Anda di halaman 1dari 23

KARYA ILMIAH

PENGGUNAAN STRATEGI BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS

SMP NEGERI 1 GEMPOL


Tahun Pelajaran 2023 / 2024

disusun oleh :
Chris Doni Suprayogi, S.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 GEMPOL
Jl. Semen Tiga Roda Desa/Kec. Gempol. kab Cirebon Telp.(0231)342653

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha


Kuasa, karena berkat rahmatNya sehingga penyelesaian makalah
“Penggunaan Strategi Belajar Untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa
Inggris Di Kabupaten Cirebon”, dapat berjalan dengan lancar

Rasa terimakasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang sudah


berkontribusi dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

Demikian secara singkat pengantar yang dapat kami sampaikan,


Kami berharap, agar karya ilmiah ini bisa bermanfaat dalam meningkatkan
efektifitas proses belajar mengajar dan memberikan inspirasi bagi seluruh
orang yang membacanya.

Cirebon, september 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belajar kelompok merupakan salah satu strategi belajar yang sering
dipakai oleh siswa Sekolah Menengah Pertama. Kegiatan belajar
kelompok yang banyak dipraktekkan saat ini adalah dengan cara
pembagian kelompok belajar yang terdiri dari beberapa siswa dengan
melaksanakan kegiatan belajar yang bertempat di rumah guru maupun di
salah satu anggota kelompok belajar. Kegiatan belajar kelompok akan
sangat membantu siswa untuk dapat meningkatkan kualitas hasil
belajarnya. Kemampuan siswa yang merupakan rangkaian kreatifitas dan
motivasi belajar serta tingkah laku dalam menuntut ilmu dapat tumbuh
kembangkan melalui kegiatan belajar kelompok.Strategi belajar kelompok
yang dikembangkan saat ini adalah mengacu pada bidang studi yang
dianggap sulit bagi pandangan siswa.Salah satu mata pelajaran yang
dianggap sulit adalah mata pelajaran Bahasa Inggris.
Bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran yang kurang
mendapatkan tempat dihati siswa, karena mata pelajaran Bahasa Inggris
dianggap sulit dan kurang menarik, sehingga membawa dampak terhadap
rendahnya hasil belajar siswa. Perlu diketahui bahwa mata pelajaran
Bahasa Inggris adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai berbahasa Inggris pada siswa.
Kemampuan akan berbahasa Inggris sangat berguna bagi setiap siswa
dalam era globalisasi ini.
Bahasa Inggris diajarkan sampai di perguruan tinggi, sehingga bukan
alasan untuk tidak memahami Bahasa Inggris, oleh karena itu diperlukan
penguasaan dan pemahaman yang cukup dalam menekuni mata pelajaran
Bahasa Inggris. Berdasarkan kurikulum pendidikan dasar, fungsi mata
pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa di Sekolah Menengah Pertama di
Kabupaten Cirebon adalah :
(1) Untuk memberikan pengetahuan tentang berbagai kosa kata,
grammer dan vocabulary yang kaitannya dengan komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari dengan orang asing,
(2) Mengembangkan keterampilan proses,
(3) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi
siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari,
(4) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan
keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan Bahasa
Inggris dan tekhnologi dengan keadaan lingkungan dan
pemanfaatannya serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan
sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat
yang lebih tinggi.
Pengajaran Bahasa Inggris bagi siswa adalah :
(1) Mampu membaca surat,
(2) Melengkapi percakapan,
(3) Kemampuan bercakap,
(4) Kemampuan menulis surat dan mempunyai kemampuan
mendengarkan.
Dalam upaya mencapai fungsi dan tujuan pengajaran Bahasa Inggris
pada siswa khususnya, maka diperlukan strategi belajar siswa yang baik
dan menumbuhkan ide/gagasan baru pada setiap siswa. Luasnya ruang
lingkup pengajaran Bahasa Inggris akan membutuhkan banyak
pengetahuan dan sikap kreatif siswa dalam belajar. Guna
meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, maka perlu dikembangkan
sistem belajar yang efektif dan efisien. Strategi belajar Bahasa Inggris
harus dapat membangkitkan gairah belajar, menumbuhkan kreatifitas,
menanamkan kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pelajaran yang ditekuninya. Salah satu pengembangan sistem belajar yang
sering diterapkan adalah sistem belajar kelompok.Sampai saat ini program
belajar kelompok dalam belajar Bahasa Inggris pada siswa belum ditangani
secara serius, padahal belajar kelompok pada kelas lain dengan mata
pelajaran yang berbeda terbukti sangat efektif dan efisien dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan belajar kelompok di Sekolah
Menengah Pertama Kabupaten Cirebon belum dikembangkan dan dibina
secara optimal, sehingga hanya bersifat sukarela dan belum dilakukan
pengawasan serta evaluasi terhadap perkembangan dari belajar kelompok
tersebut.
Dari kenyataan ini, maka perlu diambil suatu inisiatif untuk
menerapkan program belajar kelompok bagi siswa khususnya
dalam belajar Bahasa Inggris. Manfaat belajar kelompok dan pengaruhnya
terhadap hasil belajar Bahasa Inggris dapat dilihat setelah belajar kelompok
berjalan sesuai dengan rencana.Belajar kelompok perlu mendapat
bimbingan dari guru yang bersangkutan.Selama ini belajar kelompok
cenderung hanya membiarkan siswa untuk melakukan belajar dengan
sesama teman dengan tanpa pengawasan yang baik, sehingga hasil belajar
yang diperoleh tidak bisa maksimal dan bahkan tidak mengalami
perubahan yang berarti.
Untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar Bahasa Inggris,
maka belajar kelompok merupakan salah satu alternatif yang baik.
Berbagai kesulitan belajar Bahasa Inggris yang selama ini menjadi kendala
bagi hampir semua siswa, dan hendaknya menjadi pelajaran yang berharga
untuk mencetuskan ide baru dalam program pelaksanaan belajar
kelompok.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tentang strategi belajar kelompok pada
siswa dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa
dalam belajar Bahasa Inggris?
b. Apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam belajar Bahasa Inggris?
c. Adakah konstribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa
dalam belajar Bahasa Inggris?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka ada beberapa tujuan yang
ingin dicapai dalam makalah ini, antara lain :
a. Untuk mengetahui tentang strategi belajar kelompok yang
diterapkan pada siswa dalam belajar Bahasa Inggris.
b. Untuk mengetahui apakah belajar kelompok dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam belajar Bahasa Inggris.
c. Untuk mengetahui konstribusi belajar kelompok terhadap hasil
belajar siswa dalam belajar Bahasa Inggris.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Belajar Kelompok


Pembahasan yang berhubungan dengan kegiatan belajar kelompok
dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris yang berhubungan
dengan kegiatan belajar kelompok dalam meningkatkan hasil belajar
Bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Cirebon ini
mencakup tiga hal pokok yang berhubungan dengan permasalahan
yang telah dirumuskan, yaitu:
(1) Bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa
dalam belajar bahasa Inggris,
(2) Apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa
Inggris siswa Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Cirebon dan
(3) Bagaimana kontribusi belajar kelompok terhadap perilaku siswa
dikaitkan dengan hasil belajar bahasa Inggris.

Berikut ini hasil pembahasan berdasarkan tiga masalah yang telah


dirumuskan berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa Sekolah
Menengah Pertama Kabupaten Cirebon.
1. Penerapan Strategi Belajar Kelompok
Belajar kelompok yang diterapkan pada siswa dalam
belajarbahasa Inggris menggunakan sistem pembagian jumlah siswa.
2. Belajar Kelompok dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Belajar kelompok
yang diterapkan pada siswa dalam pelajaran bahasa Inggris
membawa pengaruh terhadap hasil belajar bahasa Inggris.
3. Kontribusi Belajar Kelompok Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris
Belajar kelompok memberikan kontribusi terhadap perubahan
perilaku siswa dalam belajar dan hasil belajar bahasa Inggris.
Kontribusi belajar kelompok membawa perubahan perilaku dan hasil
belajar siswa sangat dirasakan dalam proses belajar dan mengajar.
Kontribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar bahasa Inggris
ditandai dengan perubahan sikap, antara lain:
a. Siswa lebih kreatif dalam berfikir, yaitu mulai mampu
mengembangkan hasil pengajaran yang diberikan oleh guru
dengan melakukan diskusi dengan teman satu kelas dan mampu
memberikan pendapat, ide dan gagasan terhadap sesama teman
tentang kesulitan belajar yang dihadapinya, sehingga dengan
belajar kelompok dapat memberikan kontribusi positif
terhadap meningkatnya hasil belajar bahasa Inggris.
b. Siswa lebihbertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses
belajar mengajar. Sikap bertanggung jawab ini tidak terbatas pada
pelajaran tertentu, namun pada hampir semua mata pelajaran
yang diajarkan.
c. Siswa mulai menunjukkan sikap percaya diri, meskipun tidak
semua siswa mengalami perubaham sikap tersebut.
Kepercayaan diri tersebut ditunjukkan dengan keberanian
menjawab pertanyaan dan mengerjakan soal di depan kelas,
meskipun hasil jawaban belum tentu benar. Selain itu hubungan
dengan guru dan sesama teman cenderung lebih aktif dan tidak
malu-malu.
d. Siswa menunjukkan perkembangan motivasi belajar khususnya
pada mata pelajaran bahasa Inggris. Selama ini motivasi belajar
siswa masih rendah, karena dilakukan secara individu. Setelah
diterapkan belajar secara berkelompok, siswa lebih termotivasi
dan bersemangat dalam belajar melalui pembagian kelompok.
Salah satu alasan siswa mengalami perubahan motivasi belajar
mengatakan bahwa dengan belajar kelompok lebih menyenangkan
dan bisa berdiskusi memecahkan dengan teman-
temannya.Kontribusi belajar kelompok selain membawa
perubahan sikap juga membawa pada perubahan hasil belajar
siswa, yaitu adanya peningkatan hasil belajar bahasa Inggris yang
menjadi target. Kontribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar
siswa dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Siswa mengalami peningkatan kemampuan dalam mengerjakan
soal-soal yang indoor directions.
b. Siswa mengalami peningkatan hasil belajar bahasa Inggris
dan berpengaruh terhadap peningkatan hasil pelajaran
lainnya, karena belajar kelompok mulai juga diterapkan pada
sistem belajar mata pelajaran yang lain.
c. Siswa menunjukkan perkembangan sikap mental untuk lebih
berani bertanya tentang kesulitan belajar yang dihadapinya
dan pengerjaan soal yang dianggap sulit dan perlu
penjelasan secara lebih detail oleh guru
yangbersangkutan. Dari kemampuan tersebut, siswa telah
memupuk kemampuannya dengan mengandalkan sikap
berani bertanya di depan umum tentang masalah kesulitan
mengerjakan soal.
d. Belajar kelompok memberikan masukan yang beragamdari
sudut pandang yang berbeda antara anggota kelompok,
sehingga siswa diajarkan untuk bisa saling berdiskusi dengan
mengutarakan pendapatnya. Dengan melalui diskusi dalam
mengerjakan soal dan memecahkan masalah bahasa Inggris
yang dihadapinya, maka siswa diajarkan untuk
musyawarah.Terbukti dengan belajar kelompok, siswa mampu
meningkatkan hasil belajarnya.

2.2 Konsepsi Hasil Belajar

Hamalik (2002) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah

laku yangrelatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Dalam kegiatan

belajar guna meraih hasilyang diinginkan biasanya digolongkan menjadi

tiga jenis kemampuan yang harusdipelajari dalam proses belajar.

a. Kemampuan kognitif, meliputi pengetahuan dan pemahaman


.

b. Kemampuan sensorik psikomotorik, meliputi keterampilan

melakukan rangkaiangerak-gerik dalam urutan tertentu.

c. Kemampuan dinamik efektif, meliputi sikap dan nilai yang

meresapi perilaku dantindakan.

Semua perubahan yang menjadikan seseorang memiliki

kemampuan inimerupakan suatu hasil belajar dan dengan kemampuan ini

manusia berubah dalam sikapdan tingkah lakunya. Hasil belajar yang

berupa sikap, pengetahuan atau keterampilandisebut kemampuan internal

yang bersifat psikis/mental. Hasil belajar dapat dicapai jikadalam proses

belajar telah memenuhi syarat-syarat belajar yang baik melalui prosesintern

dan proses ektern.

1. Proses Intern

Semua rangkaian kegiatan yang merupakan tahapan-tahapan

yang dilaluiadalah proses belajar. Tahapan dari prose belajar

dimulai dari tidak tahu apa-apa,tahap motivasi, perhatian pada

pelajaran, menerima dan mengingat, mereproduksi,generalisasi,

melaksanakan latihan dan umpan balik, kemudian ia

mengerti.Seseorang dikatakan telah melaksanakan kegiatan

belajar, jika telah mengertisesuatu yang diajarkan dan dapat

menerapkan apa yang telah dipelajarinya tanpakesalahan.Urutan

proses intern dalam menacapai hasil belajar yang

diinginkanadalah sebagai berikut :


a. Motivasi

Motivasi atau dorongan untuk mencapai suatu hal sangat penting

dalamproses belajar mengajar. Jika siswa tidak memiliki motivasi

untuk belajar, guruhendaknya mendorong dengan memberikan

kegiatan-kegiatan belajar yan menantang seperti menyelidiki

kehidupan makhluk hidup, menceritaka pengalaman sendiri,

mewawancarai atau meringkas isi wacana yang disenang dan telah

dibaca. Motivasi ada dua macam, yaitu:(1) motivasi dari siswasendiri

(intrinsik), motivasi ini dapat dibangkitkan dengan mendorong

ingintahu, ingin mencoba dan hasrat untuk maju dalam belajar, (2)

motivasi dari luardiri siswa (ekstrinsik) dapat diberikan dengan

memberikan pujian atau hukumanseperti memberikan tugas untuk

perbaikan atau pekerjaan rumah.

b. Perhatian Pada Pelajaran

Dalam materi yang hendak diajarkan, siswa harus dilibatkan

agar ketikaguru menympaikan materi agar mereka dapat

memusatkan perhatian padamateri tersebut. Usaha guru agar

siswa tetap termotivasi dalam mengikutipelajaran harus

diusahakan, sehingga kemampuan siswa teruji di

kelas,menguasai metode, keterampilan proses dan keterampilan

bertanya. Jikamotivasi menurun diberikan istirahat atau

menyuruh seorang anak untukmenjelaskan kembali, memberi

tugas, diskusi kelompok, guru mengusahakanagar perhatian anak

tertuju pada pelajaran yang diberikan. Dengan perhatianpada


pelajaran diharapkan siswa menjadi mengerti dan paham sehingga

dapatmeningkatkan hasil belajar

c. Menerima dan Mengingat

Perhatian siswa harus tertuju pada sesuatu yang harus

dimengerti agardapat menyerap bahan pelajaran baru dan

menyimpannya dalam pikiran, inilahsalah satu tahapan proses

belajar yang harus dilalui siswa. Guru harusmemperhatikan

struktur, arti, pengulangan dan interferensi. Penjelasan seorangguru

akan dapat diterima dan diingat siswa secara lebih baik jika

mempunyaistruktur yang jelas. Jika siswa berhasil menerima dan

mengingat pelajaran yangdisampaikan, maka tahap selanjutnya

adalah menumbuhkan kreatifitas dalamupaya meningkatkan

prestasi belajar.

d. Reproduksi

Kemampuan mereproduksi perlu dimiliki siswa untuk

mengetahuiapakah ia telah memahami suatu materi yang diberikan

oleh guru. Guru harusbisa menjelaskan materi sejelas mungkin,

sehingga berbekas dalam pikiransiswa.

e. Generalisasi

Pada tahap generalisasi diharapkan siswa dapat menempatkan apa

yangtelah dipelajari dalam ruang lingkup yang lebih luas. Dalam


tahap generalisasisiswa harus mampu mengendalikan sesuatu

dan kemampuan melaksanakanpemindahan (transfer). Kemampuan

mengendalikan sesuatu, misalnya siswamampu menempatkan

pengetahuannya tentang suatu prinsip pada dua hal

yangmempunyai konteks yang berlainan. Kemampuan mentransfer

hampir miripdengan kemampuan pertama, yaitu kemampuan

menerapkan pengetahuantentang suatu prinsip di tempat yang

berla

f. Melaksanakan Latihan dan Umpan

Balik

Latihan adalah cara yang terbaik untuk mengetahui apakah

materi yangdiberikan benar-benar telah dipahami dan dikuasai

siswa. Tujuan pemberianlatihan sebenarnya juga dapat dilakukan

untuk umpan balik, yaitu untukinformasi bagi siswa, mengapa

ia masih melakukan kesalahan dalam mengerjakan tugas Guru

lebih berperan sebagai fasilitator. Proses intern adalahtahapan

umum yang merupakan prinsip di dalam proses belajar apapun.

inan.

2. Proses Ekstern

Proses intern tidak akan berjalan mulus tanpa diikuti oleh

proses ekstern,yaitu proses yang terjadi di luar siswa. Pada setiap

proses belajar dapat ditentukanadanyaprosesintern (RobertM.Gagne,

1975).
Dalam proses ekstern sangatditentukan oleh faktor yang

berada di luar sisw atau dari luar diri, misalnya faktorlingkungan

dan masyarakat. Dalam proses belajar perlu didukung faktor

lingkunganyang baik, seperti sarana prasarana yang memadai dan

dukungan orang lain sertamasyarakat.

Demi tercapainya hasil belajar yang diinginkan, seorang

siswa harusmemenuhi faktor ekstern. Kreatifitas dalam belajar

perlu dimiliki setiap siswadalam proses belajar, karena tanpa

adanya kreatifitas maka kegiatan belajar akanpasif dan monoton

serta tidak bisa mencetuskan gagasan-gagasan baru.

2.3 Konsepsi Belajar Bahasa Inggris

Banyak ahli-ahli berusaha merumuskan apa belajar itu namun

masing-masingahli menyoroti dari sudut pandangnya sendiri sehingga arti

belajar menjadi bermacam-macam sesuai dengan jumlah ahli yang

mengemukakannya. Tetapi ada satu hal yangprinsip, yang sama-sama

tersirat dalam rumusan belajar dari berbagai ahli bahwaseolah-olah ada

kesepakatan yang tidak tertulis dimana dalam rumusan

belajarmengandung unsur “perubahan”. Seperti yang dikatakan oleh

Woodworth (Gunarso,1982 : 23 - 30).Sedang arti belajar menurut

Soepartinah Pakasi (1985: 32-36) lebih menekankanarti belajar dari sifat

belajar itu sendiri. Dalam hal ini diajukan beberapa makna belajaryaitu

bahwa belajar merupakan suatu interaksi antara anak dengan lingkungan,

belajarberarti berbuat, belajar berarti mengalami, belajar adalah suatu

aktivitas yang bertujuan,belajar memerlukan motivasi, belajar memerlukan


kesiapan pada pihak anak dan belajaradalah berfikir, belajar menggunakan

daya fikir.Belajar yang berlebihan dapat menimbulkan perubahan respon

pada diri anaksehingga perlu diberikan batasan. Perubahan akan

mempengaruhi tingkah laku orangyang sedang belajar. Berarti hasil belajar

dapat diamati dari adanya perubahan timgkahlaku. Namun yang terpenting

agar hasil belajar dapat seperti yang diharapkan makaperlu adanya strategi

atau cara-cara khusus yang diterapkan kepada murid dalam prosesbelajar

mengajar. Agar murid lebih mudah dalam menerima materi diperlukan

urutan-urutan yang jelas dalam mengajar.

Umur merupakan salah satu aspek yang sangat diperhatikan

sejak zaman

dahulu. Hal ini dapat dilihat dari sejarah pendidikan seperti yang

disebutkan oleh WisnuWardhana (1978: 27-29) misalnya bangsa Yahudi

dalam memberikan materi pelajaranTheologi, Hukum, Kesenian Musik,

Agama dan Syair mengenal 3 tingkatan menurutumurnya, yaitu:

1. untuk umur 6 tahun sampai 10 tahun

2. untuk umur 10 tahun sampai 15 tahun

3. untuk yang berumur lebih dari 15 tahun

Di Athena sejak abad 7 SM sudah mengembangkan sistem pendidikan

dalamusaha memajukan intelektualitas dimana sudah ada pembagian

pendidikan, yaitumelibatkan orang tua sebagai pendidik dari umur 0 tahun

sampai 7 tahun dan mulaidiasuh oleh seorang Paedagogas. Paedagogas

meneruskan bimbingan anak itu di rumah,di sekolah, di lapangan olah raga


sampai umur 18 tahun.Materi yang diberikan oleh paedagogas adalah

rendah hati, sopan santun, sifatselalu mengkoreksi dir, meskipun program

sekolah masih bersifat oecasional (berubah-ubah).Tetapi sesudah anak

berusia 18 tahun atau 19 tahun, mereka harus menunjukkanrasa cinta

tanah air dan mendaftarkan diri sebagai warga negara.Disamping itu ada

pendidikan informal yang berhubungan dengan eksistensianak tersebut

dalam keluarga, lapangan sosial, ekonomi dan politik.

Arahpengembangannya adalah pengembangan individu mengenai badan,

akal dan moral.Kurikulum pendidikan dasarmenyebutkan bahwa

pengajaran BahasaInggris bagi siswa Sekolah Menengah Pertama berfungsi

untuk

a. Mengembangkan dasar-dasar kemampuan dalam berbahasa

Inggris

b. Mengembangkan ketrampilan proses

c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna

bagi siswa untukmeningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari

d. Mengembangkan kesadaran tentang adanyas hubungan

keterkaitan yang salingmempengaruhi antara kemajuan

Bahasa Inggris dan teknologi dengan keadaanlingkungan dan

pemanfaatannya dalam kehidupan shari-hari

e.
Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan kemampuan

berbahasa Inggris,serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan

sehari-hari maupun untukmelanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih

tinggi.

Kurikulum pendidikan dasar menyebutkan pengajaran Bahasa

Inggrisbagi siswa Sekolah Menengah Pertama bertujuan agar siswa:

a. Memahami konsep-konsep bahasa Inggris dan keterkaitannya

denga kehidupansehari-hari

b. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan kemampuan

berbahasa Inggris

c. Mempunyai minat untuk mempelajari bahasa Inggris

d. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri,

bertanggung jawab, bekerjasama dan mandiri

e. Mampu menerapkan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam

kehidupan sehari-hari

f. Mampu berkomunikasi dengan orang asing


.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan tentang strategi
belajar kelompok dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris
siswa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Strategi belajar kelompok dalam belajar bahasa Inggris lebih efektif
dan efisien dibandingkan dengan sistem belajar secara individu.
b. Belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris
pada siswa Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Cirebon.
Semakin kontinyu belajar kelompok dilaksanakan, maka semakin
meningkat hasil belajar bahasa Inggris yang dicapai oleh siswa.
c. Belajar kelompok memberikan kontribusi positif terhadap perubahan
perilaku dan hasil belajar bahasa Inggris. Perubahan perilaku yang
disebabkan oleh kegiatan belajar kelompok, yaitu:
(1) siswa lebih kreatif,
(2) siswa lebih bertanggung jawab,
(3) siswa lebih percaya diri dan
(4) motivasi belajar meningkat. Sedangkan kontribusi belajar
kelompok terhadaphasil belajar bahasa Inggris ditunjukkan
melalui:
a. kemampuan siswa meningkat dalam mengerjakan soal
tentang This is my family,
b. hasil belajar bahasa Inggris meningkat ,
c. perubahan sikap dan mental dengan berani bertanya tentang
kesulitan belajar dan
d. siswa berani mengutarakan ide, gagasan dalam pengajaran.

3.2 Saran
Dengan penulisan makalah ini diharapkan agar para guru khususnya
guru yang mengajarkan bahasa Inggris dapat menerapkan strategi
belajar kelompok dan bimbingan belajar terhadap siswa dalam upaya
meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris. Disarankan agar sistem
belajar kelompok dapat dikembangkan dalam pelajaran yang lain,
sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan hasil
belajarnya.
Disarankan kepada semua fihak termasuk guru (sekolah), orang tua,
siswa dan masyarakat untuk saling bekerja sama dalam melancarkan
kegiatan belajar kelompok dalam upaya meningkatkan hasil belajar
anak. Diharapkan sistem belajar kelompok ini dapat dilaksanakan pada
semua kelas dan semua mata pelajaran.
.
DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, I. 1994. Proses Perubahan Di Sekolah.Desertasi Program Pasca Sarjana

IKIPMajalengka.

Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research In Education. Boston : Allyn

&Bacon.Hamalik, Oemar.1983. Metode Belajar Dan Kesulitan-kesulitan Belajar.

Bandung:Tarsito.2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. PT. Bumi

Aksara.Jakarta.

Kelinger, Fred. N. 1981. Foundations Of Behavioral Research. Second Edition.

HoltSaunders International Editions Tokyo Japan.

Keiten, Dorotly. 1988. Cara Belajar Yang Berhasil. Salatiga: Universitas Satya

Wacana. Mantra, I.B. 1998. Langkah-langkah Penelitian Survei dan Laporan

Penelitian.Yogyakarta: BPFG - UGM.


Miles, M.B & Huberman, A.M. 1984.Analisis Data Qualitatif. Terjemahan Oleh

TjetjepRohendi Rohidi.Universitas Indonesia. Jakarta

LEMBAR PENGESAHAN
KARYA ILMIAH
SMP NEGERI 1 GEMPOL
Tahun Ajaran 2023/ 2024

Gempol, September 2023


Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Gempol Guru Mata Pelajaran
ABIDIN, S.Pd Chris Doni Suprayogi, S.Pd
Pembina Tk. I , IV/b NIP. 19841027 201101 1 002
NIP. 19670511 199003 1 004

Pengawas Managerial

Drs. H. WARPIN, M.A


NIP. 19681231 199802 1 049

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................

1.1 Latar Belakang........................................................................................

1.2 Rumusan masalah .................................................................................

1.3 Tujuan ...................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................
2.1 Belajar Kelompok....................................................................................

2.2 Konsepsi Hasil Belajar.............................................................................

2.2 Konsepsi Belajar Bahasa Ingris...............................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

3.1Kesimpulan..............................................................................................

3.2 Saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

Anda mungkin juga menyukai