Anda di halaman 1dari 19

Nomor : SR.05.01/C.

V/17784/2023 13 September 2023


Lampiran : satu berkas
Hal : Undangan Pertemuan Pembahasan Indikator
Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan

Yth. (Daftar terlampir)

Transformasi sistem kesehatan merupakan upaya perbaikan sistem kesehatan yang


terdiri dari 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia, dimana pilar ketiga
Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan menjadi landasan untuk penyelenggaran surveilans
yang adekuat. Upaya transformasi ini sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan
masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan. Untuk mendukung pencapaian
surveilans yang adekuat, ditetapkan Indikator Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Program dan
Indikator Kinerja Kegiatan yang menjadi tanggung jawab Direktorat Surveilans dan
Kekarantinaan dengan target kinerja yang harus dicapai sampai dengan tahun 2024.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka diperlukan koordinasi dan kolaborasi
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam penguatan dan pengembangan
program serta melakukan monitoring dan evaluasi capaian kinerja secara regular untuk mencari
gap dan permasalahan yang ada, sehingga dapat segera dilakukan tindak lanjut guna
tercapainya indikator kinerja yang ditetapkan. Untuk itu, Kami mengundang Saudara atau
menugaskan 1 (satu) orang pejabat yang berkompeten untuk hadir pada acara Pertemuan
Pembahasan Indikator Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan yang akan dilaksanakan pada:
hari, tanggal : Senin - Kamis, 25 - 28 September 2023
waktu : sesuai jadwal terlampir
tempat : Aston Imperial Bekasi Hotel & Conference Center,
Jl. KH. Noer Ali No.177, Kayuringin Jaya, Kec. Bekasi Selatan,
Kota Bekasi, Jawa Barat 17144
Sebagai kelengkapan administrasi, peserta diharapkan membawa Surat Tugas dengan
format terlampir. Biaya penyelenggaraan kegiatan dibebankan pada DIPA Direktorat Jenderal

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan
Kesehatan TA 2023. Untuk konfirmasi kehadiran, mohon dapat mengisi link :
https://link.kemkes.go.id/KonfirmasiHadirPertemuanIndikator. Informasi lebih lanjut dapat
menghubungi Tim Kerja Laboratorium Surveilans dengan narahubung drg. Esther Raflesya
Bellsayda (085297202838)
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan,

dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, MKM

Tembusan:
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran I : Daftar Undangan
Nomor : SR.05.01/C.V/17784/2023
Tanggal : 13 September 2023

Yth. Daftar Undangan:


Kementerian Kesehatan:

1. Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)


2. Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Masyarakat
4. Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan, Direktorat Jenderal P2P
5. Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Kementerian Kesehatan
6. Kepala BBTKLPP Jakarta
7. Kepala BBTKLPP Yogyakarta
8. Kepala BBTKLPP Surabaya
9. Kepala BBTKLPP Banjar Baru
10. Kepala BTKLPP Kelas I Batam
11. Kepala BTKLPP Kelas I Medan
12. Kepala BTKLPP Kelas I Palembang
13. Kepala BTKLPP Kelas I Makasar
14. Kepala BTKLPP Kelas I Manado
15. Kepala BTKLPP Kelas II Ambon
16. Kepala KKP Kelas I Batam
17. Kepala KKP Kelas I Medan
18. Kepala KKP Kelas I Soekarno Hatta
19. Kepala KKP Kelas I Tanjung Priok
20. Kepala KKP Kelas I Makassar
21. Kepala KKP Kelas I Surabaya
22. Kepala KKP Kelas I Denpasar
23. Kepala KKP Kelas II Pontianak
24. Kepala KKP Kelas II Semarang
25. Kepala KKP Kelas II Panjang
26. Kepala KKP Kelas II Balikpapan
27. Kepala KKP Kelas II Bandung

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
28. Kepala KKP Kelas II Tanjung Balai Karimun
29. Kepala KKP Kelas II Palembang
30. Kepala KKP Kelas II Kupang
31. Kepala KKP Kelas II Ambon
32. Kepala KKP Kelas II Samarinda
33. Kepala KKP Kelas II Banjarmasin
34. Kepala KKP Kelas II Mataram
35. Kepala KKP Kelas II Probolinggo
36. Kepala KKP Kelas II Manado
37. Kepala KKP Kelas II Tanjung Pinang
38. Kepala KKP Kelas II Tarakan
39. Kepala KKP Kelas II Banten
40. Kepala KKP Kelas II Banda Aceh
41. Kepala KKP Kelas II Jayapura
42. Kepala KKP Kelas II Gorontalo
43. Kepala KKP Kelas II Kendari
44. Kepala KKP Kelas II Dumai
45. Kepala KKP Kelas II Ternate
46. Kepala KKP Kelas II Pekanbaru
47. Kepala KKP Kelas II Padang
48. Kepala KKP Kelas II Cilacap
49. Kepala KKP Kelas III Jambi
50. Kepala KKP Kelas III Bengkulu
51. Kepala KKP Kelas III Bitung
52. Kepala KKP Kelas III Pangkal Pinang
53. Kepala KKP Kelas III Sorong
54. Kepala KKP Kelas III Biak
55. Kepala KKP Kelas III Poso
56. Kepala KKP Kelas III Yogyakarta
57. Kepala KKP Kelas III Palangkaraya
58. Kepala KKP Kelas III Sabang
59. Kepala KKP Kelas III Merauke
60. Kepala KKP Kelas III Tembilahan
61. Kepala KKP Kelas III Sampit
62. Kepala KKP Kelas III Manokwari
63. Kepala KKP Kelas III Lhokseumawe

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
64. Kepala KKP Kelas III Palu
65. Kepala KKP Kelas IV Entikong
66. Kepala KKP Kelas IV Labuan Bajo
67. Ketua Tim Kerja Percepatan Penurunan Stunting, Dit. Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
68. Ketua Tim Kerja Informasi dan Kerjasama, Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
69. Ketua Tim Kerja Laboratorium Surveilans, Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan
Kesehatan (4 orang)
70. Ketua Tim Kerja Surveilans, Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan (3 orang)
71. Ketua Tim Kerja Penyakit Infeksi Emerging, Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan
Kesehatan (3 orang)
72. Ketua Tim Kerja Pengendalian Vektor, Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan
(3 orang)
73. Ketua Tim Kerja Kekarantinaan Kesehatan, Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan
Kesehatan (3 orang)
74. Kepala Sub Bagian Administrasi dan Umum, Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan
Kesehatan (6 orang)

Dinas Kesehatan Provinsi (Surveilans – Bidang P2P)


75. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
76. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
77. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
78. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
79. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
80. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
81. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
82. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau
83. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
84. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
85. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
86. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
87. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
88. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta
89. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
90. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten
91. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali
92. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
93. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
94. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat
95. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
96. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
97. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
98. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara
99. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
100. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
101. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
102. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
103. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
104. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
105. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
106. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara
107. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua
108. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat
109. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya
110. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah
111. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan
112. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Pegunungan

Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi


113. Kepala UPTD Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alkes Provinsi Aceh
114. Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
115. Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
116. Kepala UPT Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan Provinsi Riau
117. Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Provinsi Jambi
118. Kepala Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
119. Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Bengkulu
120. Kepala UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Lampung
121. Kepala Laboratorium Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
122. Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat
123. Kepala Balai Laboratorium Kesehatan dan PAK Provinsi Jawa Tengah
124. Kepala Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Provinsi DI Yogyakarta
125. Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Banten
126. Kepala UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
127. Kepala Balai Laboratorium Kesehatan Pengujian dan Kalibrasi Provinsi Nusa
Tenggara Barat
128. Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
129. Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat
130. Kepala UPT Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Provinsi Kalimantan Tengah
131. Kepala Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
132. Kepala UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
133. Kepala Balai Penunjang Yankes Provinsi Sulawesi Utara
134. Kepala UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
135. Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
136. Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
137. Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Gorontalo
138. Kepala UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Daerah dan Transfusi Darah
Provinsi Sulawesi Barat
139. Kepala Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Alkes Provinsi Maluku
140. Kepala Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Papua

Dinas Kesehatan Kabupaten Kota (Surveilans – Bidang P2P)


141. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bireun – Aceh
142. Kepala Dinas Kesehatan Kota Sibolga – Sumatera Utara
143. Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok – Sumatera Barat
144. Kepala Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh – Jambi
145. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang – Sumatera Selatan
146. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kepahiang – Bengkulu
147. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lampung Selatan – Lampung
148. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bangka Barat – Kepulauan Bangka Belitung
149. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bintan – Kepulauan Riau
150. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bandung – Jawa Barat
151. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Majalengka – Jawa Barat
152. Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang – Jawa Tengah
153. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Tegal – Jawa Tengah
154. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Kulon Progo – DI Yogyakarta
155. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Gunung Kidul – DI Yogyakarta
156. Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo – Jawa Timur
157. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri – Jawa Timur
158. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang – Banten

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
159. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bangli – Bali
160. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bima – NTB
161. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumba Barat Daya – NTT
162. Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak – Kalimantan Barat
163. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya – Kalimantan Tengah
164. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banjar – Kalimantan Selatan
165. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Paser – Kalimantan Timur
166. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan – Kalimantan Utara
167. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bolaang Mongondow – Sulawesi Utara
168. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu – Sulawesi Tengah
169. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bone – Sulawesi Selatan
170. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari – Sulawesi Tenggara
171. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo - Gorontalo
172. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Polewali Mandar – Sulawesi Barat
173. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tual – Maluku

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan,

dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, MKM

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran II : Jadwal Kegiatan
Nomor : SR.05.01/C.V/17784/2023
Tanggal : 13 September 2023

JADWAL KEGIATAN PERTEMUAN PEMBAHASAN INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT


SURVEILANS DAN KEKARANTINAAN KESEHATAN BEKASI, 25 – 28 SEPTEMBER 2023

Hari, Tanggal Jam Kegiatan Narasumber

Senin, 13.00 – 17.00 WIB Registrasi


25 September
2023 18.00 – 19.30 WIB Makan Malam

19.30 – 20.00 WIB Pembukaan

Sambutan Selamat Datang Walikota/Kadinkes Prov.Jawa Barat

Laporan Ketua Panitia Ketua Panitia

Sambutan Pembukaan Direktur Surveilans dan


Kekarantinaan Kesehatan

Selasa, 08.00 – 10.30 WIB Panel 1 Moderator: Ketua Tim Kerja


26 September Laboratorium Surveilans
2023
1. Indikator Renstra (IKP, IKK) Kepala Biro Perencanaan
irisan DitJen P2P, Kesmas,
Pembahas :
Yankes
1. Sesditjen P2P
2. Menu DAK 2024, irisan
2. Sesditjen Kesmas
kegiatan P2P, Kesmas,
3. Sesditjen Yankes
Yankes
3. Penjelasan dan Pencapaian Direktur Surveilans dan
Indikator ISS, IKP dan IKK Kekarantinaan Kesehatan
baru

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Hari, Tanggal Jam Kegiatan Narasumber

Diskusi

10.30 – 10.45 WIB Rehat Kopi

10.45 – 12.30 WIB Panel 2 Moderator: Ketua Tim Kerja


Surveilans

1. Surveilans COVID-19 Ketua Tim Kerja Infeksi Emerging,


Dit.Surkarkes

2. Strategi peningkatan Direktorat Imunisasi


kekebalan komunitas
terhadap COVID-19 paska
pandemi
3. Pembiayaan rawatan pasien Deputi Kebijakan Penjaminan
COVID-19 paska pandemi Manfaat Rujukan, BPJS Kesehatan

Diskusi

12.30 – 13.45 WIB ISHOMA

13.45 – 15.00 WIB Panel 3 Moderator: Ketua Tim Kerja Penyakit


Infeksi Emerging

1. Sustaining Genomic WHO Indonesia (dr. Kamal)


Surveillance Effort amid
Circulating SARS-CoV2
variants
2. Kebijakan pemeriksaan Kepala Pusat Kebijakan Sistem
specimen COVID-19 dan Ketahanan Kesehatan dan Sumber
sekuensing genomic Daya Kesehatan, BKPK

Diskusi

15.00 – 15.15 WIB Rehat Kopi

15.15 – 16.30 WIB Panel 4 Moderator : WHO Indonesia

Joint Risk Assesment and Kemenko PMK


Operationalizing One Health,
Multisectoral Collaboration

Peran Strategis ABVC dalam Direktur ABVC Indonesia


kewaspadaan dini dan respon
penyakit infeksi emerging di
ASEAN

Diskusi

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Hari, Tanggal Jam Kegiatan Narasumber

Rabu, 08.00 – 10.00 WIB Panel 5 Moderator: Ketua Tim kerja


27 September Kekarantinaan Kesehatan
2023
1. Surveilans Paska Pandemi Ketua Tim Kerja Surveilans
Dit.Surkarkes

2. FETP: Today and Tomorrow Direktur FETP Indonesia

3. Hasil Ritsus Vektora Triwibowo Ambar Garitjito, S.Si, M.S,


PhD (Pusat Riset Kesehatan
Masyarakat dan Gizi, OR
Kesehatan,BRIN)

Diskusi
10.00 – 10.15 WIB Coffee Break

10.15 – 12.00 WIB Panel 6 Moderator: Ketua Tim Kerja


Pengendalian Vektor

1. Konsep Penyelenggaraan Direktorat Tata Kelola Kesehatan


Labkesmas Masyarakat

2. Surveilans berbasis Ketua Tim Kerja Laboratorium


laboratorium di PoE dan Surveilans Dit.Surkarkes
wilayah
3. Point of Entry Assesment Ketua Tim Kerja Karantina
Pos Lintas Batas Antar Kesehatan Dit. Surkarkes
Negara
Diskusi

12.00 – 13.00 WIB ISHOMA

13.00 – 15.00 WIB 1. Strategi Keberhasilan 1. Dinas Kesehatan Kota


Pencapaian Indikator ISS dan Palembang
IKP Surveilans dan 2. Dinas Kesehatan Kota
Kekarantinaan Kesehatan
Tangerang
2. Diskusi Strategi Pencapaian
Indikator Kinerja (ISS, IKP, 3. Dinas Kesehatan Kab. Bintan
IKK) Direktorat Surveilans
Moderator: PMO Direktorat
dan Kekarantinaan
Surveilans dan Kekarantinaan
Kesehatan
Kesehatan

15.00 – 15.15 WIB Rehat Kopi

15.15 – 16.00 WIB Lanjutan Diskusi Strategi PMO Direktorat Surveilans dan
Pencapaian Indikator Kinerja Kekarantinaan Kesehatan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Hari, Tanggal Jam Kegiatan Narasumber
(ISS, IKP, IKK) Direktorat
Surveilans dan Kekarantinaan
Kesehatan
Hari, Tanggal Jam Kegiatan Narasumber

Kamis, 08.00 – 10.00 WIB Rencana Tindak Lanjut Katimker & PMO Dit. Surveilans dan
28 September Kekarantinaan Kesehatan
2023
10.00 – 10.30 WIB Penutupan Direktorat Surveilans dan
Kekarantinaan Kesehatan

10.30 sd selesai Penyelesaian administrasi Direktorat Surveilans dan


Peserta kembali ke daerah Kekarantinaan Kesehatan
masing-masing.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran III : Format Surat Tugas
Nomor : SR.05.01/C.V/17784/2023
Tanggal : 13 September 2023

Format Surat Tugas:


KOP INSTANSI

SURAT TUGAS
Nomor :

Sehubungan dengan undangan dari Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan


nomor ………………….. tanggal …………………… tentang ……….…, dengan ini memberikan
tugas kepada :

nama : .............................................................
NIP : ........................................................
Pangkat/Gol : ........................................................
Jabatan : ........................................................

Untuk : 1. Melakukan kegiatan Undangan Pertemuan Pembahasan Indikator


Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan tanggal 25 – 28 September
2023.
2. Biaya Kegiatan ini dibebankan pada DIPA Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk Satuan Kerja Direktorat
Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan TA 2023

3. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab

Tempat, Tanggal Bulan 2023


(Tanda Tangan dan Stempel Instansi)
Nama
NIP.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran IV : Kerangka Acuan Kegiatan
Nomor : SR.05.01/C.V/17784/2023
Tanggal : 13 September 2023

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBAHASAN INDIKATOR SURVEILANS DAN KEKARANTINAAN KESEHATAN
Bekasi, 25 - 28 September 2023

A. PENDAHULUAN
Era kemajuan teknologi transportasi saat ini menyebabkan mobilitas manusia,
hewan, alat angkut maupun barang menjadi sangat tinggi, yang berpengaruh terjadinya
risiko perpindahan penyakit menular dari satu daerah ke daerah lain atau dari suatu negara
ke negara lain tanpa memandang batas wilayah adminitratif, sehingga kondisi tersebut
berpengaruh terhadap penularan penyakit secara global. Ancaman munculnya berbagai
penyakit baru (new emerging) dan re-emerging menjadi tantangan global yang harus
tanggap dilakukan antisipasi, deteksi dini, kewaspadaan, pencegahan dan
penanggulangannya
Transformasi sistem kesehatan merupakan upaya perbaikan sistem kesehatan yang
terdiri dari 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia, yaitu 1) Transformasi
layanan primer, 2) Transformasi layanan rujukan, 3) Transformasi sistem ketahanan
kesehatan, 4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan, 5) Transformasi SDM
kesehatan, dan 6) Transformasi teknologi kesehatan. Upaya transformasi ini sejalan
dengan visi presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan
berkeadilan. Pilar ketiga, transformasi sistem ketahanan kesehatan ditunjukan untuk
melakukan dua fungsi besar, yakni meningkatkan ketahanan sektor farmasi dan alat
kesehatan untuk dapat melakukan produksi dalam negeri 14 vaksin rutin, 10 obat
unggulan, serta 10 alat kesehatan unggulan by volume and by value dan memperkuat
ketahanan tanggap darurat dengan membangun jejaring nasional surveilans berbasis
laboratorium baik terhadap penyakit dan faktor risiko, menyediakan tenaga cadangan yang
tanggap darurat, serta table top exercise kesiapsiagaan krisis. Pilar transformasi sistem
ketahanan kesehatan menjadi landasan untuk penyelenggaran surveilans yang optimal
sejalan dengan visi Presiden RI.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Pengalaman pandemi COVID-19 di Indonesia yang kita rasakan selama lebih dari 3
tahun menunjukkan bahwa kapasitas surveilans dalam melakukan deteksi dini terhadap
suatu penyakit baru atau mendeteksi kenaikan trend kasus penyakit yang diperkuat dengan
konfirmasi pemeriksaan laboratorium masih sangat terbatas. Sistem surveilans yang
selama ini dibangun dan dikembangkan merupakan kegiatan pengamatan yang sistematis
dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah
kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Beberapa penyakit yang dilakukan pengamatan merupakan penyakit potensial
KLB/wabah dengan kumpulan banyak gejala dan atau tanda klinis dengan tujuan early
warning system atau deteksi dan kewaspadaan dini terhadap ancaman dampak kesehatan
untuk segera dilakukan respon kesehatan masyarakat yang efektif. Lebarnya spektrum
diagnosa penyakit dengan kumpulan gejala yang hampir sama, masih terbatas
selektifitasnya dalam diagnosa konfirmasi yang diperkuat dengan pemeriksaan
laboratorium.
Untuk mendukung pencapaian surveilans yang adekuat dengan sasaran program
yaitu Persentase Kab/kota yang melakukan deteksi dan respon potensi KLB/wabah serta
pengendalian faktor resiko Kesehatan yang berpotensi KLB/wabah diperlukan kegiatan
yang meliputi : merespon terhadap sinyal SKDR < 24 jam; penyelenggaraan kekarantinaan
kesehatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dan/atau faktor risiko
potensi KLB/wabah di pintu masuk internasional (Pelabuhan, Bandar Udara, Pos Lintas
Batas Darat Negara); pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;
penyusunan dokumen rekomendasi dari hasil pemetaan risiko penyakit infeksi emerging;
pelaksanaan pemeriksaan penyakit dan /atau faktor resiko Kesehatan berpotensi
KLB/wabah pada laboratorium Kesehatan yang terintegrasi dengan sistem informasi
Kemenkes. Dari semua kegiatan tersebut diperlukan koordinasi antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah melalui peningkatan sumber daya yang terintegrasi dan
terkolaborasi.
Menindaklanjuti hal tersebut maka perlu adanya penguatan dan pengembangan
terhadap semua kegiatan dengan melakukan monitoring dan evaluasi capaian kinerja
kegiatan secara rutin untuk mencari gap-gap yang ada dilapangan dan perlu tindak lanjut
segera agar target kinerja tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan. berdasarkan hal
tersebut, maka dilakukan pertemuan monitoring dan evaluasi pencapaian indikator
Direktorat surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan dengan melibatkan seluruh lintas
program dan lintas sektor terkait.

B. TUJUAN

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
1. Tujuan Umum

Diketahuinya capaian indikator program yaitu Persentase Kab/kota yang melakukan


deteksi dan respon potensi KLB/wabah serta pengendalian faktor resiko Kesehatan
yang berpotensi KLB/wabah dan indikator kinerja Direktorat Surveilans dan
Kekarantinaaan Kesehatan di daerah, hambatan dan kendala di lapangan dalam
pencapaiannya, serta tindak lanjut untuk pencapaian indikator program di daerah

2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranyan respon terhadap sinyal SKDR < 24
b. Terselenggaranya kekarantinaan kesehatan dalam upaya deteksi dan respon
penyakit dan/atau faktor risiko potensi KLB/wabah di pintu masuk internasional
(Pelabuhan, Bandar Udara, Pos Lintas Batas Darat Negara)
c. Terselenggaranya pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
d. Terselenggaranya penyusunan dokumen rekomendasi dari hasil pemetaan risiko
penyakit infeksi emerging
e. Terselenggaranya pelaksanaan pemeriksaan penyakit dan /atau faktor resiko
Kesehatan berpotensi KLB/wabah pada laboratorium Kesehatan yang terintegrasi
dengan sistem informasi Kemenkes

C. METODE PELAKSANAAN
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Pertemuan Pembahasan Indikator Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan
Kesehatan akan dilaksanakan pada:
a. tanggal: 25 – 28 September 2023
b. tempat: Aston Imperial Bekasi Hotel & Conference Center, Jl. KH. Noer Ali No.177
Kayuringin Jaya Bekasi Barat, Kayuringin Jaya, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi,
Jawa Barat 17144
c. Kegiatan berupa pemaparan materi, diskusi tanya jawab, dan rencana tindak lanjut

2. Narasumber
a. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran – Kementerian Kesehatan
b. Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat – Ditjen Kesmas
c. Deputi Kebijakan Penjaminan Manfaat Rujukan, BPJS Kesehatan
d. Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, OR Kesehatan,BRIN
e. Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
f. Kepala Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya
Kesehatan, BKPK
g. Direktur Pengelolaan Imunisasi – Ditjen P2P

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
h. Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan
i. WHO – Indonesia
j. FETP Indonesia
k. Koordinator ABVC Indonesia
3. Peserta
Peserta pada kegiatan ini adalah Lintas Program di Kementerian Kesehatan,
B/BTKLPP, KKP, Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota (Seksi Surveilans – Bidang P2P),
Laboratorium Kesehatan Provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia.

D. PENERIMA MANFAAT

Kegiatan ini memberikan manfaat kepada para pengambil kebijakan baik di pusat/provinsi
dan Kab/Kota, petugas Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, Laboratorium
Kesehatan Masyarakat dan KKP.
E. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
a. Pelaksanaan
Pelaksanaan oleh Satker Setditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk
digunakan oleh Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan melalui pihak
ketiga.
b. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan dilakukan secara swakelola sesuai dengan peraturan
erundang-undangan.
F. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya kegiatan ini bersumber pada DIPA Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit untuk Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan TA 2023.

Ketua Tim Kerja Laboratorium Surveilans

dr. Endah Kusumowardhani, M.Epid


NIP 197504082005012001

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran V : Ketentuan Peserta
Nomor : SR.05.01/C.V/17784/2023
Tanggal : 13 September 2023

KETENTUAN PESERTA

1. Untuk tertib administrasi, peserta harus mengisi konfirmasi kehadiran yang tertera pada
surat undangan maksimal hari kedua pertemuan tanggal 26 September 2023 Jam
16.00. Bagi peserta yang tidak menggunakan tiket pesawat (Jawa Barat, Banten, DKI
Jakarta) upload bukti Tiket PP dan Boarding pass dapat berupa upload dokumen
kosong.
2. Peserta harus menyerahkan Surat Tugas, Bukti Tiket PP dan Transportasi pada saat
registrasi peserta, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Panitia hanya memfasilitasi akomodasi (kamar untuk 2 peserta dan makan) selama
kegiatan berlangsung (25 – 28 September 2023), hal – hal diluar itu menjadi tanggung
jawab peserta (seperti laundry, makanan dan minuman diluar yang disediakan panitia)
4. Peserta Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota membawa :
- Data capaian indikator Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan sampai dengan
Bulan September 2023.
- Data trend penyakit potensial wabah, 5 penyakit tertinggi pada tahun 2023 (Januari
– 20 September 2023).
5. Peserta B/BTKL, Labkesda dan KKP membawa:
- Data trend 5 penyakit tertinggi pada tahun 2023 (Januari – 20 September 2023)
yang ditemukan / diperiksa
- update data kemampuan pemeriksaan penyakit potensial wabah dan faktor risiko
Kesehatan sesuai format terlampir sebagai berikut :

Instansi
Provinsi

Kemampuan
Pemeriksaan Kemampuan Peralatan Laboratorium
Penyakit Pemeriksaan Faktor update yang dimiliki
Kemampua
Potensial wabah Risiko Kesehatan Tahun 2023 (RT – PCR,
n Surveilans Jejaring
(24 jenis penyakit, (Lingkungan, Elisa, WGS, Kultur, dll)
dan Laboratorium
penyakit Infeksi Makanan, Minuman,
Emerging/ New Resistensi Obat, dll) Respons
Jenis alat
Emerging dan Re- Jumlah
Emerging) dan merk
1. 1. 1.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
6. Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri Pergi Pulang sesuai dengan
Standar Biaya Masukan (SBM):

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcp df.o rg)

Anda mungkin juga menyukai