Oleh :
DIKKI OKTAVIANDI
NIM : 4103230029
GARIS KONTUR
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian
yang sama pada peta. Garis kontur banyak digunakan untuk menampilkan relief muka bumi,
dikarenakan dapat memberi informasi secara relatif maupun absolut.
Garis kontur umumnya digunakan pada peta topografi yang merupakan peta khusus
untuk menyajikan informasi mengenai ketinggian dan bentuk rupa bumi. Pada peta batimetri,
garis ini digantikan dengan garis isobath, yaitu garis yang menunjukkan lokasi-lokasi dengan
kedalaman yang sama.
B.Bentuk Kontur
Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk permukaan lahan yang sebenarnya. Kontur-
kontur yang berdekatan menunjukkan kemiringan yang terjal, kontur-kontur yang berjauhan
menunjukkan kemiringan yang landai. Jika kontur-kontur itu memiliki jarak satu sama lain
secara tetap, maka kemiringannya teratur.
C.Beberapa catatan tentang kontur sebagai berikut:
1. Kontur adalah kontinyu (bersinambung). Sejauh mana pun kontur berada, tetap akan bertemu
kembali di titik awalnya. Perkecualiannya adalah jika kontur masuk ke suatu daerah kemiringan
yang curam atau nyaris vertikal, karena ketiadaan ruang untuk menyajikan kontur-kontur secara
terpisah pada pandangan horisontal, maka lereng terjal tersebut digambarkan dengan simbol.
Selanjutnya, kontur-kontur akan masuk dan keluar dari simbol tersebut.
2. Jika kontur-kontur pada bagian bawah lereng merapat, maka bentuk lereng disebut konveks
(cembung), dan memberikan pandangan yang pendek. Jika sebaliknya, yaitu merenggang, maka
disebut dengan konkav (cekung), dan memberikan pandangan yang panjang.
3. Jika pada kontur-kontur yang berbentuk meander tetapi tidak terlalu rapat maka permukaan
lapangannya merupakan daerah yang undulasi (bergelombang).
4. Kontur-kontur yang rapat dan tidak teratur menunjukkan lereng yang patah-patah. Kontur-
kontur yang halus belokannya juga menunjukkan permukaan yang teratur (tidak patah-patah),
kecuali pada peta skala kecil pada umumnya penyajian kontur cenderung halus akibat adanya
proses generalisasi yang dimaksudkan untuk menghilangkan detil-detil kecil (minor).
Beberapa fungsi dan kegunaan garis kontur pada peta topografi adalah:
Garis kontur memiliki sifat-sifat yang menjadi ciri garis kontur. Sifat Garis Kontur adalah:
1. Garis-garis kontur saling melingkari satu sama lain dan tidak akan saling berpotongan.
2. Pada daerah yang curam garis kontur lebih rapat dan pada daerah yang landai lebih
jarang.
3. Pada daerah yang sangat curam, garis-garis kontur membentuk satu garis.
4. Garis kontur pada curah yang sempit membentuk huruf V yang menghadap ke bagian
yang lebih rendah.Garis kontur pada punggung bukit yang tajam membentuk
huruf V yang menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
5. Garis kontur pada suatu punggung bukit yang membentuk sudut 90° dengan kemiringan
maksimumnya, akan membentuk huruf U menghadap ke bagian yang lebih tinggi.
6. Garis kontur pada bukit atau cekungan membentuk garis-garis kontur yang menutup-
melingkar.
7. Garis kontur harus menutup pada dirinya sendiri.
8. Dua garis kontur yang mempunyai ketinggian sama tidak dapat dihubungkan dan
dilanjutkan menjadi satu garis kontur.
F.Macam-macam garis kontur
Dalam penggambarannya pada peta topografi, terdiri beberapa tipe garis kontur, yaitu :
1.Kontur indeks
Kontur indeks adalah garis penanda nilai kontur yang digambarkan dalam bentuk garis yang
lebih tebal dengan selang nilai tertentu. Biasanya untuk nilai indeks dipilih urutan nilai yang
mudah dibaca, misalnya 5, 10, 15, atau 50, 100, 150, dst.
2.Kontur antara
Garis kontur antara merupakan garis kontur regular yang digambar dengan interval nilai yang
normal, digambar dalam bentuk garis yang lebih tipis, dan terletak di antara kontur indeks. Garis
kontur antara ini dapat diberi angka nilai kontur ataupun tidak, tergantung dari ruang yang
tersedia.
3.Kontur tambahan
Garis kontur tambahan biasanya digambar d antara interval kontur dasar (bisa ½, 1/3, ¼, dst. dari
interval kontur dasar). Garis ini biasanya dibutuhkan untuk mendetilkan daerah dengan topografi
landai hingga datar di mana jarak antar garis kontur renggang. Garis ini umumnya digambarkan
dalam bentuk garis putus-putus atau rangkaian titik-titik untuk memedakannya dengan interval
garis kontur dasar.
Bentuk-bentuk cekungan di permukaan bumi disajikan secara khusus pada peta topografi, yaitu
dengan memberikan tambahan garis-garis pendek yang tegak lurus garis kontur dan mengarah ke
dasar cekungan.
5.Kontur gabungan
Jika beberapa garis kontur berjarak sangat dekat atau tergambarkan bersinggungan pada skala
peta yang dignakan, maka dimungkinkan untuk tidak menyajian garis-garis tersebut secara
individual. Garis-garis tersebut dapat digabungkan menjadi satu garis kontur yang (sebenarnya)
terdiri dari beberapa garis kontur.
1.ARCGIS
2.SURFER
JOB II
Dalam pembangunan sebuah bangunan seperti hunian, menentukan level-level lantai pada rumah
juga memerlukan perhitungan elevasi terhadap jalan di depan rumah.
Ada baiknya sebelum membangun rumah, anda memperhatikan untuk mengukur elevasi jalan
terhadap kavling/ lahan tempat hunian akan dibangun. Hal ini akan menentukan level utama
bangunan terhadap jalan (nol rumah).
Penggunaan alat ini biasanya dilakukan oleh dua orang di sisi jalan yang berbeda. Orang
pertama memegang alat klinometer untuk membidik objek yang akan diukur dan satu lagi
membaca sudut dan hasil pengamatan alat tersebut.
Theodolite
Apa kamu sering melihat alat di jalanan layaknya seperti kamera foto yang diarahkan ke jalan?
Sebagian orang pasti mengira alat tersebut adalah kamera SLR, padahal alat tersebut
merupakan theodolite. Alat ini termasuk dalam alat ukur yang sudah menggunakan optik di
dalamnya agar perhitungan lebih akurat. Theodolite dibuat untuk mengukur ketinggian dari tanah
pengukuran sudut yang berupa sudut tegak (sudut vertikal) dan sudut mendatar (sudut
horizontal).
2. STAKE OUT
1. Total Station: Total station adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak, sudut, dan
koordinat suatu titik secara presisi. Alat ini sangat penting dalam stake out karena dapat
memberikan data yang akurat untuk menentukan posisi titik-titik yang akan di-stake out.
2. GPS (Global Positioning System): GPS digunakan untuk menentukan posisi koordinat
secara global dengan menggunakan sinyal satelit. GPS sering digunakan dalam stake out
untuk menentukan lokasi titik-titik penting secara cepat dan akurat, terutama di area
terbuka dan tanpa rintangan.
3. Alat Pengukur Level (Leveling Tools): Alat ini digunakan untuk mengukur ketinggian
suatu titik relatif terhadap titik referensi tertentu. Pengukuran level penting dalam stake
out untuk memastikan bahwa permukaan tanah atau bangunan telah dibuat sejajar atau
sejajar dengan permukaan lain yang relevan.
5. Marker dan Stake : Marker atau tanda yang digunakan untuk menandai lokasi titik-titik
yang akan di-stake out. Stake (tongkat) digunakan untuk menandai titik-titik di lapangan
setelah diukur dan dianalisis menggunakan alat-alat seperti total station atau GPS.
6. Alat Pengukur Jarak (Distance Measuring Equipment) : Alat ini digunakan untuk
mengukur jarak antara dua titik. Pengukuran jarak yang akurat penting dalam stake out
untuk menentukan posisi titik-titik dengan presisi.
JOB III
Pengukuran vertikal adalah suatu metode pengukuran untuk mendapatkan elevasi suatu
objek yang ukur berdasarkan suatu standar atau acuan benchmark ketinggian tertentu.
1. Pengukuran Uitzet
Adalah pengukuran terhadap sifat datar untuk memberikan acuan ketinggian atau peil
pada rencana bagian atau profil bangunan pada suatu proyek konstruksi untuk digunakan sebagai
acuan bagi pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan.
Adalah pengukuran terhadap sifat datar untuk memeriksa peil atau ketinggian suatu
konstruksi yang dilaksanakan di lapangan oleh pelaksana untuk memastikan kesesuaiannya
dengan peil rencana
Adalah collecting data pengukuran terhadap sifat datar suatu konstruksi atau kondisi
lapangan eksisting yang pada akhirnya menghasilkan gambar profil memanjang, profil melintang
dan remitting dilengkapi gambar situasi.
Pengukuran kelurusan tower adalah proses untuk menentukan sejauh mana sebuah struktur tower
atau menara tegak lurus atau sejajar dengan titik referensi yang diinginkan. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa tower berdiri secara stabil dan sesuai dengan perencanaan konstruksi yang
telah ditetapkan. Pengukuran ini dapat dilakukan menggunakan berbagai alat seperti waterpas,
laser level, teodolit, atau total station untuk memastikan kelurusan dan kestabilan struktur tower.
1. Waterpas: Alat yang menggunakan prinsip gravitasi untuk menentukan kelurusan suatu
permukaan.
2. Laser level: Alat yang menggunakan sinar laser untuk mengukur kelurusan dan
ketinggian suatu objek dengan tingkat akurasi yang tinggi.
3. Teodolit: Alat pengukur sudut yang digunakan dalam survei untuk mengukur kelurusan
dan elevasi suatu objek.
5. GPS (Global Positioning System): Sistem navigasi satelit yang dapat digunakan untuk
mengukur posisi dan ketinggian suatu objek dengan akurasi tertentu.
C.Pengecekan Tegak Lurus Sebuah Menara Tower
pada umumnya menggunakan alat seperti theodolite untuk mendapatkan hasil tepat.
Perangkat Alat teodolit diposisikan tepat dengan jarak ke menara Tower sekitar lebih
kurang dua meter.
Setelah tahapan perletakan alat yang sempurna kemudian langkah berikutnya arahkan
posisi teropong theodolite kebagia teratas di tengah baut bagian plat, kemudian turunkan
teropong kebagian bawah untuk mendapatkan tegak lurus atau mengetahui seberapa jauh
kemiringannya.
Apabila hasilnya tidak tegak luru atau masih jauh nilai toleransi kemiringan tower, Nilai
toleransi 1/20000 mm dikali dengan tinggi sebuah menara. Maka harus dilakukan dengan
cara manaikkan baseplat tower atauk menurunkannya sesuai kebutuhan untuk
mendapatkan hgasil diinginkan.