Sebelum memulai usaha, identifikasi produk bisa jadi
langkah pertama untuk menghadapi ketatnya persaingan. Produk
yang unik dan berbeda dari kompetitor tentu akan dicari masyarakat.
Berbeda jika produk yang dijual sama saja. Tentu konsumen
akan tetap memilih produk sejenis namun dengan harga jual yang
lebih murah. Disamping itu, penjual yang sudah memiliki
kredibilitas akan lebih dicari konsumennya.
Membaca peluang sangatlah penting saat melakukan analisis
peluang usaha. Pilih produk yang berbeda dari penjual di pasaran.
Lakukan inovasi agar apa yang dicari oleh konsumen ada pada
produk yang Anda jual.
2. Mengenal pasar lebih jauh
Karakteristik pasar sangat penting untuk dikenali lebih jauh
saat melakukan analisis peluang usaha. Target seperti apa yang Anda
tuju dan apakah mereka tertarik pada produk yang akan ditawarkan.
Kedua poin tersebut sangat penting sebelum memulai usaha.
Seberapa besar ukuran pasar yang menjadi targetmu. Untuk
mengetahui pasar, Anda bisa memulainya dengan mengumpulkan

21
data pasar minimal 3 tahun ke belakang untuk semua industri dan
pasar secara menyeluruh.

Jika sudah melakukan analisis tersebut berdasarkan


penemuan yang sudah ada, Anda bisa menilai apakah ukuran dan
karakteristik pasar sesuai dengan produk atau jasa yang ingin
ditawarkan.
3. Modal untuk mengembangkan usaha
Modal merupakan bagian dari analisis peluang usaha yang
paling penting. Sebelum memulai bisnis, Anda perlu memikirkannya
sebaik mungkin agar dana yang dibutuhkan sesuai.
Apabila bisnis yang ingin dijalankan membutuhkan dana
besar, Anda harus sudah mulai memikirkannya. Dari mana sumber
dana yang bisa Anda dapat. Apakah dengan mengajukan KTA atau
meminjam tambahan dana dari situs fintech.
Mulailah identifikasi beragam alternatif pilihan untuk
mendapatkan modal. Tentunya, harus bisa memberi kesejahteraan
finansial bagi perusahaan maupun pekerjanya.
4. Kemampuan produksi
Jika produk yang ingin Anda jual membutuhkan proses
produksi, tentunya ada banyak alat produksi yang dibutuhkan. Mulai
dari peralatan produksi, perlengkapan produksi, hingga kebutuhan
tenaga kerja.
Ini tentu bukan hal yang mudah. Anda harus mulai
memikirkan biaya untuk peralatan-peralatan tersebut. Ini termasuk
bagian penting dalam analisis peluang usaha.
5. Merancang Business Plan
Setelah menemukan bisnis apa yang ingin dijalankan, saatnya
Anda mulai merancang business plan. Ini merupakan tahap awal
yang dilakukan oleh seorang calon entrepreneur sebelum memulai
bisnisnya.

22
Business plan berbentuk pernyataan formal dan tertulis yang
dibuat agar bisnisnya bisa mencapai tujuan. Banyak orang yang
mengalami kegagalan dalam bisnisnya karena kurang memiliki
perencanaan yang matang.
Namun, bukan berarti seseorang yang sudah
membuat business plan berhasil dalam menjalankan bisnisnya.
Setidaknya Anda sudah mempersiapkannya sejak awal.
6. Sumber dana
Hal terpenting merancang rencana bisnis adalah dengan
mencantumkan sumber dana yang didapat. Apakah sumber dana
berasal dari pribadi, perbankan, atau investor. Dalam hal ini, sumber
dana harus dicantumkan sejelas mungkin agar tidak menimbulkan
kekeliruan di kemudian hari.
Apabila Anda berencana mendapatkan dana dari investor
ataupun kreditur, ada beberapa poin yang harus bisa jawab. Beberapa
diantaranya apakah bisnis tersebut bisa menghasilkan uang (mulai
dari risiko dan return agar investor atau kreditur mau berinvestasi),
apakah pemilik usaha benar-benar memahami bisnisnya dan
mengetahui siapa orang yang layak dipercaya untuk berinvestasi.
7. Menyelaraskan persepsi di antara pemilik saham
Di dalam sebuah bisnis, biasanya ada beberapa orang yang
terlibat di dalamnya. Adanya business plan sangat bermanfaat dalam
membantu pemilik saham untuk saling menyelaraskan persepsi.
Tujuannya tentu agar tidak ada kesalahpahaman di masa yang akan
datang. Tentu saja untuk meminimalisir konflik yang mungkin saja
bisa terjadi.

23
Melakukan analisis peluang usaha sangatlah penting
dilakukan sebelum memulai usaha. Pengenalan akan kelemahan dan
kekuatan bisa membantu calon entrepreneur untuk mendapatkan
peluang-peluang baru hingga mengantisipasi berbagai hal buruk
yang mungkin saja bisa terjadi.

Analisis Peluang Usaha

Persiapan dan langkah-langkahnya:

1. Persiapan dalam melaksanankan analisis usaha :


 Meneliti luas usaha yang dipilih
 Bentuk usaha
 Jenis usaha yang ditekuni
 Mengenal informasi usaha yang diterima
 Memiliki peta peluang usaha yang menguntungkan
2. Langkah-langkah peluang usaha :
 Membuat sketsa bidang usaha yang ditekuni
 Penyediaan modal
 Mengurus izin usaha
 Menyiapkan tenaga kerja
 Menyiapkan sarana
 Menyiapkan bahan baku
 Menetapkan lokasi
 Menetapkan metodelogi
 Menetapkan teknologi usaha
 Menetapkan Manajemen
 Mencari Mitra Usaha

24
3. Menganalisis peluang usaha diawali melalui analisis SWOT :
 S = Strenght (Kekuatan )
 W = Weakness(Kelemahan)
 O= Opportunity(Peluang)
 T = Threat(Ancaman)
4. Proses analisis peluang usaha secara sistematis:
 Menentukan tujuan usaha
 Mengumpulkan fakta
 Mengadakan analisis mengenai fakta-fakta,data-data informasi
 Merumuskan secara tegas , tepat dan bertanggung jawab
 Merumuskan berbagai alternative
 Merumuskan rencana strategi
 Merumuskan rencana taktis
 menyusun anggaraan belanja
5. Menganalisis peluang usaha berdasarkan produk/jasa ;
a. Menganalisis bidang produk
Ada 3 kalsifikasi produk :
 Produk primer (penggalian SDA)
 Produk sekunder(Pengolahan /proses bahan baku)
 Produk tersier (Peralatan dan Pelayanan Jasa )
Tujuan diadakan analisis terhadap jenis produk:
 Memenuhi keinginan dn minat konsumen
 Memenangkan persaingan
 Meningkatkan jumlah penjualan
 Mendayagunakan sumber-sumber produksi
 Mencegah kebosanan konsumen

25
b. Menganalisis bidang jasa :
Jasa adalah hasil produksi yang tidak mempunyai bentuk.
Upaya dibidang usaha jasa dapat menarik konsumen ;
 Memasang reklame/iklan yang mencolok dan menarik
 Memasang lampu yang terang dan menarik
 Menyebar pamphlet
 Mengadakan demonstrasi
 Memberikan potongan harga
 Hal yang harus dipertimbangkan wirausahawan agar
berhasil dalam bidang jasa :
 Pengetahuan tentang selera dan minat calon konsumen
 Mengetahui bidang jasa yangm paling laku
 Menjaga hubungan harmonis dengan pensuplai

Kemampuan Mengambil Risiko Dalam Peluang Usaha

 Resiko usaha dapat diatasi dengan cara :


 Keahlian mengambil risiko dalam usaha
 Risiko diketahui sebelumnya
 Risiko pertengahan usaha
 Risiko inisiatif dalam usaha
 Risiko di asuransikan
 Risiko usaha yang tidak diasuransikan
 Risiko dalam Persaingan
 Risiko dalam keuangan usaha
 Risiko dalam Pemasaran
 Prosedur Menganalisis Risiko:
 Tujuan dan sasaran usaha
 Meneliti alternative risiko

26
 Merencakan dan melaksanakan sebuah alternative
 Taksiran risiko usaha
 Mengumpulkan informasi usaha
 Mengurangi risiko usaha

Mengembangkan Ide Dan Peluang Usaha

Mengembangkan ide dan peluang usaha Menurut zimmerer ide-ide


yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memnui
kebutuhan riil dimasyarakat. Ide ide itu menciptakan nilai potensial di
pasar sekaligus menjadi peluang usaha.

a. Tujuan mengembangkan ide dan peluang usaha :


 Ide dalam pembuatan produk atau jasa yang diminati konsumen
 Ide dalam pembuatan produk/jasa dapat memenangkan
persaingan
 Ide dalam pembuatan dan mendayagunakan sumber produksi
 Ide dapat mencegah kebosanan konsumen dalam pembelian
dan penggunaan produk
 Ide dalam Pembuatan desain
b. Langkah pengembangan ide dan peluang usaha :
 Tetapkan dengan jelas pengembangan ide usaha tersebut.
 Tentukan tujuan khusus dalam pengembangan ide usaha
tersebut.
 Upayakan agar setiap karyawan dalam perusahaan memahami
pengembangan usaha ide tersebut.
 Buat dan laksanakan system pebcatatan prestasi pengembangan
ide usaha.
Berikan penghargaan pada karyawan agar prestasi
pengembangan ide menjadi obsesi

27
 Upayakan agar para karyawan memahami peranannya dan
berikan kesempatan untuk teribat untuk pengembangan usaha
dalam prestasi perusahaan.
 Mengembangkan ide dan peluang usaha
c. Contoh pengembangan ide dan peluang usaha :
 Bidang usaha Perawatan computer
 Bidang usaha pembekalan
 Bidang usaha Promosi penjualan
 Bidang usaha angkutan
 Bidang usaha pelayanan SDM
 Bidang usaha Cinderamata
 Bidang usaha perkreditan
 Bidang usaha olahan
 Bidang usaha Rekruitmen
 Bidang usaha tata boga
 Dan bidang usaha lainnya

28
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan


menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam
melaksanakan usaha/kegiatan. Sedangkan wirausaha adalah seseorang
yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam
menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Dalam
memulai sebuah usaha tentu harus dipahami dulu bagaimana cara memulai
usaha secara tepat agar usaha dapat berjalan dengan lancar. Cara-cara
tersebut diantaranya ialah menentukan produk, menetukan target pasar,
menguji kelayakan usaha, struktur manejemen, modal, bentuk usaha.

Ketika seseorang memulai usaha pasti terjadi hambatan-hambatan,


hambatan tersebut bisa terjadi karena faktor internal atau faktor yang
terjadi dari dalam diri orang tersebut, diantaranya perasaan takut gagal dan
tidak mau mengambil resiko, rendahnya kemampuan dan pengalaman
dalam mengelola usaha, dan tidak memiliki modal yang cukup. Selain
faktor internal yang dapat menghambat usaha seseorang, faktor eksternal
juga dapat menghambat seseorang dalam memulai usaha, di antaranya
persaingan pasar yang ketat dan kondisi lingkungan yang tidak
mendukung. Selain itu, seseorang juga memerlukan strategi untuk
memulai sebuah usaha seperti, mencari pasar khusus yang belum tergarap,
peka terhadap tren terbaru berani memulai, lakukan dengan pasti dan lain-
lain.

B. SARAN
Semoga kita semua bisa mempratikkan dalam kehidupan sehari-
hari bagaimana menjadi seorang pembisnis yang sukses.

29
DAFTAR PUSTAKA

Unnes Student Technology. 2016. Makalah Cara Memulai Usaha Kewirausahaan


http://unnesstudenttechnology.blogspot.com/2016/10/makalah-cara-memulai-
usaha-kewirausahaan.html
(Diakses 27 Oktober 2016)

Sahabat Pegadaian. 2018. 6 Pertimbangan Dalam Memilih Lokasi Usaha


https://sahabatpegadaian.com/wirausaha/6-pertimbangan-dalam-memilih-lokasi-
usaha
(Diakses 21 Maret 2018)

Bella Musliaf.2015. Analisis Lokasi Usaha.


http://bellamusliaf.blogspot.com/2015/10/analisis-lokasi-usaha.html
(Diakses Oktober 2015)

Fitriana Monica Sari.2018. 7 Cara Analisis Peluang Usaha Bagi Pengusaha


Muda. https://www.liputan6.com/bisnis/read/3801781/7-cara-analisis-peluang-
usaha-bagi-pengusaha-pemula
(Diakses 11 Desember 2018)

Blog Muzacy.2016. Analisis Peluang Usaha.


http://blogmuzacky.blogspot.com/2016/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html
(Diakses 17 Februari 2016)

30

Anda mungkin juga menyukai