KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
JL. MERDEKA BARAT NO. 8 3506143, 3862220 ‘email dijenhubdat@dephub.goid
daar or fine ieee
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
NOMOR : KP-DRJD 1913 TAHUN 2021
TENTANG
KOMPETENSI PENILAI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 8 Peraturan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor PM 85 Tahun 2018 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum, pelaksanaan penilaian Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum dilakukan oleh
petugas penilai yang memiliki sertifikat pendidikan dan
pelatihan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan
Angkutan Umum;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Darat tentang Kompetensi Penilai
Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5025);Menetapkan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012° Tentang
Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi (lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 104
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5310);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5594);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 205,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6122);
5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 85 Tahun 2018
tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perushaan
Angkutan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1280);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1756);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL = PERHUBUNGAN
DARAT TENTANG KOMPETENSI PENILAI SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN
UMUM.BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:
1. Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum adalah bagian dari manajemen perusahaan yang
berupa suatu tata kelola keselamatan yang dilakukan oleh
Perusahaan Angkutan Umum secara komprehensif dan
terkoordinasi dalam rangka mewujudkan keselamatan dan
mengelola risiko kecelakaan.
2. Penilaian Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan
Angkutan Umum adalah suatu analisis sistematis yang
dilakukan untuk memberikan gambaran dalam rangka
pemenuhan seluruh elemen Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum dalam bentuk
Dokumen Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan
Angkutan Umum.
3. Penilai Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan
Angkutan Umum adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
memiliki kompetensi dalam menilai Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahan Angkutan Umum.
4. Perusahaan Angkutan Umum adalah badan hukum yang
menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang dengan
Kendaraan Bermotor Umum.
5. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang
dimiliki oleh seseorang berupa seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki dan dikuasai
untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya.6. Keputusan Kompetensi Penilai Sistem | Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum adalah legitimasi
kompetensi di bidang Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum yang diberikan kepada
seseorang yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan
kompetensi yang ditetapkan.
7. Sertifikat Kompetensi Penilai Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum adalah sertifikat yang diberikan
kepada petugas penilai yang telah memenuhi persyaratan,
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku sesuai dengan
kompetensi yang ditetapkan.
8. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengelola Transportasi
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
9. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan
Darat.
BAB II
PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM
: Pasal 2
(1) Pelaksanaan Penilaian Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum dilakukan terhadap:
a. Perusahaan Angkutan Umum yang telah membuat dan
melaporkan Sistem — Manajemen _Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum; dan
b. Perusahaan Angkutan Umum yang direkomendasikan
untuk dilakukan penilaian ulang berdasarkan_ hasil
audit.
Bee te eee eee eee eee(2) Pelaksanaan Penilaian Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum dilakukan oleh Tim Penilai yang
dibentuk oleh Direktur Jenderal, Kepala Badan, gubernur, dan
bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya.
(3) Tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan Sistem
Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.
(4) Selain memiliki sertifikat pendidikan dan _pelatihan
sebagaiman dimaksud pada ayat (3) penilai harus memiliki
kompetensi Penilai Sistem Manajemen _Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum.
Pasal 3
Penilai Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Aparatur Sipil Negara; dan
b. Memiliki Sertifikat Kompetensi Penilai Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.
Pasal 4
Penilai Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) mempunyai
tugas:
a. melakukan penilaian terhadap dokumen Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum;
b. melakukan verifikasi_ terhadap implementasi Sistem
Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum;
c. melakukan analisis dan evaluasi secara komprehensif
terhadap hasil penilaian dan verifikasi Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum; dan
ad. membuat berita acara hasil penilaian dokumen dan verifikasi
Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum.
BAB II
TATA CARA PEMBERIAN KOMPETENSI PENILAIL
Pasal 5
Kompetensi Penilai Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan
Angkutan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4)
dengan tahapan:
a. pendidikan dan pelatihan; dan
b. uji kompetensi.
Pasal 6
(1) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 huruf a diikuti oleh calon Penilai Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.
(2) Calon penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus”
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. pendidikan paling rendah D-III atau sederajat;
b. Daftar riwayat hidup;
c. Pas foto berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 (tiga) lembar
menggunakan pakaian dinas harian dengan latar belakang
merah; dan
d. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani.
(3) Calon penilai sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 3 (1)
diusulkan oleh:
a. Direktur Jenderal;
b. Kepala Badan;
c. gubernur; atau
4. bupati/wali kota.(4) Pengusulan calon penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disampaikan kepada Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Perhubungan dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal.
Pasal 7
(1) Calon Penilai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 diberikan Surat Tanda
‘Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL).
(2) Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai persyaratan untuk
diusulkan uji kompetensi.
Pasal 8
(1) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2)
diselenggarakan oleh Direktur Jenderal.
(2) Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
membentuk tim penilai uji kompetensi.
(3) Tim penilai uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terdiri atas unsur:
a. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat; dan/atau
b. Lembaga pendidikan di bidang keselamatan transportasi
jalan.
(4) Tim penilai uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
terdiri atas:
a. ketua;
b. wakil ketua; dan
c. anggota.
(5) Tim penilai uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
memiliki masa kerja 1 (satu) tahun dan dapat diangkat kembali
untuk periode berikutnya.(6) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c harus
memiliki keahlian di bidang:
a. perundang-undangan transportasi jalan dan keselamatan
lalu lintas dan angkutan jalan; dan/atau
b. penilaian sistem manajemen keselamatan perusahaan
angkutan umum.
Pasal 9
(1) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1)
meliputi:
a. ujian tulis;
praktek; dan
c. ujian wawancara.
(2) Ujian tulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
a. perundang-undangan di bidang keselamatan lalu lintas
dan angkutan jalan; dan
b._teknik penilaian Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan
b. uj
Angkutan Umum.
(3) Ujian praktek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
meliputi:
a. tata cara Penilaian Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum;
b. studi kasus Penilaian Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum; dan
c. penyusunan berita acara Penilaian Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum,
(4) Ujian wawancara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
meliputi:
a. sikap dan perilaku; dan
b. pengetahuan di bidang Penilaian sistem manajemen
keselamatan perusahaan angkutan umum.Pasal 10
(1) Penilaian uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
dengan bobot penilaian meliputi:
a. 30% (tiga puluh persen), untuk ujian tulis;
b. 40% (empat puluh persen), untuk ujian praktek; dan
c. 30% (tiga puluh persen), untuk ujian wawancara.
(2) Penilaian uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dinyatakan lulus apabila memenuhi total nilai akhir paling
rendah 75 (tujuh puluh lima), dengan nilai pada setiap materi
uji kompetensi tidak kurang dari 70 (tujuh puluh).
(3) Penilaian uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dinyatakan tidak lulus dapat mengikuti ujian ulang pada periode
berikutnya paling sedikit 1 (satu) kali.
Pasal 11
(1) Hasil penilaian uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 dituangkan dalam berita acara hasil uji kompetensi.
(2) Format berita acara hasil uji kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 12
Berita Acara Hasil uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada
Pasal 11 merupakan dasar penerbitan:
a. Keputusan Kompetensi Penilai Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum; dan
b. Sertifikat Kompetensi Penilai Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum.
Pasal 13
(1) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
berlaku 5 (lima) tahun sejak tanggal diterbitkan dan wajib
diperpanjang.(2) Perpanjangan sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diusulkan oleh:
a. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat;
b. Kepala Badan;
c. gubernur; atau
d. bupati/wali kota.
(3) Permohonan perpanjangan Sertifikat Kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Direktur Jenderal.
(4) Permohonan perpanjangan Sertifikat Kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi:
a. surat pengantar dari pimpinan unit kerja;
b. fotocopy keputusan kompetensi dan sertifikat kompetensi
penilai sistem manajemen keselamatan perusahaan angkutan
umum; dan
c. pas photo berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 (tiga) lembar
menggunakan pakaian dinas harian dengan latar_belakang
merah.
(5) Sertifikat Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
telah melebihi batas akhir masa berlaku sertifikat kompetensi
harus dilakukan uji kompetensi ulang.
Pasal 14
Format Keputusan Kompetensi Penilai Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum dan_ Sertifikat
Kompetensi Penilai Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan
Angkutan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jenderal ini.Pasal 15
Tim penilai uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
ayat (2) mempunyai tugas:
a. menyusun bahan penilaian kompetensi Penilai Sistem
Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum;
b. menyusun tata cara pelaksanaan uji kompetensi Penilai Sistem
Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum;
c, melakukan penilaian terhadap peserta ujian kompetensi Penilai
Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum;
dan
d. membuat berita acara hasil penilaian uji kompetensi penilai
sistem manajemen keselamatan perusahaan angkutan umum.
Pasal 16
(1) Untuk meningkatkan kualitas Penilai Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum, Direktur Jenderal
melakukan pembinaan dan pengawasan.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui:
a. bimbingan teknis; dan
b. sosialisasi peraturan perundang-undangan mengenai Sistem
Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.
(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap pelaksanaan tugas Penilai sistem manajemen
keselamatan perusahaan angkutan umumBABIV
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 17
(1) Penilai Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang menjalankan
tugas” tidak sesuai dengan ketentuan dikenai _sanksi
administrasi.
(2) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diklasifikasikan menjadi:
a. pelanggaran ringan;
b. pelanggaran sedang; atau
c. pelanggaran berat.
Pasal 18
(1) Pelanggaran ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat
(2) huruf a berupa tidak memiliki iktikad baik dalam
melaksanakan tugas.
(2) Pelanggaran sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat
(2) huruf b meliputi:
a. melakukan kelalaian yang berdampak pada timbulnya
kerugian material;
b. menghindari kewajiban selaku Penilai Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum; dan/atau
¢. melakukan Penilaian Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum tidak sesuai prosedur.
(3) Pelanggaran berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat
(2) huruf c meliputi:
a. melakukan hal-hal yang tidak terpuji, yang merugikan
masyarakat/lembaga pada waktu melaksanakan tugas
sebagai Penilai Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan
Angkutan Umum; danb. melakukan penyimpangan dari ketentuan _peraturan
perundang- undangan dalam melaksanakan tugas sebagai
Penilai sistem manajemen keselamatan _perusahaan
angkutan umum.
Pasal 19
(1) Pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 diperoleh
melalui:
a. hasil pengawasan yang dilakukan oleh Direktur Jenderal;
b. laporan atau informasi dari Perusahaan Angkutan Umum;
dan/atau
¢. laporan atau informasi dari masyarakat.
(2) Laporan atau informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dan huruf c paling sedikit memuat:
a. waktu dan tempat kejadian;
b._pelanggaran yang dilakukan;
¢. identitas penilai yang melakukan pelanggaran; dan
d. identitas pelapor.
(3) Berdasarkan laporan atau informasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) Direktur Jenderal menunjuk petugas untuk
melakukan pemeriksaan terhadap penilai yang melakukan
pelanggaran.
(4) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dituangkan dalam berita acara pemeriksaan.
Pasal 20
(1) Pelanggaran ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat
(1) dikenai sanksi administratif berupa peringatan tertulis
(2) Pelanggaran sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat
(2) dikenai sanksi berupa tidak diperbolehkan melakukan
penilaian sistem manajemen keselamatan perusahaan angkutan
umum paling lama 6 (enam) bulan.(3) Pelanggaran berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat
(3) dikenai sanksi berupa pencabutan Keputusan Kompetensi
Penilai Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum dan Sertifikat Kompetensi Penilai Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.
Pasal 21
(1) Penilai Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum yang dikenai sanksi administratif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 dapat mengajukan sanggahan atau
pembelaan kepada pemberi sanksi.
(2) Sanggahan atau pembelaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berlaku selama 14 (empat belas) hari kerja sejak dijatuhkan
sanksi administratif.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Juni 2021
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
ttd.
Sal id Li
jalinan sesuai dengan aslinya Drs. BUDI SETIYADI, SH., M.LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
NOMOR : KP-DRJD 1913 TAHUN 2021
TENTANG : KOMPETENSI PENILAIL SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM.
FORMAT BERITA ACARA HASIL UJI KOMPETENSI
(KERTAS KOP)
BERITA ACARA
HASIL UJI KOMPETENSI PENILAI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM
Nomor: ..
Pada hari ini tanggal....... bulan tahun dua ribu .
dengan mengambil tempat di Ruangan
: -» telah diadakan Uji Kompetensi Penilai Sistem
Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.
Pengu: dipimpin oleh
(Ketua Tim Uji Kompetensi Penilai Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum)
Dihadirioleh —: 1. (Wakil Ketua Tim)
2. (Anggota Tim)
3. Peserta Uji Kompetensi
Adapun hasil uji kompetensi adalah sebagai berikut:
1, Jumlah peserta yang mengikuti Uji Kompetensi Penilai Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat sesuai dengan Daftar Hadir adalah sebanyak ....
orang;
Hasil pelaksanaan Uji Kompetensi adalah sebagaimana terlampir;
Terhadap pelaksanaan Uji Kompetensi Tim menyampaikan catatan sebagai
mana berikut : (bila ada);
4. Selanjutnya terhadap peserta yang dinyatakan lulus uji kompetensi, Tim
Uji_ Kompetensi merekomendasikan untuk diterbitkan Penetapan
Kompetensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk proses lebih lanjut.
esTIM UJI KOMPETENSI PENILAI
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM
[No NAMA TANDA TANGAN
i
LAMPIRAN BERITA ACARA HASIL UJI KOMPETENSI
PENILAI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN
UMUM
Berdasarkan hasil uji kompetensi yang dilaksankan pada hari tanggal ....
‘Tim Uji Kompetensi memutuskan hasil uji kompetensi sebagai berikut :
Unsur Kompetensi
Ujian Tulis | Ujian Praktek | Wawancara | Nilai
No | Nama | (Bobot 30% | (Bobot 40% | (Bobot 30% | akhir | Xesimpulan
NE NA NE NA NE NA
i| 2 3a [4,5 | 6 | 7 ]8]-9 10
TIM UJI KOMPETENSI PENILAI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM
NO NAMA ‘TANDA TANGAN
Petunjuk Pengisian Formulir Penilaian Uji Kompetensi
1 nomor urut peserta ujian
2. Kolom 2 = berisi nama lengkap peserta ujian
3. Kolom 3 = berisi nilai evaluasi (NE) Ujian Tulis dalam bidang Penilai Sistem
Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum
Kolom 4 = berisi nilai akhir (NA) kolom 4*30%
Kolom 5 = berisi nilai evaluasi (NE) Ujian Praktek dalam bidang Penilai
Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum
Kolom 6 = berisi nilai akhir (NA) 6*40%
Kolom 7 = berisi nilai evaluasi (NE) Wawancara dalam bidang Penilai
Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum
op
no8. Kolom 8 = berisi nilai akhir (NA) 8*30%
9. Kolom 9 = penjumlahan kolom 5+7+9
10. Kolom 10 = berisi kesimpulan atas nilai akhir dengan ketentuan :
a. Lebih besar atau sama dengan nilai 75,00 = Lulus
b, Lebih kecil dari nilai 75,00 = Tidak Lulus
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
ttd.
Drs. BUDI SETIYADI, SH., M.Si.
Salinan sesuai dengan astinyaLAMPIRAN IL
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
NOMOR : KP-DRJD 1913 TAHUN 2021
TENTANG : KOMPETENSI PENILAL SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM.
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
NOMOR :
‘TENTANG
KOMPETENSI PENILAI
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM,
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT,
Menimbang : bahwa Pegawai Aparatur Sipil Negara yang nama tersebut
dalam Keputusan Direktur Jenderal ini telah memenuhi
persayaratan dan dipandang cakap untuk ditetapkan
kompetensinya dalam Penilai Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum;
Mengingat : 1, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5025);
2. Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 Tentang
Sumber Daya Manusia di Bidang Transportasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
104 Tambahan Lembaran Negara No. 5310);Memperhatikan
Menetapkan,
4, Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5594);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 205,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6122);
6. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 85 Tahun 2018
tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perushaan
Angkutan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1280);
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 1756);
9. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
. tentang Kompetensi Penilai Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum;
: 1. Berita Acara Hasil Uji Kompetensi Nomor: .... tanggal:
dan
2. Sertifikat Lulus Uji Kompetensi Nomor:
tanggal:
: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARA‘
TENTANG KOMPETENSI PENILAI SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM.KESATU : Yang tersebut dibawah ini:
1. Nama F
2. Tempat/ Tanggal Lahir :
3. Instansi
‘Terhitung setelah selesai dan lulus Uji Kompetensi, dinyatakan,
memiliki kompetensi Penilai Sistem Manajemen Keselamatan
Perusahaan Angkutan Umum.
KEDUA, : Apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
ASLI Keputusan ini diberikan kepada yang berkepentingan untuk diketahui dan
dipergunakan kembali sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN DARAT,
ttd.
NAMA
Pangkat/Golongan
NIP.
SALINAN Keputusan Direktur Jenderal
1. Menteri Perhubungan;
2. Pimpinan Unit Kerja terkait;
3. Yang bersangkutan.Sertifikat Nomor :
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
SERTIFIKAT KOMPETENSI
PENILAI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM
Berdasarkan Hasil Berita Acara Uji Kompetensi Nomor ...cvsssseessenstseenereeey TANGRAL sees
Nama ;
‘Tempat dan Tanggal Lahir
Instansi i
Dinyatakan telah LULUS UJI KOMPETENSI sebagai Penilai Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum dan yang bersangkutan diberikan tugas dan tanggung jawab melakukan Penilaian Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.
Sertifikat ini berlaku selama 5 (lima) tahun sejak ditetapkan dan wajib diperpanjang paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
masa berlaku habis
Ditetapkan di : Jakarta
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
Photo
(Nama)
enna
(NIP)
DIREKTUR JENDERAL
Salinan sesuai dengan aslinya PERHUBUNGAN DARAT,
ttd,
Drs. BUDI SETIYADI, SH., M.Si