Anda di halaman 1dari 4

TENSION TYPE

HEADACHE
No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Edita Linda,SKM
Menjalin
NIP.197901302005022003
1. Pengertian Tension type headache (TTH) atau nyeri kepala tegang
otot adalah nyeri kepala bilateral yang menekan,
mengikat, tidak berdenyut, tidak dipengaruhi dan tidak
diperburuk oleh aktivitas fisik, bersifat ringan hingga
sedang, tidak disertai mual (bila ada minimal) dan/atau
muntah, serta disertai fotofobia atau fonofobia.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


penatalaksanaanpasien dengan tension type headache

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.004/2014 tentang pelayanan


klinis

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07 / MENKES / 1186 / 2022 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Diagnosis TTH ditegakkan sesuai kriteria diagnostik nyeri
kepala
kelompok studi nyeri kepala PERDOSSI 2005 yang
diadaptasi dari
IHS (International Headache Society)
a.Sekurang-kurangnya terdapat 10 episode serangan
nyeri kepala.
b.Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari.
c.Sedikitnya memiliki 2 karakteristik nyeri kepala
berikut:
1.lokasi bilateral
2.menekan/mengikat (tidak berdenyut)
3.intensitas ringan atau sedang
4.tidak diperberat oleh aktivitas rutin (berjalan, naik
tangga)
d.Tidak dijumpai:
1.Mual atau muntah (bisa anoreksia)
2.Lebih dari satu keluhan: fotofobia atau fonofobia.
e.Tidak berkaitan dengan kelainan lain
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium: darah rutin, elektrolit, kadar gula darah,
dll (atas
indikasi, untuk menyingkirkan penyebab sekunder).
Radiologi: atas indikasi, untuk menyingkirkan penyebab
sekunder
Penatalaksanaan
Beberapa obat yang terbukti efektif mengatasi TTH:
Parasetamol/asetaminofen 500–1000 mg
Aspirin 500–1000 mg
Ibuprofen 200–800 mg
Ketoprofen 25–50 mg
Naproxen 375–550 mg
Diclofenac 12,5–100 mg
Terapi nonfarmakologis: kontrol diet, hindari faktor
pencetus,
hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif, dan
ergotamine
Edukasi
1. Menghindari atau berpantang kafein.
2. Menghindari stres, ketegangan mental, dan konflik
emosional.
3. Tanyakan tentang keluhan pasien setelah obat habis.
4. Mintalah untuk kontrol kembali apabila keluhan masih
ada atau
tidak berkurang untuk dilakukan pemeriksaan
tambahan.
5. Mintalah pasien untuk mengingat-ingat pencetus TTH
dan
mencoba untuk menghindari pencetusnya. Pencetus TTH
antara
lain: dehidrasi, kelaparan, pekerjaan/beban terlalu berat.
6. Rekomendasikan pasien untuk relaksasi seusai bekerja
dan
beristirahat cukup di malam hari.
6. Bagan Alir
melakukan vital sign menegakan diagnose
Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien

menulis hasil Memberikan tata laksana pada


menulis diagnose anamnesa, pasien sesuai hasil pemeriksaan
pasien ke buku pemeriksaan dan
register. diagnose ke rekam
medic

7. Hal – hal yang Kaji Ulang Untuk Ketepatan Diagnosia


perlu
diperhatikan

9. Unit terkait Ruang Pemeriksaan Umum

10. Dokumen 1. Rekam Medis


terkait
2. Catatan tindakan

11. Rekam
Historis
No Yang Isi Tanggal mulai
dirubah Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai