Anda di halaman 1dari 12

KONTUR

BAB VIII

KONTUR
1. PENDAHULUAN

Konsep dari garis kontur dapat dengan mudah dipahami dengan

membayangkan suatu kolam air. Jika air dalam keadaan tenang, maka tepi

permukaan air menunjukkan garis yang mempunyai ketinggian yang sama

dan garis tersebut akan menutup pada tepi kolam membentuk garis kontur.

Jika permukaan air turun, sebagai contoh permukaan air turun 5 meter,

maka tepi dari permukaan air akan membentuk garis kontur yang kedua.

Demikian selanjutnya setiap permukaan air turun akan membentuk garis

kontur yang lainnya.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan dapat memperlihatkan naik

turunya keadaan permukaan tanah.

3. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Setelah mempelajari materi ini, taruna akan dapat :

 Memahami irisan profil memanjang dan melintang permukaan tanah


terhadap jalur proyek
 Memahami informasi slope (kemiringan tanah rata-rata)
 Memahami perhitungan galian dan timbunan (cut and fill) permukaan
tanah asli terhadap ketinggian vertical garis proyek atau bangunan

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


1
KONTUR

4. URAIAN MATERI

Pengertian garis kontur sebagai berikut :

4.1. Pengertian Kontur

Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan

titik dengan ketinggian yang sama atau garis kontinu diatas peta

yang memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang

sama

Nama lain garis kontur adalah garis transches, garis tinggi dan garis

tinggi horizontal

Garis kontur yang dibuat bertujuan untuk memperlihatkan naik

turunnya keadaan permukaan tanah. Dalam penggunaanya, garis

kontur diaplikasikan untuk :


1) Irisan profil memanjang dan melintang permukaan tanah

terhadap jalur proyek


2) Informasi sloope (kemiringan tanah rata-rata)
3) Perhitungan galian dan timbunan (cut and fill) permukaan

tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis proyek atau

bangunan

Gambar V.1.aris Kontur


Kemiringan tanah
Ketinggian antara garis-garis kontur yang berurutan disebut selang

vertikal atau selang kontur dan besarannya selalu tetap pada peta.

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


2
KONTUR

Pada irisan dari selang vertikal diperlihatkan oleh garis AB. Jarak

mendatar antara dua buah kontur digambarkan oleh jarak BC. Jarak

tersebut disebut jarak horizontal.


Kemiringan permukaan tanah antara titik A dan C adalah :
kemiringan AB/BC = Selang Vertikal/Jarak Horisontal

Karena selang vertikal merupakan besaran yang tetap pada

kemiringan masing-masing peta, maka akan berubah jika jarak

horizontal berubah.
Contoh :
Kemiringan sepanjang AC=10/100 = 1/10 = 1:10

Gambar V.2.Bukit dan Pegunungan Pada Peta Topografi

Sifat garis kontur diuraikan sebagai berikut :


1) Berbentuk kurva tertutup
2) Tidak bercabang
3) Tidak berpotongan
4) Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai
5) Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan
6) Tidak tergambar jika melewati bangunan
7) Garis kontur yang rapat menunjukkan keadaan permukaan

tanah yang terjal


8) Garis kontur yang jarang menunjukkan keadaan permukaan

yang landai

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


3
KONTUR

9) Penyajian interval garis kontur bergantung pada skala peta

yang disajikan
a. Datar : 1/1000 x nilai skala peta
b. Bukit : 1/500 x nilai skala peta
c. Gunung : 1/200 x nilai skala peta
10) Indeks garis kontur (pemberian teks nilai kontur)
a. Datar : berselisih setiap 3 garis kontur
b. Bukit : berselisih setiap 4 garis kontur
c. Gunung : berselisih setiap 5 garis kontur

Gambar V.3.Potongan Garis Kontur

Kegunaan Garis Kontur diuraikan sebagai berikut :


1) Menentukan profil tanah (profil memanjang longitudinal

sections) antara 2 tempat


2) Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu

bendungan
3) Menentukan route/trace suatu jalan atau saluran yang

mempunyai kemiringan tertentu


4) Menentukan kemungkinan 2 titik dilahan sama tinggi dan saling

terlihat

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


4
KONTUR

Gambar V.1.Bentuk, luas, dan volume dari genangan berdasarkan garis

kontur

Gambar V.2.Rute dengan Kelandaian Tertentu

Gambar V.3.Titik dengan Ketinggian Sama Berdasarkan Garis Kontur

4.2. Penentuan garis kontur di lapangan

Pada salah satu lapangan dengan kemiringan/kelandaian

yangkurang dari sekitar 5 % sebaiknya kita mencari titik-titik

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


5
KONTUR

sembarang pada garis-garis kontur dar pada titik tertentu yang akan

di interpolir.

Sebagai contoh : Tingginya titik J2 menjadi 251,30 m, tinggi garis

bidik 1,37 m, maka bidang garis bidik 252,67 m. Pada garis-garis

kontur 251,00 kita selalu harus membaca 1,67 m. Atas dasar

ketentuan ini tinggallah kita mencari dengan rambu ukur titik

masing-masing dan mengukur jarak dan sudutnya. Kemudian

semua titik pada garis kontur 251,50 harus mempunyai pembacaan

1,17 m dan sebagainya.

Gambar 1. Penentuan Garis Kontur

4.3. Penentuan kemiringan/kelandaian.

Pada proyek jalan, anjir/kali misalnya, sering harus ditentukan pada

lapangan dengan kemiringan yang tertentu.

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


6
KONTUR

Pada suatu proyek jalan, garis sumbu jalan harus ditentukan

dengan kemiringan 7 % dan dengan jarak antara titik masing-

masing 10,00 m.

Perbedaan tinggi antara dua titik atas dasar penentuan ini menjadi

0,70 m. Dari titik J1, sudah ditentukan titik 27. Sekarang kita

meletakkan alat penyipat datar pada titik J2 dan membaca mistar

pada titik 27 misalnya 0,20 m.

Dengan jarak 10,00 m dari titik 27 itu kita sekarang mencari titik

berikut yang 0,70 m lebih rendah, sampai dengan titik 31 dari titik

mana kita meletakkan alat penyipat datar ke titik J3, maka titik

27,31 dan 34 dapat diukur masing-masing dua kali.

Dengan pengetahuan tentang teknik penyipatan datar, baik pada

menyipat datar memanjang maupun menyipat datar pada bidang,

dapat kita pahami dasar-dasar pada penyipatan datar atau

penentuan perbedaan tinggi antara titik-titik tertentu.

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


7
KONTUR

Gambar 2. Contoh Penggambaran Beda Tinggi Melalui Teknik


Menyipat Datar

4.4. Praktek Membuat Peta Kontur Topografi

Selanjutnya kita akan mencoba menggambar peta kontur tanah

sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk membangun

struktur rumah, gedung, jalan raya maupun infrastruktur lainya.

Misal kita melakukan sebuah pengukuran satu bidang tanah

sehingga mendapat data ukuran tanah dan hasil perhitungan

pengukuran tanah untuk peta kontur sebagai berikut :

BACAAN RAMBU UKUR ( BT ) BEDA TINGGI


TINGGI
ALAT TITIK LAIN- KETERANGAN
BELAKANG MUKA NAIK TURUN TITIK
LAIN
P1
BM 4.940 100.000
1.190
A 3.750 101.190 PILAR
2.540
1 1.210 103.730
0.240
2 0.970 103.970
-3.180
3 4.150 100.790
2.870
4 1.280 103.660
0.470
6 0.810 104.130
-1.360
7 2.170 102.770
1.160
8 1.010 103.930
0.250
13 0.760 104.180
-0.560

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


8
KONTUR

14 1.320 103.620
0.640
15 0.680 104.260
-0.840
20 1.520 103.420

14 1.275 103.620
-0.200
21 1.475 103.420
-0.895
22 2.370 102.525
-0.910
23 3.280 101.615
P2
0.500
C 2.780 102.115 PILAR
1.240
27 1.540 103.355
-0.330
28 1.870 103.025
1.660
29 0.210 104.685
P3
23 4.200 101.615
0.990
5 3.210 102.605
1.340
B 1.870 103.945 PILAR
0.970
9 0.900 104.915
-2.200
10 3.100 102.715
0.925
11 2.175 103.640
1.195
12 0.980 104.835
0.310
16 0.670 105.145
-1.500
17 2.170 103.645
0.010
18 2.160 103.655
0.260
19 1.900 103.915
-1.900
24 3.800 102.015
1.670
25 2.130 103.685
-1.790

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


9
KONTUR

26 3.920 101.895
2.810
30 1.110 104.705
-1.020
31 2.130 103.685
-0.240
D 2.370 103.445
setelah melihat dan mempelajari data pengukuran tersebut

kemudian kita lanjutkan ke langkah selanjutnya:

Data yang akan digunakan untuk membuat peta kontur adalah

tinggi tiap titik, caranya adalah seperti berikut:

Pertama kali kita tentukan skala jarak untuk menggambar denah

dan skala tinggi untuk menggambar potongan kontur

misal diambil skala jarak : 100

Menggambar letak titik titik yang akan digambar sebagai berikut:

selanjutnya menentukan koefisien garis tinggi yang akan digambar,

misal disini diambil 102.00 , 102.25 , 102.5 , 102.75 , 103.00 dst,

titik-titik ini terserah kita dalam menentukanya karena semakin

rapat maka akan semakin akurat

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


10
KONTUR

Dalam gambar diatas dapat kita lihat bahwa

 Tinggi titik A :101.9

 Tinggi titik B :103.75

 Jarak titik A-B :1000

Maka jarak Titik dengan ketingggian 102.00 adalah

selisih tinggi 102.00-101.9=0.1. Tinggi B-A= 103.75-101.9=1.85

Maka jarak tinggi titik 102.00 ke titik A = (0.1/1.85)x1000 mm

=54.0541 mm

Prinsipnya adalah perbandingan antara segitiga kecil dan segitiga

besar” sehingga dapat dicari jarak titik dengan ketinggian tertentu.

Begitu juga dengan ketinggian titik lainya dihitung satu persatu

sehingga di temukan lokasi titiknya untuk kemudianmenghubungkan

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


11
KONTUR

tinggi titik yang sama dengan garis sebagai berikut, kalau misal

perlu rumusnya dalam kalkulator excel bisa didownload disini:

Bila ingin melihat Gambar kontur ini dalam bentuk autocad bisa

didownload disini dalam file tersebut isinya sama persis seperti

gambar diatas namun karena masih berupa gambar dwg autocad

jadi bisa diedit sesuai selera.

Perpetaan dan Teknik Ukur Tanah VIII -


12

Anda mungkin juga menyukai